Home Blog Page 243

Gontor Putri 1 Menanamkan Kemandirian melalui Gerakan Ekonomi Produktif

0

Pondok Modern Darussalam Gontor, dengan sistem pendidikan yang komprehensif, Gontor maju dan berkembang pesat di dalam segala bidangnya. Dalam rangka mengembangkan dan memajukan Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor merumuskan Panca Jangka, yang merupakan program kerja Pondok yang memberikan arah dan panduan untuk mewujudkan upaya pengembangan dan pemajuan tersebut. Diantara syarat terpenting bagi sebuah lembaga pendidikan, untuk mewujudkan pengembangan dan pemajuan agar tetap berkembang dan eksistensinya melalui kemandirian, yang mana ini sesuai dengan panca jangka yang keempat yatu Chizanatullah.

Dari masa kemasa Pondok Modern Darussalam Gontor khususnya Gontor Putri 1, selalu berusaha untuk membuat usaha-usaha mandiri untuk mencukupi segala kebutuhan dalam menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran kepada para santriwati dan para gurunya. Dengan Gerakan Ekonomi Produktif, yaitu usaha kemandirian pondok dari sisi ekonomi terus ditingkatkan. Diantara Unit Usaha yang dikelola oleh santriwati, di bawah Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator???????????????????????????????????? Gerakan Pramuka, yaitu: Koperasi Pelajar, Kantin Pelajar, Penatu (laundry), Fotografi, Toko Buah dan Kedai Pramuka, sedangkan Unit Usaha yang dikelola oleh para guru, di antaranya adalah; Depot La Tansa, Wartel, Mini Market, Fotokopi, An-Nisa’ Taylor, Wisma La Tansa, Pabrik Roti dan Pabrik Mie Ayam.

Pada pekan ini Gontor Putri Kampus 1 membuka membuka unit usaha baru yang dikelola oleh para guru, yaitu: Pabrik minuman (Annisa Beverage), yang mana didalam pabrik ini, barbagai macam minuman dikelola, seperti, Es Krim, Air Jeruk, Sari Kedelai ,dsb. Selanjutnya adalah Perikanan Lele, hanya dikelola oleh para guru senior (ustadz), dan sekarang telah menghasilkan ribuan lele, yang berkualitas sehat dan baik. Dan yang terakhir adalah Penggembukan sapi, bidang ini juga dikelola oleh para ustadz senior, hingga saat ini sapi berjumlah sekitar 15 ekor. Finkar

Annisa Beverage

Saka Wira Kartika Membentuk Kepribadian Santri

0

GONTOR – Prajurit Kodim 0802 Ponorogo melatih ketangkasan santri-santri pramuka Pondok Modern Darussalam Gontor yang tergabung dalam Pramuka Saka Wira Kartika, pelatihan tersebut dilaksanakan pada tanggal 29 Desember 208-3 Januari 2019. Sebanyak 150 Santri KMI yang duduk di kelas tiga intensif dan kelas empat sangat antusias dan semangat dalam mengikuti kegiatan yang dipandu langsung oleh para prajurit.

Kursus Orientasi Saka Wira Kartika berbentuk pendidikan di luar sekolah, oleh sebab itu para santri PMDG diberikan pengetahuan serta kecakapan khusus dalam kewira kartikaan agar mampu berbakti kepada masyarakatnya masing-masing, sesuai dengan tema yang diambil “Dengan kursus otientasi Saka Wira Kartika kita tingkatkan mutu pengetahuan ke-Wira Kartikaan dan kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor”.

Dengan kegiatan ini, KODIM 0802 Ponorogo ingin membentuk para pelajar sebagai generasi muda yang pintar, cinta tanah air dan fisik yang prima. Pelatihan ini akan terus dilakukan jajaran KODIM Ponorogo kepada para pelajar sebagai bentuk pembinaan terhadap generasi muda.AbuFariz.

 

 

Orientasi OPPM dan Koordinator Gerakan Pramuka

0

Darussalam- Setelah berakhirnya Laporan Pertanggungjawaban dan Serah Terima Amanat, kini kesempatan pemegang organisasi utama pondok diserahkan seutuhnya kepada kelas 5. Demi kelancaran berjalannya roda penggerak kegiatan pondok ini, maka diperlukan bagi para pengurus untuk mendalami materi maupun aktivitas yang akan mereka lakoni selama setahun ke depan.

