Home Blog Page 421

Ciptakan Pembina berkualitas dengan PPL

0

Gontor 2-Praktek pengayaan lapangan atau yang biasa disebut PPL, adalah salah satu kegiatan rutin bagi santri kelas 3 intensif dan 4. kegiatan tersebut merupakan syarat bagi mereka agar bisa menjadi Pembina ketika  duduk di kelas 5 nantinya. Selain meningkatkan kreatifitas santri, PPL juga bertujuan mendidik karakter santri untuk bekerja keras, dan berkorban. Jika pada tahun sebelumnya PPL hanya sebatas kreasi dan seni, tahun ini staf pembimbing coordinator harian (MABIKORI) menambahkan satu kategori baru, yaitu memasak.

Sesi pertanyaan saat PPL berlangsung
Sesi pertanyaan saat PPL berlangsung

sebelum mereka menampilkan karyanya di depan para adika pada hari kamis, mereka harus membuat persiapan secara tertulis dan mengajukannya ke beberapa pembimbing. Kamis (05/02), sejumlah 12 peserta PPL perdana mempresentasikan karya mereka di hadapan para adika. Kegiatan tersebut akan berlanjut hingga 3 pekan berikutnya.

 Majelis pembimbing gugus depan (MABIGUS) selaku dewan juri berhak untuk menentukan apakah anak yang melakukan praktek tadi lulus atau tidak. Kategori kelulusannya meliputi cara penyampaian dan hasil karya yang ditampilkan. Bagi para calon Pembina yang belum lulus akan mengulangnya di pekan selanjutnya.

Salah satu contoh hasil karya PPL
Salah satu contoh hasil karya PPL

 Diharapkan dari adanya kegiatan ini, tahun depan akan tercipta para Pembina yang kreatif dan inovatif sehingga mampu mewarnai kegiatan pramuka di Gontor 2 ini.

PKU VIII Berkunjung ke Bina Qalam

0
Silaturahim dengan Bina Qalam
Silaturahim dengan Bina Qalam

SURABAYA–Pada hari kedua di Surabaya, peserta Program Kaderisasi Ulama (PKU) VIII Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor mendapat undangan dari Yayasan Bina Qalam Indonesia, Rabu (11/2) pagi. Kunjungan di sela-sela kegiatan workshop ini bertujuan mengenal lebih jauh program-program kepenulisan yang dikembangkan Bina Qalam. Di samping itu, PKU UNIDA Gontor dan Yayasan Bina Qalam memiliki keterikatan karena sama-sama menjalin relasi dengan Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Surabaya.

Rombongan disambut Ketua Yayasan Bina Qalam Indonesia, Oki Aryono, di Kantor Bina Qalam yang berlokasi di Jalan Bengawan, Surabaya. Para peserta PKU VIII diberi penjelasan mengenai lembaga yang bergerak mencari, melatih, dan mengader penulis-penulis muda itu. Setelah melalui beragam pelatihan, mereka akan diorbitkan sebagai penulis hebat berbakat dan tergabung dalam Lembaga Manajemen Penulis Indonesia (MPI) yang dikelola Yayasan Bina Qalam Indonesia.

Oki Aryono mengaku, pihaknya membutuhkan kontribusi peserta PKU untuk merealisasikan tujuan Bina Qalam mengubah dunia dengan pena. Sebagaimana diketahui, PKU secara intensif telah membekali kader-kader terbaik umat dengan berbagai bidang keilmuan. Lebih penting lagi, mereka telah dilatih menulis selama enam bulan dan sudah mampu berdakwah melalui tulisan. Hal ini sangat memudahkan Bina Qalam dalam memenuhi kebutuhan tulisan dari berbagai jaringan media partner.

“Sampai saat ini, selama setahun Bina Qalam berdiri, kami masih kekurangan penulis-penulis muda berbakat dari kalangan muslim, sedangkan berbagai media yang bekerja sama dengan kami sangat membutuhkan tulisan-tulisan berkualitas mengenai wacana-wacana kontemporer, terutama tentang keislaman dan isu-isunya,” kata Oki kepada peserta PKU VIII UNIDA Gontor.

