Home Blog Page 13

KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (1): Kemerosotan Martabat Kaum Muslimin

0

Kemerosotan Martabat Kaum Muslimin

oleh: K.H. Zainuddin Fananie

Jika dikenang-kenang dan dipikir-pikirkan, di tentang kemerosotan martabat kaum Muslimin di abad yang akhir-akhir ini, sungguh mengecewakan dan menyedihkan. Kecewa karena menurun dan merosotnya, menyedihkan jika ditimbang dengan betapa kah mulia dan tingginya martabat kaum Muslimin di zaman keemasan Islam, di masa yang telah silam -di zaman khalifah-khalifah dan tabi’in al-mahdiyyin-. Ialah di masanya Martabat Islam bercahaya memancar-mancar, gilang-gumilang, menyapu semua udara dan awan busuk yang merintanginya. Seterusnya dengan deras, kuat, dan langsung dapat mempengaruhi roh dan semangat manusia. Akhirnya Martabat Islam dapat menjadi darah daging, meresap ke tulang sumsum kaum Muslimin di masa itu.

Apakah yang menjadi sebab-sebabnya merosot dan turun? Inilah yang amat panjang sekali jika direntang satu persatu. Sedang setengah dari sebabnya itu ialah karena pengaruh Martabat Islam di masa yang akhir-akhir ini amat deras dihempas, dibanjiri, dan digenangi oleh beberapa gelombang pengaruh, semangat aliran-aliran dan lautan yang berlawanan dengan aliran Martabat Islam yang sejati.

Sekalipun Tuhan senantiasa tetap menjaga kesucian Martabat Islam, tetapi manusia atau umat dapatlah dipermain dan dikomedikan oleh gelombang percobaan Iblis yang tak kurang cerdik itu.

Istimewa pula serenta kami menengok kejurusan kaum Muslimin sendiri yang kebanyakan tampak kurang benar memperdulikan, mengkobar-kobar, dan membikin semangat serta menyiarkan adanya Martabat Islam ke tengah-tengah khalayak umat, yang kebanyakan amat buta, dahaga, dan haus akan adanya aliran Martabat Islam yang semestinya.

Itulah sebabnya maka kaum Muslimin belum dapat mencapai dan mengangkat akan kemuliaan dan ketinggian Martabat Islam. Sedang sebenarnya tak adalah di dunia ini martabat yang paling tinggi melainkan Martabat Islam saja.

(Diambil dari buku Ketinggian Martabat Islam oleh K.H. Zainuddin Fananie, terbitan tahun 1937, dengan ejaan yang disempurnakan)

Related Articles:

Seorang Muslim Tidak Boleh Jatuh ke Lubang Yang Sama Dua Kali

Indah dan Bersih, Jati Diri Seorang Muslim

Kuliah Subuh 6 Ramadhan 1445 H, Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah

KGP Raih Gelar Juara OPPM Cup 2024

0

Darussalam – Turnamen futsal antar bagian Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), OPPM Cup 2024, sukses digelar pada 1–6 Desember 2024. Acara bergengsi ini diinisiasi oleh Pengurus Harian OPPM dengan dukungan penuh dari Bagian Olahraga dan Staf Pengasuhan Santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).

Pertandingan berlangsung selama satu pekan di tiga lokasi utama: Lapangan 8 Windu, Aligarh, dan Al-Azhar. Jadwal pertandingan diatur setiap pagi dan sore, dengan Lapangan 8 Windu khusus digunakan untuk laga pagi. Puncak turnamen pada Jumat, 6 Desember 2024 mempertemukan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) melawan Bagian Koperasi Pelajar dalam pertandingan yang sangat sengit. KGP akhirnya keluar sebagai juara dengan skor tipis 6-5.

Suasana OPPM Cup 2024.

Selain mengamankan gelar juara, KGP juga menyabet dua penghargaan individu, yaitu Adhwa Mu’afi yang meraih predikat sebagai Pemain Terbaik dan Razan Nur Rohman sebagai Pencetak Gol Terbanyak. Sementara itu, Koperasi Pelajar yang puas menjadi runner-up tetap menunjukkan performa impresif dengan Fatan Azka Haidar dinobatkan sebagai Kiper Terbaik.

