Home Blog Page 366

Reuni Akbar Gontor Putri Diliputi Rasa Haru dan Bahagia

0

Reuni akbar Gontor Putri yang sudah ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Dua puluh empat angkatan berkumpul di auditorium Gontor Putri 1 pada hari Sabtu pagi (17/9). Beberapa tamu undangan yang hadir adalah pimpinan pondok, direktur KMI, assabiquna al-awwalun para asatidz perintis dan pejuang Gontor Putri dan beberapa utusan kampus putri lainnya.

img_4773Haru sudah tergambar jelas di mata para alumni. Terlebih saat mennyanyikan lagu hymne Oh Pondokku. Pelan dan khidmat.

Wakil Pengasuh Putri 1, Ustadz H. Ahmad Suharto, menyampaikan ucapan selamat datangnya kepada seluruh alumni. Beliau pun menyatakan bahwa dirinya yang merupakan haditsu ‘ahdin ini sudah merasakan kebanggaan akan kiprah alumni putri. Terlebih para alumni-alumni ini adalah saksi dan pelaku sejarah sebagai cerita serta motivasi bagi adik-adiknya.

Dalam sambutannya sebagai perwakilan dari Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM), ustadz Muhammad Badrun Syahir mengemukakan bahwa sehak 10 tahun yang lalu sudah didirikan departemen baru dalam IKPM, yaitu departemen keputrian karena melihat sepak terjang para alumni putri.

img_4930Sementara perwakilan alumni, Ida Husnul (alumni 1996), mengucapkan rasa syukur mendalamnya bagi seluruh pendidikan yang diterima selama nyantri di Gontor. Pada awalnya ia mengatakan bahwa sambutan ini akan disampaikan dengan Bahasa Indonesia karena tidak akan ada mahkamah lughoh yag disambut gelak tawa seluruh peserta reuni. Namun di akhir sambutan alumni Al-Azhar University ini menghadirkan suasana haru. Sebagai perdana kelas biasa (adi) di Gontor Putri, banyak sekali pengalaman yang diterima. Kenangan-kenangan masa lalu seperti bagaimana almarhum Ustadz Sutadji memimpin muhadatsah dan membangunkan subuh serta ayat-ayat yang sering digunakan almarhum dan Ustadz K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi saat sholat. Ia pun meminta kedua anaknya, Ahmad Fawaz dan Auza, untuk mentilawahkan ayat-ayat tersebut.

Kyai Syukri menyampaikan sambutan
Kyai Syukri menyampaikan sambutan

Pimpinan pondok, Ustadz KH. Abdullah Syukri berusaha memberikan sambutan. Namun hanya takbir yang terucap. Kemudian Ustadz Ahmad Hidayatullah menerangkan bahwa kyai Syukri sangat ingin datang pada acara reuni ini. Kemudian beliau beserta beberapa keluarga mencatat apa yang ingin pimpinan pondok ini katakan.

“Jadilah dirimu ibu yang utama. Karena ibu yang utama sama dengan 100 guru. Didiklah dirimu dengan kesehatan. Didiklah otakmu dengan belajar dan berpikir. Didiklah jiwamu dengan puasa, tahajud dan berbuat baik!”

Kesyukuran dan keharuan juga nampak dari Ustadz KH. Hasan Abdullah Sahal. Beliau menyatakan bahwa peringatan sembilan puluh tahun Gontor ini lebih baik dari peringatan delapan puluh atau tujuh puluh tahun Gontor. Dengan membedakan makna meninggalkan, mewariskan dan mengestafetkan, kyai Hasan menekankan bahwa nilai-nilai pondok harus tetap diteruskan oleh generasi selanjutnya.

Adanya reuni ini pun bukan untuk ajang membangkitkan semangat atau dengan istilah nyetrum aki. “Mendatangi pondok untuk membuka rapotmu. Apakah panca jiwamu masih kuat atau tidak,” tegasnya.

Assabiqunal Awwalun perintis dan pejuang Gontor Putri
Assabiqunal Awwalun perintis dan pejuang Gontor Putri

Reuni akbar ini dilanjutkan dengan temu kangen bersama assabiwunal awwalun yang disampaikan oleh Ustadz Hudaya dan Ustadz Noor Syahid. Di akhir, Ustadz Ahmad Hidayatullah memberikan kesempatan bagi alumni awal untuk memberikan kesannya. Ada yang menyatakan kebahagiaan serta kesyukurannya serta menceritakan beberapa pengalaman pahit dan manis.