Bina Qalam membuka pintu seluas-luasnya bagi peserta PKU untuk bergabung menjadi penulis di MPI. Sehingga, ilmu mereka terus berkembang dan bermanfaat bagi umat. “Dalam sebuah kesempatan, Ustadz Hamid pernah menyampaikan bahwa seorang ilmuwan itu jangan sampai tenggelam oleh ilmunya sendiri karena ia tidak pernah menulis,” ungkap Oki Aryono menyampaikan pesan Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.Ed., M.Phil. kepada 23 peserta PKU di hadapannya.*elk

Lebih Dekat Mengenal Agronomi Lewat Garden Course

0
Para tutor dari Staff Dosen Agroteknologi UNIDA Gontor memberikan materi pelatihan
Para tutor dari Staff Dosen Agroteknologi UNIDA Gontor memberikan materi pelatihan

Mantingan – Dengan majunya zaman serta semakin pesatnya kemajuan teknologi dalam berbagai hal termasuk pertamanan, maka Bagian Pertamanan Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) bermaksud mengadakan “Garden Course”. Sebagai salah satu program untuk menyalurkan bakat santriwati dalam hal cinta tanaman serta meningkatkan potensi mereka untuk memajukan pertamanan yang tak hanya berkiprah dikalangan pondok, dan mampu memberikan informasi dan pengetahuan tentang pertamanan dan meningkatkan daya fikir ilmiah bagi santriwati Darussalam.

Maka dibawah ustadzah pembimbing Bagian Pertamanan, acara ini diselenggarakan pada Senin (9/2) dengan Panitia dari siswi kelas 6 Bagian Pertamanan OPPM yang dibantu staff bagian dari 10 siswi kelas 4 dan 3 int. adapun bentuk kegiatan adalah pelatihan dalam menanam tanaman dengan teori hidroponik dan pengenalan budidaya tanaman hias secara sistematis. Para peserta yang berjumlah 300 santriwati dari kelas 1-6 diajak oleh tim dosen pertanian dari Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor dalam praktek menanam, mencangkok dan menyetek dengan

Inilah Tanaman Hidrogel hasil karya anak-anak
Inilah Tanaman Hidrogel hasil karya anak-anak

media yang telah disediakan.

Malam hari, dilanjutkan dengan penyampaian teori tentang sistem penanaman hidroponik, hidrogel dan terrarium oleh Al-Ustadzah Alfu Laila, Sp. M.Sc, salah satu dosen pertanian UNIDA Gontor. Masing-masing peserta diberi gelas kecil, untuk diisi dengan media hidrogel dan terrarium sesuai dengan selera mereka. Acara ini tampak dipenuhi dengan rasa antusias mereka yang membuncah, ditambah dengan praktek tanaman hias yang hasilnya dapat mereka bawa pulang. Dari kegiatan ini para santriwati diharap timbulnya motivasi baru dalam diri dalam memperluas pengetahuan mereka di studi agroteknologi, sehinggan dapat berperan di masyarakat tanpa melupakan misi dakwah. carienz

HTQ Cetak Generasi Qur’ani

0

GONTOR–Haflatu Tilawati al-Qur’an (HTQ) merupakan acara rutin di Pondok Modern Darussalam Gontor yang dilaksanakan satu kali dalam setahun. Acara ini diadakan dengan tujuan mencetak generasi qur’ani, sekaligus menanamkan semangat kepada santri untuk selalu belajar membaca al-Qu’ran dan mengamalkannya. Dinamika Gontor yang didesain sedemikian rupa tidak terlepas dari tujuan tersebut. Upaya itu terlihat dalam aktivitas santri seusai shalat lima waktu dengan membaca al-Qur’an. Oleh karena itu, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mengungkapkan hadis “khairukum man ta ‘allama al-qur’āna wa ‘allamahu” dalam setiap kesempatan.

Acara ini dibuka oleh Ustadz H. Syarif Abadi pada Kamis (5/2) malam. Beliau sangat mengapresiasi acara tersebut. Ustadz Syarif menuturkan, “Al-Qur’an telah menyinari dunia dan dengan cahayanya bergerak menyejukkan hati, dan bagi yang cinta terhadap al-Qur’an serta mengamalkannya, maka mereka termasuk ahli surga.”

