Home Blog Page 350

SPL IQT Unida Putri: Membentuk generasi Qur’ani

0

Dalam langkahnya menuju universitas yang bermutu dan berarti, UNIDA Gontor Kampus Mantingan mengadakan Studi Pengayaan Lapangan (SPL), pada tanggal 22-29 Januari 2017, mahasiswi UNIDA Putri jurusan Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IQT) berkesempatan untuk mengadakan SPL di Ibukota negara Indonesia, yaitu  kota Jakarta.

Studi Pengayaan Lapangan ini diikuti oleh 18 orang mahasiswi dan 2 Pembimbing , yaitu Al-Ustadz Asif Trisnani, Lc.M.A. dan Al-Ustadz Rochmad, M.A. (Ka. Prodi IQT UNIDA Gontor), yang mengadakan studinya di berbagai objek yang tersebar di kota Jakarta, seperti Pesantren Bayt Qur’an, Pusat Studi al-Qur’an (PSQ), Majlis Ulama Indonesia (MUI), INSIST, Lajnah Pentashihan al-Qur’an di TMII, dan juga Majalah Gontor. Studi ini bertujuan untuk mempererat silaturrahmi antar lembaga, memperluas wawasan mahasiswi dalam perkembangan pembelajaran al-Qur’an, dan juga Studi Literature terhadap kitab-kitab Tafsir Klasik.

Dalam Studi ini, mahasiswi Unida sebagai Mahasiswi santri dituntut untuk tetap meneruskan generasi umat yang Qur’ani di tengah-tengah perkembangan zaman yang sangat cepat dan tantangan pemikiran yang sangat berbahaya, sehingga bisa menjadi ummatan wasathan (penengah) dalam pemahaman al-Qur’an secara radikal.

DSC_3426
Mahasiswi UNIDA Gontor di ruang pertemuan lajnah Pentashihan al-Qur’an
DSC_3313
penyerahan cinderemata kepada INSISTS

Dari kegiatan ini, diharapkan agar para mahasiswi UNIDA dapat menggali keilmuan yang tersebar luas di seluruh penjuru tanah air, membangun intelektual berbasis Qur’ani dan guna memperbanyak pengalaman dalam problematika akademik.nisa

Kang Abik: Membaca, Menulis dan Ubah Peradaban Dunia!

0

Habiburrahman el-Shirazy atau yang lebih akrab disapa Kang Abik menyempatkan bertandang ke Gontor Putri 1 untuk mengisi seminar motivasi menjadi penulis best seller. Acara ini merupakan salah satu rentetan acara yang diadakan oleh Bagian Diskusi Ilmiah dan Penerbitan dalam rangka meningkatkan kualitas menulis para santriwati. Seminar yang diadakan pada Senin (23/1) lalu diselenggarakan secara intensif dimulai pada siang hingga sore hari. Dengan peserta berjumlah sekitar 900 orang yang terdiri dari santriwati dan dewan guru, acara ini sukses membakar semangat membaca, menulis dan prihatin pada peradaban serta kemajuan.

Wakil Pengasuh Gontor Putri 1, Ustadz Ahmad Suharto mengutip beberapa ayat mengenai membaca dan menulis dalam sambutannya. Beliau menyatakan bahwa keduanya tidak bisa dipisahkan. Maka ambillah spi dan spirit dari seminar ini, bukan hanya sekedar abunya.

Penulis novel fenomenal Ayat-Ayat Cinta ini memulai seminar dengan membeberkan benang merah antara sebuah tulisan dan peristiwa-peristiwa hebat sepanjang sejarah. Coretan proklamasi Bung Karno yang menyatakan kemerdekaan Indonesia, surat Nabi Sulaiman kepada Ratu Balqis di Saba’ yang pada akhirnya mengubah bangsa tersebut untuk tunduk kepada Allah, serta semua kejadian dan peristiwa di dunia yang sudah tertulis di lauhil mahfudz.

