Home Blog Page 407

Kader Gontor Menikahi Putri Sidoarjo

0
Kader Gontor Menikahi Putri Sidoarjo (2)
Pengantin duduk berdampingan ketika resepsi

Sidoarjo-Kader Gontor, Al-Ustadz Ahmad Faisal, S.Pd.I., meminang Nia Puji R, Ustadzah Gontor Putri Kampus 3. Akad diadakan pada Jum‘at, (8/5), pukul 09.00 WIB bertempat di kediaman pengantin putri, Krian, Sidoarjo. Rombongan dari keluarga PMDG berangkat dari Ponorogo pada Kamis, (7/5), dengan fasilitas kendaraan dari pondok berupa 1 bus besar dan 1 mini bus, dan 2 mini bus dari pihak keluarga.

Keesokannya, rombongan berangkat jam 7 pagi untuk menghadiri acara pertama. Ijab qabul dilaksanakan di mushalla samping kediaman Ustadzah Nia. Berhubung akad dan resepsi perniakahan bertepatan pada hari Jum‘at, setelah akad acara diistirahatkan guna shalat Jum‘at. Kemudian dilanjutkan kembali pada pukul 14.00 WIB.

Pada resepsi ini, berkenan hadir dari rombongan PMDG, K.H. Masyhudi Subari, M.A., Direktur KMI, K.H.M. Akrim Mariyat, Dipl. Ad., Wakil Ketua Badan Wakaf, H. Imam Shobari, S.Ag., Ketua YPPWPM dan sejumlah panitia resepsi pernikahan. Berdiri sebagai perwakilan keluarga memberi sambutan, Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A., dan perwakilan dari keluarga mempelai putri, H. Masykurin.

Acara berjalan lancar, sampai acara terakhir yaitu ramah tamah dan perfotoan dengan pengantin. Acara berakhir tepat pukul 15.30 WIB, rombongan pun kembali ke Gontor setelah ashar. Resepsi selanjutnya diadakan di Gontor, Ahad, (17/5). Aarum

Ujian Tulis Akhir Tahun di PMDG Telah Tiba

0
DSC_0630
Upacara Pembukaan Ujian Tulis Akhir Tahun

DARUSSALAM—Ujian Tulis Akhir Tahun Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) periode 1436/2015 telah tiba. Segenap siswa kelas 1—5 KMI semangat belajar dalam menghadapi ujian tahriri (tulis-red) yang  dimulai pada hari Senin (25/5) lalu dan akan berakhir pada hari Sabtu (6/6) yang akan datang.

“Ujian kita adalah ujian ilmiyah, ujian maharah, dan ujian akhlak. Tidak bermanfaat ilmu dan kepandaian jika tidak punya akhlak yang baik.” ujar Al-Ustadz Masyhudi Subari, M.A., selaku Direktur KMI saat Pembukaan Ujian Tulis Akhir Tahun di depan balai pertemuan pondok modern (BPPM).

Menurut data yang diterima dari Panitia Ujian Akhir Tahun, jumlah peserta ujian kali ini mencapai 3.392 orang dari siswa Kelas 1—5 KMI dan melibatkan 724 orang dari siswa Kelas 6 serta 458 orang guru KMI. ikami86

Pendaftaran Calon Pelajar PMDG Kampus 14, Siak Telah Dibuka

0
DSC_0048
Suasana pendaftaran calon pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 14, Lubuk Jering, Siak, Riau.

SIAK–Pendaftaran Santri Calon Pelajar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Kampus 14, Lubuk Jering, Siak, Riau, telah dibuka. Sampai saat ini, jumlah calon pelajar yang sudah mendaftarkan dirinya sebanyak 60 orang, diantara mereka 2 orang dari tamatan SMP dan 58 orang lainnya tamatan SD. Proses pendaftaran ini sudah berlangsung sejak hari Rabu (20/5) lalu sampai hari ini Selasa (2/6). Untuk batas akhir pendaftaran telah ditetapkan oleh Pimpinan PMDG pada hari Senin (8/6) yang akan datang. Dan pada hari Selasa (9/6), akan diadakan ujian tulis secara serentak.