Ustadz Ahmad Hidayatullah menanyakan kesan salah satu alumni
Ustadz Ahmad Hidayatullah menanyakan kesan salah satu alumni

“Akhirnya semua indah dikenang baik yang pahit dan manis,” kata Ustadz Ahmad Hidayatullah. “Ahli pendidikan menyatakan bahwa pendiri Gontor sangat hebat merancang untuk memberikan kesan bagi santrinya. Ini adalah kunci sukses Gontor. Kami minta maad bila tidak semua kesan itu manis. Tapi insya Allah itu akan menjadi pelajaran bagi kita semua.”

Beliau pun berpesan kepada para alumni agar membuat kesan yang indah dan membawa kebaikan bagi lingkungan. Baik pahit ataupun manis, tapi semua bernuansa pendidikan.

Selanjutnya para alumni akan mengikuti safari kampus dan dapat bereuni dengan angkatan masing-masing. Malamnya mereka akan menonton Darussalam All Stars Show (DASS) yang akan dimulai selepas Isya’. dee

Senjata Santri, All Stars dan Seperempat Abad yang Hanya Sekali

0

Bila Drama Arena yang mejadi ajang pembuktian diri kelas lima dan proses latihan kebersamaan mereka, kini tak lagi.

Bila Panggung Gembira adalah pembuktian akhir serta masa balas dendam akan kesalahan-kesalahan yang kelas enam lakukan pada DA mereka tahun kemarin, kini tak lagi.

Adalah bagaimana caranya dapat menjadi lebih baik, kalau bisa yang terbaik di antara yang lain, menjadi sebuah semangat tersendiri dalam diri si empunya acara. Namun kali ini tak ada lagi rasa itu. Sembilan puluh tahun Gontor hanya sekali. Seperempat abad hanya sekali. All Stars kali ini pun hanya sekali.

H-1 dan tanah ini diguyur hujan sangat deras. Kemarin malam pun begitu. Beberapa pihak sudah mulai pesimis dan takut. Akankah acara All Stars akan baik-baik saja esok hari? Akankah akan sama seperti nasib malam ini? Dengan segala pengorbanan dan harapan seluruh elemen pondok, sukses menjadi sebuah kata mutlak.

Berkah langit ini turun di tengah-tengah gladi bersih. Pada acara koor lebih tepatnya. Kebanyakan orang berteduh di auditorium. Sebagian pulang menyelamatkan beberapa pekerjaannya. Namun sebagian lain masih bertahan bersama hujan. Kelas lima sebagai peserta koor tetap menyanyi dengan lantang. Bagian perlengkapan dengan sigap menutup semua barang dengan banner. Bagian kesenian dan orang-orang yang berada di sekitarnya turut membantu menyelamatkan background yang nyaris terjatuh. Setelah semua terevakuasi, mulailah muncul wajah-wajah sedih. Beberapa berusaha menghibur diri. Namun tak tertutupi dari wajah mereka akan beberapa potong ketakutan.

Auditorium sekali lagi menjadi saksi sebuah perjuangan. Bukan hanya kelas lima ataupun kelas enam. Namun seluruh penghuni kampung nan damai ini mencoba menggetarkan langit. Beberapa membahas acaranya, sebagian juga melakukan pekerjaan yang bisa mereka kerjakan dengan kondisi saat itu.

Seseorang maju dan memohon perhatian dari semua orang yang dapat ia jangkau di auditorium saat itu. Karena banyak juga yang sedang mempersiapkan acaa pertemuan bagi seluruh alumni esok pagi. Ia memimpin doa dan dzikir. Mengharap keikhlasan dari semua pihak. Bahwa acara ini bukan milik dari sebagian orang saja. Ini milik pondok dan demi kemajuan pondok. Hati saya tergetar. Memang senjata santri adalah lewat spiritual. Melalui doa. Bukan hanya usaha dan rasa lelah yang tertahan.

Esok adalah dua acara puncak dalam memperingati sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri, yaitu reuni akbar serta All Stars. Persiapan demi persiapan sudah diusahakan. Kepanitiaan sudah dimaksimalkan. Sisanya tinggal menunggu taufiq Allah melalui doa-doa panjang.