 

Pengarahan oleh Bapak Wakil Pengasuh
Pengarahan oleh Bapak Wakil Pengasuh

Mulai dari hari Ahad (13/1), Gontor Putri Kampus 2 mengadakan orientasi bagi seluruh pengurus OPPM dan Koordinator dan Gerakan Pramuka. Orientasi tak hanya sebatas pengenalan, tapi juga penggemblengan yang bertujuan untuk membuat para pengurus benar-benar memahami tindak-tanduk permasalahan organisasi sedalam-dalamnya. Ini juga merupakan pembelajaran dan peningkatan kemampuan mereka masing-masing, karena seluruh pengurus harus mampu menguasai hal-hal yang berbau administratif dan komputeritatif.

Dengan ini, diharapkan agar para pengurus memulai langkah awalnya dengan niat dan hati yang bersih. Agar roda penggerak pondok dapat berjalan lancar, dan sunnah Pondok Modern Darussalam Gontor dapat terus ditegakkan demi berhasilnya pendidikan untuk generasi mendatang. Addien

DEMA OLIMPIADE: Tingkatkan Ruuhu-t-Tasabbuq antara Mahaguru

0

Darussalam- Pada kesempatan kali ini, Dewan Mahasiswi UNIDA Gontor Putri Kampus 2 menyelenggarakan DEMA Olimpiade yang resmi dibuka pada hari Kamis (10/1) malam. Wakil Direktur Kulliyatu-l Mu’allimat Al-Islamiyah, Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, Lc. menghadiri acara pembukaan dan memberikan sambutan. Adapun sambutan yang disampaikan beliau adalah yang berkenaan dengan Tri Dharma perguruan tinggi.

Di dalam perguruan tinggi khususnya UNIDA, ada tiga hal pokok yang menjadi acuan bagi seluruh kegiatan mahasiswi. Yang pertama adalah At-Tarbiyah wa-t Ta’liim, yaitu bahwa dalam setiap kegiatan haruslah ada unsur pendidikan dan pengajaran. Kemudian Bahtsu al-Ilmi agar mahasiswi dapat menggali lebih banyak ilmu dari pengalaman-pengalaman yang dirasakan. Dan tak lupa Al-Khidmah Al-Ijtimaa’iyah sebagai wujud pengabdian untuk masyarakat.

Lomba "Once Upon A Time", story telling dengan dua bahasa
Lomba “Once Upon A Time”, story telling dengan dua bahasa

“Apa unsur Tri Dharma yang ada di acara ini? Kalau tidak ada lebih baik juga tidak usah diselenggarakan acara seperti ini. Karena dalam setiap aktivitas mahasiswi UNIDA haruslah disana ada yang menyangkut hal seperti ilmu dan pendidikan,” pesan Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, Lc. pada malam itu.

Di dalam DEMA Olimpiade, terdapat berbagai macam kompetisi yang menyangkut bidang-bidang yang berbeda. Mulai dari keilmuan seperti Debat Bahasa Arab, Lomba Karya Tulis Ilmiah, kemudian uji kreativitas dalam lomba Video Creative dan Visual Poster, sampai olahraga seperti Basket dan Cheers. Kesemuanya tersebut melibatkan peserta antar fakultas, angkatan, dan juga sektor mahasiswi guru.

Setelah berjalan selama 3 hari, DEMA Olimpiade ditutup pada Ahad (13/1) malam. Fakultas teraktif dalam kompetisi ini adalah Fakultas Ushuluddin, dan angkatan teraktif Inspiring Generation. Dengan ini, bagi para mahsiswi guru untuk terus meningkatkan kemampuan dan ruuhu-t-Tasabbuq dalam mencapai kebaikan. Addien

IslamiIc Wear Exhibition; It isn’t just fashion its about mentality

0

Hal yang sangat memprihatinkan pada ummat zaman sekarang adalah gaya berbusana, khususnya bagi wanita. Gontor Putri Kampus 1sebagai Lembaga Pendidikan khusus putri turut andil dalam mendidik santriwati dalam berbusana bukan hanya bagaimana seharusnya berpakaian bagi seorang muslimah, tetapi lebih dari itu Gontor Putri Kampus 1membentuk mentalitas santriwati bahwa bukan syari’ah yang harus mengikuti fashion, tetapi fashion-lah yang harus bedasarkan syari’ah. Salah satu media Pendidikan Gontor dalam hal tersebut adalah dengan mengadakan Islamic Wear Exhibition (IWE), acara ini merupakan pameran busana-busana wanita yang diadakan sendiri oleh pihak Annisa Tailor Gontor Putri Kampus 1, yang khusus dipersembahkan untuk santriwati Gontor Putri Kampus 1.