Setiap wali dan calon pelajar yang datang ke PMDG Kampus 14 selalu disambut dengan ucapan “Ahlan Wa sahlan bi hudurikum fi haadza –l Ma’hadi Syarif ” dan merekapun harus bertatap muka dan mendengarkan pengarahan yang disampaikan oleh Al-Ustadz Himmah Azhar Latif, S.Th.I., selaku wakil pengasuh PMDG Kampus 14, di ruang pendaftaran. “Pengarahan ini sangat penting! guna memperkenalkan kepada calon pelajar beserta walinya secara singkat tentang proses sistem pendidikan dan pembelajaran yang akan berlangsung di PMDG ini. Dengan harapan agar mereka nanti tidak kaget pada totalitas kehidupan yang ada dialam PMDG.” ujar Wakil Pengasuh PMDG Kampus 14.

“Kami merasa bangga, karena kami dapat melihat dan merasakan suasana pondok secara langsung yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.” ujar salah seorang calon wali santri, kepada Wakil Pengasuh PMDG Kampus 14.

Pada hari Senin (25/4) lalu, Pimpinan PMDG menambah 5 orang tenaga pengajar yang sebelumnya guru yang ada di PMDG Kampus 14 berjumlah 6 orang menjadi 11 orang. Adapun 5 orang tambahan tenaga pengajar tersebut adalah: Al-Ustadz Zaki Mubarak, S.Pd.I., Al-Ustadz Muhammad Kholiq As-Shidiq, S.Pd.I., Al-Ustadz Rely Susanto, S.Pd.I., Al-Ustadz Muhammad Ridha Shadik, S.Pd.I., dan Al-Ustadz Rizki Abdul Khatib, S.Pd.I. ibnushadik.

Nostalgia Alumni Gontor 1978 di PP Darul Istiqomah Serang

0

BANTEN–Usai mensukseskan acara di Pondok Pesantren binaan Ustadz Deni Rustandi, PP Darussalam Tasikmalaya, K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) melanjutkan perjalanan menuju Kota Banten. Sebagaimana sebelumnya, kunjungan beliau kali ini disambut hangat oleh beberapa anggota Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Banten yang diketuai oleh K.H. Sulaeman Ma’ruf, Pimpinan Pondok Pesantren Darul Istiqomah, Serang, bertempat di rumah H. Aly Yahya, alumni PMDG tahun 1978 yang juga merupakan mantan anggota DPR RI Komisi III.

Beliau juga sempat menyampaikan wejangannya saat acara Silaturahim Alumni PMDG tahun 1978 pada Rabu (27/5), yang bertepatan dengan acara Resepsi Wisuda Siswa/i Akhir di PP Darul Istiqomah, Serang.

Penampilan Drum Band persembahan santri dan santriwati Pondok Pesantren yang kini berusia 26 tahun itu menambah kehangatan suasana acara tersebut. Selain K.H. Hasan Abdullah Sahal, tamu tokoh yang turut hadir adalah Dr. K.H. Hidayat Nur Wahid, K.H. Masyhudi Subari, M.A., dan H. Aly Yahya, serta 38 orang alumni PMDG Tahun 1978 dengan berbagai macam profesi.

Nostalgia Alumni Gontor 1978 bersama K.H. Hasan Abdullah Sahal usai Resepsi Wisuda di PP Darul Istiqomah.
Nostalgia Alumni Gontor 1978 bersama K.H. Hasan Abdullah Sahal usai Resepsi Wisuda di PP Darul Istiqomah.

Sebelum beranjak meninggalkan kampus itu, beliau sempat bernostalgia bersama para alumni sembari bersantai menikmati suasana. Secara bergilir, satu demi satu berkesempatan untuk menyampaikan apa saja yang telah mereka petik sebagai hasil pendidikan di Gontor masa itu. B. Dasasta

 

 

Kunjungan K.H. Hasan Abdullah Sahal ke PP Darussalam Tasikmalaya

0

TASIKMALAYA–Setibanya  di Hotel Mandalawangi, Indihiang, pada hari Senin (25/5), K.H. Hasan Abdulllah Sahal menyempatkan diri untuk menghadiri acara Silaturahim bersama Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Cabang Tasikmalaya kendati malam telah menunjukkan pukul 24.00 WIB. Rombongan Alumni Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang telah menunggu sejak Maghrib itu bergegas mendekati Kiai lantas bersalaman dan berpelukan untuk melepas rasa rindu akan guru.