“Kita mengenal peradaban kuno dan bangsa yang educated adalah bangsa yang lebih dulu mengenal tulisan. Seperti Mesopotamia dan Mesir Kuno,” terangnya.

Alumni Fakultas Ushuluddin Universitas Al-Azhar ini juga mengatakan keprihatinannya pada tingkat membaca masyarakat Indonesia yang rendah. Ia pun menceritakan bahwa negara maju bisa dilihat dari seberapa besar penduduknya membaca. Di Indiana University, katanya, bahkan perpustakaannya dalam musim apapun selama itu musim aktif, maka akan buka 24 jam. Bahkan di musim dingin. “Persaingan peradaban ini akan menjadi lebih berat… berat sekali,” lirihnya.

Kang Abik kemudian mengutip kata Imam Ghazali, “Khudzi al-fikrah qabla an ta’khudzaka al-fikrah. Ambillah (ciptakanlah) sebuah ide atau inisiatif dan sampaikan ide tersebut. kalau tidak, anda akan dipaksa untuk mengkonsumsi dan memakai ide orang lain.”

Imam Suyuti, jelasnya, memberikan perhatian khusus kepada seorang penulis. Mengenai hukum menulis yang bisa menjadi fardhu ‘ain dan fardhu kifayah, manfaat menulis, maupun pantangan bagi seorang penulis. Terlebih plagiat hukumnya dalam Islam seperti hukum sariqoh. Maka bagi para penulis harus bisa menjaga adab-adab tersebut.

“Modal menjadi penulis best-seller adalah niat yang kuat. Berikanlah definisi yang menyenangkan mengenai apa itu menulis.” Ia mencontohkan, bahwa menulis itu bukan hanya merangkai kata-kata saja, tapi bisa dengan makna aku memberangkatkan orang tua dan aku sendiri umrah. Menulis adalah kuliah S1 dan S2 dengan biaya sendiri. Bapak tiga anak ini juga menceritakan bahwa awal ia menulis adalah kepepet karena tidak ada dana lagi untuk kuliah. Maka ia menulis. “Menghasilkan uang dan menambah ilmu.”

Harapan terbesar Habiburrahman untuk seluruh peserta adalah meningkatkan kualitas membaca dan memulai menulis. “Terus belajar dan jangan khawatir kalau belum tahu teorinya. Yang penting, MENULIS!” (dee)

Hingga Wafatnya, Ustadz Tarwichi telah Setengah Abad Mengajar di Gontor

0

Guru kami telah pergi. Al Ustadz H. Tarwichi, yang sehari-hari duduk di kantor guru KMI, menerima laporan persiapan mengajar dari para guru, kemudian menuju kelas dengan motor khasnya, kemudian mengajar, khususnya siswa kelas 3 KMI, kini telah tiada.

Sabtu, 28 Januari 2017 pukul 04.30 WIB di Rumah Sakit Moewardi Solo, Ustadz Tarwichi menghembuskan nafas terakhir. Beliau dirawat di RS Moewardi, setelah sebelumnya dirawat di RS Kustati karena mengalami kecelakaan di Jembatang Keang, Jetis, Ponorogo. Sempat dioperasi di RS Kustati karena mengalami patah kaki, kemudian dioperasi kedua kalinya di RS Moewardi karena mengalami pendarahan di otak, lantas tak sadarkan diri selama 3 pekan, hingga akhirnya meninggal dunia pada Sabtu pagi.

Sosok Ustadz Tarwichi sungguh tak asing bagi para santri dan para alumni Gontor. Sejak beliau mulai mengajar di KMI tahun 1965, beliau tak pernah lepas dari dunia Fotografi. Karena memang tercatat dalam data, bahwa beliau adalah Bagian Dokumentasi (Fotografi) sejak tahun 1970 hingga tahun 2000. Beliau meninggalkan 2 orang anak, yakni Eny Sustyowati, S.Pd.I, dan Musthofa Santoso, S.E., serta 3 orang cucu.