IWE beberapa waktu terakhir rutin diadakan dua tahun sekali diadakan pada Senin malam tanggal 17 Desember 2018. IWE bertujuan membuka pandangan para santriwati seputar alternatif gaya berbusana yang modis dan tetap sesuai syari’ah.  Annisa Tailor Gontor Putri Kampus 1 kali ini menunjukkan lebih dari 100 varian busana muslimah. Acara ini juga menanamkan jiwa kemandirian, bahwa semua pihak berhak memilih dan memiliki style sendiri, tidak harus selalu mengikuti tren yang  apalagi jika tren tersebut tidak sesuai dengan syari’ah. Tidak hanya itu acara ini juga menanamkan mentalitas santriwati untuk tidak selalu bergantung pada tren zaman dan terkesan ikut-ikutan, tetapi menciptakan tren sendiri dengan mamacu kreatifitas dan produktifitas. Seperti biasa, Gontor Putri tidak pernah absen melibatkan santriwati dalam acara-acara tertentu sebagai media pendidikan, begitu juga dalam IWE panitia mengikutsertakan lebih dari 100 santriwati dalam peragaan busana. Hal itu tidak lain untuk memberikan kesan yang melekat pada santriwati sehingga tujuan diadakannya acara ini lebih mengena.pearl.

 

Scout Party Ajang Pembinaan Mental Santriwati

0

Gontor Putri Kampus 1Ar-rahatu fii tabaaduli a’maal, begitulah syiar tersebut digaungkan di Pondok Modern Darussalam Gontor, syiar itu mengindikasikan bahwa Gontor tidak beristirahat kecuali pada pergantian dari satu aktivitas ke aktivitas lainnya. Gontor selalu meningkatkan segala aspek kegiatan, karena segala sesuatu yang dilihat dan dirasakan di dalamnya ialah pendidikan,termasuk kegiatan kepramukaan.

Kepramukaan ialah salah satu kegiatan di Gontor yang di dalamnya terkandung nilai-nilai pendidikan, diantaranya ukhuwah islamiyyah. Dalam meningkatkan kegiatan ini, maka Gontor mengadakan latihan kepramukaan. Kegiataan ini diadakan setiap hari kamis siang di 3gugusdepan masing-masing. Latihan pramuka sangatlah penting, karena di dalamnya para andika dibina dengan pembinaan mental yang baik dan pelatihan kerja sama (team Work) yang kuat.

Pembinaan anggota muda Gerakan Pramuka sebagai peserta didik tidak hanya dilakukan di gugusdepan saja, juga melalui latihan rutin mingguan. Setiap golongan dalam Gerakan Pramuka baik Penggalang maupun Penegak memiliki sarana tersendiri dalam mengembangkan wawasan, pengetahuan dan pengalaman. Salah satu sarana tersebut juga berbentuk acara kebersamaan, seperti Scout Party.

Scout Party adalah sarana pendidikan yang mengajarkan peserta didik untuk bergaul, berkarya, bersaing dan mengembangkan wawasan, pengetahuan dan pengalamannya. Pertemuan besar pada setiap golongan memungkinkan anggota dari satu gugusdepan bertemu dengan anggota dari gugusdepan lain. Hal ini dapat menguatkan persaudaraan antar anggota Gerakan Pramuka. Juga merupakan ajang berbagi pengalaman dengan apa yang didapat dari satu gugus depan ke gugus depan lainnya.

Salah Satu Perlombaan di Scout Party
Salah Satu Perlombaan di Scout Party

 

Guna meningkatkan pembinaan mental para santriwati melalui kepramukaan, maka Majelis Pembina Koordinator Harian (Mabikori) mengadakan Scout Party atau pesta pramuka antar gugusdepan. Acara ini bertepatan pada tanggal 3 Januari 2019 dan bertempat di Auditorium Gontor Putri Kampus 1, kemudian dibuka dengan sambutan Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I selaku wakil pengasuh Gontor Putri 1. Acara ini juga merupakan persembahan terakhir Koordinator Gugusdepan Gerakan Pramuka di akhir masa jabatan mereka.