Adapun lomba yang ada dalam HTQ ini meliputi Mujawwadah, Murattalah, Hifdzu al-Qur’an, Adzan, Kaligrafi, Syarhu al-Qur’an, dan Fahmu al-Qur’an. Para pemenangnya: Juara 1 Mujawwadah, Taufiq Hidayat (1 Int M); Juara 2, M. Zidan T; Juara 3, Wahyu Istalama (3 Int F); Juara 1 Murattalah, Ahmad Muaz (1 Int H); Juara 2, M. Irham (1 H); Juara 3, M. Irfan Faruq (1 Int H); Juara Adzan, Lalu Dhika (3 Int G); Juara Kaligrafi, Muhammad Fikri (1 Int G); Juara Syarhu al-Qur’an, Rayon Palestina; dan Juara Fahmu al-Qur’an, Rayon Saudi 1 lantai 2.

Peran para santri yang mengikuti haflah ini sangat penting sekali. Gontor berharap mereka bisa meningkatkan prestasi dan mengamalkan ilmu yang didapat untuk masyarakat kelak. fuadfahmi

 

Tiba di Surabaya, PKU VIII Gelar Workshop Perdana di Al-Hikmah

0
Workshop di STAIL Hidayatullah Surabaya
Workshop di STAIL Hidayatullah Surabaya

SURABAYA–Setelah melaksanakan workshop di Madura, PKU VIII melanjutkan kegiatan ilmiahnya di Kota Pahlawan. Setiba di Kota Surabaya, Senin (9/2) malam, rombongan langsung beristirahat di Asrama Haji sekaligus menginap di sana untuk seminggu ke depan. Pasalnya, jadwal padat telah menanti mereka selama berada di ibu kota Provinsi Jawa Timur itu.

Workshop perdana di kota ini digelar di Yayasan Al-Hikmah Surabaya, Selasa (10/2) pagi. Para peserta workshop diterima dengan baik oleh para pengurus Al-Hikmah. Setelah beramah-tamah, dua peserta PKU VIII dipersilakan mengisi workshop yang dihadiri para siswa SMA Al-Hikmah. Pembicara pertama, Abdul Wahid, membahas “Pluralisme dalam Pandangan Agama-agama di Indonesia”. Sedangkan Hasbi Arijal, pembicara kedua, menyampaikan pembahasan berjudul “Problem Konsep Monoteisme dalam Agama-agama Semit”.

Siang harinya, rombongan bertolak ke Sekolah Tinggi Agama Islam Lukman Al-Hakim (STAIL) Hidayatullah. Di hadapan para mahasiswa STAIL, empat peserta PKU VIII diminta memaparkan pembahasan mereka. Abid Ikhwan Alhadi membahas tentang “Tahrif Al-Qur’an dalam Literatur Ahlu Sunnah”. Yang lain, Ayub, menguraikan panjang lebar tentang “Problem Penyimpangan Orientasi Seksual”. Pembicara lainnya, M. Aqil Azizy, berbicara mengenai “Liberalisasi Kurikulum Pendidikan”. Terakhir, Saiful Anwar mengulas pembahasan berjudul “Problem Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)”.

Pada saat yang sama, PKU VIII juga diminta mengisi workshop di SMA Al-Mujahidin Surabaya. Pembicaranya adalah Ahmad Rifa‘i. Ia membawakan pembahasan bertema pendidikan dengan judul “Pendidikan Karakter dan Pendidikan Akhlak.”

Rangkaian workshop di Surabaya akan berlanjut hingga beberapa hari ke depan. Setelah dari sini, para peserta PKU VIII akan beranjak menuju berbagai tempat di daerah Tapal Kuda dan Malang, mengemban tugas dakwah menegakkan kalimat Allah.*elk

Sambangi Madura, PKU VIII ke Al-Amien dan INSTIKA

0
Presentasi PKU VIII di Al-Amien
Presentasi PKU VIII di Al-Amien Putri

MADURA–Memasuki hari ketiga, Senin (9/2), workshop yang digelar Program Kaderisasi Ulama (PKU) VIII Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor merambah Kota Madura. Rombongan diterima di dua tempat, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan dan Institut Ilmu Keislaman Annuqayah (INSTIKA).

