Home Blog Page 145

Pembangunan kelas darurat 90 % : Siap Pakai Untuk Pembelajaran

0

Darul Ma’rifat – Pondok Modern Gontor 3 Darul Marifat dengan jumlah santri yang setiap tahunnya bertambah akan melakukan pembanguan beberapa Gedung tambahan. Kedepannya Pondok Modern Gontor 3 Darul Marifat akan memiliki proyek penambahan gedung kelas darurat untuk proses belajar mengajar sementara waktu, sekaligus untuk mematuhi protokol new normal agar terus menjaga jarak karena jumlah santri yang meledak dari biasanya.

Pembangunan kelas darurat ini merupakan proyek besar yang menelan dana yang cukup banyak. Gedung kelas darurat  yang sedang dibangun terdiri dari beberapa kelas, yang digunakan sementara waktu untuk proses belajar mengajar,sembari menunggu pembangunan gedung lain yang mana dalam tahap proses penyelesaian.

Gedung kelas darurat ini memiliki konsep design bangunan yang menyerupai asrama yang ada pada pondok salafi dengan bangunan semi permanen. Rencananya kelas darurat ini setelah digunakan untuk kelas akan diubah menjadi asrama usai selesainya satu lokal gedung lantai 2 dari reruntuhan gedung syanggit dan Santiniketan. Gedung kelas darurat ini terletak di dua titik yang ada dipondok yaitu ; didepan Gedung asrama palestina dan didepan Gedung Madinah.

Menurut Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz H. Heru Wahyudi S.Ag berpesan bahwasannya pembangunan Gedung kelas darurat akan selesai sebelum akhir tahun. Saat ini, progresnya sudah mencapai 90 persen dan insya Allah akhir tahun kelas darurat dapat berfungsi sebagaimana biasanya.Selain pembangunan Gedung kelas darurat, rencananya akan melakukan beberapa perbaikan dan penambahan pada sejumlah Gedung asrama.MuhammadFirdaus

Penutupan Acara Bahasa : Dalam Rangka Memfokuskan Santri Menghadapi Ujian

0

Penutupan Acara Bahasa : Rangka Memfokuskan Santri Menghadapi Ujian

Darul Ma’rifat – pada hari Jum’at pagi (02/10/20) terasa berbeda dari hari biasanya, yang mana pagi ini serasa Mentari terkejut dari tidurnya hingga terpaksa keluar karena sorak sorai para santri pada penutupan acara Bahasa pada pagi ini, keantusiasan santri dalam meramaikan dan berkecimpung dalam acara Bahasa tak pernah padam, dan surut, inilah yang membuat para santri Gontor mahir dalam berbahasa Arab dan Inggris khusunya. Acara yang dimulia selepas sholat subuh berjama’ah di asrama masing-masing juga diramaikan oleh seluruh bagian Penggerak Bahasa atau yang akrab dipanggil dengan CLI (Central Lenguage Improvement) dan seluruh santri Gontor Kampus 3, Darul Ma’rifat. Acara pada pagi ini terdiri dari beberapa tontonan video, pentas musik berbahasa Inggris guna meningkatkan kemamapuan para santri dalam berbahasa resmi (Arab dan Inggris). Di Pondok ini digunakan berbagai macam metode agar santri menyukai Bahasa asing sekaligus meningkatkan skill mereka dalam berbahasa.

Dengan  penutupan acara bahasa ini bukan berarti hilangnya kebiasaan para santri dalam berbahasa tetapi hanya sebagai penutup dari acara-acara yang berhubungan dengan Bahasa secara resmi tanpa meniadakan kebiasaan ataupun kehidupan berbahasa bagi santri. Disiplin santri di Pondok ini berjalan selama 24 jam yang mana terbagi menjadi beberapa bagian dengan pengawalan masing-masing, seperti ketika di kelas diawasi oleh para Guru atau kerap dipanggil dengan Ustadz, di asrama dikawal oleh para pengurus rayon atau yang biasa dipanggil al Akh Mudabbir, ataupun ketika mereka berada di lapangan ketika berolahraga.

Tetapi semua itu tetap berada pada satu control yang dipegang oleh Bagian Penggerak Bahasa (Qismu Ihya’i-l-Lughoh) yang dibimbing oleh Staf Pembimbing Bahasa yang terdiri dari para guru yang memiliki skill yang mumpuni dalam berbahasa.