Kini kami menjadi saksi hidup sebuah sejarah. Sepuluh tahun ke depan entah sudah bagaimana pondok ini. Entah sudah berada di mana kami. Tapi yang jelas, kali ini hanya sekali. All Stars bukan hanya sebuah pagelaran seni, namun ia adalah kristalan dari bentuk perjuangan, keikhlasan dan harapan. dee

Check In Alumni Peserta Reuni

0

Reuni alumni Gontor Putri akan dimulai esok hari pada Sabtu (17/9), namun para alumni sudah mulai berdatangan sejak pagi Jum’at (16/9) dari berbagai penjuru. Konsulat Surabaya dipastikan datang menggunakan 2 bis dan konsulat Jakarta akan datang dengan 3 gerbong kereta api. Pondok sudah siap menerima para alumninya yang akan kembali ke ‘rumah’.

Peserta reuni akan melakukan check in di sebelah mini market bagian dalam untuk pendataan. Para alumni pun akan mengetahui asrama yang akan ditinggali untuk 2-3 hari ini. Penempatan asrama berdasarkan angkatan, dimulai dari gedung Saudi untuk alumni perdana 1994 dan berlanjut hingga gedung Aisyah dan beberapa gedung di kampus Putri 2. Sedangkan untuk pengantar laki-laki sudah dipersiapkan tempat di kamar rombongan yang terletak di samping masjid Mahronnisa. dee

Penempatan Asrama Alumni

ANGKATAN PENEMPATAN
1994 SAUDI 2
1995 SAUDI 3
1996 SAUDI 3
1997 TURKI
1998 TURKI
1999 AWAL TUNIS
1999 AKHIR TUNIS
2000 AFGHANISTAN
2001 AFGHANISTAN
2002 IRAN
2003 IRAN
2004 YORDANIA
2005 YORDANIA
2006 LIBANON
2007 LIBANON
2008 SYIRIA
2009 SYRIA
2010 NINXIA
2011 NINXIA
2012 AISYAH
2013 KUWAIT
2014 KHODIJAH
2015 BAPENTA GP 2 PUTRA
2016 BAPENTA GP 2 PUTRI

 

 

Recall Memory dalam DASS Putri 1

0

Darussalam All Stars Show (DASS) di Gontor Putri kampus 1 akan digelar di tengah-tengah acara reuni akbar Gontor Putri pada hari Sabtu (17/9). Acara yang akan ditempatkan di lapangan hijau Putri kampus 1 ini diperkirakan ditonton oleh 7000 pasang mata. Terdiri dari seluruh santriwati kampus 1 dan 2 beserta dewan guru, seluruh alumni pesera reuni, wali santri dan juga tamu undangan. Pagelaran ini pertama kali diadakan sebagai peringatan sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri.

img_8292Acara ini berbeda dengan pagelaran seni yang lain, seperti Drama Arena dan Panggung Gembira karena kepanitiaan meliputi kelas 5, 6 dan para guru. Namun seluruh penampilan yang ada merupakan kaloborasi dari seluruh santriwati dari kelas 1 hingga kelas 6 dan guru. DASS diketuai oleh empat orang santriwati. Dua orang kelas 6, yaitu Risma Anis (6I) dan Siti Sofi’ah (6K), serta dua orang kelas 5, yaitu Hamra’ Bachtiar (5B) dan Ervita Yaniaria (5D). Dengan penanggung jawab umum dari beberapa guru.  Bila PG indoor di dalam auditorium serta DA yang outdoor namun panggung lebih kecil, panggung untuk DASS kali ini akan lebih besar, yaitu 30 x 15 meter.

Tema yang diusung adalah “Realisasi Misi Gontor Putri untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa”, karena menurut Masyitoh Anis, salah satu penanggung jawab umum DASS, tema ini diambil masih senada dengan tema sembilan puluh tahun Gontor, yaitu kemuliaan umat dan bangsa. Namun di umur Gontor Putri yang masih seperempat abad ini keinginan untuk merealisasikan misi-misi Gontor Putri, mencetak perempuan yang sittil kull dan mar’ah sholihah serta mampu menjadi pendamping para pejuang yang mengerti arti perjuangan, dirasa lebih mewakilkan Gontor Putri. Kini bukan lagi masa trial and error. Gontor Putri sudah established dengan segala pendidikan Gontor ditambah pendidikan keputrian.