Di Al-Amien Prenduan, rombongan mendapatkan jamuan meriah dari para pengurus pondok pesantren yang berhalauan ke Gontor ini. Pasalnya, pendiri maupun pengelola Al-Amien sendiri memiliki ikatan kekeluargaan yang sangat erat dan kuat dengan Pondok Modern Darussalam Gontor. Pendirinya, K.H. Muhammad Tidjani Djauhari, M.A., merupakan salah seorang alumni Gontor sekaligus menantu K.H. Imam Zarkasyi, salah satu pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. Demikian pula putra-putranya dan juga sebagian besar anggota keluarganya dipondokkan di Gontor.

Tiga sesi workshop digelar di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan. Sesi pertama dihadiri mahasiswa dan mahasiswi Institut Dirosat Islamiyyah Al-Amien (IDIAL), perguruan tinggi yang dimiliki pondok. Acara dilaksanakan pada pagi hari dengan menghadirkan empat pembicara dari peserta PKU VIII. Pembicara pertama, Cecep Supriadi, membawakan “Relasi Islam dan Negara: Wacana Keislaman dan Keindonesiaan”, dilanjutkan oleh M. Aqil Azizy tentang “Liberalisasi Kurikulum Pendidikan: Studi Kritis Buku-buku Pelajaran Sekolah”. Pembicara ketiga dan keempat adalah Ahmad Sofyan Hadi dan Saiful Anwar. Masing-masing membahas tentang “Problem Multikulturalisme dalam Pendidikan Agama Islam” dan “Problem Pendidikan Keluarga Berwawasan Gender (PKBG)”.

Pada siang hari, acara workshop diadakan untuk santri-santri dari kelas 6 Tarbiyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (TMI). Mewakili peserta PKU lainnya, M. Shohibul Mujtaba mengupas permasalahan bertema “Konsep Ikhtilaf dalam Islam”. Berbagai pertanyaan menarik terkait perbedaan pendapat para ulama menyeruak dari sejumlah santri yang sangat antusias mengikuti workshop. Bahkan, salah satu peserta yang hadir mengaku sudah lama berkenalan dengan pemikiran-pemikiran liberal. Ia menanyakan tentang bahaya pemikiran liberal. Ada juga yang menanyakan tentang pemikiran Harun Nasution.

Sore harinya, workshop digelar di Al-Amien Putri. Pembicaranya, Mahmud Budi Setiawan, menyampaikan tema makalahnya yang berjudul “Wanita Salihah”. Santriwati dari kelas 6 TMI yang hadir begitu tertarik dengan pembahasan yang sangat selaras dengan kehidupan mereka itu. Antusiasme mereka tidak kalah dari santri-santri yang mengikuti workshop pada pagi hari sebelumnya. Pembahasan lainnya juga tak kalah menarik disampaikan oleh Zuhdi Abdillah, mengulas tentang “Kritik Terhadap Pemikiran Homoseksual Irshad Manji”.

Sedangkan di INSTIKA, beberapa peserta PKU VIII berbicara di hadapan mahasiswa dan mahasiswi yang sebagian besar mengikuti Program Pascasarjana-nya. Salah seorang pembicara, M. Faqih Nidzom, membahas “Konsep Ilmu Pengetahuan dalam Islam dan Problem Keilmuan Barat”. Sementara dua pembicara lainnya, Ahmad Rifa’i dan Ayub, mengupas tentang “Pendidikan Karakter dan Pendidikan Akhlak” dan “Problem Penyimpangan Orientasi Seksual”.

Kegiatan workshop yang dijalankan PKU VIII pada hari ketiga ini berjalan lancar. Pada hari berikutnya, rombongan bertolak ke Kota Pahlawan, Surabaya, untuk menyelenggarakan kegiatan yang sama.*elk

Selama Tiga Hari, Ibu Ratih Sang Isi Seminar di Gontor Putri 1

0

MANTINGANAl-Ma’hadu Laa Yanamu Abadan, itulah salah satu motto Pondok Modern Darusalam Gontor dan menjadi nafas kehidupan di dalamnya. Begitu juga yang terjadi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, berbagai acara telah dilaksanakan dan beberapa dilakukan bersamaan dalam satu waktu. Seperti yang terjadi pada hari Kamis sampai Sabtu tanggal 12-14 Februari 2015, telah diadakan Seminar Keputrian dengan mengusung tema “Etika Berbusana dan Menjadi Pribadi Muslimah yang Baik” dengan pembicara seorang mantan peragawati muslim, Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty atau yang lebih dikenal dengan Ratih Sang.