“Hingga tutup usia, beliau adalah guru tertua di Pondok ini, usianya 77 tahun. Setelah almarhum, yang tertua selanjutnya adalah Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi, kemudian, saya sendiri,” tutur Kiai Syamsul Hadi Abdan di depan seluruh santri menjelang dishalatkannya Jenazah, Sabtu siang di Masjid Jami’.

Ada satu hal yang membuat para santri tertegun dari sambutan Kiai Syamsul. Yakni saat beliau menjelaskan, bahwa almarhum Ustadz Tarwichi telah mengajar di KMI Gontor selama 50 tahun. Rentang waktu yang jelas-jelas tidaklah sebentar. Setengah abad. Cukup bagi seorang manusia menulis sejarah dalam hidupnya. Dan beliau, dengan sahaja dan kerendahan hati, melewati masa-masa itu dengan penuh keikhlasan. Tentunya ada puluhan, ratusan, bahkan mungkin, ribuan santri yang pernah diajar almarhum di dalam kelas. Kenangan itu, kini tinggal kisah.

Semoga Allah SWT menerima segala amalan-amalan almarhum dan mengampuni segala dosanya. Dan semoga keluarga diberikan kesabaran dan ketabahan usai ditinggalkan oleh almarhum.binhadjid

 

 

SAKA Bhayangkara, ajari Santri Tertib Berlalu Lintas

0

KAMPUS 2 – Satuan Karya (Saka) Bayangkara merupakan kursus kepramukaan di bidang pengetahuan ketertiban berlalu lintas. Kursus ini dilatih langsung serta dibimbing selama 3 hari mulai tanggal (17/1) himgga (19/1) oleh kepolisian satuan lalu lintas Ponorogo yang memberikan pengetahuan tentang rambu-rambu, tata tertib dan apa yang harus di taati oleh para pengguna jalan. Kursus ini diikuti oleh peserta yang terdiri dari kelas 3, 3 intensif dan 4.

Kursus SAKA Bhayangkara
Petugas Kepolisian sedang menerangkan materi didepan peserta kursus

Pelatihan ini berada dibawah naungan Sat. Bimas (Satuan Bimbingan Masyarakat) kepolisian yang dibagi menjadi bagian lalu lintas, satuan bagian narkoba, serta Resort Kriminal (RESKRIM) dan ITTKP. Semua petugas kepolisian yang betugas mengisi acara ini berjumlah delapan orang mulai dari satuan lalu lintas, narkoba, ITTKP, dan Reskrim.

Salah satu tujuan diadakannya acara ini agar para peserta saka bhayangkara lebih mendalami, memahami peraturan rambu lalu lintas serta menjadi pelopor dalam menjaga ketertiban dan keamanan lalu lintas.

Saka bhayangkara dipondok ini hanya bagian dari orientasi, dan pengenalan saja, karena saka bhayangkara sesungguhnya akan memakan waktu berbulan-bulan hingga satu tahun lamanya. Para petugas kepolisian sangat berharap kepada peserta bhanyangkara agar bisa menjadi pelopor keselamatan lalu lintas, serta menjadi pribadi yang kokoh dan berguna bagi masyarakat dan diri sendiri nantinya.fianmahdy

Kreasi Tanpa Batas di Praktek Pengayaan Lapangan Pramuka

0

KAMPUS 2Ar rohatu fi tabadulil a’maal. Falsafah ini tidak akan hilang dari Pondok Modern Darussalam Gontor, karena sejak dulu telah ditanamkan dalam jiwa santri-santrinya, agar waktu luang mereka tidak diisi dengan kegiatan kecuali yang memberi manfaat, dan diantaranya adalah kegiatan pramuka.

ppl 2
Para andika menyaksikan PPL dengan seksama

Kegiatan pramuka di Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang tersebut. Karena remaja seperti mereka memiliki fikiran yang luas, inisiatif, dan ide-ide yang tidak ada habisnya untuk terus berkreasi. Kegiatan PPL ini dikhususkan bagi adika pramuka golongan penegak yang terdiri dari santri kelas 3 intensif, dan kelas 4.