Karena banyak alumni yang akan ikut hadir pada malam nanti, maka beberapa acara memberikan persembahan khusus dengan tema-tema recall memory. DASS akan dimulai selepas Isya’ pukul 7.30 malam hingga selesai. Selamat datang, selamat menyaksikan. dee

 

Presiden RI Dijadwalkan Hadir pada Resepsi Kesyukuran 90 Tahun Gontor

0

GONTOR – Presiden RI, Ir. H. Joko Widodo, dijadwalkan akan hadir pada Resepsi Kesyukuran Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor, Senin (19/9) mendatang. Acara akbar yang merupakan puncak rentetan kegiatan Peringatan 90 Tahun Gontor ini menurut rencana juga akan dihadiri oleh Ketua MPR RI, Dr. Zulkifli Hasan, SE, MM, Ketua DPR RI, Dr. H. Ade Komarudin, M.H., Ketua DPD RI, H. Irman Gusman, S.E., M.B.A., beberapa menteri, duta besar negara sahabat, dan para gubernur di mana seluruh Kampus Gontor berlokasi.

Informasi terakhir yang didapat dari Sekretariat Presiden pada Kamis (15/9) kemarin, Presiden Joko Widodo positif dijadwalkan hadir di Gontor pada Senin (19/9) esok. Selain menyampaikan pidato kehormatan, Presiden Jokowi juga akan meletakkan batu pertama menara Masjid Jami’ Gontor dan meresmikan Gedung Utama Universitas Darussalam Gontor.

Selain itu, Panitia juga akan mengundang perwakilan seluruh Kampus Gontor, baik dalam maupun luar jawa, perwakilan dari Pondok Alumni Gontor, dan beberapa instansi terkait.

Hingga kini, panitia masih terus melakukan koordinasi pengamanan dengan beberapa pihak terkait, seperti Kodim dan Korem. Hari ini hingga hari H mendatang, Panitia bersama dengan pihak kepolisian dan militer terus bekerja sama guna mengupayakan keamanan kedatangan RI 1.

Dengan demikian, Presiden Joko Widodo melanjutkan tradisi lawatan kenegaraan dari presiden-presiden RI sebelumnya. Mengingat seluruh Presiden RI sebelumnya, sejak Presiden Soekarno hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, seluruhnya pernah menginjakkan kaki di Gontor.binhadjid

Kelas 1 Keluar Sebagi Juara Umum

0
Penampilan Nasyid Kelas 4, dan meraih Juara 1 Nasyid antarkelas
Penampilan Nasyid Kelas 4, dan meraih Juara 1 Nasyid antarkelas

Gontor-Kelas 1 keluar sebagi juara Umum pada lomba folksong dan nasyid antarkelas tahun ini, acara yang diadakan tahunan setiap tanggal 10 Dzulhijjah ini berjalan lancar meriah. Pada hari Senin (12/9) bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor (BPPM) dan ditonton langsung oleh K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi dan K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor membuat acara ini lebih menarik.

Acara ini bisa disebut juga kompetisi paling bergengsi bagi santri kelas 1 sampai kelas 4. Karena tidak ada kompetisi antarkelas selain lomba folksong dan nasyid ini. Setelah dilatih oleh wali kelas masing masing angkatan seluruh peserta memberikan penampilan terbaiknya. Perolehan nilai dari setiap kelas sangat kompetitif sehingga menyulitkan dewan juri untuk menentukan siapa yang menjadi juara.

Hasil akhir kompetisi ini yaitu: Juara 1 Folksong diraih oleh kelas 3 Intensif, lalu disusul oleh kelas 1, dan kelas 3 sebagai juara 3.  Dan untuk lomba nasyid, kelas 4 keluar sebagi nasyid terbaik meraih juara 1, dilanjutkan oleh kelas 1 dan kelas 2. Selain 1 sampai kelas 4 tampil juga dalam acara ini santri kelas 5 dan kelas 6 yang tidak kalah serunya dengan penampilan adik-adik kelasnya. AaRum

Kiai Hasan Hadiri Pernikahan Kader Ustadz Anwar Fatoni

0

PONOROGO–Pada Senin (5/9), salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal, menghadiri resepsi pernikahan salah satu kader Gontor, Ustadz Anwar Fatoni, S.H.I., yang menikah dengan Ustadzah Ana Mar’atus Sholihah. Pernikahan berlangsung di kediaman mempelai wanita, tepatnya di Kecamatan Bungkal, Kabupaten Ponorogo, pada pukul 14.00 WIB.