IKPM Cabang Tasikmalaya berfoto bersama K.H. Hasan Abdullah Sahal.
IKPM Cabang Tasikmalaya berfoto bersama K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Di sela-sela pidatonya, Kiai keturunan Trimurti PMDG tersebut mengingatkan para alumni untuk lebih berhati-hati dengan “brain wash” atau cuci otak yang telah menyesatkan manusia, sehingga menimbulkan tindakan menyalahkan yang benar, dan membenarkan yang salah.

Keesokan harinya, Selasa (26/5), beliau melanjutkan perjalanan menuju Pondok Pesantren yang diasuh oleh Ustadz Deni Rustandi, PP Darussalam, Narunggul, Tanjungpura, Rajapolah, Tasikmalaya. Selain untuk menghadiri acara Resepsi Wisuda Siswa/i Akhir di Pondok yang kini berusia 8 tahun itu, Peletakan Batu Pertama Jembatan sepanjang 30 meter dan Gedung Satu Windu juga termasuk dalam rentetan acara.

Sementara itu, Bapak H. Ahmad Heryawan, Gubernur Jawa Barat, yang sebelumnya telah konfirmasi kehadiran, namun mendadak berhalangan, melalui Bapak Bambang sebagai pelaksana tugas Gubernur, menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kontribusi pesantren dalam membentengi Negara Indonesia dari penjajah.

“Pesantren adalah benteng terakhir yang menjaga Negara ini dari liberalisme dan komunisme”, ucapnya sembari membalik teks pidato di tangannya.

Acara diakhiri dengan do’a dan penyerahan cinderamata oleh Bapak Pengasuh PP Darussalam Tasikmalaya kepada Bapak Pimpinan PMDG dan Plt. Gubernur Jawa Barat. B. Dasasta

 

Sujud Syukur 25 Tahun Gontor Putri

0

MANTINGAN–Gontor Putri kini genap berumur dua puluh lima tahun. Acara yang menjadi pembuka perayaan milad seperempat abad adalah sujud syukur di masjid jami’ Gontor Putri 1, Sabtu (30/5/2015).

Sambutan Ketua Panitia.
Sambutan Ketua Panitia.

Acara sujud syukur yang mengundang Badan Wakaf Gontor, pimpinan pondok, guru-guru, masyarakat dan pejuang pondok ini dimulai dengan tampilan video sejarah Gontor Putri sejak 1990 hingga 2015, yang disusul dengan beberapa sambutan, shalat Dzuhur dan sujud syukur.

Kyai Hasan, Pimpinan PMDG, mengatakan bahwa peringatan milad ini merupakan bentuk kesyukuran atas eksistensi Gontor Putri selama 25 tahun sejak 1990. Menurutnya, mendidik anak perempuan sangatlah penting dan berpahala tinggi. Pondok putri pun tidak akan inflasi dan kering.

Kesyukuran yang ada harus dilakukan dengan baik dan benar, terang Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A., Ketua Panitia sujud syukur. Seperti yang tertera pada surat Ibrahim ayat 7, tambahnya.

Hingga kini Gontor Putri yang tersebar di Indonesia (Ngawi, Kediri, Kendari, Poso dan Riau) masih berusaha merealisasikan terwujudnya Gontor Putri ideal. K.H. Kafrawi Ridwan, Ketua Badan Wakaf PMDG, menyatakan bahwa Gontor Putri harus dapat mendidik calon-calon pemimpin perempuan muslimah yang baik. Yang dapat melahirkan mar’ah sholihah serta bisa menjadi aktivis, pejuang dan partner pejuang.

Para santriwati sedang melihat galeri foto yang dipajang.
Para santriwati melihat galeri foto yang dipajang.