Dalam kegiatan itu untuk membuat kreasi dari barang-barang bekas yang mungkin kita anggap sudah tidak berguna lagi, menjadi sesuatu yang bermanfaat. Guna meningkatkan kreativitas mereka dalam mengembangkan serta mempersiapkan mental dan jiwa untuk menjadi pembina di tahun depan.

Acara kepramukaan ini dilaksanakan selama 4 minggu pada bulan Januari. Dengan beberapa tahap, yaitu; PPL perdana, gelombang 1, 2, & 3. Judul PPL ditentukan oleh kakak koordinator, kecuali untuk peserta PPL perdana yang ditentukan oleh peserta itu sendiri.

Waktu yang diberikan oleh kakak koordinator adalah selama lima hari untuk mempersiapakan diri  dan sampai pada hari kamis, untuk membuat kreasi. Mereka dinilai dari tata cara penyampaian, hasil kreasi, antusias adika premuka dan kreativitasnya dalam membuat kreasi.

Acara PPL ini, berlangsung cukup meriah, dan mendapatkan apresiasi yang baik dari adika-adika pramuka Gontor 2, maupun dari MABIKORI selaku pembimbing kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor.fianmahdy

Benar-Benar Pekan Penuh Kreatifitas

0

KAMPUS 2 – Di Pondok Modern Darussalam Gontor, pendidikan tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan transformasi ilmu pengetahuan saja, tetapi seluruh aktivitas yang dilihat, didengar dan yang dialami oleh para santri adalah bagian dari upaya proses pendidikan yang sebenarnya. Untuk itu berbagai dinamika kegiatan sengaja diciptakan untuk menggali dan menumbuhkembangkan potensi dan kreativitas yang mereka miliki.  Pekan Kreativitas Santri (PKS) yang diadakan di Kampus Gontor 2 adalah salah satu kegiatan untuk tujuan diatas.

Berpose bersama setelah acara
Berpose bersama setelah acara

Pekan Kreativitas Santri (PKS) di Gontor kampus 2 diadakan sejak hari ahad, 22 Januari 2017 hingga hari selasa, 24 Januari 2017. Kegiatan ini dipenuhi dengan berbagai acara menarik dengan variasi penampilan yang sangat beragam mulai dari seni tarik suara, tarian, pantomime, drama musical, drama cabaret dll serta diikuti oleh seluruh komponen “masyarakat” Gontor kampus 2 mulai dari santri para guru bahkan Bapak Wakil Pengasuh Al- Ustadz H. Muhammada Hudaya, Lc, M.Ag yang juga turut melibatkan diri dalam mensukseskan kegiatan ini dengan menunjukan penampilan terbaiknya dalam olah suara.

Kegiatan ini tentunya diadakan dengan maksud dan tujuan diantaranya adalah untuk menggali bakat dan kreativitas santri dan guru, mendidik mereka untuk berfikir inovatif dan menumbuhkan  minat serta motivasi mereka untuk tetap bertahan dalam perjuangan dalam menuntut ilmu di Pondok Modern Gontor kampus 2 dengan peran masing masing baik sebagai santri maupun sebagai guru.fianmahdy

Kursus Mahir Tingkat Lanjutan di Bumi Perkemahan Gontor 2

0

KAMPUS 2 – Kursus pembina pramuka mahir tingkat lanjutan (KML) telah terlaksana pada tanggal (13-19/1). Kegiatan ini diadakan oleh staf koordinator, dan majelis pembimbing koordinator harian (MABIKORI) Gontor kampus pusat, dan kampus 2 yang berkerja sama dengan kwarcab Ponorogo.