Di acara ini terdapat berbagai macam perlombaan, diantaranya; fashion show, hear me, find me, dll. Perlombaan tersebut umumnya dimenangkan oleh gugusdepan 17-74 dengan ketua gugusdepan Dhea Fairuz. Begitulah salah satu cara Gontor dalam mengembangkan pengetahuan dan keterampilan para santriwati melalui berbagai kegiatan. Ghariza

Gontor Putri 1 Kembali Mengkader Pemimpin Baru

0
Pergantian Pembina Gugusdepan di Gugusdepan masing-masing
Pergantian Pembina Gugusdepan di Gugusdepan masing-masing

Gontor Putri- Sejarah pasang surutnya pondok-pondok di tanah air, memberikan pelajaran kepada para pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor tentang pentingnya perhatian terhadap kaderisasi. Sudah banyak riwayat tentang pondok-pondok yang maju dan terkenal, tetapi kemudian menjadi mundur dan bahkan mati setelah pendiri atau kyai pondok tersebut meninggal dunia. Di antara faktor terpenting yang menyebabkan kemunduran ataupun matinya pondok-pondok tersebut adalah kaderisasi yang masing kurang baik.

Bercermin pada kenyataan ini, Pondok Modern Darussalam Gontor memberikan perhatian terhadap upaya menyiapkan kader yang akan melanjutkan cita-cita Pondok salah satunya ialah dengan mengadakan pergantian Pembina Gugus Depan (Bindep) disetiap Gugusdepan. Acara ini bertujuan untuk mewariskan nilai-nilai kepramukaan kepada para pengurus baru, agar nilai kaderisasi dalam pendidikan Gontor tetap berlangsung. Dengan acara ini, pengurus baru diberi kesempatan untuk belajar berorganisasi.

Acara ini berlangsung pada tanggal 3 Januari 2019, pemungutan suara dilakukan secara demokratis yaitu dengan pemungutan suara di setiap gugusdepan masing-masing. seperti dalam semboyan Pondok ‘siap dipimpin dan mau memimpin’ pada hari ini pun akan terukir sejarah baru dengan memunculkan sosok pemimpin yang diharapkan pendidikan ini dapat bermanfaat nantinya untuk bekal santriwati bagi umat dan bangsa. Alya.

Festival Santriwati Sitti-l-Kull (FSS) Kembali Diadakan

0

Gontor Putri 1– Para santri di Gontor dididik melalui proses yang telah dirancang secara sistematik untuk dapat memperluas wawasan dan pengetahuan mereka. Santri tidak hanya diajari pengetahuan, lebih dari itu mereka diajari cara belajar sebagai kunci untuk membuka gudang pengetahuan. Kyai sering berpesan bahwa pengetahuan itu luas, tidak terbatas, tetapi tidak boleh terlepas dari budi yang tinggi, sehingga seseorang itu tahu untuk apa ia belajar serta untuk apa ia menambah ilmu.

Pendidikan ini terealisasikan dengan diadakannya acara Festival Santriwati Sitti-l-Kull (FSS), acara ini diselenggarakan pada tanggal 28 Desember 2018 sampai dengan 5 Januari 2019. Sittil kull adalah istilah dari Mesir yang dibawa oleh Al-Ustadz Sutadji Tadjuddin untuk menyatakan perempuan yang serba bisa di berbagai bidang (sayyidatu kulli syaiin), baik dalam aspek keagamaan, keputrian, olahraga, bahasa, kepramukaan maupun seni. Semua komponen inilah yang menjadi tolak ukur mar’ah sholihah ala Gontor Putri yang dipersiapkan menjadi pendamping pejuang yang mengerti arti perjuangan.

Acara ini dibuka langsung oleh Bapak wakil pengasuh Gontor Putri Kampus 1 Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I di Auditorium Gontor Putri 1. Acara ini berlangsung selama 10 hari, seluruh santriwati ikut berpartisipasi dengan dibagi menjadi dua kategori yaitu; pertama, kategori kontingen bagi santriwati yang akan bersaing secara individual bersama pondok-pondok alumni yang mengirim utusannya, setelah melewati perlombaan selama 10 hari, peserta terbaik akan dipertemukan di babak selanjutnya dengan menunjukkan berbagai kelebihannya. Kedua, kategori yang mencakup seluruh santriwati yang nantinya sepuluh santriwati terbaik akan masuk ke babak selanjutnya dengan menunjukkan kelebihannya di depan warga Darussalam lainnya. Adapun kejuaran Festival Santriwati Sitti-l-Kull (FSS) yaitu;

