Home Blog Page 549

Ujian di Ambang Pintu, Gontor Jalani Musamahah

0
GONTOR-”Memasuki masa-masa Ujian Pertengahan Tahun 1430-1431/2009-2010, seluruh santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dari kelas 1-5 menjalani masa tenang atau biasa disebut musamahah, Senin (25/1) ini. Kegiatan belajar-mengajar di kelas pun berakhir sehari sebelumnya, Ahad (24/1) kemarin. Di waktu musamahah, santri-santri belajar bebas di tempat-tempat yang telah ditentukan dengan didampingi wali kelas mereka masing-masing. Namun, ada sebagian santri yang belajar bersama guru pengajar mereka untuk menyelesaikan materi pelajaran tertentu dikarenakan belum mencapai batas yang telah ditentukan Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI).


Musamahah ini berlangsung selama tiga hari hingga Rabu (27/1) mendatang, menjelang ujian syafahi (ujian lisan-red). Ujian Pertengahan Tahun sendiri berlangsung Kamis (28/1) ini, diawali dengan ujian syafahi selama kurang lebih dua minggu yang berakhir Senin (8/2) nanti.Sedangkan ujian tahriri (ujian tulis-red) dilangsungkan dua hari setelah ujian syafahi selesai, yaitu 11-22 Februari yang akan datang. Dua hari menjelang ujian tahriri tersebut merupakan masa-masa musamahah bagi seluruh santri se-Darussalam yang baru saja menyelesaikan ujian syafahi.

Menurut data yang diberikan Panitia Ujian Pertengahan Tahun 1430-1431/2009-2010 kepada Gontor Online, hingga kini, Senin (25/1), masih terdapat santri yang belum melunasi pembayaran SPP. Padahal, seluruh santri dari kelas 1-5 KMI diharuskan melunasinya hingga bulan Shafar sebagai syarat mengikuti Ujian Pertengahan Tahun. Selain itu, mereka juga disyaratkan menyelesaikan hafalan juz ‘Amma hingga batas-batas yang telah ditentukan panitia. Jika salah satu dari kedua syarat tersebut tidak terpenuhi, maka mereka tidak diperbolehkan untuk mengikuti ujian. Sedangkan Gontor tidak mengenal ujian susulan. Jika salah satu dari mereka tidak ikut ujian hari ini, maka pelajaran yang diujikan tersebut tidak akan diujikan kembali untuknya. Dengan kata lain, dia telah kehilangan nilai materi yang diujikan pada hari tersebut.

Syarat yang terakhir baru diterapkan pada tahun ini. Pada tahun-tahun sebelumnya, hafalan juz ‘Amma hanya menjadi syarat perpulangan bukan syarat ujian. Adapun batas hafalan juz ‘Amma untuk siswa kelas 1 dan 1 Intensif adalah dari surat An-Nas sampai surat Al-Ashr. Sedangkan batas hafalan kelas 2, 3 dan 3 Intensif dari surat An-Nas hingga surat Al-Qari’ah. Siswa kelas 4 harus menghafal dari surat An-Nas sampai surat Al-Zalzalah. Terakhir, kelas 5 dengan batas hafalan dari surat An-Nas hingga surat Al-Qadr.

Tauzi’ul A’mal di Gontor Putri
Pada hari yang sama, Senin (25/1), Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1 dan 3 mengadakan acara Taujihat wal Irsyadat wa Tauzi’ul A’mal (pengarahan dan pembagian tugas-red) untuk Ujian Syafahi Pertengahan Tahun 1430-1431/2009-2010 di pondok masing-masing. Pimpinan pondok hadir memberikan petunjuk dan pengarahan terkait pelaksanaan ujian di Gontor dan Cabang-cabangnya. K.H. Hasan Abdullah Sahal menghadiri acara yang dilaksanakan di Gontor Putri 1, Sambirejo, Mantingan, Ngawi. Sedangkan acara sama yang digelar di Gontor Putri 3, Karangbanyu, Mantingan, Ngawi, dihadiri K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag.