Pada kesempatan itu, Kiai Hasan menyampaikan bahwa kader Gontor harus mampu membina rumah tangga dengan baik. Karena, selain mengurus keluarga, kader juga memiliki amanat yang besar terhadap kelangsungan dan kemajuan pondok. Beliau juga menegaskan, bahwa istri yang saat ini dinikahi, adalah istri yang kedua. Sedangkan istri yang pertama adalah pondok.

Turut hadir dalam acara tersebut K.H. Masyhudi Subari, M.A. dan Drs. K.H. Akrim Ma’riyat, Dipl.A.Ed., anggota Badan Wakaf PMDG, yang ditemani oleh beberapa guru senior Gontor, diantaranya; H. Taufiqurrahman, H. Suroso Hadi, H. Setiawan bin Lahuri, M.A.

Pernikahan kader di PMDG merupakan salah satu bentuk kemajuan. Kemajuan dalam penerapan Panca Jangka Gontor, yaitu Kaderisasi dan Kesejahteraan Keluarga. Di mana kebutuhan hidup segenap keluarga besar pondok terpenuhi, lantas mereka dapat berjuang membantu pondok dengan maksimal. Reyzin.

Peringati Kesyukuran 90 Tahun Gontor, PMDG Gelar Napak Tilas Perjalanan Trimurti ke Sooko

0
img_0294
Suasana perjalanan peserta Napak Tilas Perjalanan Trimurti

DARUSSALAM–Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang tetap bertahan bahkan semakin berjaya di usianya yang menginjak 90 tahun ini merupakan buah dari usaha jerih payah Trimurti Gontor yaitu K.H Ahmad Sahal, K.H Zainuddin Fananie, serta K.H Imam Zarkasyi.

Oleh karena itu, guna mengenang pekerjaan berat Trimurti dan perjuangan mereka mempertahankan serta menyelamatkan pondok dari Partai Komunis Indonesia (PKI) kisaran tahun 1948 lalu, pondok menyelenggarakan kegiatan Napak Tilas Perjalanan Trimurti. ”Kegiatan Napak Tilas menyusuri rute-rute yang dilalui Trimurti ketika dikejar PKI dahulu,” ungkap Al-Ustadz Muhammad Mustofa, pembimbing kegiatan yang termasuk dalam divisi Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) dalam rentetan Peringatan Kesyukuran 90 Tahun Gontor.

Kegiatan ini diikuti oleh 150 orang, yang terdiri dari 100 orang guru KMI dan alumni dan 50 orang dari siswa kelas 5 dan 6 KMI. Peserta Napak Tilas diberangkatkan dari pondok pada hari Rabu, (7/9) lalu oleh Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan.

”Tahun 1948 PKI ingin menggempur. waktu itu di gontor hanya saya. Ketaatan seorang istri kepada suaminya. Kamu di sini saja bagaimana pun disini saja kata pak sahal kepada ibu saya, waktu itu saya masih berumur satu tahun. Santri santri pergi karena akan diserang PKI.” terang K.H. Hasan, dalam sambutannya saat pelepasan.

Setelah memberikan sambutannya beliau memimpin doa agar perjalanan Napak Tilas Perjalanan Trimurti berjalan tanpa hambatan. Sekitar 6 kendaraan disediakan, 2 mobil Elf untuk para asatidz senior, 2 truk terbuka untuk para asatidz, 1 truk untuk santri kelas 5, 1 truk untuk santri kelas 6, sekaligus 1 ambulan untuk antisipasi.

Pukul 6:15 mobil diberangkatkan menuju bendungan bundo. Sampai di bendungan bundo pukul 6:45. Sebelum perjalanan dimulai peserta menyantap sarapan yang telah disediakan panitia. Pukul 7 tepat perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki. Terdapat 7 pos melewati desa Centong, Gunung tukul.  Tujuan akhir kegiatan tersebut adalah di desa Buyur, Sooko, sekitar kaki gunung Bayang Kaki Kota Ponorogo, perjalalan berakhir di sana karena dahulu Trimurti tertangkap oleh PKI di desa tersebut

Setelah 5 jam perjalanan, akhirnya rombongan Napak Tilas Trimurti sampai di pos ke-7 desa Buyut, pada pukul 11 siang. dan beristirahat serta Shalat Dzuhur di salah satu pemukiman warga yang merupakan tempat singgah trimurti saat dicari oleh PKI. Rombongan disambut ramah oleh ahlul bait, disajikan hidangan ringan hingga berat guna mengembalikan lagi tenaga. Sembari beristirahat rombongan diceritakan sejarah perjalanan trimurti.