JUNIOR

No

Nama

Kelas

1 Rasiyqah Maulidia Syam

2D

2 Selvany Neta Agista

2J

3 Atya Azharina Aziz

2D

4 Sri Akrima Zawati Agustian

2D

5 Chintya Auria Putri

1 INT C

6 Vivi Ardina Irawan

2B

7 Alvina Handayani

2I

8 Avina Najla Khoerunnisa

2F

9 Abidatur Rosyidah Amalina Mufidah

1C

10 Alfina Kayla Addunya

2F

SENIOR

No

Nama

Kelas

1

Mazaya Anindya Nasywa

4J

2

Shofa Salsabila

3D

3

Fatimah Azzahra Kartadinata

4E

4

Yuanda Adelia Murti

4C

5

Gadis Afifah Nur Ismah

4B

6

Fauziah Nur Rahmah

4B

7

Qisthi Ummu Khoir

4I

8

Nabila Dwi Syahreni

3B

9

Alifia Warda Nabila

4G

10

Shaffa Aulia Kaffa Billa

4F

KONTINGEN

No

Nama

Kelas

1

Latifa Anna Setiawati

4B

2

Ainul Jameelah Bt. Che Johan

3B

3

Lulu Afifah Nabilah

4B

4

Nur Afifah

4B

5

Aisyah Al Mahiroh

3B

6

Aishah Hannan Binti Shahril Azman

3 INT B

7

Alya Kasim

3B

8

Rizka Rahmi Harefa

3 INT C

9

Nur Afifah Setyo Ningrum

4C

10

Dwice Berkil

3 INT D

 Acara ini hanya diadakan di Gontor Putri Kampus 1 sejak dua tahun yang lalu dan diyakini dapat menanamkan jiwa kompetitif bagi santriwati dan juga sebagai wadah pengembangan bakat bagi mereka. Setelah dua tahun dilaksanakan, salah satu evaluasi dari acara ini adalah waktu pelaksanaannya. Yang sebelumnya mengambil waktu belajar efektif KMI namun sekarang hanya dilaksanakan pada sore dan malam hari, agar tidak mengganggu proses belajar mengajar. Alya.

 

 

Mahkota Gontor Putri

0

Bahasa adalah mahkota pondok, demikian kata-kata yang sering disampaikan di Pondok Modern Darussalam Gontor. Dalam istilah lain, “Language is our crown, atau al-lughotu taaju-l-ma’had”. Ibarat mahkota, bahasa menjadi simbol kehormatan dan kebanggaan PMDG. Maklum, Gontor memang dikenal sebagai pondok yang mengembangkan bahasa Arab dan bahasa Inggris secara konsisten, sehingga Gontor sering mendapat julukan laboratorium hidup kedua bahasa asing tersebut.

Sejak berdirinya Gontor, Gontor sudah mengajarkan kedua bahasa tersebut. Secara bertahap, bahasa Arab dan Inggris berkembang. Di asrama, santri-santri harus menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam setiap percakapannya. Demikian pula dengan pergaulan mereka di luar asrama. Serta terdapat istilah al-‘usbu’ al-‘arabiy dan al’usbu’ al-injiliziy di Gontor, maksud daripada itu untuk menjadwalkan santriwati dalam berbahasa Arab dan Inggris setiap bulannya, 3 minggu pertama menggunakan bahasa Arab dan 2 minggu terakhir menggunakan bahasa Inggris.

Peraturan ini berjalan dengan disiplin tinggi dan diawasi oleh pengurus rayon, penggerak bahasa (CLI), dan bagian pembimbing bahasa (LAC). Setiap pagi setelah sholat subuh, santriwati diberikan kosakata mufrodat atau vocabularies oleh setiap pengurus rayon. Selain  itu, Gontor Putri juga menyelenggarakan event-event, kompetisi dan kegiatan-kegiatan peningkatan bahasa lainnya.

Seperti halnya kegiatan “Tasyji’u-l-lughoh” oleh para asatidz dan ustaadzat senior. Sasaran dari kegiatan ini adalah santriwati baru kelas satu dan satu intensif, yang masih awam terhadap bahasa Arab dan Inggris. Seluruh asatidz dan ustadzat langsung terjun mengajari mereka. Hal ini dilakukan karena begitu pentingnya pemahaman bahasa terhadap satriwati baru, agar bahasa itu dapat melekat dan membekas. Selanjutnya adalah “Fun Friday”, kegiatan ini berlangsung rutin setiap Jum’at pagi, dengan menampilkan bakat-bakat bahasa santriwati terhadap seluruh santriwati Gontor Putri guna lebih meningkatkan keberanian (kepedean) serta kualitas berbahasa.

