Home Blog Page 277

K.H. Hasan Abdullah Sahal: Menghidupkan Bahasa Arab Adalah Jihad

0

DARUSSALAM-Kata tersebut adalah salah satu pesan yang disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal saat mengawali pembukaan kegiatan bahasa di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Seluruh santri dari yang lama maupun yang baru berbondong-bondong menuju ke depan Aula Pertemuan (BPPM) setelah menunaikan shalat shubuh. Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at pagi (29/6).

Kegiatan bahasa ini dimulai dengan sambutan dari K.H. Hasan Abdullah Sahal, dalam sambutannya, beliau menyampaikan berbagai pesan dan motivasi yang membangun semangat para santri. Di antara pesan-pesan yang beliau sampaikan adalah “Menghidupkan Bahasa Arab adalah jihad”, selain itu, beliau juga menyampaikan “Al-Qur’an akan tetap ada sampai hari Kiamat, Bahasa Arab akan tetap ada sampai hari kiamat, Syari’at Islam akan  tetap ada sampai hari kiamat.”

Dengan dibukanya kegiatan bahasa ini, seluruh santri lama Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) diwajibkan menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam percakapan sehari-hari. Adapun untuk santri baru, di 3 bulan pertama ini mereka akan terus digembleng dengan pemberian kosakata (mufradat) dan susunan kata bahasa arab (uslub), kemudian setelahnya, mereka mulai diwajibkan bebicara dengan bahasa resmi (Arab dan Inggris).

Dengan kegiatan ini, seluruh kegiatan bahasa akan berjalan sebagaimana mestinya, baik kegiatan harian, maupun mingguan. Adapun aktivitas bahasa yang dilakukan setiap hari adalah penyampaian kosa kata (mufradat), susunan kata bahasa Arab (uslub), mahkamah bahasa, dan lain sebagainya. Kemudian untuk kegiatan mingguannya seperti acara bahasa Jum’at pagi, muhadatsah Selasa pagi, dan beberapa kegiatan lainnya.

Bagian pembimbing bahasa telah menyiapkan empat puluh komputer lebih di dalam Lab Bahasa, tentunya untuk memfasilitasi para santri untuk meningkatkan bahasa dalam berbagai acara. Mudah-mudahan dengan dibukanya kegiatan bahasa di Pondok Modern Darussalam Gontor, santri-santri kembali bersemangat dalam meningkatkan bahasa, sehingga mereka dapat menguasai bahasa Arab dan Inggris dengan baik. Faruq

Senam Antarrayon: Ajari Santri Hidup Sehat

0

GONTOR– Lomba senam antarrayon merupakan salah satu dari rentetan acara Khutbatul-Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor. Perlombaan ini diikuti oleh 20 orang utusan dari tiap rayon yang seluruhnya berjumlah 21 rayon.

Acara yang berlangsung di lapangan hijau PMDG pada Jum’at (13/7) itu, bertujuan untuk menjaga kesehatan santri, baik jasmani maupun rohani serta mengenalkan pada santri baru kegiatan-kegiatan yang ada di pondok. Selain itu, kegiatan ini juga melatih santri belajar hidup sehat. “ Sehat “ menurut kamus kita adalah sehat jasmani dan rohani. Dengan slogan Mensana In Corpore sano yang berarti akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat, Gontor mendidik para santrinya betapa penting menjaga kesehatan. Health is not everything. But, without health everythings is nothing.

Pada akhir acara tersebut, panitia mengumumkan para pemenang dari perlombaan ini, keluar sebagai juara lomba senam antarrayon tahun ini rayon Shigor : Indonesia 1, Indonesia 3, dan Indonesia 2, sedangkan dari rayon Kibar : GBK (Gedung Baru Kibar), Sholihin 2, dan Sholihin 1. Untuk The Best Player pada lomba senam antarrayon tahun ini dimenangkan oleh Akhi Adam. R santri kelas 2 Kmi. Ahsy

Harapan JK Untuk Gontor Kampus 13 Poso

0

Poso-Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Poso, Sulawesi Tengah, Wakil Presiden Jusuf Kalla berkesempatan hadir untuk meresmikan gedung Auditorium dan menutup acara Peringatan 10 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus 13 Ittihadul Ummah, Poso Sulawesi Tengah.