Tujuan diadakan acara tersebut adalah untuk mencapai jenjang  yang lebih tinggi dari KMD sebelumnya, sehingga mampu mempelajari lebih dalam hal-hal yang berkenaan dengan siaga, penggalang, penegak serta kegiatan yang sesuai dan fokus dalam pembentukan diri menjadi pembina pramuka yang lebih mahir.

Buper KML
Buper KML dengan gardu pandang yang tinggi

Peserta KML ini, diikuti oleh sebagian siswa akhir KMI dan juga bapak-bapak guru yang memang berkeinginan untuk lebih memperluas pengetahuannya tentang kepramukaan. Sedangkan bumi perkemahannya sendiri diadakan di Gontor kampus 2.

Disamping itu kegiatan KML ini juga mengadakan acara wisata: Wisata di “Widya Wisata Camping Lawing Wongo Resort”,  Karang Anyar. Banyak sekali kegiatan yang dilakukan disana, mulai dari hiking, pengamatan, dll.

Para pelatih dari kwarcab sendiri telah bekerja sama dengan pihak Gontor. Tema KML tahun ini adalah membentuk kader-kader pemimpin bangsa. Tema ini dipilih karena keprihatinan pada kondisi bangsa yang disinyalir sedang dalam keritis kepemimpinan.fianmahdy

Vocal Group Antar Rayon, Pererat Tali Ukhuwah Islamiyah Santri

0

KAMPUS 2  – Alittihaduu `asasu najaahi, kebersamaan itu adalah pangkal dari keberhasilan, santri dididik dengan ragam pendidikan yang luar biasa. Apa yang dilihat, didengarkan dari segala gerakan yang dinamis idealis di pondok ini merupakan pendidikan bagi para santri.

Vocal Group Among Hostel
Penampilan salah satu rayon di Vokal Grup

Terlaksananya perlombaan Vocal Group antar rayon kali ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya kekompakan antara anggota dengan pengurus mereka. Acara ini memperlombakan dalam bidang musik dan olah vokal. Dan juga merupakan salah satu ajang untuk menguatkan kebersamaan antar santri. Bagaimana tidak, seluruh anggota rayon dituntut untuk berlatih vocal group di tengah banyaknya aktifitas lain yang harus mereka ikuti. Para pengurus pun saling bekerja sama untuk menciptakan lagu. Membeli kebutuhan untuk mendukung penampilan mereka dalam perlombaan ini, dan lain sebagaianya. Acara diadakan pada hari Jum’at (20/1) dan berlangsung di lapangan Sintesa.

Tujuan didakannya vocal group ini adalah untuk meningkatkan kreativitas santri, mempererat kebersamaan, dan tali persaudaraan antar santri, terutama pada bidang musik dan tarik suara. Dan dengan acara ini juga, dapat menumbuhkan mental persaingan antara santri se-Darussalam dalam setiap perlombaan.

Acara ini, dibuka langsung oleh bapak pengasuh PMDG kampus 2. Pemenang pun dibagi menjadi beberapa kategori, mulai dari juara umum, juara favorit, musik terbaik, koreografi terbaik, atribut terbaik, dan lagu terbaik. Adapun yang menjadi juara umunya adalah rayon Syiria, dan juara favorit dari Rayon Palestina, musik terbaik dari Palestina, atribut terbaik dari rayon Santiniketan, koreografi dari Palestina.fianmahdy

Menjadi Santriwati Yang Sitti-l-Kull Dalam Skill Envoy

0

         Kecantikan semata bukanlah apa-apa ketika tak terhiaskan dengan akhlak Karimah, budi pekerti, keterampilan, dan kesenian yang mengiringinya. Dan semua tidak akan berarti tanpa ada ketakwaan pada sang kuasa. Tepat pada hari jum’at (20/17) setelah selesainya acara vocal group di Auditorium Gontor Putri Kampus 3, dilanjutkan dengan skill envoy pada jam 13.30 WIB sampai selesai. Acara ini dibuka oleh Al-Ustadz Anwar Fathoni dan diikuti seluruh santriwati juga para guru Gontor Putri Kampus 3.