Pembimbing dari bagian-bagian OPPM yang turut serta menyemarakkan OPPM Cup.

Ketua OPPM, M. Reza Al Fadil, menyampaikan harapannya melalui turnamen ini. “Kami berharap melalui OPPM Cup ini, kami dapat semakin mempererat ukhuwah, sehingga amanah organisasi dapat dijalankan dengan penuh tanggung jawab sesuai nilai pondok.” ujarnya.

Turnamen ini menjadi wadah yang efektif untuk memperkuat kebersamaan, semangat gotong royong, dan sportivitas antar bagian organisasi. Kesuksesan OPPM Cup 2024 adalah bukti nyata komitmen santri PMDG dalam menjaga persaudaraan melalui olahraga.

(Berita: Alif, Foto: Atalla, Review: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi).

Related Articles:

Refreshing Pasca Ujian, PMDG Gelar Comas Cup dan Sport Day

Gontor Cup Berakhir, Klub Kasti Raih Juara Favorit

Dema Cup 1445 H: Guru Tahun Pertama Sabet Gelar Juara Umum

TMF 2024: Harmonisasi Guru dalam Balutan Kompetisi Musik

0

Darussalam – Teacher Music Festival (TMF) 2024 sukses digelar pada Kamis (5/12) di Gedung Olahraga Pondok Modern Darussalam Gontor. Acara tahunan yang mempertemukan para guru Kulliyyatu-l-Mu’allimin-al-Islamiyah (KMI) ini menghadirkan kompetisi band dan penampilan musik yang meriah.

Ajang ini bertujuan mempererat ukhuwah islamiyah sekaligus menggali bakat seni di kalangan para guru. Dengan tema “Together in harmony, be an everlasting symphony”, TMF 2024 dikelola oleh Guru Tahun Pertama di bawah bimbingan Dewan Mahasiswa Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor.

Penampilan para Guru KMI pada TMF 2024.

Acara dibuka pukul 19.30 oleh Pimpinan PMDG, KH. Hasan Abdullah Sahal, secara simbolis dengan memasukkan kaset ke radio tape. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan pentingnya harmonisasi dalam penampilan musik. Pun juga penting untuk cermat dalam memilih lagu dan orang yang menyanyikannya. Katanya, setiap vokalis memiliki karakter suara yang berbeda-beda.


Pada edisi tahun ini, Guru Tahun Kelima berhasil mengamankan predikat juara pertama dengan 735 poin. Guru Tahun Pertama dan Guru Tahun Keempat menyusul di posisi kedua dan ketiga dengan masing-masing 730 dan 695 poin.

Penampilan tarian yang turut menyemarakkan TMF 2024.

Selain penghargaan utama, ada juga memberikan penghargaan individu terbaik di berbagai kategori:

  • Vokal Terbaik: Haikal Nazih (Guru Tahun Pertama)
  • Bassist Terbaik: Irfan Khoiruddin (Guru Tahun Kelima)
  • Drummer Terbaik: Ainul Fuad (Guru Tahun Keempat)
  • Gitaris Terbaik: Eliandri Bachtiar (Guru Tahun Keempat)
  • Keyboardis Terbaik: Rihan Ghois (Guru Tahun Pertama)
Pembagian hadiah kepada para pemenang sekaligus perfotoan bersama dewan juri dan Pimpinan Pondok.

Acara tahunan ini disambut antusias oleh peserta dan penonton. Disamping menjadi ajang unjuk kemampuan seni, TMF juga merupakan sarana mempererat ukhuwah dan memperkuat harmoni antar guru. Diharapkan, agenda ini dapat terus menjadi wadah bagi para guru untuk menunjukkan kreativitas mereka, sekaligus memupuk kebersamaan dalam harmoni yang abadi.

(Berita: Alif, Foto: Wahyu, Review: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi)

Related Articles:

TMF Implementasikan Kewajiban Guru Dengan Balutan Musik dan Simfoni

Tidak Kalah Dengan Selebriti, Mahasiswa Guru Meriahkan Liburan Santri Dengan TMF

TMF: Music Bring A Harmony Brotherhood

PPL, Modal Penting Ambalan Sebelum Menjadi Pembina Pramuka

0

GONTOR- Majelis Pembimbing Koordinator Harian (MABIKORI) menyelenggarakan agenda Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) Perdana, pada hari Kamis (5/12). PPL merupakan salah satu rentetan agenda yang wajib dilaksanakan oleh seluruh Ambalan.


Kegiatan ini diawali dengan 36 orang Ambalan yang dipercaya untuk melaksanakan PPL Perdana. Adapun Ambalan lainnya, akan dibagi menjadi 2 gelombang dan akan mendapat giliran mengadakan PPL di Gugus Depan yang telah ditentukan.

Penyampaian materi oleh Ambalan di hadapan seluruh Adika.


Selama berjalannya kegiatan, para Ambalan akan mendapatkan wadah untuk menyalurkan kreativitas mereka lewat hasta karya yang mereka buat. Selain itu, PPL juga melatih para Ambalan untuk bisa berbicara di depan umum, selagi mempresentasikan hasta karya yang mereka buat.


Tentunya ini merupakan modal penting bagi seorang Ambalan, yang akan segera menjadi Pembina Pramuka di tingkatan berikutnya. Pasalnya, menjadi seorang Pembina Pramuka berarti harus memiliki kreativitas yang mumpuni, disertai dengan kecakapan untuk menyampaikan materi kepada Adika Pramuka.

Antusias santri mendengarkan presentasi dari seorang Ambalan.


Berbagai rentetan kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Ambalan diharapkan dapat mendidik kedisiplinan serta keaktifan para Ambalan sendiri. Tak hanya itu, banyaknya kegiatan yang membutuhkan kerja sama akan membangun kekompakan sehingga akan melahirkan Pramuka yang lebih solid dan berkualitas.

(Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Review: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi

Related Articles:

Ambalan Creativity Event (ACE): Mempererat Ukhuwwah melalui Kreativitas dan Solidaritas

Misi Besar Ambalan Sukseskan Kepanitiaan ACE & MUGUS

Musyawarah Gugus Depan Ajarkan Ambalan Cara Berorganisasi

Tarbiyah ‘Amaliyyah, Awali Rentetan Ujian Siwa Akhir KMI

0

GONTOR- Hari Sabtu (30/11) merupakan awal dimulainya agenda ujian praktek mengajar atau dikenal dengan istilah Tarbiyah ‘Amaliyyah bagi Siswa Kelas Akhir KMI di seluruh kampus Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG).

Adapun di Kampus Pusat sendiri, sebanyak sembilan orang siswa ditunjuk untuk melaksanakan ujian praktek mengajar perdana di kelas-kelas yang telah ditentukan oleh panitia Tarbiyah ‘Amaliyyah. 

Suasana praktek mengajar siswa akhir KMI di gedung Aula Rabithah.

Mereka yang ditunjuk sebagai pengajar perdana akan disebar ke sembilan tempat yang telah dipenuhi oleh Siswa Kelas Akhir KMI lainnya. Sehingga, para Siswa Kelas Akhir KMI dapat melihat dan memperhatikan bagaimana cara melaksanakan praktek mengajar sesuai dengan kaidah yang ada.

Selain itu, para siswa akhir juga akan mendapat bimbingan langsung dari para bapak guru pembimbing di setiap tempat. Bahkan, Direktur KMI beserta wakil-wakilnya juga akan turut serta menghadiri agenda ini guna membimbing langsung jalannya praktek mengajar.

Siswa akhir KMI yang menjadi pengoreksi pada waktu berlangsungnya praktek mengajar.

Yang tak kalah penting dari praktek mengajar adalah sesi pembacaan evaluasi mengajar. Di mana pengajar akan mendengarkan apa yang disampaikan oleh pembimbing dan siswa akhir lainnya terkait evaluasi selama mengajar.

Sesi evaluasi pengajar yang dipimpin langsung oleh Al-Ustadz Farid Sulistyo, Lc.

Meskipun hanya menguji 9 orang siswa akhir pada Tarbiyah ‘Amaliyyah Perdana, nantinya semua siswa akhir KMI akan mendapat giliran untuk menjalani praktek mengajar sesuai dengan pelajaran dan kelas yang ditentukan.

Pasalnya, sudah menjadi tujuan utama dari pendidikan di PMDG untuk melahirkan guru-guru di masa yang akan datang. Bahkan meskipun nanti tidak berprofresi sebagai guru, alumni KMI sekurang-kurangnya harus tetap bisa mengajar dan menyampaikan ilmu kepada orang lain. 

(Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Reviewer: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi).

Related Articles:

Lima Santriyah Terpilih untuk Menjadi Qudwah dalam Tarbiyyah ‘Amaliyah Perdana di Gontor Putri 1

Tarbiyah ‘Amaliyyah, Persiapan Siswa Akhir KMI Menjadi Guru di Masa yang Akan Datang

Direktur KMI Pusat, Tinjau Kegiatan Tarbiyah Amaliyah

Maklumat Pimpinan Pondok Tentang Kunjungan Ke PMDG

0

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Kami dari Sekretaris Pimpinan ingin menyampaikan maklumat Pimpinan PMDG terkait Kunjungan ke kampus PMDG.

  1. Batas waktu kunjungan tamu dan wali santri yang sebelumnya ditentukan pada tanggal 11 Jumadal Akhirah 1446/13 Desember 2024, dimajukan menjadi tanggal 27 Jumadal Ula 1446/29 November 2024.
  2. Maklumat ini hanya berlaku untuk kunjungan ke PMDG Kampus Pusat, Ponorogo.
  3. Tidak diperkenankan melaksanakan segala bentuk kunjungan ke termasuk ke Pimpinan PMDG bagi tamu, wali santri dan alumni PMDG setelah waktu tersebut.
  4. Ketentuan ini dapat berubah sesuai dengan perkembangan situasi dan kondisi.

Demikian maklumat ini kami sampaikan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Sekretaris Pimpinan PMDG

Permohonan Guru Pengabdian

0

PERMOHONAN GURU PENGABDIAN
TAHUN AJARAN 1446-1447/2025-2026

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
.

Sesuai dengan arahan dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dan demi kemudahan serta kelancaran proses penempatan pengabdian alumni Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) PMDG, berikut kami kirimkan:

Link Permohonan Guru Pengabdian PMDG Tahun Ajaran 1446-1447/2025-2026

https://bit.ly/formulir_permohonan_guru_pengabdian_2025

Demikian pemberitahuan ini kami buat, agar menjadi perhatian bersama.

Syukran wa jazakumullaah khairan

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

NB:

  • Seluruh lembaga pendidikan/pondok pesantren yang ingin mengajukan permohonan pengabdian WAJIB mengisi link di atas (meskipun sudah mengirimkan surat asli/hard-file maupun soft-file).
  • Kepada setiap pemohon guru pengabdian agar memperhatikan dan mengisi seluruh ketentuan yang ada pada link di atas.
  • Batas akhir permohonan guru pengabdian (link akan ditutup) pada hari Ahad, 16 Rajab 1446/16 Januari 2025.

Hormat Kami,

Bagian Pengabdian
Sekretaris Pimpinan PMDG
CP: 0352-311766

PMDG Lantik 200 Orang Pengurus OPPM dan 46 Pengurus Koordinator yang Baru

0

GONTOR- Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) baru saja menyelenggarakan pergantian pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka. Rentetan acara pergantian pengurus berlangsung selama 3 hari, dimulai dari Ahad (10/11) hingga Selasa (12/11).

Pelantikan pengurus baru OPPM periode 2025-2026.

Acara ini merupakan agenda tahunan yang mana seluruh pengurus OPPM dan Koordinator melaporkan hasil usaha mereka selama satu tahun bertugas. Segala hal dilaporkan di hadapan keluarga besar PMDG dengan rinci, mulai dari sirkulasi keuangan, korespondensi, hingga inventarisasi bagian.

Pembacaan Laporan Pertanggungjawaban di hadapan seluruh keluarga besar PMDG.

Setelahnya pengurus lama akan menyerahkan mandat kepengurusan tiap-tiap bagian kepada pengurus baru. Adapun pengurus baru OPPM dan Koordinator terdiri dari siswa kelas 5 KMI yang telah memenuhi syarat yang telah ditentukan. Sebanyak 200 orang pengurus baru OPPM dan 46 orang pengurus baru Koordinator dilantik langsung oleh Pimpinan Pondok dengan mengucap dua kalimat syahadat.

Pergantian pengurus Koordinator Gerakan Pramuka.

Demikianlah PMDG mengajarkan para santrinya untuk berorganisasi dengan sebaik-baiknya dan untuk mempersiapkan kader pemimpin umat di masa yang akan datang. Adanya laporan pertanggungjawaban merupakan wujud sifat amanah para santri dalam menjalankan tugas yang diemban. Selain itu, adanya pergantian pengurus juga merupakan wujud kaderisasi yang memang sangat penting untuk diperhatikan.

(Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Review: Winka Ghozi, Qoid Ibadurrahman).

Related Articles:

Bekali Pengurus Organisasi dengan Penataran Manajemen Keorganisasian

Regenerasi Pengurus OPPM & KGP, Wadah Untuk Belajar Organisasi

Pentingnya Pendidikan Organisasi, PMDG Putri 1 Amanahkan Kepengurusan Konsulat pada Kelas 5 dengan Pemilihan Ketua Konsulat

Pembukaan Semester Kedua, Lembaran Baru Dengan Niat yang Baru

0

GONTOR – Pasca berakhirnya liburan semester pertama, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) langsung mengadakan Upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru Semester Kedua. Semua keluarga besar pondok, baik santri maupun bapak guru, diwajibkan kembali ke pondok dan mengikuti upacara tersebut pada hari Senin (23/9), di lapangan Gedung Aligarh.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, di tahun ini para santri berdiri berbaris rapi membelakangi Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) yang tengah dalam proses renovasi. Meski demikian suasana berjalannya upacara tetap khidmat layaknya biasanya.

Seluruh siswa KMI mengikuti upacara pembukaan semester baru.

Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal, mengapresiasi berjalannya kehidupan di Pondok yang disiplin dan dinamis, meski tengah berada di masa-masa liburan.

“Meski tengah liburan, semuanya tetap berjalan dengan dinamis, karena berdisiplin dan berdedikasi”, ucap beliau dalam sambutannya.

Selain itu Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A., juga menghimbau seluruh keluarga besar untuk memperbarui niat dan fokus kepada belajarnya, terlebih karena mereka akan segera menghadapi ujian kenaikan kelas. Terlebih lagi, para Siswa Akhir KMI dalam hitungan bulan akan segera menghadapi Ujian Akhir KMI.

Pesan dari Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A. kepada seluruh santri.

Dengan pembukaan semester yang baru, maka kegiatan akademik KMI segera berjalan dengan normal. Dan insya Allah pada hari Rabu (25/9), kegiatan belajar mengajar di kelas masing-masing akan dimulai.

Bapak Direktur juga berpesan agar seluruh keluarga besar pondok membuka lembaran yang baru ini dengan niat yang tulus dan tekad yang kuat dalam menjalankan pendidikan di PMDG.

(Berita: Mahadi; Foto: Wahyu; Review: Winka Ghozi, Qoid Ibadurrahman).

Related Articles:

Apel Pembukaan Tahun Ajaran Semester Kedua Awali Kegiatan Pendidikan

Liburan Berlalu, PMDG Adakan Pembukaan Tahun Ajaran Semester Dua

Perbaharui Niat dan Langkah dalam Upacara Pembukaan Tahun Ajaran Baru 1444-1445 H

Aktivis Palestina, Husein Gaza Kunjungi PMDG

0

GONTOR – Ustadz Muhammad Husein, jurnalis yang dikenal dengan kanal Youtube Muhammad Husein Gaza, bertamu ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) pada Kamis (5/9). Beliau juga membawa serta 2 orang anak Palestina bernama Ramadhan Abu Jazar dan Waleed Abu Jazar. Keduanya merupakan content creator yang aktif membuat konten-konten motivasi terkait perjuangan penduduk Palestina melawan Zionis.

Selepas shalat maghrib berjamaah di Masjid Jami’, seluruh santri PMDG menyimak beberapa nasihat dan petuah yang disampaikan mereka bertiga. Dengan ditemani beberapa asatidz, Ustadz Husein Gaza, Ramadhan, dan Waleed berbicara mengenai apa yang sebenarnya sedang terjadi di Palestina, khususnya Gaza, dan apa yang seharusnya kita lakukan sebagai umat Islam dan generasi yang akan meneruskan perjuangan di masa mendatang.