Acara berlangsung dengan khidmat. Terlebih dengan penuturan sejarah berdirinya Gontor Putri yang berdiri pertama kali di atas tanah wakaf daerah Mantingan, Ngawi pada tahun 1990. Wakif tanah, H. Anwar Shodiq, mewakafkan 200 hektar tanah miliknya pada tahun 1961. Sebelumnya tanah ini hendak dijadikan Fakultas Syari’ah Institut Pendidikan Darussalam (IPD-Universitas Darussalam Gontor sekarang), namun setelah beberapa musyawarah, diputuskanlah untuk mendirikan kampus Putri. Maka tak salah bila Kyai Kafrawi mengatakan bahwa pondok ini berdiri karena kehendak Tuhan. Sejarah pondok juga terpaparkan lewat galeri foto yang menampilkan bangunan serta acara-acara dari mulai berdirinya hingga saat ini.

Rentetan acara selanjutnya diundur bersamaan dengan peringatan 90 tahun Gontor pada 2016 mendatang. Beberapa acara yang sudah disiapkan seperti reuni akbar, seminar-seminar, sarasehan antar pondok putri, jambore dan raimuna santri nasional.dee

Berkaryalah, Sebelum Habis Masamu!

0

Berkaryalah, Sebelum Habis Masamu (7)أَعْذَرَ الله إِلَى امْرِئٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَّغَهُ سِتِّيْنَ سَنَةً، رواه البخاري
Allah memberi udzur kepada seseorang yang Dia akhirkan ajalnya, hingga sampai usia 60 tahun

Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakatuhu

Tidak ada yang bisa kita lakukan kecuali bersyukur kepada Allah. Bagi kami yang sudah berumur enam puluh tahun ke atas ini, setiap tambahan umur adalah kenikmatan dan kesyukuran. Kesyukuran besar bagi saya masih bisa bertatap muka dengan kalian, masih diberi kesempatan untuk berbicara di hadapan kalian. Kesempatan haji beberapa bulan yang lalu dan kesempatan umrah kemarin, saya gunakan sebaik mungkin. Saya doakan semua yang bisa saya doakan. Saya doakan pondok ini, saya doakan Gontor, para kader, guru, dan kalian anak-anakku. Saya teriakkan apa yang saya minta kepada Allah di Multazam sana. Karena belum tentu, tahun depan saya masih diberi kesempatan untuk umrah ataupun haji. Atau mungkin ini adalah haji dan umrah saya yang terakhir. Beribadahlah, seakan-akan kalian akan melakukan ibadah yang terakhir.

Ingat hadits Rasul, Syababaka qabla haramika, saya sudah tidak syabab lagi. Menggiring bola sudah tidak selincah dulu lagi. Menendang bola sudah tidak sekeras dulu lagi. Kemudian Sihhataka qabla saqamika, saya juga sering sakit-sakitan. Terkadang saya sulit tidur karena sariawan, tapi saya masih bersyukur. Karena lebih baik ndak bisa tidur, daripada ndak bisa bangun. Kalau ndak bisa tidur masih bisa berdzikir, masih bisa wirid, masih bisa beristighfar. Tapi kalau sudah ndak bisa bangun, sudah ndak bisa berbuat apa-apa lagi.
Ketika masih sehat, tidak bisa makan daging karena masih faqir. Ketika sudah tua dan kaya, tidak boleh makan daging karena faktor kesehatan. Jika kita tidak pandai bersyukur, maka hidup kita akan menjadi sempit.

Berkaryalah, Sebelum Habis Masamu (13)Alhamdulillah, pondok ini tidak berhenti dari bergerak. Tidak ada hari tanpa kegiatan dan pergerakan. Kita akan menghadapi banyak kegiatan. Kita akan menghadapi Jambore Pramuka ke Jepang, Daurah dan Muqabalah Madinah, Umroh bersama keluarga besar PMDG, Studi Tour Mesir dan Australia, pendaftaran dan ujian penerimaan santri baru, dan lain sebagainya. Selain itu, pembangunan di PMDG juga terus berjalan. Kita sedang membangun Toko Buku La-Tansa, dan gedung rektorat terpadu di UNIDA. Setelah itu, kita juga akan membangun stadion sepak bola, dan juga akan membangun perpustakaan. Doakan! Doakan!
Jangan lambat di waktu cepat, jangan cepat di waktu lambat. Dalam berjuang kita harus STIR, yaitu Sabar, Tawakkal, Ikhlas, dan Ridha. Orang boleh mengatakan sabar, bila telah berusaha. Orang yang tidak berusaha, bukan orang sabar namanya, tapi orang yang putus asa.
Pembangunan fisik terus berjalan, pembangunan kualitas juga terus kita galakkan. Galakkan bahasa kita! Kita galakkan untuk berbahasa menggunakan bahasa perpustakaan. Berusaha untuk menggunakan bahasa kitaby atau bahsty, bukan bahasa sahafy.