seorang peserta sedang menunjukkan bakatnya
seorang peserta sedang menunjukkan bakatnya

        Skill envoy merujuk kepada materi pelajaran Nisaiyah, yang menerangkan apa-apa yang menyangkut tentang kewanitaan. Tujuan di adakannya skill envoy ialah agar setiap santriwati mempunyai pengetahuan yang lebih luas akan gambaran komprehensif tentang muslimah yang baik nan sholihah.

             Perwakilan dari tiap angkatan dari kelas 1 sampai dengan kelas 4 KMI, yaitu Zakiyah Rossydatun Nafisyah dari kelas 1, Nisrina Ismah Amaliyah dari kelas 2, Nur Afifah Indriani dari kelas 3, Ikfi Dina Oktafia , Nur Fera Kholifah dari kelas 3 Intensif, dan Afra Dini Astuti dari kelas 4. Dengan gaun yang anggu para peserta duduk diatas panggung mengikuti perlombaan dengan tiga babak, yang pertama ialah babak Tanya jawab, kedua ialah babak rebutan, dan yang terakhir ialah babak show talent dalam bentuk drama. Setelah selesainya melalui ketiga babak tersebut tibalah waktu penentuan miss skill pada tahun 2017 ini, yang diraih oleh Nur Fera Kholifah dari kelas 3 Intensif. Maka sang miss skill 2016 meletakkan mahkota keatas kepala peraih miss skill 2017. Tadzkiratul aulia

Improve Our Language In “Miss Language”

0

            Karangbanyu- Dentungan gong yang menggema mengawali  pembukaan grand final miss language atau duta bahasa yang berlangsung di Gontor Putri Kampus 3. Miss Language adalah kegiatan rutin tiap tahun  yang  dipegang oleh bagian bahasa, guna untuk meningkatkan bahasa para santriwati dan untuk menanamkan keberanian dalam berkomunikasi dengan bahasa yang baik dan benar.

             Acara ini di berlangsung pada Jum`at, (6/1) di Auditorium Gontor Putri Kampus 3, dan di buka oleh Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri Kampus 3 Al-Ustdaz Aris Helmi Hulaimi, S.Th.I. Sebelum memasuki babak final acara ini mengadakan penyeleksian dengan peserta seluruh santriwati kelas 2 – 4, dan setelah itu di lakukan penyeleksian tahap selanjutnya dan sampailah terpilihnya 6 kandidit yaitu, Milana Rusdiana 4B, Nur Sabila 3 Int B, Naura Nadhifa 3B, Adzra Dwi Nandita 2B, Dian Janan 2B,  Nikma Husna  1 Int B. Grand Final Miss Language ini terdiri atas 5 babak yaitu, babak pertama soal amplop, babak kedua soal rebutan, babak ketiga talent, babak keempat fashion show , dan babak terakhir adalah babak penetuan dengan terpilihnya 2 kandidit , yaitu Milana Rusdiana 4B dan Nikma Husna 1IntB, mereka berdua memasuki babak mendiskripsikan gambar mengggunakan bahasa inggris dan arab. Setelah melalui semua babak akhirnya terpilihlah duta bahasa 2017 yaitu, Milana Rusdiana dari kelas 4B.

              Dengan kesemangatan dan antusias para anggota Darussalam yang mendukung acara ini menjadi sukses dan tersusun secara apik sehingga membuat acara ini berjalan lancar sebagaimana mestinya sampai penghujung acaranya, serta kesemangatan para peserta dalam menjawab soal dan penampilan mereka yang memukau menjadikan acara ini menjadi meriah dan tidak membosankan. Nafisah