Dalam sambutannya Wakil Presiden RI itu berharap agar Pondok Gontor di Poso yang dibangun pasca konflik Poso ini bisa melahirkan generasi yang cinta damai dan bisa memberikan makna yang besar untuk kemajuan bangsa Indonesia.

“Kita harap generasi muda dapat lebih memahami Islam sebagai rahmatan lil alamin. Islam yang saling bersaudara, saling bersahabat dan kita memberikan makna yang besar untuk kemajuan kita bersama,” jelasnya.

Selain itu JK mengungkapkan kesyukurannya karena Gontor Poso yang usianya baru memasuki 10 tahun ini telah mengalami perkembangan. “Kampus ini sudah jauh lebih lengkap dibanding sebelumnya,” ungkapnya.

Dikatakannya, perkembangan Gontor Kampus 13 ini atas upaya dari para kiai, pemda dan masyarakat sekitar Poso yang menerima Gontor Poso sebagai sesuatu yang baik.

Berkat perjuangan ustadz-ustadz yang mengabdi di Gontor 13 ini pula JK menyampaikan terima kasihnya untuk mereka.

“Terima kasih kepada para ustadz yang datang dari jauh, yang mengajar di sini untuk bersama-sama memajukan daerah ini,” ujarnya.

Baginya, ilmu pengetahuan sangat menentukan kemajuan suatu bangsa. Namun, semua itu bisa diperoleh dari pendidikan yang baik.

“Kita semua menghargai Gontor yang selalu menunjukkan kemajuan di mana pun berada. Menunjukkan dorongan agar santri-santri belajar dengan baik dan hidup dengan baik dengan etika yang baik,” ucapnya.

Lanjut JK berharap dengan kehadiran Gontor di Poso bisa membantu memperbaiki dan melengkapi suasana damai yang sudah terjalin di Poso.

“Setelah konflik, tentu kita mengalami suasana penuh dengan kecurigaan, penuh dengan kadang-kadang balas dendam. Oleh karena itu, kita harus membina masyarakat Poso ini dengan sebaik-baiknya untuk melihat jauh ke depan,” tuturnya.

Dijelaskannya, masa lalu adalah masa lalu. Sedangkan masa depan generasi yang memiliki ilmu pengetahuan yang maju adalah harapan bersama.

“Masa depan itu dipunyai anak-anak kita, cucu-cucu kita, yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tentunya maju,” tandasnya.

13 Orang Anggota Badan Wakaf Hadiri Sidang yang Ke-81

0

DARUSSALAM–Dalam usianya yang akan genap 92 tahun, Pondok Modern Darussalam Gontor terus berupaya mengembangkan dirinya dalam berbagai aspek; pendidikan, pembangunan, dsb. Dalam hal ini, Pimpinan Pondok tidak mengambil kebijakan sendiri, tapi semua kebijakan tersebut didasari berbagai pertimbangan Sidang Badan Wakaf. Alhamdulillah, Sidang Badan Wakaf sudah berjalan sebanyak 81 kali sejak berdirinya majelis tertinggi ini. Semua kebijakan terkait perubahan teknis pelaksanaan kegiatan dan lain sebagainya di Gontor dimusyawarahkan secara bersama-sama.

Sidang yang terakhir ini (ke-81) dilaksanakan selama dua hari, Jum’at-Sabtu, 14-15 Dzulqa’dah 1439/27-28 Juli 2018, berlokasi di Wisma Badan Wakaf PMDG. Anggota yang hadir berjumlah 13 orang dari jumlah keseluruhan 15 orang. Adapun peserta sidang yang berhalangan adalah Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, dan Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin; Kiai Syukri dan Kiai Kafrawi hingga saat ini masih dalam proses pemulihan kesehatan, adapun Kiai Din berhalangan karena sedang menjalani tugas penting di sektornya.

