Date:

Share:

“Usbuu’u ad-diroosah Fii Kutubi at-turost Al-Islaamiyyah” Perdana Gontor 2

Related Articles

Suasana "Bahsul masail" di aula Gedung Riyadh
Suasana “Bahsul masail” di aula Gedung Riyadh

Gontor 2-Usai melaksanakan ikhtibar atau ulangan umum akhir tahun selama satu pekan, para santri kelas 5 KMI Gontor 2 disibukkan dengan kegiatan “Usbuu’u ad-diroosah fii kutubi at-turost al-islaamiyyah”. Kegiatan yang sebelumnya bernama Fathul Kutub  tersebut merupakan salah satu kegiatan perdana yang dilaksanakan di Gontor 2. Di mana sebelumnya, para santri kelas 6 Gontor 2 juga telah melaksanakan kegiatan tersebut di Gontor pusat pada pertengahan tahun pertama.

Diawali dengan pembukaan dan orientasi beberapa materi pokok yang akan dibahas yang bertempat di Gontor pusat pada hari Jum’at (21/3) malam, yaitu Tauhid, Fiqh, dan Hadist. Seluruh santri kelas 5 yang berjumlah 77 orang tersebut kemudian dibagi menjadi 9 kelompok. Tiap – tiap kelompok dibagi lagi menjadi 3 sub kelompok. Tiap sub kelompok mendapatkan permasalah yang akan dibahas dengan mencari penjelasan dari buku – buku yang sudah tersedia. Usai membuat ringkasan dari pembahasan tersebut, para santri berkumpul bersama kelompoknya masing – masing. Dengan bimbingan para dewan guru, tiap sub kelompok menyampaikan hasil pembahasan mereka dan mendiskusikannya bersama – sama.

Di penghujung acara, diadakan diskusi umum dengan tema “Al-ihtijaj Bil Qodri”. Tampil sebagai kubu pro adalah Quraisy Shihab (5C), Bayu Segrahim (5C), dan M. Fachrul Rizal Shidiq (5B). Dan sebagai lawannya dari kuru kontra adalah Najmi Mukhtar (5B), A. Abdur Rahman (5B), dan Irfan Hanafi Salim (5B). Usai diskusi umum, seluruh santri kelas 5 menuliskan al-intiba’at atau kesan dari kegiatan ini. Beberapa santri mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan kesan mereka di hadapan para guru senior dan seluruh santri kelas 5.

Tujuan diadakannya acara tersebut antara lain adalah mengetahui kadar kemampuan bahasa santri dalam memahami kutub at-turast atau yang lebih dikenal dengan kitab kuning. Dan agar mereka lebih mengenal para ulama – ulama Islam beserta karya – karya mereka. Sehingga kita sebagai generasi penerus dapat meneladani dan berusaha mengembalikan  mengembalikan masa kejayaan seperti dulu kala, terutama pada bidang keilmuan.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles