Home Blog Page 12

Penutupan Kegiatan Kepramukaan, Memukau Para Santriwati

0

Kandangan – Pada hari Kamis (9/1), bertempat di Lapangan Hijau depan Auditorium PMDG Putri Kampus 4, telah dilaksanakan Penutupan Kegiatan Kepramukaan yang diselenggarakan oleh Koordinator Gerakan Pramuka dengan bimbingan Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori).

Acara dimulai dengan Upacara Penutupan Kegiatan Kepramukaan, dibuka oleh pembacaan kata sambutan dari salah satu peserta Jambore Malaysia. Kemudian, Surat Keputusan Penutupan Kegiatan Kepramukaan dibacakan oleh Al-Ustadzah Khansa Fauziyah, S.Ag., selaku Ketua Majelis Pembimbing Koordinator Harian. Sambutan dan doa penutup diberikan oleh Bapak Wakil Pengasuh, yang menyampaikan pesan penuh makna:

“Alhamdulillah kita telah sampai pada tujuan pendidikan dan pengajaran. Mengingat dekatnya waktu ujian, kegiatan kepramukaan ditutup sementara waktu. Kepramukaan adalah bagian penting dari pendidikan, yang mendidik disiplin, jiwa, dan mental. Untuk itu, أترك ما سوى الدرس agar para andika fokus belajar dan siap menghadapi ujian akhir tahun.”

Sambutan dari Bapak Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 4.


Setelah upacara, acara dilanjutkan dengan pembacaan Star of Scout di semester kedua ini dan pengumuman penghargaan untuk kategori berikut:
• Pimpinan Sangga dan Pimpinan Regu Tersemangat dan Teraktif
• Pembina Tersemangat dan Teraktif
• Pioneering Terbaik dengan sub-kategori: Terbesar, Terindah, Terunik, Terkreatif, Terkuat, Tercepat, Terinovatif, dan Terapi.

Para adika dan Pembina yang berprestasi pada kegiatan Kepramukaan.

Acara penutupan semakin meriah dengan Laksana Gembira, dipandu oleh Satuan Laksana sebagai panitia penyelenggara. Tahun ini, tema yang diusung adalah “Kungfu Panda”, dengan moto “Every Day is Thursday.”


Kegiatan ini bertujuan melatih kreativitas para andika Darussalam, sekaligus mendidik mereka bertanggung jawab atas suatu acara. Tema yang ceria berhasil meningkatkan antusiasme dan semangat para peserta.

Laksana Gembira yang digelar untuk memeriahkan upacara penutupan kepramukaan.


Dengan ditutupnya kegiatan ini, diharapkan para andika semakin siap menghadapi ujian akhir tahun. Penutupan Kepramukaan menjadi momen refleksi sekaligus penghargaan atas dedikasi seluruh peserta selama kegiatan kepramukaan berlangsung.


Demikian berita acara ini dibuat sebagai dokumentasi resmi kegiatan Penutupan Kepramukaan. Semoga menjadi inspirasi dan motivasi untuk keberhasilan di masa depan.


(Berita: Zakiah Mawardah, Foto: Anis, Tatu, Izzah, & Rafayfa, Reviewer: Mahadi Ismail, Winka Ghozi)

Related Articles:

TINGKATKAN KEGEMARAN BERPRAMUKA SANTRIWATI DENGAN SCOUT EVENT

Antusiasme Santriwati Dalam Pembukaan Latihan Kepramukaan

Meningkatkan Kualitas Pramuka, Gontor Adakan KMD untuk Santriwati Kelas 5

    Penutupan Kegiatan Kepramukaan, Gudep 15 Raih Juara Umum

    0

    GONTOR- Sepekan menjelang masa ujian semester kedua bagi siswa KMI kelas 1 sampai dengan 5, kegiatan kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor resmi dinon-aktifkan. Tepatnya pada hari Kamis (9/1), kegiatan kepramukaan ditutup secara simbolis lewat upacara penutupan.


    Upacara digelar di lapangan Gedung Aligarh, dengan diikuti oleh seluruh adika dan Pembina Pramuka, serta turut dihadiri oleh kakak-kakak Majelis Pembimbing.

    Amanat Pembina pada Upacara Penutupan.


    Penutupan kegiatan kepramukaan bertujuan untuk memusatkan perhatian para santri terhadap ujian yang akan segera mereka hadapi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Ka’ Fuad Khairul Aziz, selaku staf Majelis Pembimbing Koordinator Harian (MABIKORI), dalam sambutannya.


    “Bagaimana kalian sudah berusaha keras berjuang untuk meraih prestasi di ajang kepramukaan, kalian juga harus bisa menjaga semangat itu untuk berjuang mendapat prestasi yang sama di dalam bidang akademis”.

    Suasana Upacara Penutupan yang diikuti oleh seluruh Adika.


    Selain itu, di penghujung acara, MABIKORI juga memberikan hadiah serta penghargaan kepada adika, Pembina, serta Gugus Depan yang berprestasi dalam agenda kepramukaan. Adapun Gugus Depan 15.089-15 dinobatkan sebagai Juara Umum pada kegiatan kepramukaan tahun ini, setelah berhasil meraih poin tertinggi.

    (Berita: Mahadi, Alif, Foto: Wahyu, Bag. Fotografi OPPM, Reviewer: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi)

    Related Articles:

    Lahirkan Pembina Pramuka Aktif & Dinamis dengan Kursus Mahir Tingkat Dasar

    PPL, Modal Penting Ambalan Sebelum Menjadi Pembina Pramuka

    MUGUS Lahirkan Pramuka yang Patuh dan Suka Bermusyawarah

    Direktur KMI Adakan Inspeksi Ujian Tulis Siswi Akhir Gontor Putri Kampus 4

    0

    Kandangan – Pada hari Sabtu (4/1), Bapak Direktur KMI, Al-Ustadz K.H. Masyhudi Subari, M.A., didampingi oleh Bapak Wakil Direktur, Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc., serta Al-Ustadz Drs. H. Sutrisno Ahmad, Dipl.A., melakukan inspeksi ujian tulis siswi akhir KMI di Gontor Putri Kampus 4.

    Acara ini dimulai dengan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan ujian tulis yang berlangsung di Auditorium dan Maydan Shalat. Inspeksi ini turut dibersamai oleh guru-guru senior dan panitia ujian siswi akhir KMI untuk memastikan ujian berjalan sesuai dengan standar dan tata tertib yang ditetapkan.

    Inspeksi Direktur dan Wakil Direktur KMI pada Ujian Tulis Siswi Akhir KMI Gontor Putri Kampus 4.

    Setelah pengamatan ujian tulis, Bapak Direktur dan rombongan melanjutkan inspeksi bangunan di Gontor Putri Kampus 4. Inspeksi ini dilakukan menggunakan mobil, diiringi oleh panitia ujian siswi akhir KMI. Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan kondisi fasilitas kampus, agar selalu mendukung kelancaran proses pendidikan.


    Usai kegiatan inspeksi, acara dilanjutkan dengan ramah tamah bersama para guru senior di Guest House Gontor Putri Kampus 4. Dalam suasana penuh keakraban, kegiatan ini diakhiri dengan makan siang bersama.

    Direktur KMI berfoto bersama dengan guru guru senior Gontor Putri Kampus 4.


    Mendekati waktu Ashar, rombongan Bapak Direktur meninggalkan Gontor Putri Kampus 4 untuk kembali menuju ke Kampus Pusat. Kehadiran dan perhatian bapak Direktur dan Wakil Direktur KMI ini memberikan semangat baru bagi para siswi dan guru dalam menjaga mutu pendidikan dan pengelolaan kampus.

    Acara ini menjadi salah satu langkah penting dalam memastikan keberhasilan ujian siswi akhir serta keberlanjutan pengelolaan fasilitas pendidikan di Pondok Modern Darussalam Gontor.


    (Berita: Khalishah Imaniyyah, Foto: Anis, Salsa dan Nadhira, Reviewer: Mahadi Ismail, Winka Ghozi).

    Related Articles:

    Ujian Tulis Siswa Akhir KMI: Perjuangan Panjang Penentu Kelulusan

    Ujian Lisan Siswa Akhir, Ajang Persiapan Virtuous Generation Menuju Ujian Tulis

    Pembukaan Ujian Tulis Gelombang Kedua Siswa Akhir KMI 2020/1441

    ACE, Puncak Keseruan Rentetan Kegiatan Ambalan

    0

    GONTOR- Ambalan Creativity Event (ACE) adalah puncak rentetan kegiatan Ambalan dalam kegiatan kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Di mana PMDG memberikan kesempatan pada santri-santrinya untuk berkreasi lebih dalam kepramukaan.

    Tepat pada hari Kamis (2/1) santri kelas 3 Intensif dan kelas 4 menyelenggarakan Upacara Penutupan ACE, sekaligus sebagai sarana penunjang kreatifitas santri dengan wadah kegiatan kepramukaan.

    Penampilan Tari Campur Sari pada upacara penutupan Ambalan Creativity Event.

    Selain itu, agenda ini juga merupakan sarana dalam memenuhi beberapa ketentuan SKU, khususnya dalam pengaplikasian pertunjukan seni tarian daerah. Acara dimulai pukul 13.35 dan berakhir pada 14.45, sepuluh menit dari kumandang adzan Ashar.

    Tak hanya itu, untuk menambah semaraknya ACE, panitia juga menyelenggarakan perlombaan yang diikuti oleh para Ambalan. Masing-masing Gugus Depan mengirimkan kontingen yang terdiri dari para Ambalan Khusus (Amsus) untuk ikut serta dalam perlombaan.

    Suasana keseruan para Ambalan pada perlombaan ACE.

    Perlombaan ACE berjalan selama 4 hari, mulai dari Sabtu (28/12) sampai dengan Selasa (31/12). Perlombaan berjalan dengan seru, sebab para Ambalan mengikuti semua lomba yang diadakan dengan penuh semangat.

    Para pemenang lomba pada kegiatan ACE, berfoto bersama dengan Pelatih Pramuka Gontor, Al-Ustadz Hendri Setyo Wibowo, S.Th.I, M.H.

    Di Upacara Penutupan, MABIKORI juga telah membagikan piala kepada para pemenang lomba. Gugus Depan 15.089-03 berhasil menjadi juara umum ada acara tersebut, diikuti Gugus Depan 15.089-13 sebagai juara favorit.

    Semoga kegiatan ini memberikan pengalaman berharga bagi para Ambalan, dan menjadi bekal baik untuk melangkah ke tingkatan kepramukaan berikutnya.

    (Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Rizky, Reviewer: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi)

    Related Articles:

    Ambalan Creativity Event (ACE): Mempererat Ukhuwwah melalui Kreativitas dan Solidaritas

    Ambalan Creativity Event Warnai Penghujung Kegiatan Penegak Ambalan

    Akhir Kegiatan Kepramukaan, Gontor Adakan Upacara Penutupan dan Pembagian Hadiah

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (4): Agama Islam

    0

    Agama Islam

    oleh: K.H. Zainuddin Fananie (Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor)

    Agama Islam adalah suatu susunan dan pedoman dari Tuhan untuk manusia, guna memimpin keselamatan manusia, pun membawa manusia ke arah ketinggian martabat mulia dunia dan akhirat.

    Maka oleh sebab itu, jelas dan terang-terang, bahwa agama Islam ternyata bukanlah agama yang hanya berisi, atau hanya yang berkenaan dengan ruh, kepercayaan, peribadatan, dan peri keakhiratan saja bukan. Tetapi agama Islam adalah sempurna dan melengkapi buat memimpin ruh dan jasad, peri keduniaan, dan keakhiratan.

    Agama Islam adalah agama yang bersesuaian dan dapat mengumumi serta mengatur dan memimpin ke arah bertambah-tambahnya kemajuan akal (intellectueel). Islam pun senantiasa memimpin yang sebagai neraca semangat dan kecerdasan akal dan pikir yang bagaimana pun tingginya.

    Islam cukup dan rapi pula mengatur perikehidupan masing-masing person (privaatzaak), kehidupan berumah tangga (huisvrede), bertetangga, berkampung, bernegeri, sehingga cukup dan sempurna pula buat mengatur ke arah soal pencaharian rezeki dan ketertiban urusan harta benda (de geheele economische orde) dan pimpinan kejurusan sosial dan politik pemerintahan negeri. Sampai pula mengatur hal hukum-menghukum (rechtsvoorschriften) dan semua-semua yang menyangkut terhadap pelbagai kewajiban baik yang menyangkut kepada Tuhan, maupun yang kepada peri peraturan pergaulan hidup bersama (een bepaalde maatschappij inrichting) dan masih banyak lagi cabang-cabang dan seluk-beluknya.

    Semua keterangan sebagai di atas ini masih belum pula puas jika belum kita mengetahui dengan nyata-nyata, yang merupakan teori dan betapakah pula keadaan ajaran-ajaran tentang yang bermacam-macam itu di dalam kitab suci Tuhan (Qur’an) dan pimpinan Nabi Muhammad, guru dunia yang paling baru (nieuwe wereldleeraar) itu (Hadits).

    Dari itu wajiblah beberapa aturan-aturan (normen) dan ajaran-ajaran Islam itu dipelajari oleh seluruh umat yang hendak mencapai martabat mulia zonder (tanpa) kecuali.

    Related Articles:

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (3): Definisinya Agama Islam dan Martabat Manusia

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (2): Martabat Islam

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (1): Kemerosotan Martabat Kaum Muslimin

    MUGUS, Implementasi Dasa Dharma “Patuh dan Suka Bermusyawarah”

    0

    GONTOR- Pasca berakhirnya kegiatan Praktek Pengayaan Lapangan (PPL) bagi para Ambalan, kali ini mereka kembali disibukkan dengan adanya agenda Musyawarah Gugus Depan (MUGUS). Seluruh Ambalan diwajibkan mengikuti kegiatan ini, baik sebagai peserta musyawarah maupun panitia.

    MUGUS sendiri merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Majelis Pembimbing Koordinator Harian (MABIKORI), untuk melatih para Ambalan memutuskan sebuah keputusan lewat jalur musyawarah. Sebab musyawarah adalah hal yang akrab dengan Pramuka, bahkan tertera dalam salah satu poin Dasa Dharma Pramuka.

    Peserta musyawarah berhak menanyakan pasal-pasal yang sudah tertera di ketetapan musyawarah sebelumnya.

    “Patuh dan Suka Bermusyawarah”, demikianlah bunyi yang pada salah satu Dasa Dharma Pramuka. Menggambarkan betapa Pramuka mementingkan bertukar pendapat dengan sesama ketika mengambil sebuah keputusan.

    Rentetan kegiatan MUGUS berlangsung selama dua hari, yaitu pada hari Kamis (26/12), dan Jumat (27/12). Selama dua hari tersebut, terdapat tiga sesi sidang yang harus diikuti oleh peserta musyawarah, yaitu: Sidang Pleno, Sidang Komisi, dan Sidang Paripurna.

    Suasana Sidang Komisi di tiap-tiap Gugus Depan.

    Agenda ini turut dihadiri oleh Majelis Pembimbing Gugus Depan (MABIGUS), serta pengurus Koordinator Gerakan Pramuka yang berperan sebagai pimpinan sidang. Selain itu, hadir pula Pelatih Pramuka yang turut memberikan motivasi dan nasehat kepada para Ambalan agar bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan kepramukaan, khususnya MUGUS kali ini.

    Nantinya, hasil ketetapan dari musyawarah ini akan dibahas kembali pada sidang musyawarah pengurus Koordinator untuk dijadikan landasan dalam menjalankan disiplin kegiatan kepramukaan di tahun mendatang.

    (Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Rizky, Reviewer: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi)

    Related Articles:

    PPL Hasilkan Ambalan Yang Rajin, Terampil, dan Gembira

    Ambalan Creativity Event (ACE): Mempererat Ukhuwwah melalui Kreativitas dan Solidaritas

    Misi Besar Ambalan Sukseskan Kepanitiaan ACE & MUGUS

    Guna Pendalaman Materi Ibadah Haji, KMI Adakan Praktek Manasik

    0

    GONTOR- Untuk mendukung kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, khususnya pada mata pelajaran Fiqh, KMI mengadakan praktek manasik haji bagi para siswa kelas 1, dan 1 Intensif. Selain itu, kegiatan ini juga wajib diikuti oleh beberapa siswa baru yang mengikuti program akselerasi ke kelas lanjutan.

    Manasik haji sendiri merupakan kegiatan tahunan, yang memang rutin digelar oleh staf KMI. Tujuannya adalah sebagai pendukung dan pendalaman materi ibadah haji yang diajarkan di dalam kelas. 

    Praktek manasik haji yang dibimbing langsung oleh pengajar materi Fiqh.

    Kegiatan manasik haji berlangsung selama 5 hari, dimulai dari hari Ahad (22/12) sampai dengan Kamis (26/12). Praktek tersebut berlokasi di sekitar area pondok, dengan tempat-tempat dan rute yang telah ditentukan.

    KMI juga melengkapi kegiatan ini dengan beberapa sarana pendukung, seperti repilka bangunan Ka’bah, replika tempat Jumrah, serta menyertakan banner yang berfungsi sebagai penanda Lokasi di tempat-tempat yang akan dilalui peserta manasik.

    Praktek Ibadah melempar Jumrah pada kegiatan manasik.

    Para siswa pun mengikuti kegiatan ini dengan antusias dan bersemangat. Dengan mengenakan pakaian ihram, mereka berlalu lalang seraya mengumandangkan Talbiyah. Meski di bawah terik matahari, mereka tetap mengikuti rentetan demi rentetan dengan serius dan mendengarkan instruksi dengan seksama.

    Adapun yang menjadi instruktur pada kegiatan manasik adalah para bapak guru pengajar mata pelajaran Fiqh dari kelas masing-masing. Alhasil, para guru pengajar dapat mengintegrasikan antara materi yang diajarkan di dalam kelas dengan apa yang dipraktekkan di lapangan.

    (Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Reviewer: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi)

    Related Articles:

    PP IKPM dan FKTMD Menyelenggarakan Pelatihan Fiqh Ilmu Falak

    Pelatihan Fiqh Qurban, Edukasi bagi para Santri dan Masyarakat Jelang Hari Raya Idul Adha

    Pentingnya Pengetahuan Ibadah Haji Bagi Santri, PMDG Adakan Praktik Manasik Haji

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (3): Definisinya Agama Islam dan Martabat Manusia

    0

    Definisi Agama Islam dan Martabat Manusia

    oleh: K.H. Zainuddin Fananie (Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor)

    Definisi Agama Islam

    إِنَّ ٱلدِّينَ عِندَ ٱللَّهِ ٱلْإِسْلَـٰمُ ۗ

    “Sesungguh-sungguhnya agama bagi Allah itu hanyalah Islam.” (Q.S. Ali Imran: 19)

    وَمَن يَبْتَغِ غَيْرَ ٱلْإِسْلَـٰمِ دِينًا فَلَن يُقْبَلَ مِنْهُ وَهُوَ فِى ٱلْـَٔاخِرَةِ مِنَ ٱلْخَـٰسِرِينَ 

    “Barang siapa mencari atau memeluk agama selainnya Islam, tak akan diterima agamanya itu, dan kelak di akhirat ia termasuk mereka yang menanggung rugi (sengsara).” (Q.S. Ali Imran: 85)

    ٱلْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِى وَرَضِيتُ لَكُمُ ٱلْإِسْلَـٰمَ دِينًا ۚ

    “Pada hari ini Aku telah sempurnakan bagi kamu, agama kamu, dan Aku telah cukupkan nikmat-Ku bagi kamu, dan aku telah suka kamu beragama Islam.” (Q.S. Al-Maidah: 3)

    Dengan kedua firman[1] di atas ini dapatlah beberapa pelajaran yang kita perdapat.

    Pertama, menunjukkan kegagahannya agama Islam yang terang-terang berpengakuan yang tegak dan berani, serta merupakan suatu pertanggungan atau jaminan (garantie) yang contant. Bahwa hanya agama Islam saja lah yang berani dan hak, yang dapat guna mencapai keselamatan lahir batin dunia akhirat.

    Sedang firman yang kedua, merupakan pengunci dan penutup. Bahwa definisi Islam lah agama yang paling akhir dan paling sempurna, cukup dan disukai oleh Tuhan buat dipeluk selama-lamanya.

    Berarti selainnya agama Islam adalah ternyata paling tidak sempurna, tidak cukup, dan tidak disukai Tuhan buat dipeluknya. Agar supaya agak sedikit jauhnya keterangan dua firman di atas ini, marilah kita selesaikan sekadarnya.

    Martabat Manusia

    Manusia yang berhak beragama Islam itu adalah ternyata suatu makhluk yang luar biasa benar kesempurnaan martabatnya dibanding dengan makhluk yang lain-lain. Karena bukan saja manusia itu berbadan halus yang dapat membangkitkan beberapa macam semangat dan dapat merasakan riang, sedih, takut, gentar, berani, dan lain-lain sebagainya, tetapi pun cukup pula mempunyai akal dan pikiran yang amat luas, hingga dapat membikin beberapa perubahan dan cara-cara di dalam susunan kemajuan serta pun dapat mencapai kekayaan alam Tuhan yang tak dapat diketahui batasnya ini.

    Juga manusia dengan jelas, yang tak menghendaki keterangan lagi, adalah berbadan kasar yang dapat merasakan sehat, gagah, sakit, pedas, pahit, manis, merdu, lembek, dan sebagainya.

    Sumber: Buku Ketinggian Martabat Islam oleh K.H. Zainuddin Fananie (1937) dengan ejaan yang disesuaikan.

    Alih Ejaan: Winka Ghozi Nafi


    [1] Dalam naskah memang tertulis dua ayat. Namun, hakikatnya ada tiga ayat yang disebutkan oleh penulis. Ayat ke-19 dan 85 digabung menjadi satu. Nampaknya ini disebabkan ada keselarasan atau kesinambungan makna ayat. Akan tetapi, sengaja kami pisahkan dua ayat tersebut agar tidak terlalu membingungkan pembaca. Maka, bila ditemukan kalimat “kedua firman di atas” dan sejenisnya, itu berarti ayat pertama adalah Q.S. Ali Imran ayat 19 dan 85, dan ayat kedua adalah Q.S. Ali Imran ayat 3.

    Related Articles:

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (2): Martabat Islam

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (1): Kemerosotan Martabat Kaum Muslimin

    PPL Hasilkan Ambalan Yang Rajin, Terampil, dan Gembira

    0

    GONTOR- Salah satu program yang diadakan oleh Majelis Pembimbing Koordinator Harian (MABIKORI) untuk para Ambalan adalah Praktek Pengayaan Lapangan (PPL).

    PPL merupakan wadah bagi para Ambalan untuk menyalurkan kreativitas mereka, serta melatih keberanian dan keterampilan untuk berbicara di hadapan khalayak ramai.

    Ambalan yang mempresentasikan hastakaryanya kepada para Adika.

    Tentunya kreativitas dan keberanian merupakan modal yang amat penting bagi seorang calon Pembina Pramuka. Pasalnya, para Ambalan akan menjadi seorang Pembina Pramuka di tahun mendatang.

    Selain memberi nilai pendidikan yang positif untuk para Ambalan, para Adika juga turut mendapat pendidikan yang tidak kalah pentingnya. Di mana mereka yang biasanya mendengar materi dari Pembinanya, dituntut untuk mendengarkan juga presentasi dari Ambalan yang belum mereka kenali sebelumnya.

    Untuk menyemarakkan jalannya presentasi, para Ambalan juga memberikan beberapa hadiah sebagai penyemangat dan apresiasi untuk para Adika yang aktif mengikuti jalannya presentasi.

    Adika Pramuka yang dengan seksama memperhatikan presentasi dari Ambalan.

    Alhasil, kegiatan PPL dapat menjadi sarana belajar yang serius, namun juga menyenangkan, sehingga seluruh peserta PPL baik Adika, Ambalan, bahkan Pembina sekalipun menjadi terhibur dengan adanya kegiatan PPL ini.

    Hal ini sangat sesuai dengan poin ke-6 dari Dasa Dharma Pramuka: Rajin, Terampil, dan Gembira.

    (Berita: Mahadi, Foto: Wahyu, Review: Qoid Ibadurrahman, Winka Ghozi).

    Related Articles:

    PPL, Modal Penting Ambalan Sebelum Menjadi Pembina Pramuka

    Ambalan Creativity Event (ACE): Mempererat Ukhuwwah melalui Kreativitas dan Solidaritas

    Misi Besar Ambalan Sukseskan Kepanitiaan ACE & MUGUS

    KETINGGIAN MARTABAT ISLAM (2): Martabat Islam

    0

    Martabat Islam

    oleh: K.H. Zainuddin Fananie (Trimurti Pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor)

    هُوَ ٱلَّذِىٓ أَرْسَلَ رَسُولَهُ بِٱلْهُدَىٰ وَدِينِ ٱلْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى ٱلدِّينِ كُلِّهِ وَلَوْ كَرِهَ ٱلْمُشْرِكُونَ 

    “Allah itu telah mengirim seorang pesuruh-Nya dengan pertunjuk dan agama yang hak (benar), perlu akan melahirkannya mengatasi sekalian agama, meski orang-orang yang musyrik sama membenci.” (Q.S. At-Taubah: 33)

    وَعَدَ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِى ٱلْأَرْضِ

    “Tuhan telah berjanji kepada orang-orang yang beriman dan menjalankan keutamaan daripada kamu sekalian, akan diangkat menjadi khalifah di atas bumi ini. (Q.S. An-Nur: 55)

    إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ

    “Sebenarnya kedatangan saya itu diutus guna menyempurnakan budi pekerti yang mulia.” (H.R. Ahmad)

    Martabat. Kami selidiki di dalamnya kamusnya adalah berarti kemuliaan atau ketinggian (waardigheid) juga berarti pangkat (rang atau graad). Jadi, Martabat Islam adalah berarti pangkat atau kemuliaan dan ketinggian Islam.

    Jika akan menjitukan dan menjelaskan soal di atas, tak dapat tiada mestilah kita kembali kepada pokok atau asal (definitie-nya) agama Islam dan kejadian-kejadian di dalam riwayat (historischefeiten) purbakala. Sebab keadaan nasib dan peruntungan atau martabat kaum Muslimin sekarang ini tidak dapat dibikin sebagai ukuran dan timbangan tentang hakikat yang sebenarnya.

    Oleh karena itu, buat menentukan tinggi rendahnya, marilah kita kembali kepada soal pokok dan sejarah.

    Di dalam sabda di atas, adalah dengan jelas menyatakan bahwa buat menegakkan sesuatu martabat atau kemajuan (tamadun) atau beschaving yang mulia, Tuhan telah memilih dari seorang hamba-Nya yang bernama Muhammad saw perlu diutus mentaburkan rahmat-Nya, yang merupakan suatu agama yang hak, buat penutup dan pengunci sekalian agama yang sudah-sudah. Agama yang cukup dan sempurna buat memperlindungi seluruh umat di dunia. Agama yang berani mengatasi semua agama-agama yang telah lalu, agama yang paling sempurna buat mencapai martabat yang tertinggi, ialah Martabat Islam yang tidak ada bandingnya.

    Daulat Nabi Besar Muhammad saw adalah sebagai bapak kesejahteraan dunia, pendidik dunia (wereldopvoeder) pentabur martabat mulia, pemegang tampuk dan bendera kemenangan Islam Raya dalam perjuangan berhadapan dengan semua agama, semua paham, dan semua macam yang manapun juga.

    Daulat Nabi Muhammad saw bukanlah nabinya sesuatu bangsa atau kaum yang mana juga pun, melainkan Nabi Muhammad adalah nabinya semua bangsa-bangsa di dunia. Lebih tegas nabinya dunia, pendekar dunia, pembawa keselamatan dunia, ya bapak martabat yang sempurna, ialah Martabat Islam yang terutama.

    Hal ini camkanlah adanya sabda Tuhan di dalam Qur’an seperti berikut:

    وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا كَآفَّةً لِّلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَـٰكِنَّ أَكْثَرَ ٱلنَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ 

    “Tidaklah kami menyuruh kamu Muhammad, kecuali teruntuk kepada segenap manusia, yang memberi kabar senang dan mengkhawatirkan. Tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.” (Q.S. Saba’: 28)

    وَمَآ أَرْسَلْنَـٰكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَـٰلَمِينَ

    “Tidak kami utus engkau Muhammad melainkan sebagai rahmat (kesejahteraan) kepada sekalian alam.” (Q.S. Al-Anbiya’: 107)

    Jelas Nabi Muhammad saw adalah bapak dan pusat mengalirnya Martabat Islam. Martabat yang gilang gumilang!

    Hal ini betapakah ditentang cara, sikap, langkah anjuran, dan tindakannya guna merupakan dan membangunkan adanya martabat itu? Sudah barang tentu bukan cukup hanya dipuji-puji tinggi dengan komentar-komentar betapa ketinggian dan kemuliaan Martabat Islam saja itu tidak. Tetapi mestilah wajib dirupakan beberapa jalan yang mesti dilaluinya, jalan yang mesti diturut garis-garis yang merupakan batas-batas yang tentu, dan beberapa seluk-beluk yang wajib dipelajari, diyakinkan, dan diamalkannya dengan sungguh-sungguh oleh seluruh umat Islam zonder (tanpa) kecuali.

    Sebagai juga ayat di atas telah memberi pengharapan yang amat besar sekali kepada kita, yaitu Allah berjanji dan menyanggupi akan mengangkat kita menjadi khalifah. Asal saja kita betul-betul beriman dan sama berlaku jujur, baik, dan saleh.

    Dari karena itu dengan penunjuk jalan yang cepat, jika umat akan mencapai Martabat Islam yang sejati, turutlah jejak Martabat Nabi Besar Muhammad saw dan turutlah pimpinan Islam yang sungguh amat luas sekali lapangannya, melengkapi kepada semua hajat dan kejadian dunia itu.

    Keterangan kami di atas ini barulah keterangan kedudukan Martabat Islam, belum wujud atau jalan yang tentu untuk dilalui guna mencapainya. Karena keterangan yang demikian belum juga dapat menimbulkan perubahan dalam amalan, dan cara untuk mencapai dengan tentu, melainkan pasal-pasal di belakang akan lebih jauh dan merupakan cara bagaimana Martabat Islam mesti dicapainya. 

    Sekarang dengan ringkas pula, untuk memperdalam soal di atas “Martabat Islam”, marilah kita pelajari akan definisinya ajaran Islam dengan secara ringkas.

    Sumber: Buku Ketinggian Martabat Islam oleh K.H. Zainuddin Fananie (1937) dengan ejaan yang disesuaikan.

    Related Articles:

    Pendidikan Ukhuwah Islamiyah di Gontor

    Anjuran Untuk Belajar dalam Islam dan Doa Sebelum Belajar