Acara tersebut merupakan langkah awal menjelang ujian syafahi yang tinggal satu hari lagi. Pada acara inilah seluruh guru dan siswa kelas 6 KMI mendapatkan tugas-tugas selama ujian syafahi. Sebagian dari mereka ditentukan menjadi penguji syafahi. Sebagian lagi bertugas di sektor-sektor penting dengan tugas-tugas yang ada di bagian tersebut. Di kalangan guru senior, ada yang menjadi pemantau jalannya ujian syafahi. Selain menjadi penguji atau bertugas di sektor tertentu, sebagian siswa kelas 6 juga ada yang ditugaskan membantu Panitia Ujian.

Ponpes Darul Huda Riau Kunjungi Gontor

0

DARUSSALAM—Untuk kesekian kalinya, Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo kembali kedatangan tamu yang berkeinginan mempelajari sistem pendidikan dan organisasi santri di pondok yang kini sudah berusia 81 tahun ini. Rombongan tamu yang berjumlah sebanyak 17 orang ini berasal dari Yayasan Pendidikan Islam Lirik (YPIL) Kulliyatud Du'aat Al-Islamiyyah Pesantren Modern Darul Huda. Mereka terdiri dari satu orang pimpinan pesantren, satu orang guru pembimbing, 14 orang santri kelas 4 dan satu orang supir. Kedatangan rombongan santri ini disambut dengan hangat oleh Al-Ustadz H. Ahmad Suharto di Aula Aligarh, Selasa (5/5) malam.


Selama empat hari berturut-turut, yakni dari hari Selasa (5/5) hingga Jum'at (8/5) mereka diajak melihat-lihat dan mempelajari setiap kegiatan di Gontor. Mereka sangat antusias ingin mempelajari sistem organisasi santri yang biasa disebut Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) yang diterapkan Gontor. Pasalnya, mereka baru saja membentuk sebuah organisasi santri setaraf OPPM di pondok yang masih tergolong sangat muda ini.
Memang, menurut penuturan salah satu pembimbing mereka yang ternyata merupakan alumni Gontor tahun 1986, Ust. Shaprialdi, Pondok Pesantren Modern Darul Huda yang terletak di Lirik-Indragiri Hulu ini sebelumnya merupakan sekolah biasa setingkat SLTP berbentuk Madrasah Tsanawiyah (MTs). Namun, sejak dia diminta menjadi pimpinan atau kepala sekolah di MTs ini pada 2006 silam, dengan tekad dan keyakinan yang kuat untuk meningkatkan pendidikan di tempat ini, ia pun mengembangkannya menjadi sebuah pesantren modern. Mulai saat itulah, organisasi pelajar yang juga diberi nama OPPM berhasil dibentuk atas prakarsa darinya.

“Kami ingin meminta nasihat, bimbingan dan belajar lebih banyak dari Bapak Kiyai untuk mengembangkan misi li i'laai kalimatillah, dan memberikan kesempatan kepada santri kami yang akan mengemban tugas sebagai pengurus organisasi pelajar di tahun depan untuk mempelajari dan melihat langsung pengelolaan OPPM di Gontor,” ungkapnya.

Banyak hal yang dilakukannya untuk membenahi pondok yang baru berusia kurang lebih dua tahun itu. Salah satunya adalah menjalin kerjasama dengan Pondok Al-Kautsar berupa permohonan guru-guru pengajar dari pondok tersebut sampai bantuan fasilitas transportasi untuk mengadakan studi banding ke Gontor.

Walaupun masih tergolong muda, Pesantren Modern Darul Huda sudah memiliki 150 santri yang belajar dengan giat dan tekun di bawah bimbingan seorang kepala sekolah yang berasal dari Irian Jaya hasil gemblengan Pondok Modern Darussalam Gontor. Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Pesantren Modern Darul Huda dan mampu berperan memajukanpada tahun-tahun berikutnya.    