Sidang Badan Wakaf ini diselenggarakan 2 kali dalam setahun, yaitu pada semester pertama dan kedua tahun ajaran KMI PMDG Pusat. Fokus sidang ini adalah membahas berbagai hasil usaha Pimpinan Pondok selama 6 bulan, serta langkah-langkah yang akan dilalui ke depannya, sampai diselenggarakannya sidang selanjutnya. Sand88

Senam Antarrayon: Ajari Santri Hidup Sehat

0

GONTOR– Lomba senam antarrayon merupakan salah satu dari rentetan acara Khutbatul-Arsy di Pondok Modern Darussalam Gontor. Perlombaan ini diikuti oleh 20 orang utusan dari tiap rayon yang seluruhnya berjumlah 21 rayon.

Acara yang berlangsung di lapangan hijau PMDG pada Jum’at (13/7) itu, bertujuan untuk menjaga kesehatan santri, baik jasmani maupun rohani serta mengenalkan pada santri baru kegiatan-kegiatan yang ada di pondok. Selain itu, kegiatan ini juga melatih santri belajar hidup sehat. “ Sehat “ menurut kamus kita adalah sehat jasmani dan rohani. Dengan slogan Mensana In Corpore sano yang berarti akal yang sehat terdapat pada tubuh yang sehat, Gontor mendidik para santrinya betapa penting menjaga kesehatan. Health is not everything. But, without health everythings is nothing.

Pada akhir acara tersebut, panitia mengumumkan para pemenang dari perlombaan ini, keluar sebagai juara lomba senam antarrayon tahun ini rayon Shigor : Indonesia 1, Indonesia 3, dan Indonesia 2, sedangkan dari rayon Kibar : GBK (Gedung Baru Kibar), Sholihin 2, dan Sholihin 1. Untuk The Best Player pada lomba senam antarrayon tahun ini dimenangkan oleh Akhi Adam. R santri kelas 2 Kmi. Ahsy_MG_5596

Vocal Grup Antarrayon Memukau Penonton

0

Gontor–Pondok Modern Darussalam Gontor  (PMDG) menggelar lomba Vokal Grup antarrayon, Jum’at (20/7). Lomba tersebut diikuti sedikitnya 21 rayon. Lomba yang dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) itu berlangsung meriah, seluruh rayon menampilkan kreasi yang memukau para penonton.

Dari estimasi waktu yang diberikan panitia, seluruh pengurus rayon belajar untuk menampilkan yang terbaik, dimulai dari penambahan penari di depan barisan paduan suara, penampilan puisi, hiasan berupa tulisan, hingga ornamen berbentuk matahari, awan, bulan, dsb.

Guru Pembimbing, Al-Ustadz Wilujeung mengatakan, Lomba Vokal Grup menghadirkan penampilan baru, yaitu pemilihan lagu daerah untuk lagu wajib setiap rayon “biasanya kita menggunakan lagu luar seperti Wali Band, namun untuk tahun ini kami sepakat untuk menggunakan lagu daerah berjudul “ilir-ilir” menjadi lagu wajib bagi seluruh rayon yang tampil” ujarnya.

Sementara itu Dewan Juri, Al-Ustadz Arif Nur Wijaya mengatakan, tujuan lomba Vokal Grup ini untuk memberikan kesempatan dan memberikan ruang kepada para pengurus serta santri dari setiap rayon  dalam menumbuhkembangkan kecintaan akan seni dan kreatifitas mereka khususnya dalam melatih kebersamaan dalam vokal grup ini

Dalam perlombaan Vokal Grup antarrayon tahun ini, Rayon Wisma Hadi berhasil menjadi juara pertama sekaligus juara umum. Adapun juara pertama bagi rayon kibar yaitu GBK, lalu Saudi 1 lt. 3, dan Saudi 1 lt. 2, sedangkan di tingkat rayon sighar yaitu Wisma Hadi, Syiria lt. 3, dan Syiria lt. 2. Rakafadel

HYMNE OH PONDOKKU, BUKAN SEKEDAR NYANYIAN

0

Lagu yang dilantunkan dengan indah selalu terkumandang di setiap kesempatan perkumpulan di Pondok Modern Darussalam Gontor. Sebuah kehormatan bagi para santri untuk dapat menyanyikan lagu Hymne Oh Pondokku dengan seluruh penghayatan atas nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Oleh karena itu, pelatihan Hymne Oh Pondokku dilaksanakan untuk mengenalkan kepada santriwati baru. Tidak hanya dalam hal nada dan nyanyian, tetapi juga menjelaskan filosofi dalam sya’ir-sya’ir hymne tersebut.