Anak-anakku sekalian,
Musuh Islam sedang gencar-gencarnya memerangi kita, memerangi Muslim. Mereka menghina Islam, menghujat Islam, mendiskreditkan Muslim. Kalau Muslim tidak bergerak melawan, bila Muslim tidak marah, berarti Muslim saat ini, sudah tidak punya hati. Musuh Islam menggunakan otak untuk memerangi kita, tapi mereka tidak menggunakan hati. Musuh-musuh Islam, untuk bisnis mereka dalam menyerang Islam, mereka mau mengorbankan segalanya. Mengapa kita tidak? Untuk jihad dakwah, li i’laai kalimatillah, kita harus mengorbankan segalanya! Berjuanglah, gerbang surga terbuka lebar!
Anak-anakku, berhati-hatilah! waspadalah! Orang yang tidak punya harta, akan mencari harta. Orang yang tidak punya muka, akan mencari muka. Orang yang tidak mendapatkan kursi, akan mencari kursi. Kalau kekuasaanmu dan kemampuanmu berpotensi untuk membuatmu berbuat dhalim, ingatlah akan kekuasaan dan kemampuan Allah. Kuasa-Nya melebihi segala yang kamu kuasai.
Anak-anakku, berhati-hatilah dalam membaca informasi. Informasi yang beredar diluar belum tentu benar. Informasi yang ada belum tentu yang benar. Perbanyak pengetahuan, perluas wawasan, baru kemudian kalian bisa bebas dalam fikiran. Katakan iya dengan tegas, tanpa keraguan, di saat kalian harus berkata iya. Dan katakan tidak, dengan tegas, tanpa sedikitpun bimbang, di saat kalian harus berkata tidak.

Berkaryalah, Sebelum Habis Masamu (11)Mall, pusat perbelanjaan, dimana-mana ramai, lapangan juga ramai, bioskop pun ramai. Tetapi pesantren juga ramai. Masyarakat masih punya harapan, bahwa pesantren masih bisa membangun pendidikan. Pesantren masih menjadi harapan masyarakat, sebagai benteng yang menjaga generasi umat dari kerusakan.
Anak Gontor, adalah anak-anak yang berkemauan keras, pekerja keras, Insya Allah, kalian adalah manusia yang berkualitas. Anak Gontor bisa bertugas apa saja, bisa bertugas dimana saja. Hari ini dia bersenyum simpul, karena bertugas sebagai penerima tamu. Tapi esok hari, setelah reshuffle OPPM, wajahnya berubah masam karena dia bertugas di bagian keamanan. Itu konsekuensi tugas, itu bentuk tanggung jawab dalam menjalankan amanat.Pengurus rayon, pengurus OPPM, para asatidz, mereka dipinjami wewenang dan kewibawaan untuk bertugas di pos-posnya masing-masing, sesuai dengan kapasitasnya. Direktur mendapat pinjaman wewenang dan wibawa dari Pimpinan untuk mengatur jalannya pengajaran dan pendidikan. Pimpinan mendapat pinjaman wewenang dan wibawa dari Badan Wakaf. Anggota Badan Wakaf juga mendapat wewenang, wibawa, dan amanat dari Trimurti dan umat Islam untuk meneruskan perjuangan pondok ini.

Kita semua juga dipinjami kekayaan, kepintaran, keterampilan, kesehatan dari Allah. Suatu saat nanti akan dicabut oleh Sang Pemilik Segalanya. Maka, jangan mengatakan “saya adalah”, tapi katakan “saya hanyalah”. Yang mendirikan Kerajaan Majapahit bukan Raden Wijaya, bukan Hayam Wuruk, bukan Gajah Mada, tapi yang mendirikan Kerajaan Majapahit adalah tukang batu, tukang kayu. Kehidupan ini penuh dengan kebersamaan. Mereka yang egois akan terpental, akan terbuang, akan tersingkirkan oleh kebersamaan. Kalian adalah anak-anak yang kuat, apalagi jika kalian bersatu, melangkah bersama. Kalian akan menjadi generasi yang kuat.