Jalan yang ditempuh untuk perjalanan pulang lebih dekat dengan sebelumnya. Pukul 4 sore rombongan sampai kembali di Pondok. Selama perjalanan dari awal hingga akhir tidak ada yang mengalami cedera apapun.

“Perlu sebuah perjuangan dan pengorbanan tinggi untuk mempertahankan pondok, bondo bahu Trimurti ditahan bertaruh nyawa, sempat mau dibunuh, demi pondok nyawa mereka pertaruhkan, nilai-nilai itu perlu diteladani para santri,” pesan Al-Ustadz Muhammad Mustofa, selaku koordinator kegiatan ini. ikami86

Wayang Kulit Ki Anom Suroto Turut Semarakkan 90 Tahun PMDG

0

DARUSSALAM-Pada Sabtu (3/9), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mendatangkan Dalang Ki Anom Suroto dan Ki Bayu Aji Pamungkas dari Klaten untuk mementaskan Pagelaran Wayang Kulit dalam rangka peringatan 90 tahun PMDG divisi kemasyarakatan,  serta pelaksanaan 4 pilar Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI). Acara yang dimulai pada jam 19.30 WIB ini mengundang antusiasme dari masyarakat Ponorogo, khususnya Wakil Bupati Ponorogo, Drs. Soedjarno, MM., dan Wakil Ketua MPR RI, Dr. H. Muhamad Hidayat Nur Wahid, M.A.,  yang turut hadir memberi sambutan sebelum acara Pagelaran Wayang Kulit dimulai.

“Acara ini menunjukkan bahwa santri juga memiliki jiwa seni, dan kita harus melestarikan budaya Wayang Kulit agar tidak Punah” Sambut Bapak Drs. Soedjarno, MM. Dalam acara ini, Ki Anom Suroto dan Ki Bagus Aji Pamungkas selaku dalang mengusung tema yang berjudul “Parikesit Menjadi Ratu” dan selingan dari Semar dan Bagong, menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat Ponorogo.

Dalam acara tersebut, sang dalang mendo’akan PMDG, dalam umurnya yang sudah tidak lagi muda agar tetap berjaya dan bermanfaat bagi ummat, agama, dan bangsa. Reyzin.

Reuni Akbar Putri Pertama Siap Digelar

0

Pada tanggal 17-18 September 2016 mendatang, 24 angkatan tetasan Gontor Putri akan berkumpul di acara reuni akbar sebagai salah satu rentetan peringatan sembilan puluh tahun Gontor dan seperempat abad Gontor Putri. Acara ini kali pertamanya diadakan di pondok putri. Maka kehadirannya sangatlah ditunggu-tunggu oleh alumni dari seluruh pelosok Indonesia, bahkan dari mancanegara pun berkesempatan hadir. Menurut hitungan dari pendaftaran via website resmi Gontor Putri, alumni yang resmi menyatakan kehadirannya mencapai 1500.

Pada Jum’at (16/9) sore medatang, selruh alumni dapat memulai check in dan menempatkan diri di tempat peristirahatan per angkatan yang sudah disiapkan oleh panitia. Sehingga pada esok paginya (17/9) seluruh alumni sudah dapat berkumpul bersama di auditorium Gontor Putri yang baru dibangun pada tahun 2003 lalu. Acara ini akan dihadiri pula oleh seluruh guru senior yang pernah turut berjuang di kampus putri, seperti Ustadz Dr. KH. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, Ustadz Noor Syahid, Ustadz Suja’i, Ustadz Muhammad Ma’ruf Chumaidi, Ustadz Sujiat Zubaidi, Ustadz Sunanto, dan lain-lain. Kemudian pada malam harinya akan diadakan Darussalam All Star Show (DASS) yang bertemakan Realisasi Misi Gontor Putri untuk Kemuliaan Umat dan Bangsa. Karena dirasa bahwa dengan segala trial and error, Gontor Putri pada usia peraknya kini sudah established. Sisanya adalah untuk dijaga dan dikembangkan. Pada acara DASS juga akan diumumkan pemenang lomba cipta lagu peringatan seperempat abad Gontor Putri.

Di sela-sela rentetan aacara yang sudah diberikan oleh panitia tentunya juga diselipkan reuni antar angkatan secara bebas namun tertib dengan tempat-tempat yang ditentukan. (dee)