Pelatihan dilaksanakan selama 3 hari pada setiap jam pelajaran ke-6 di seluruh kelas 1 dan 1 intensif. Para santriwati baru dilatih untuk menghafal serta memaknai Hymne Oh Pondokku oleh beberapa orang guru. Setelah berlatih di kelas-kelas khusus untuk santriwati baru, pelatihan ini dilanjutkan dengan seluruh santriwati tanpa terkecuali secara serentak. Pelatihan tersebut dilaksanakan di masjid setelah Sholat Subuh berjama’ah. Dengan dicanangkannya kegiatan ini, diharapkan seluruh santriwati dapat lebih memahami makna pondok dan segala nilai-nilai mulianya yang terkandung dalam Hymne Oh Pondokku. NISAHABIBA

Kiai Hasan, “Very Good, Very Fine. Gak Mau Ikut, Cari Yang Lain!”

0

GONTOR—Keluarga besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sedang berada pada acara inti dari Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy (PKA) tahun ajaran 1439-1440/2018-2019. Setelah Ahad pagi (29/7) diadakan Apel Tahunan Pekan PKA, dilanjutkan dengan Kuliah Umum oleh Pimpinan PMDG di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Kuliah Umum yang wajib diikuti oleh seluruh keluarga besar PMDG ini diselenggarakan sebanyak 4 babak. Babak I dan II diadakan pada hari Ahad (29/7), sedangkan babak III dan IV diadakan pada hari Senin (30/7).

Seluruh nilai-nilai tentang Pondok Modern disampaikan oleh para Kiai secara lengkap dan mendalam, dari niat menuntut ilmu di Gontor, hingga cara hidup selama di Pondok. Hal ini bertujuan untuk memberi pemahaman yang baik bagi seluruh elemen yang berada di PMDG, tentang apa itu Pondok, bagaimana, dan kemana arah tujuannya. Dengan pemahaman yang baik dan benar, diharapkan para santri dan guru dapat menjalankan amanat dan tugasnya dengan maksimal, serta sesuai dengan nilai-nilai Pondok Modern.

Suasana kuliah umum oleh Bapk Pimpinan PMDG
Suasana kuliah umum oleh Bapak Pimpinan PMDG

Merupakan poin utama dari Kuliah Umum adalah pemantapan, khususnya bagi santri baru. Setelah mendapat penjelasan tentang aturan-aturan yang ada di PMDG, para santri diperkenankan untuk memilih. Apabila cocok, dipersilahkan untuk melanjutkan pendidikan dengan segala konsekuensinya. Jika tidak yakin dan kurang mantap, dipersilahkan untuk meninggalkan PMDG secara baik-baik. Pesan KH. Hasan Abdullah Sahal, “Jangan sampai kecewa, mengecewakan, apalagi mengajak kecewa!”

Gontor sudah mempunyai identitas dan ciri khas tersendiri dalam menjalankan proses pendidikannya. Tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun terhadap sistem dan nilai-nilai yang ada di Gontor. Apabila menginginkan kualifikasi yang lain, dipersilahkan untuk mendirikan atau mencari pondok/lembaga pendidikan yang lain.