Kita teruskan pola pendidikan ini! Agar pesantren bisa menjadi benteng-benteng nilai dan jiwa yang Islami. Pesantren yang bebas, pesantren yang anti intervensi! Pertahankan struktur dan kultur pondok yang telah ditancapkan ini! Tidak cukup untuk menjadi manusia yang besar, kita harus tinggi!
Disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, pada Pengarahan Pengawas Ujian Tulis Akhir Tahun, BPPM, Ahad, 24 Mei 2015. Farouq

Pormada Gontor FC Rebut Piala Darul Huda Cup

0
Al-Ustadz Imam Kamaluddin dan Al-Ustadz Firdaus Ilham memberikan arahan pada jeda babak pertama
Al-Ustadz Imam Kamaluddin dan Al-Ustadz Firdaus Ilham memberikan arahan pada jeda babak pertama

Gontor– Setelah melewati partai final dengan kemenangan melawan Pondok Darul Huda sebagai tuan rumah, Persatuan Olahraga Mahasiswa Darussalam (Pormada) cabang sepak bola berhasil keluar menjadi juara I dalam kompetisi sepak bola Darul Huda Cup yang diikuti oleh seluruh pondok pesantren se-Ponorogo. Dalam partai final tersebut, Pormada FC berhasil menaklukan tuan rumah dengan skor yang cukup telak 3-0, saudara Anggo Triyono berhasil mencetak dua gol dan satu gol sisanya dicetak oleh saudara Muhammad Jibril.

Pada partai final, pertandingan berjalan alot, kedua tim saling jual beli serangan, karena keduanya sama-sama bermain terbuka dan bermain dengan kekuatan tim terbaik. Namun pada pertengahan babak pertama, Pormada Gontor berhasil memecah kebuntuan lewat sepakan Anggo Triyono setelah meneruskan umpan silang yang diberikan oleh Fendik Setiawan. Tak berhenti disitu, Muhammad Jibril pun berhasil menggandakan kedudukan dengan tendangan first time-nya. Babak pertama berakhir dengan skor 2-0 untuk kemenangan Pormada Gontor FC. Diawal babak kedua, penyerang Darul Huda berhasil mendapatkan peluang dengan tendangan kerasnya, namun Wawan Setiyo sebagai kiper berhasil menjaga gawangnya tetap clean sheat.

Selang beberapa menit kemudian, Pormada Gontor FC kembali mendapatkan peluang, berawal dari Arya Brahmana yang berhasil memberikan umpan silang kepada Jibril, sayang tendangannya masih melenceng tipis kesamping gawang. Setelah mendapatkan banyak peluang, akhirnya bola lob Anggo berhasil membuat kiper lawan kembali mengugut bola dari gawang untuk ketiga kalinya, kali ini Andres yang mengirimkan umpan manis ke mulut gawang. Sampai peluit babak kedua usai, skor pun tidak berubah dan kemenangan pun diraih oleh Pormada Gontor FC.

Dengan kemenangan ini, Pormada Gontor berhasil meraih Piala Juara I dan uang sebesar Rp. 1.500.000,. Dalam kompetisi yang diadakan selama satu minggu tersebut Muhammad Jibril berhasil keluar sebagai Top Scorer dengan 8 gol dalam 4 pertandingan.Brahma84

Menuju Seperempat Abad Gontor Putri

0

MANTINGAN–Untuk kali kedua Rapat Koordinasi Panitia Sujud Syukur dalam rangka dua puluh lima tahun Gontor Putri dilaksanakan pada Sabtu (23/5) lalu di Aula Aisyah Gontor Putri 1. Turut serta pada Rakoord ini adalah ketua panitia Sujud Syukur Seperempat Abad Gontor Putri, Dr. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A. Beberapa program kerja serta hasil usaha beserta evaluasinya dipaparkan bersama demi kelancaran acara sujud syukur yang akan dilaksanakan pada hari Sabtu (30/5) depan. Acara memang sudah digaungkan sejak 5 tahun yang lalu oleh Wakil Pengasuh sebelumnya atas instruksi Pimpinan Pondok untuk membuat acara besar pada peringatan 25 tahun.