Selain itu terdapat pula kompetisi-kompetisi dan kegiatan lainnya seperti perlombaan Princess and Queen of Language, Drama Contest among Staff and Branch, English and Arabic Super Camp, Superior Camp, dan Ujian Bahasa untuk Kelas 5. Khairan

UNIDA GONTOR STUDI AKADEMIK KE JAKARTA

0

JAKARTA-Dunia perkulihaan tidak selalu soal belajar teori di kelas, adakalanya mahasiswi diharuskan mampu menerapkan teori tersebut. Program studi akademik sebagai salah satu alternatif mahasiswi untuk mengaplikasikan dan lebih mendalami ilmu yang diberikan di kelas. Sebanyak 41 mahasiswi UNIDA Gontor Prodi Ekonomi Islam Semester 4 melakukan kunjungan atau studi akademik ke berbagai instansi pemerintahan maupun lembaga keuangan di Jakarta. Acara yang berlangsung selama 1 minggu terhitung mulai hari Senin (7/1) – Ahad (13/1) tersebut didampingi oleh 3 dosen pembimbing, Al-Ustadz Achmad Fajaruddin, M.A, Al-Ustadz Mufti Afif, Lc., M.A, dan Al-Ustadzah Atika Rukminastiti Masrifah, M.E.Sy.

Studi akademik kali ini sangat istimewa. Mahasiswi berkesempatan mengunjungi beberapa Kementrian Republik Indonesia; Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah, Kementrian Perdagangan, dan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian. Selain itu, mahasiswi juga mengunjungi beberapa lembaga negara; Bank Indonesia (Bank Sentral Republik Indonesia), BNI Syariah, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Wakaf Indonesia (BWI), dan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas).

Diskusi di Kementrian Koperasi & UKM
Diskusi di Kementrian Koperasi & UKM

Selama kunjungan di Kemenkop dan UKM, menjelaskan peran dan kontribusinya terhadap perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Dengan upaya dan program strategis, Kemenkop dan UKM dapat menurunkan angka kemiskinan dan pengangguran di Indonesia sebesar 7,5% selama 10 tahun terakhir. Dalam kunjungan lainnya, Kemendag memahamkan kepada mahasisiwi mengenai perdagangan internasional, bahwa kunci kemajuan Ekonomi Indonesia adalah Ekspor dan Investasi. Sementara di Kemenko Perekonomian lebih membahas mengenai analisis perkembangan ekonomi terkini secara global maupun domestik.

di Gedung Pertemuan Bank Indonesia Institute
di Gedung Pertemuan Bank Indonesia Institute

BI menjadi tujuan utama studi akademik kali ini, karena Bank Sentral Republik Indonesia memegang peranan penting dalam perkembangan dan sirkulasi keuangan di Indonesia. Lain halnya BI, BNI Syariah mensosialisasikan “Ekonomi Syariah Ekonomi Keabadian” dengan penjelasan tentang perbedaan ekonomi konvensional dan syariah. Dalam kunjungan ke KPK, Bapak Rommy Iman Sulaiman selaku pemateri mengajak para mahasisiwi untuk dapat menanamkan nilai-nilai penolakan tindakan korupsi dan penanaman sikap jujur terutama di dunia pendidikan. Sedangkan di BWI, mahasiswi belajar bagaimana menganalisis potensi besar wakaf dalam mewujudkan kesejahteraan di berbagai bidang.

Kota Tua Tempat Bersejarah di Jakarta
Kota Tua Salah Satu Tempat Bersejarah di Jakarta

Tidak cukup ke instansi pemerintahan, mahasisiwi juga mengunjungi beberapa tempat bersejarah di Jakarta. Museum BI yang menyajikan informasi sejarah terbentuknya BI dan kebijakannya dengan penyajian yang dikemas sedemikian rupa dengan memanfaatkan teknologi modern dan multimedia. Tempat bersejarah lainnya adalah Kota Tua yang dulunya merupakan kawasan yang dibangun kolonial Belanda sebagai pusat perdagangan di Asia. Kegiatan berakhir dengan kunjungan ke Sekolah Tinggi Ekonomi Islam TAZKIA di Bogor. Para mahasiswi saling bertukar pengalaman, berdiskusi, dan berbagi ide tentang perkembangan Ekonomi Islam maupun keorganisasian mahasiswi. Salsabila