Bahasa Arab dan Inggris di pondok ini juga termasuk dalam rentetan Pendidikan dan Pengajaran yang terdapat di pondok ini guna mempermudah para santri dalam memahami buku-buku berbahasa asing ataupun memperluas wawasan mereka dari buku-buku tersebut. Seperti kata bijak dikatakan oleh salah satu pendiri pondok, “ Indonesia omahku, Asia tegal sawahku, Amerika pelanconganku”.AriaKamal

SEMINAR SEPUTAR FORUM BISNIS; Bersama Al-Ustadz Aruman.

0

Mantingan– Pondok Modern Darussalam Gontor tidak pernah berhenti memberikan pendidikan dan pengajaran untuk meningkatkan wawasan serta potensi bagi para santriwati dan guru-gurunya. Tepat pada Senin (07/09) silam, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan seminar seputar FORBIS (Forum Bisnis). Seminar tersebut, diadakan di Aula Kulliyatu-l Banat dan dikhususkan bagi segenap Mahasiswi Guru. Acara tersebut, dimulai pada siang hari dengan juru bicara, yakni al-Ustadz Aruman (Alumni Gontor th. 1993), selaku Ketua FORBIS yang ke- IV.

Kilas balik dari profilnya, beliau masuk Pondok Modern Darussalam Gontor lepas SMK. Adapun, selama hidupnya menjadi santri Gontor, beliau pun pernah menjadi Bagian Pembangunan Pondok. Setelah lulus dari Pondok Modern Darussalam Gontor pada tahun 1993, beliau pernah merasakan menjadi kenek, nguli, dan bercita-cita menjadi mandor. Hingga pada akhirnya, dengan usaha dan kerja keras yang beliau lakukan, beliau dipercaya untuk mengerjakan proyek-proyek besar, dan tidak hanya itu. Kini, beliau menjadi penanggungjawab penggemukkan sapi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 yang semakin berkembang.

Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan, bahwa FORBIS merupakan organisasi resmi yang dibentuk oleh PP IKPM untuk menaungi alumni yang bergerak diberbagai bidang usaha dan professional bisnis. Bukan untuk membentuk suatu usaha bersama. Namun, kehadiran FORBIS diharapkan dapat menjadi ruang bagi terciptanya sinergi antar pengusaha dan juga diadakan sebagai wadah untuk memperluas bisnis para alumni. Hal terpenting, FORBIS tidak memiliki usaha. Tetapi, adanya FORBIS untuk memberi fasilitas bagi alumni yang mau berbisnis.

Adapun pelantikan FORBIS ini bertempatkan di Aula Kantor Pusat IKPM Gontor pada Kamis (19/12) tahun lalu, yang dilantik oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Pondok Modern (PP IKPM) Gontor, Al-Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo. Dengan dipimpin oleh Ustadz H. Agus Maulana (Ketua Umum), al-Ustadz H. Anas Asrofi (Wakil Ketua Umum), Ustadz H. Munif Farid Tamimi (Ketua I), al-Ustadz H. Jamaluddin Hariri (Ketua II), al-Ustadz H. Sefi Khirrijil Yaman (Ketua III) dan al-Ustadz H. Aruman (Ketua IV).

Dalam kesempatan ini, prinsip yang dipegang teguh oleh FORBIS, ialah

“Berani sukses dan berani berbuat! Percayalah, bahwa semuanya akan membawa keberhasilan dan keberkahan”

Tutur Ustadz Aruman dalam mengakhiri seminar ini.

Dengan adanya seminar ini, bertujuan untuk bisa dan mampu memberikan wawasan seputar bisnis agar para alumni Pondok Modern Darussalam Gontor dapat menguasai bidang bisnis pula, tidak hanya di bidang belajar-mengajar saja. Diharapkan segenap guru dapat mengambil banyak ilmu serta wawasan yang baru, sehingga dapat menjadi bekal untuk masa depan dan siap untuk terjun ke masyarakat nantinya.

-Nailafel

Zakat Seorang Guru Kepada Santrinya

0

Sebagai seorang guru, merupakan kewajiban yang tidak terelakkan baginya untuk membimbing peserta didik dalam banyak hal. Mengajari mereka pelajaran-pelajaran yang belum mereka kuasai, memberi tahu mereka hal-hal yang belum mereka pahami, dan berbagai bentuk bimbingan lainnya. Mengawal, menemani, dan mendidik mereka. Semua karena tanggung jawab status seorang guru.

Terutama pada hari-hari menjelang ujian seperti ini, para santri sangat disibukkan dengan belajar mereka. Beberapa pelajaran yang tertinggal, materi-materi yang belum dihafal, latihan-latihan soal yang belum dikerjakan, semuanya memenuhi jadwal belajar mereka hingga begitu padat. Bahkan untuk membentuk miliu mereka agar terfokus dalam belajar, pondok memberikan perhatian dengan menonaktifkan sementara semua kegiatan ekstrakurikuler hingga ujian selesai.

Dalam kondisi seperti ini, tentunya para santri tidak boleh lepas dari pengawasan guru-gurunya. Mereka selalu memiliki masalahnya masing-masing; santri baru dengan adaptasi mereka terhadap suasana pondok –terutama karena mereka kali pertama merasakan ujian di pondok, santri lama yang belum menemukan metode belajar yang tepat, ataupun santri kelas 5 yang masih harus disibukkan dengan amanat kepengurusan di rayon. Dan agar mereka bisa belajar untuk mempersiapkan ujian dengan maksimal, tentunya mereka harus berhasil mengatasi permasalahan tersebut. Di sinilah letak peran seorang guru.

Mereka membutuhkan perhatian lebih, baik dalam belajar ataupun dalam keseharian mereka. Hadirnya sosok seorang guru di samping mereka dapat memotivasi mereka untuk tetap tekun menghadapi berbagai masalah, dan tentunya menjadi konsultan bila salah satu dari mereka menghadapi masalah yang tidak bisa mereka selesaikan. Santri pun tidak merasa sendirian dalam mengatasi masalahnya, sehingga dengan demikian dapat membantu menyelesaikan masalah tersebut dan mereka bisa kembali fokus belajar.

Namun sebagai seorang guru, tanggung jawab tersebut tentu tidaklah mudah. Menjadi sosok yang selalu hadir di sisi santrinya pastinya akan menyita perhatiannya dari urusan kesehariannya; baik itu di sektor bagian, perkuliahan, maupun urusan pribadi.

Terkait hal tersebut, Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc. selaku yang menyampaikan sambutan dalam pembukaan belajar malam keliling mengutip salah satu ungkapan dari alm. Al-Ustadz Ali Syarkowi, Lc. yang membahasakan sedekah perhatian terhadap belajar santri tersebut dengan “Zakat”. Berzakat waktu, tenaga, pikiran, dan lainnya untuk memaksimalkan pengawalan para santri. “Membimbing anak-anak tentunya akan menyita waktu, tenaga serta pikiran kita. Namun karena ini adalah tanggung jawab kita bersama, maka mari sama-sama kita zakatkan sedikit saja dari semua itu, berkorban untuk anak-anak kita.” Begitulah terang beliau di hadapan para guru yang hadir di sana.

Dengan menyertai para santri di sisi mereka ketika belajar, membantu mereka memperdalam pemahaman materi pelajaran, ataupun menolong mereka ketika menghadapi masalah yang menghambat belajar mereka adalah wujud perhatian seorang guru. Mengawal, mengawas, dan membimbing mereka yang memang merupakan amanat yang harus dipertanggungjawabkan oleh seorang guru. Meskipun pengorbanan tersebut bisa berarti berat, namun yang demikian akan menjadi ladang seorang guru untuk mengais pahala, menjadi bekalnya untuk di akhirat nanti.

Terima kasih para guru, yang telah ikhlas membimbing peserta didik mereka… semoga semua pengorbanan tersebut akan berbalik menjadi pahala dan kebaikan, yang akan dibalaskan oleh Allah dengan berlipat ganda serta menjadi penjamin untuk ganjaran di akhirat berupa Surga-Nya. Aamiin.

 

Related Articles:

Jelang Ujian, Belajar Malam Keliling Tingkatkan Miliu Belajar Santri

Kekuatan Doa dan Mujahadah Trimurti Pendiri Pondok Modern Gontor

Keikhlasan Trimurti Dalam Mengajar

Topang Kebutuhan Pondok akan Suplai Hewan Qurban, PMDG Putri 1 Rintis Unit Usaha Perkembangbiakkan Kambing

0

MANTINGAN-Selaras dengan salah satu Panca Jangkanya, ‘berdikari’ yang berarti kemandirian. Ya, Pondok Modern Darussalan Gontor yang tak pernah berhenti bergerak ini, tentu turut mengedepankan peningkatan aspek kemandirian dalam perkembanganya. Dalam rangka ini, Al-Ustadz Aruman, selaku ketua kordinator unit usaha dalam bidang peternakan Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kampus 1,kembali melakukan inovasi dengan merintis unit usaha perkembangbiakan kambing.

Usaha ini dimulai pada tanggal (07/09/20) dengan didatangkannya 2 jenis kambing, yakni kambing Etawa yang didatangkan dari Desa Ngrayun, Gajah, Ponorogo dan Desa Ngarmbe, Sinai, Ngawi, juga kambing Saanen yang didatangkan dari Magelang. Kambing-kambing ini terlebih dahulu ditempatkan di tempat karantina sapi yang sakit, sembari menuggu pembangunan kandang kambing.

Kambing saanen sedang makan

Sudah terdapat 10 ekor kambing, diantaranya 1 ekor kambing Etawa jantan yang berusia 2 tahun dan 8 ekor kambing Etawa betina yang rata-rata berusia 5 sampai 7 bulan, serta 1 ekor kambing Saanen jantan yang berusia 4 tahun. Al-Ustadz Aruman, menjelaskan bahwa satu ekor kambing Etawa jantan dapat membuahi sampai 15 betina dan durasi hamil kambing Etawa betina ± 5 bulan. Saat ini, ada 5 ekor kambing Etawa betina yang tengah hamil.

Pada program jangka panjangnya, seperti unit usaha penggemukan sapi, kambing-kambing ini akan dikembangbiakkan, yang kemudian sekitar 3 sampai 4 bulan menjelang Idul Adha akan di lakukan penggemukan kambing.

“Demi kemandirian dalam menopang kebutuhan Pondok akan suplai hewan Qurban, maka usaha ini akan senantiasa dikembangkan,”

papar Al-Ustadz Aruman.

-Aya

Idhof Lughowi; Media Pengayaan Kemampuan Berbahasa Santriwati

0

Mantingan- Kemampuan berbahasa adalah salah satu ciri yang dimiliki oleh seluruh alumni Pondok Modern Darussalam Gontor. Kemampuan ini didapatkan setiap individu melalui penekanan disiplin berbahasa dan materi pelajaran yang disampaikan di kelas setiap harinya. Sebagai bentuk pengayaan berbahasa santriwati, maka staf Peningkatan Bahasa (LAC) Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan program Idhof Lughowi untuk santriwati.

Idhof Lughowi atau dapat disebut dengan workshop bahasa ini dilaksanakan secara berkala setelah shalat ashar pada minggu yang telah ditentukan. Sampai saat ini, santriwati yang telah menjalankan workshop ini adalah kelas 1, 1 Intensif, 2 dan 3. Untuk banyaknya pelatihan, kelas 1 dan 1 Intensif telah menjalankannya sebanyak 3 kali, kelas 2 sebanyak 4 kali, serta kelas 3 sebanyak 2 kali. Workshop ini dilaksanakan di Aula Kulliyatu-l-Banat atau Masjid Jami’ Mu’allimat. Salah satu wali kelas dari angkatan yang bersangkutan akan ditunjuk sebagai pemateri dari workshop ini. Pemateri akan diberikan materi yang telah ditentukan dari staf LAC, lalu akan memaparkan materi tersebut di depan seluruh santriwati. Setelah usai pemaparan materi, para santriwati akan ditampilkan video atau slide yang berkenaan dengan materi tersebut. Guna mengetahui pemahaman santriwati akan materi yang disampaikan, pemateri akan menunjuk 3 orang dari banyaknya santriwati yang ada untuk menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan materi tersebut.

Tujuan dari pengadaan workshop ini sendiri adalah sebagai media tambahan di luar kelas untuk memahami penggunaan bahasa dengan benar. Karena dipandang bahwa apa yang disampaikan di kelas masih kurang. Hal ini diindikasikan dengan banyaknya penggunaan rangkaian kalimat yang salah dan kosa kata yang masih belum diketahui oleh santriwati. Sehingga dianggap perlu bagi staf LAC untuk mengadakan kegiatan ini.

Fayra

Musyawarah Kerja Rayon; Pelatihan Organisator yang Ulung

0

Mantingan- Setiap kegiatan dan acara di Pondok Modern Darussalam Gontor selalu terancang dengan rapi dan dinamis. Tidak ada satu hal pun yang luput dari perancangan kegiatan dan acara, meskipun hal itu hanya kegiatan sederhana. Begitu pula dengan kegiatan sehari-hari, setiap individu dan organisasi pun memiliki rancangan kegiatan. Guna dinamisasi kegiatan santriwati, Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan acara Musyawarah Kerja Rayon bagi seluruh pengurus rayon.

Suasana saat Sidang Pleno

Acara ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap tahunnya. Dilaksanakan pada Rabu malam (29/07) di kelas-kelas yang telah ditentukan. Peserta dari musyawarah ini adalah seluruh kelas 5 yang telah dikukuhkan sebagai pengurus masing-masing rayon. Mereka dibimbing secara langsung oleh para pembimbing rayon selaku steering commmittee. Sebelum pelaksanaan musyawarah kerja ini, para pengurus dikumpulkan langsung oleh staf Pengasuhan untuk diperlihatkan demo acara musywarah kerja yang baik dan benar. Serta mereka diwajibkan untuk berkonsultasi dengan pengurus rayon lama guna memahami dan mengetahui secara pasti program kerja yang ada pada masa sebelumnya. Saat kegiatan inti berlangsung, sidang musyawarah kerja dibagi dalam 3 sesi, yaitu pleno, komisi, dan paripurna. Inti dari musyawarah ini terdapat pada sidang komisi. Karena pada saat itulah, para pengurus harus mampu untuk menimbang, menata dan merancang seluruh program kerja yang akan mereka jalankan selama satu tahun masa jabatan mereka. Pelaksanaannya pun dimulai dari setelah sholat ‘Isya sampai menjelang tengah malam.

Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ini adalah sarana pelatihan bagi setiap individu dalam menyampaikan pandangannya dan merancang setiap hal yang akan dilaksanakan bersama selama masa jabatannya. Selain itu, acara ini merupakan pemanasan bagi seluruh santriwati kelas 5 dalam perancangan kegiatan dan peraturan sebelum berhadapan dengan Musyawarah Kerja organisasi yang lebih besar, Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) dan Koordinator Gugusdepan Gerakan Pramuka (KGGP).

Fayra

OPPM Akhiri Kegiatan Asrama dengan Olympic Zone League

0

Gontor–Di penghujung semester pertama ini, Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) menutup kegiatan asrama dengan mengadakan beragam perlombaan seru yang dikemas dalam acara Olympic Zone League, pada hari Jum’at pagi (18/10). Ini serupa dengan acara Sport Day yang sudah rutin diadakan tiap tahunnya. Namun, yang berbeda kali ini diselenggarakan per-zona asrama. Acara ini melibatkan seluruh santri kelas 1-5 Kulliyatu-l-Mu’alimin Al-Islamiyah (KMI) dari 21 asrama. Mereka berlomba di zona-zona yang telah ditentukan, seperti zona Anak Baru, zona Syiria dan Indonesia, zona Saudi, dan zona Yaqzoh.

Perlombaan yang diselenggarakan oleh OPPM diantaranya adalah lomba Tarik Tambang, Fifa Street, Maraton, Tebak Kata, Makan Koin, Paku dalam Botol, Eskalator Batu, Labirin Arab, Lari Balok, Makan Kerupuk, dan Sarung Fighter. Pagi itu, setiap sudut Pondok terlihat sangat ramai dengan keceriaan dan keseruan para santri saat mengikuti perlombaan-perlombaan.

Acara ini diharapkan tidak hanya sebagai ajang melatih ketangkasan. Namun, juga dapat lebih memupuk kebersamaan dan rasa kepemilikan antarsantri dan pengurus di asrama masing-masing. Adapun asrama yang keluar sebagai pemenang adalah Solihin 1, dengan menjuarai 6 cabang perlombaan. rukh

Fathul Kutub 1442. Kiai Hasan: “Kebutuhan Membaca Sama Seperti Kebutuhan Makan dan Minum”

0

DARUSSALAM—Dalam rangka memperluas wawasan para santri, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan kegiatan “Fathu Kutubi-t-Turats Al-Islamiyyah” atau yang lebih dikenal dengan Fathul Kutub bagi Siswa Akhir Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) 2021. Acara yang rutin diadakan setiap tahun tersebut diselenggarakan satu minggu, mulai hari Rabu (16/9) hingga hari Rabu (23/9), dan diikuti oleh 717 siswa.

Kegiatan dimulai dengan pengarahan selama 2 hari terkait materi yang akan dibahas, yakni Aqidah, Fiqh, Tafsir, dan Hadits oleh guru-guru senior yang pakar dalam bidang tersebut. Setelah dibuka oleh Pimpinan Pondok pada Sabtu pagi (19/9), kegiatan dilanjutkan dengan inti dari acara Fathul Kutub, yaitu pembahasan dan diskusi yang dibagi ke dalam 44 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 14 anak.

Program pembahasan dipusatkan di dalam Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), sedangkan kegiatan diskusi dilaksanakan di beberapa titik yang bertempat di Masjid Jami’ dan teras Gedung Aligarh.

Setiap hari ada 2 sesi pembahasan, yaitu membuka buku atau kitab untuk mencari beberapa masalah yang telah ditentukan oleh panitia lalu menuliskannya dalam buku tulis, untuk selanjutnya didiskusikan.

Setiap kelompok mengikuti 6 sesi pembahasan dan diskusi yang dibimbing oleh 1 sampai 2 musyrif dari guru tahun ke-6 ke atas. Selain bertugas untuk mengawal dan mendampingi para siswa dalam pembahasan dan diskusi, para musyrif  juga mendapat tugas untuk memberikan nilai. Hal ini dikarenakan Fathul Kutub merupakan salah satu bentuk Ujian Akhir bagi siswa kelas 6 KMI.

Kegiatan tersebut ditutup pada Rabu pagi (23/9) oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Dalam sambutannya, Beliau banyak menyampaikan terkait pentingnya acara ini. “Kebutuhan kita (sebagai mukmin, santri, bahkan manusia) kepada membaca, sama seperti kebutuhan kita kepada makan dan minum.” Tegas Kiai Hasan menekankan urgensi membaca bagi seluruh manusia.

Semoga dengan terselenggaranya acara ini dengan lancar, para santri dapat mendapat manfaat yang besar dan pengalaman yang berharga untuk meraih masa depan yang gemilang, menjadi Ulama yang intelek, bukan intelek yang tahu agama. Brada

 

UNIDA Gontor Adakan Ujian Tahfidz Al-Qur’an di Seluruh Kampus

0

GONTOR – Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor menggelar ujian hafalan atau imtihan tahfidz Al-Qur’an bagi seluruh mahasiswa/i. Kegiatan ini berlangsung di seluruh kampus UNIDA secara bersamaan yaitu pada hari  Jum’at (19/9) siang lalu. Dengan tujuan untuk mengajak mahasiswa menghafal, mencintai serta mengaplikasikan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari guna menyiapkan mahasiswa berjiwa Qur’ani.

Merujuk pada visi hebat yang UNIDA miliki, yaitu menjadi universitas unggulan yang mengintegrasikan sains, teknologi, dan ilmu-ilmu kemanusiaan dengan ilmu-ilmu keislaman. Maka hadirnya lembaga pendidikan ini tidak hanya untuk melahirkan generasi yang mahir akan ilmu dan kuat akan mental, melainkan pendidikan kerohanian mahasiswa/i pun juga turut diperhatikan, dengan salah satu cara nya adalah mengadakan ujian Tahfidz Al-Qur’an sebelum ujian akhir semester diselenggarakan. Hal inilah yang mampu meningkatkan para mahasiswa/i menjadi generasi Qur’ani yang berpendidikan.

Seluruh mahasiswa/i diwajibkan menghafal setengah juz dalam satu semester, selanjutnya dalam dua semester (satu tahun) mahasiswa/i wajib hafal 1 juz, dengan demikian selama kuliah 8 semester di Unida Gontor seluruh mahasiswa/i mampu menghafal 4 juz yang merupakan syarat kelulusan program S1. Program ini dimulai dari juz 29 bagi semester 1 dan 2, juz 1 bagi mahasiswa  semester 3-4, juz 2 bagi mahasiswa semester 5,6,7, dan 8 pada tahun akademik.

Kegiatan Tahfidz Al-Qur’an ini diadakan UNIDA di setiap kampusnya sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Semester. Dan bagi mahasiswa/i yang belum menyelesaikan hafalannya atau belum mengikuti ujian tahfidz, maka dikenakan sanksi tegas untuk tidak dapat mengikuti Ujian Akhir Semester pada semester reguler yang sudah mereka ambil pada tahun ajaran saat itu,

Semoga apa yang sudah diusahakan oleh seluruh mahasiswa/i dalam program Tahfidz Al-Qur’an ini, akan mendapat jaza’ yang setimpal dari Allah SWT. Allahumma Amiin.