Ustadzah Hj. Silvana Yunita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty.
Ustadzah Hj. Silvana Yunita memberikan kenang-kenangan kepada Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty.

Acara yang berlangsung selama tiga hari ini, diadakan di Aula Kulliyatul Banat Gontor Putri 1, dan diikuti oleh santriwati kelas 5 dan 6 pada hari pertama, seluruh santriwati pada hari kedua dan para ustadzah pada hari ketiga. Para peserta seminar tampak begitu antusias dengan penjelasan dari Ibu Hj. Ratih Sanggarwaty. Berbagai macam pesan dan nasehat beliau utarakan, diantaranya, bagaimana menjadi Muslimah yang baik, cantik lagi anggun luar dan dalam. Mulai dari bagaimana akhlak muslimah yang baik dan anggun sampai bagaimana bertata busana muslimah yang benar.pusdatgp1

Tingkatkan Prestasi Akademis Dengan Cerdas Cermat Antar Kelas

0

Kampung damai- Sesuai dengan syi’ar pondok pada tahun ini yaitu “Membangun Karakter Gontori Dengan Syariah Islamiyah, Nilai dan Jiwa pesantren, Aktivitas Akademis dan Non Akademis, Serta Disiplin Tinggi, Menuju Masa Depan Yang Berarti” Pondok Modern Darussalam Gontor 2 selalu melakukan improvisasi dengan gerakan-gerakan pendidikan guna tercapainya cita-cita yang luhur tersebut, baik dari segi akademis ataupun nonakademis. Kali ini, masih dalam pekan Gorda Olympiad, , bagian KMI Gontor 2 mengadakan lomba cerdas cermat atau yang akrab disebut dengan “CC” antar kelas untuk para santri kelas 1-4. Dalam minggu ini seluruh kelas saling berpacu menjadi yang terbaik  dengan mengadu kadar keilmuan mereka masing-masing.

Suasana Babak Penyisihan
Suasana Babak Penyisihan

Diawali dengan babak penyisihan pada hari Senin (02/02) lalu, setiap kelas mengutus 3 santri terbaiknya untuk mewakili kelasnya, mulai dari kelas 1 dan 2 dan dilanjutkan pada babak final pada hari rabu (04/02) lalu. Tampil sebagai finalis CC antar kelas 1 yaitu kelas 1B, C, E, dan I,  dan dari kelas 2 yaitu kelas B, C, F, dan J berhasil maju ke babak final. Hasilnya, kelas 1C dan 2B berhasil meraih gelar juara.

Sedangkan untuk kelas 1 Int, 3, 3 Int dan 4 langsung beradu dalam satu babak tanpa mengadakan babak penyisihan. Kelas 3, 3 Int dan 4 pada hari selasa (03/02) dan 1 Int pada hari rabu (04/02). Untuk kelas 1 Int dimenangkan oleh kelas 1 Int B, kelas 3 dimenangkan oleh kelas 3 C, dan kelas 3 Int & 4 dimenangkan oleh kelas 4B.

Juri memberikan soal kepada para peserta
Juri memberikan soal kepada para peserta

Diharapkan kegiatan ini dapat melecut semangat para santri untuk tetap dan terus meningkatkan prestasinya mendatang, khususnya dalam bidang akademis. Terlebih, sebentar lagi para santri akan menghadapi ulangan umum akhir tahun.

Maksimalkan Penyajian, PSC Siswa Kelas 5 KMI Tampil Beda

0

GONTORPublic Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI kali ini tak seperti biasanya, Panitia yang dibimbing oleh Staf Pengasuhan Santri dan para Wali Kelas 5 KMI menyajikan gebrakan-gebrakan dalam acara yang digelar Ahad (8/2) malam lalu. Acara yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern tersebut diikuti lebih dari 600 siswa kelas 5 KMI, Dewan Guru KMI dan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Syamsul Hadi Abdan.

Penampilang wayang golek menambah kemeriahan Public Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI.
Penampilang wayang golek menambah kemeriahan Public Speaking Contest Siswa Kelas 5 KMI.

Beberapa gebrakan dalam acara tersebut di antaranya adalah background istana tiga dimensi yang membuat acara serasa benar-benar berada dalam sebuah bangunan mewah dan megah, ditambah dengan taman indah tersaji di depan panggung berhiaskan kincir air dan beberapa tanaman asri. Konsep istana semakin tampak mewah dengan kehadiran susunan lampu botol bekas di tengah ruangan, sejenak sangat mirip dengan lampu mahal yang terdapat di gedung-gedung mewah.