Sidang Badan Wakaf

0

Darussalam – Jum’at  (17/04) pukul 20.00 WIB Sidang Badan Wakaf Pondok Modern  digelar  guna mendengarkan laporan Pimpinan Pondok mengenai perkembangan pondok, mulai dari jumlah santri, pembangunan gedung, pertambahan jumlah tanah wakaf pondok, prestasi akademis santri, sampai persebaran alumni dan kiprahnya di masyarakat. Ini merupakan bagian dari sistem yang berjalan di Pondok Modern Gontor guna mengawal pondok ini agar sesuai dengan apa yang dicita-citakan Trimurti dan mendorong Pondok Modern untuk terus eksis dan berkembang serta mampu berperan serta dalam membangun karakter masyarakat yang madani.

Sidang dilaksanakan di Aula Pertemuan Guest House Wisma Darussalam. Turut hadir di dalamnya, pimpinan badan wakaf KH. Kafrawi Ridwan, beserta anggota yang lainnya , KH. Amal Fathullah Zarkasyi, KH. Abdullah Said Baharmus, KH. Rusdy Bey Fanani, KH. Din Syamsuddin, KH. Ahmad Masruh, KH. Akrim Maryat, dan pimpinan pondok KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Syamsul Hadi Abdan. Adapun  beberapa anggota yang lainya berhalangan hadir dikarenakan kesahatan antara lain KH. Sholihin, KH. Sutadji, sedangakan KH. Hasan Abdullah Sahal tengah berada di Mesir untuk beberapa tugas Pondok dan KH. Hidayat Nur Wahid memiliki beberapa acara yang tidak dapat ditinggalkan di Bandung.

Badan wakaf menerima dengan baik laporan Pimpian Pondok dalam usahanya meningkatkan prestasi pondok baik secara kuantitas maupun kualitas. Acara di tutup pukul 24.11 WIB setelah merumuskan beberapa keputusan yang akan menjadi program kerja bagi pimpinan pondok sebagai mandataris badan wakaf.

Out Bound di Kepulauan Seribu

0

DEPOK –Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) mengadakan acara liburan bersama pada pertengahan tahun ini. Out Bound & Management Training selanjutnya disebut out bound, digelar  mulai hari Ahad (09/03) sampai Jum’at (13/03) berlokasi di dua tempat yaitu di Kota Depok dan Pulau Seribu.

Banyak materi yang disampaikan oleh Bapak Hariyanto selaku Direktur Utama Bumi Arasy, yaitu berupa aktivitas in door dan out door. Fasilitas metode in door dilakukan di ruangan pavilium belakang rumah yang menghadap langsung ke arah taman out bound yang luas. Selain itu telah tersedia aneka macam atribut permainan out bound yang siap dipasang sesuai kebutuhan. Semacam Flying Fox dan beragam permainan panjat lainnya.

Bukan hanya permainan yang diutamakan dalam Out Bound ini. Menurut Rudi, selaku Manajer acara ini yang juga alumni Gontor mengatakan bahwa yang paling penting dalam Out Bound adalah nilai dan jiwa yang didasari dari setiap kegiatan dan permainan Out Bound ini sehingga dapat menjadi landasan motivasi semangat bekerja dalam hidup.

 Hampir 3 hari peserta Out Bound dari Gontor ini melaksanakan acara in door dan out door. Bapak Hariyanto pada hari selanjutnya menawarkan tantangan kepada anak-anak yaitu berupa survival. Di sini para peserta dituntut untuk mencari rezeki dengan syarat tanpa modal, uang, elektronik dan sebagainya. Yang jelas berupa tangan kosong, dengan durasi selepas subuh hingga tengah hari. Dengan tujuan agar peserta dapat merenung dan mentadabburi akan Sang Pemberi Rizki.

Kegiatan yang ada di Pulau seribu dilakukan di Pulau Onrust dan Pulau Bidadari. Untuk di Pulau Onrust para peserta diharuskan melakukan acara solo camp. Intinya dari solo camp ini mereka harus menulis sebuah rencana/planning yang harus dilakukan selama 5 tahun mendatang. Dengan ditemani gelapnya malam dan tidur di antara tanah terbuka di Pulau Onrust, mereka menulis lembar kuesioner yang telah disediakan panitia.