Gerbang Gontor Putri tahun 1994.
Gerbang Gontor Putri tahun 1994.

Sujud syukur ini akan menjadi acara pembuka dari rentetan acara ke depannya dalam menyambut perayaan seperempat abad Gontor Putri. Yang menjadi sebuah wujud kesyukuran terdalam dari semua pihak adalah bahwa Gontor Putri dengan sejarah panjangnya dapat tumbuh dan berkembang hingga kini sudah ada 7 kampus Gontor Putri yang tersebar di Jawa, Sumatera dan Sulawesi.

Lika-liku sejarah Gontor Putri pun akan disampaikan secara gamblang agar santriwati, masyarakat, guru-guru danalumni mengetahui bahwa apa yang dicapai oleh Gontor Putri saat ini adalah buah dari kerja keras dan semangat juang tinggi. Maka untuk merasakan rasa syukur Gontor Putri turut mengundang parapejuang tanah wakaf, penggarap tanah sawah pondok dan masyarakat sekitar.

Gontor Putri yang bermula dari usulan masyarakat dan beberapa tokoh hingga isyarat Trimurti untuk mendirikannya dengan jarak 100-150 km dari Gontor Pusat, baru dapat terealisasikan oleh generasi setelahnya pada tahun 1990. Itu pun setelah hasil musyawarah yang panjang oleh Badan Wakaf. Dengan harapan Gontor Putri tetap selalu menjalankan risalah misioner Gontor.dee

Indahnya Pesantren

0

Bapak-bapak guru sekalian,
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Santri, guru, dan Kiai, semuanya berada di dalam satu komplek pondok. Kebersamaan ini, kebersamaan kiai dan guru, dengan santrinya dalam satu tempat dan waktu adalah ciri pondok pesantren. Para guru dan Kiai standby di pondok siang dan malam. Mereka siap sedia selama dua puluh empat jam. Berusaha untuk selalu bersama santrinya. Sehingga bisa selalu mengarahkan, mengajari, mengawasi, membimbing, menasihati, memotivasi, dan mengevaluasi mereka. Dalam satu komplek pondok, mereka bisa belajar bersama, bekerja bersama, bercengkerama, bersenda gurau, saling membantu dan saling mendoakan. Inilah ciri-ciri pondok pesantren.

Bapak-bapak guru sekalian,
Keliling malam adalah salah satu kegiatan penting. Kegiatan yang sengaja pondok adakan sebagai media bagi kita, selain untuk meningkatkan kualitas diri, juga untuk membantu anak-anak kita.
Keliling malam seperti ini, sebenarnya tidak diadakan ketika akan menghadapi ujian saja, tetapi keliling ini kita lakukan setiap saat. Dulu, “muwajjah” di kelas-kelas itu, ndak ada. Setelah Isya, semua santri keluar kamar, kemudian belajar di tempat-tempat yang mereka suka sambil membawa lampu teplok. Nah, para guru, semuanya keliling mengontrol belajar mereka.
Tetapi, karena jumlah santri yang semakin banyak, ditambah lagi karena adanya tugas tambahan bagi para guru, yaitu kuliah pada malam hari. Maka, untuk mempermudah kita mengawasi mereka belajar, dilaksanakanlah muwajjah itu di kelas-kelas.

Beginilah cara Gontor mendidik kita. Gontor memberi kita media untuk memperkuat tali silaturahim antara mudarris wa tilmidz, mempererat ikatan batin antara guru dan murid.

Anak-anak kita, banyak yang masih belum memahami pelajarannya, banyak yang belum tahu bagaimana cara belajar, dan banyak juga yang lalai. Disanalah kita dituntut untuk aktif membimbing. Jangan menunggu santri bertanya, serang mereka dengan pertanyaan-pertanyaan. Jangan hanya membangunkan santri yang tidur, tapi bangunkan semangat jihad belajar mereka.

Bapak-bapak guru sekalian,
Suasana seperti ini sudah dimulai sejak awal berdirinya pondok ini. Semoga budaya ini bisa terus abadi hingga akhir zaman nanti.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Disampaikan oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan pada acara Pembukaan Keliling Malam, Kamis, 30 April 2015 farouq