Podcast Gontor TV bersama Husein Gaza.Husen Gaza berpidato di hadapan seluruh santri.

Ramadhan menjadi pembicara pertama. Remaja itu bercerita bagaimana 140 anggota keluarganya syahid, dan bagaimana ia berkali-kali pindah tempat tinggal karena rumahnya hancur akibat serangan Israel. Perlu diketahui bahwa, keluarga Abu Jazar merupakan keluarga terpandang di kalangan pejuang-pejuang Palestina. “Banyak hak anak-anak Gaza yang direbut. Padahal mereka adalah anak-anak, mereka tidak memiliki dosa.” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa umat Islam harus mencintai satu sama lain, karena kita bagaikan satu tubuh. Ramadhan kemudian menjelaskan kalau bukan hanya Gaza yang diincar oleh Zionis Israel, melainkan seluruh negara Islam ingin dikuasai mereka. Penduduk Gaza yang berhasil dievakuasi pemerintah Qatar itu mengutuk Netanyahu dan antek-anteknya yang menyatakan Palestina sebagai pihak yang bersalah atas perang yang sedang terjadi saat ini. Padahal, mereka telah menewaskan lebih dari 40.000 jiwa rakyat Palestina, dan 15.000 diantaranya adalah anak-anak. “Peristiwa 7 Oktober adalah cara kami bertahan dari serangan Israel.” Imbuhnya.

Di hadapan ribuan santri PMDG, Ramadhan mengajak semua orang, khususnya masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan penjajah dan membebaskan Tanah Suci Al Quds. “Jangan tangisi kami, jadikan air mata kalian amarah untuk melawan musuh ini (Zionis).” Setelah bicara, Ramadhan membuat konten singkat bersama bersama para santri.

Silaturrahim Husein Gaza dengan Pimpinan Pondok.

 Waleed Abu Jazar ikut berpidato singkat. Ia memperkenalkan diri sebagai calon doktor di masa depan yang telah menghadapi berbagai peperangan dan telah menyaksikan kejahatan penjajah, dan bangga terlahir sebagai anak Palestina. “Nama saya Dr. Waleed Abu Jazar, umur saya 7 tahun dan saya adalah anak Palestina.” Ujarnya sembari bergurau.

Setelah Ramadhan dan Waleed undur diri, Ustadz Muhammad Husein Gaza menambahkan beberapa poin penting. Salah satunya adalah tentang kemerdekaan Palestina. Menurut beliau, bangsa Palestina adalah bangsa yang merdeka karena mereka tidak tunduk kepada siapapun. Tidak seperti berbagai negara lain yang terlihat bebas, padahal mereka berada di bawah kendali sebuah kekuatan tanpa disadari. Sehingga mereka tidak berani melakukan aksi nyata untuk melawan Israel. “Saya tinggal di Gaza selama 12 tahun. Pada awalnya, saya kira seluruh negara di dunia ini sudah merdeka selain Palestina. Tapi saya salah. Ternyata, hanya Palestina negara yang merdeka. Sedangkan kita semua terjajah.”

Ustadz Husein merupakan jurnalis yang meliput kehidupan rakyat Palestina dan perjuangan mereka mengusir Zionis, sekaligus lulusan Islamic University of Gaza, perguruan tinggi yang didirikan Syekh Ahmad Yassin, pendiri organisasi Harakatu-l-Muqawwamah al-Islamiyah (Hamas). Dalam pembicaraannya, Ustadz Husein membuka mata para santri bahwa konflik Palestina-Israel bukan sekadar masalah 2 negara. Tapi itu merupakan konflik eksistensi kekuatan Barat di bawah pimpinan Amerika Serikat. Beliau berpesan kepada santri PMDG untuk mempersiapkan diri melanjutkan perjuangan membebaskan Masjid Al Aqsa. “Tongkat estafet perjuangan akan sampai di generasi kalian.”

(Berita: Ghozi; Foto: Qoid; Review: Winka Ghazi)

Related Articles:

Muslim Palestina Gelar Salat Ghaib untuk KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.

Bertolak ke Jakarta, Kiai Hasan Hadiri Pertemuan di Kemlu RI Bahas Isu Palestina

GAMBARKAN KEPEDULIAN TERHADAP KONDISI PALESTINA