Besok paginya, mereka harus membuat rakit dari bambu dan drum sesuai peralatan yang dibutuhkan. Kemudian dari rakit itu mereka harus memakainya untuk menyeberangi dari Pulau Onrust sampai Pulau Bidadari.  4 jam lamanya mereka terapung di atas air, setelah itu baru bisa menikmati keindahan Pulau Bidadari. Dimana banyak terdapat villa dan perkebunan serta indahnya pantai.

SAR Dirgantara di Lanud Iswahyudi

0

DARUSSALAM –Pondok Modern Darussalam Gontor melalui lembaga pembina gerakan pramuka (Mabikori) menyelenggarakan kegiatan SAR Dirgantara. Kegiatan yang berlangsung sejak Sabtu (8/3) ini dan berakhir pada Kamis (12/03) dilaksanakan di Batalyon 463 Paskhas Lanud Iswahyudi Magetan.  Hal ini bertujuan guna meningkatkan pembinaan mental santri-santri khususnya di dalam penyelamatan (rescue).

Bukan hanya itu saja yang dimaksud, tapi juga santri dapat langsung menghirup suasana habitat militer TNI AU. Semenjak pelepasan yang berlangsung pada Sabtu pagi oleh Bapak Pimpinan, peserta SAR yang berpakaian seragam coklat itu telah diberangkatkan dengan menggunakan mobil truk pengangkut yang didatangkan langsung dari Iswahyudi dengan jumlah 6 truk. Dengan didampingi oleh Ust. Okky Faried Hidayat, Ust. Alwi Yusron dan segenap pembimbing DKK, seluruh peserta SAR berangkat meninggalkan pondok.

Kapten Fajar selaku pelaksana SAR dari TNI AU mengaku bahwa dia sangat bangga melihat anak Gontor yang mengikuti SAR ini. Menurutnya, berkat kiprahnya santri Gontor di masyarakat, telah menjadikan semua lini kehidupan diwarnai oleh orang Gontor. Salah satunya alumni Gontor yang menjadi pilot pesawat terbang khusus Rombongan Presiden.  “Saya bangga dengan anak Gontor, dimana-mana banyak anak Gontor. Sampai di Arab, Mesir  pun banyak anak Gontor . Hingga pengemudi  pesawat pribadi Presiden RI adalah anak Gontor,” tandasnya.

Peresmian Masjid Khadijah Gontor Putri 3

0
 

Image

 

Darussalam – Ahad (19/04) Gontor Putri 3, Karang Banyu, Ngawi menggelar acara peresmian masjid yang diberi nama Masjid Khadijah. Masjid ini merupakan wakaf dari almarhum H. Ali Umar Babrahim Balbed dari Bali, selama berdirinya pondok belum memiliki masjid, akhirnya setalah proses pembangunan selama 1 tahun 5 bulan 14 hari berdirilah masjid seluas 1.318 m dan midho’ah 147 m, pagar keliling 333 m, paving 5.142,2 m, kolam dan taman 1.139 m yang secara keseluruhan menghabiskan dana sebesar Rp. 4.156.132.409 selama pembangunannya.

Pada awal perencanaannya masjid ini diperkirakan akan menghabiskan dana sebesar 1,5 miliyar yang nantinya dana tersebut akan ditanggung oleh keluarga wakif, tetapi karena melonjaknya harga-harga bahan bangunan maka dana yang dikeluarkan menjadi membengkak seperti yang disebutkan diatas tadi. Adapun kekurangan biaya ditanggung oleh pondok serta sumbangan dari santri-santri dan wali santri.

Penandatanganan prasasti pendirian masjid, ditandatangani langsung oleh ketua badan wakaf  Dr. KH. Kafrawi Ridwan, MA dan pimpinan pondok KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA. yang pada awal acara peresmian memberikan sambutan beserta wakil dari keluarga wakif. Acara yang dimulai pukul 09.30 WIB dan dihadiri juga oleh pejabat daerah serta masyarakat sekitar, selesai tepat pada pukul 12.00 WIB.