Selain itu, sesuai dengan rencana, pembawa acara dapat ‘muncul’ dari panggung tambahan di depan panggung utama BPPM. Dan pot-pot tanaman yang memanjang di jalur red carpet untuk para orator menuju panggung, semakin menambah kesemarakan malam tersebut.

Untuk Pidato Bahasa Arab, juara 1 diraih oleh Ibnu Farhan Istiqlal (5C), juara 2 dan juara 3 dimenangkan oleh Ibnu FIkri Ghozali (5I) dan Muhammad Yahya (5-E). Adapun Bahasa Inggris, juara 1 dan 2 direbut oleh Bagus Mardhatillah (5E) dan Didin Manca (5R), serta juara 3 didapatkan oleh Lazuardi Ilham (5J). binhadjid

PKU VIII Lanjutkan Workshop di Gresik

0
Penampilan Hadrah Mambaus Sholihin
Penampilan Hadrah Mambaus Sholihin

GRESIK–Dalam lanjutan safari workshop, peserta Program Kaderisasi Ulama (PKU) VIII Gontor tiba di Kota Gresik, Ahad (8/2). Kali ini, rombongan disambut di Pondok Pesantren Mambaussholihin, Suci, Manyar, Gresik. Mewakili 23 peserta PKU yang terlibat dalam kegiatan ini, M. Shohibul Mujtaba dan M. Khaerurrozikin berkesempatan menyampaikan materi tentang pemikiran Islam dan tantangannya di hadapan 400-an santri dan santriwati Pondok Pesantren Mambaussholihin.

Dalam acara berbentuk diskusi ilmiah ini, secara khusus, Mujtaba membahas tentang “Konsep Ikhtilaf dalam Islam”, sedangkan Rozikin membawa kajian berjudul “Problem Sosiologis Pluralisme Agama di Indonesia”. Keduanya menyampaikan materi secara bergantian menjelaskan permasalahan yang berkembang di kalangan umat Islam tersebut.

Para peserta yang juga berstatus sebagai mahasiswa dan mahasiswi Institut Keislaman Abdullah Faqih (INKAFA) tersebut begitu antusias mengikuti workshop yang digelar PKU VIII ini. Bahkan, sebelum acara dimulai mereka sudah memenuhi tempat duduk yang telah disediakan. Menariknya, Pondok Pesantren Mambaussholihin telah menyiapkan grup hadrah yang tampil membawakan beberapa lagu bertembang qasidah. Penampilan mereka menghibur para peserta yang sudah menantikan dimulainya acara.

Lebih menarik lagi, para peserta yang hadir terlibat aktif dalam sesi diskusi. Berbagai pertanyaan kritis diajukan kepada pembicara, hingga waktu pun tak cukup banyak untuk menampung pertanyaan demi pertanyaan. Akhirnya, moderator harus membatasi pertanyaan bagi para peserta workshop karena keterbatasan waktu tersebut.

Dengan penyambutan yang begitu hangat dan dalam suasana penuh kekeluargaan, workshop PKU VIII di Pondok Pesantren Mambaussholihin berlangsung sukses. Kehadiran rombongan PKU di pondok yang juga sering disebut Pondok Suci itu meninggalkan kesan mendalam bagi kedua belah pihak.

Sementara itu, pada hari yang sama selepas menggelar workshop di Mambaussholihin, rombongan PKU VIII meluangkan waktu berkunjung ke Yayasan Tarbiyatul Athfal Masyhudiah. Yayasan yang berlokasi di Giri, Kebomas, Gresik, ini menyelenggarakan pendidikan setingkat Madrasah Ibtida’iyah, Madrasah Tsanawiyah, dan Madrasah Aliyah. Pendiri atau pemilik yayasan tersebut merupakan alumni Gontor tahun 60-an. Selain menjalin silaturahim, kunjungan ini juga dimanfaatkan pihak Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, yang tergabung dalam rombongan PKU VIII, untuk memperkenalkan program pendidikan di UNIDA Gontor kepada siswa dan siswi Yayasan Tarbiyatul Athfal Masyhudiah.*elk