Date:

Share:

Kuliah Subuh 8 Ramadhan 1445 H, Al-Ustadz Dr. H. Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. M.A.

Related Articles

Definisi puasa itu untuk beribadah kepada Allah.Karena, tidak semua yang menahan diri dari makan dan minum itu untuk ibadah. Puasa disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriah. Umat-umat sebelumnya juga terdapat puasa tetapi penerapan dan waktunya berbeda-beda. Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa dari segala sisi. Dari segi kesehatan, dalam jurnal-jurnal kesehatan dalam kedokteran puasa memiliki manfaat dalam kesehatan.


Dari sisi yang lain, disebutkan ini juga diwajibkan atas umat umat sebelum juga, bukan hanya kepada kita sekarang. Ini menunjukan peringanan bagi umat islam dalam melaksanakan karena yang diperintahkan bukan hanya umat islam sekarang tetapi juga umat-umat sebelumnya.Ini menunjukan puasa memiliki keutamaan dan merupakan rahmat yang besar dari Allah SWT.


Semua perintah dari Allah dari Puasa, Zakat dan lain-lain ini merupakan bentuk kasih sayang dari Allah untuk manusia dari segi Duniawi maupun Ukhrawi. Harapannya setelah berpuasa seseorang akan menjadi bertaqwa. Kunci urutannya dalam ayat ini adalah Iman, Puasa dan Taqwa. Taqwa itu yang memperkuat benteng atau dinding bagi manusia untuk terhindar dari adzab Allah SWT. Iman harus dibarengi dengan puasa agar mendapat nilai yaitu Taqwa.


Dalam puasa ini, kita harus memperbanyak ibadah dan karena bulan puasa ini merupakan bulannya Al-Qur’an maka kita juga harus memperbanyak membaca Al-Qur’an. Seperti imam-imam besar yang mengkhatamkan Al-Qur’an dalam bulan Ramadhan, seperti Imam Syafi’I yang khatam dalam bulan Ramadhan sampai 60 kali dan juga yang lainnya.


Rukun Islam ada lima. Bedakan antara orang yang meyakini dan tidak meyakini disyariatkannya sesuatu. Orang yang tidak meyakini disyariatkannya sesuatu maka ia termasuk golongan kafir. Dan orang yang meyakini disyariatkannya sesuatu tetapi tidak melakukannya maka ia termasuk golongan orang yang bermaksiat. Dan kita harus berhati-hati dalam mengkafirkan seseorang. Karena dalam mengkafirkan seseorang memiliki tatacara tersendiri dan syarat-syarat tertentu.


Jika kita menemukan dalam sehari-hari kita orang yang tidak melaksanakan perintah Allah maka pertama harus husnudzan terlebih dahulu. Jangan langsung mengatakan bahwasanya ia adalah orang yang bermaksiat. Mungkin saja, ia sedang dalam uzur sehingga tidak bisa melaksanakan perintah Allah. Jikalau kita langsung menganggap ia adalah orang yang bermaksiat maka kitalah yang akan mendapatkan dosanya.

(Materi: Al-Ustadz Dr. H. Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. M.A.)

Related Articles:

Kuliah Subuh 6 Ramadhan 1445 H, Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah

Kuliah Shubuh 1 Ramadhan 1444 H, oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Sambut Bulan Suci Ramadhan Dengan Bakti Sosial

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Popular Articles