“Very good, very fine. Gak mau ikut, cari yang lain!”, begitu joke Kiai Hasan menegaskan tentang pentingnya memantapkan diri dalam menuntut ilmu di Gontor.brada

PENSI UNIDA- Tuangkan Kreatifitas dan Seni Mahasiswi Guru

0

Mantingan– Untuk menyalurkan bakat dan kreatifitas mahasiswi guru, maka  mahasiswi UNIDA Gontor putri kampus 2 mengadakan acara Pentas Seni UNIDA yang diadakan pada hari Senin( 30/7) di lapangan Gontor Putri kampus 2, acara ini sebagai salah satu rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy . Para mahasiswi UNIDA Berkolaborasi dalam Seni dan musik di pentas seni kali ini, berbagai tarian dan acara musik ditampilkan seperti tari india, tari daerah, modern Dance, Band, Puisi, Nasyid, Marawis ikut memeriahkan acara ini, Acara ini diikuti oleh seluruh Mahasiswi UNIDA Gontor Putri Kampus 2 Mulai dari semester 1 -7 dan Para wisudawatipun ikut berpartisipasi dalam acara ini. Acara ini dihadiri oleh seluruh santriwati gontor putri kampus 2, para guru senior juga turut hadir dalam acara ini

Penampilan Tari Topeng
Penampilan Tari Topeng

Di balik suksesnya acara ini juga tidak lain dari perjuangan panitia yang berjumlah 26 orang, Panitia  mengonsep acara, dekorasi, kostum dan lampu panggung sebaik mungkin sehingga acara ini berjalan dengan baik dan menarik. Pentas Seni kali ini diketuai oleh Al-Ustadzah Nanda Mia Oktaviana dari fakultas Tarbiyah, Al-Ustadzah Ummy Hanik Arifin dari fakultas tarbiyah dan Al- Ustadzah Jannita Nanda dari fakultas Ushuluddin.

Dengan bermotokan”Satukan Simfoni Kebersamaan dengan Karya dan Seni demi Terwujudnya Generasi Madani”  Pentas Seni kali ini mampu menarik perhatian para penonton dari kalangan santri dan guru-guru senior. Ajang ini merupakan apresiasi seni para guru-guru Mahasiswi untuk menuangkan kreatifitas mahasiswi guru dalam panggung .Diharapkan dengan adanya pentas seni ini mampu memberi  contoh yang baik dan memberikan banyak motivasi pada santriwati agar mereka dapat berkreasi jauh lebih baik.virni

DSC_9964

Gontor Mengawal Sistem dan Nilai Pesantren Bagi Kejayaan Umat dan Bangsa

0

GONTOR—Telah menjadi sunnah Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), setiap awal tahun ajaran diadakan Khutbatu-l-‘Arsy. Dengan rentetan kegiatan yang begitu padat selama kurang lebih satu bulan setengah, pondok berusaha untuk memperkenalkan segala sesuatu tentang kepondokmodernan kepada santri baru, juga pemantapan pemahaman untuk seluruh keluarga besar PMDG tentang nilai-nilai pondok.

Penampilan Reog Ponorogo, dalam acara "Bhinneka Tunggal Ika"
Penampilan Reog Ponorogo, dalam acara “Bhinneka Tunggal Ika”

Satu acara penting yang wajib diikuti oleh seluruh keluarga besar PMDG adalah Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy, yang pada tahun ini diselenggarakan pada hari Ahad (29/7) di lapangan hijau PMDG. Di dalamnya, Pimpinan Pondok menyampaikan pidato tentang nilai-nilai kepondokmodernan secara umum. Selain upacara resmi, dalam acara tersebut, para santri juga menampilkan berbagai macam kesenian dari berbagai daerah di Indonesia yang dikemas dalam acara “Bhinneka Tunggal Ika.”

Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy tahun ini mengangkat tema “Gontor Mengawal Sistem dan Nilai Pesantren bagi Kejayaan Umat dan Bangsa.” Dalam pidatonya, K.H. Hasan Abdullah Sahal banyak menyinggung terkait peran Gontor dalam mengawal nilai-nilai islam dan kepesantrenan harus benar-benar maksimal. Seluruh elemen PMDG, khususnya para kader harus memiliki militansi yang tinggi dalam mengawal dan mempertahankan nilai Pondok Modern Gontor. “Pelaksanaan isi Piagam Penyerahan Wakaf PMDG 1958, ide, nilai-nilai, sistem, isi, dan misi dari Trimurti (pendiri PMDG) sudah baku, pakem, solid, konsisten, dan disiplin dalam pelaksanaannya.” Tegas Kiai Hasan.brada