





Demi mengetahui kualitas santriwati Gontor Putri 2 dalam bidang akademik, maka pada hari Kamis, 22 Mei 2014 dimulailah ujian lisan akhir tahun. Ujian tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh mana santriwati dapat memahami materi (pelajaran) yang sudah pernah disampaikan oleh para pengajar ketika masa belajar aktif dikelas. Dari sini pengajar dapat mengetahui kemampuan anak didik dalam memahami materi yang diujikan. Ujian ini berlangsung dari hari Kamis, 22 Mei 2014 sampai Ahad, I Juni 2014. Adapun materi yang diujikan meliputi:
Diantara materi al-qur’an adalah bacaan al-qur’an, tajwid, fiqh
Diantara materi English Language adalah:
Diantara materi Bahasa Arab adalah:
Adapun penguji Ujian Lisan pada tahun ini sejumlah 178 dengan rincian: 170 para ustadzah & 31 Siswi kelas 6. Dan jumlah ruangan yang terpakai untuk ujian lisan sebanyak 30 ruang dengan rincian: 19 Ruang gedung Granada & 11 Ruang gedung Al-azhar. Serta santriwati yang diuji sejumlah 693 santriwati.
DARUSSALAM – Pada Selasa (20/5) pagi, segenap guru-guru beserta siswa-siswa akhir Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) memadati Aula Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara pagi itu adalah Pengarahan dan Pembagian Tugas Ujian Lisan Akhir Tahun. Di awal acara, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., berkesempatan menyampaikan arahannya kepada segenap guru-guru dan siswa-siswa akhir KMI. Beliau berpesan, dalam mengerjakan tugas harus diniati karena Allah dan untuk Allah. Karena Allah-lah yang mengawasi dan menilai apa yang kita kerjakan.
Setelah Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. menutup arahannya, K.H. Hasan Abdullah Sahal berkesempatan melanjutkan dengan menyampaikan perihal isi Piagam Penyerahan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor kepada segenap yang hadir. “Amanat, saya su’udzon dengan semua yang ada di dalam pondok, apakah mereka itu membaca piagam wakaf pondok atau tidak?” ungkap beliau di awal arahannya. Kemudian, beliau meminta kepada Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. untuk membacakan teks naskah Piagam Penyerahan Wakaf PMDG yang tertanggal 12 Oktober 1958 tersebut.
“Dalam piagam wakaf itu, pondok memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Badan Wakaf selaku pihak yang menerima wakaf. Jadi, apabila Badan Wakaf tidak dapat menunaikan amanat ini, maka bisa saja Badan Wakaf akan dibubarkan,” tegas beliau.
“Status pondok ini sekaligus posisinya dan orientasinya harus diketahui dan dipahami dengan jelas. Semua yang ada di pondok ini bernilai ibadah. Jangan sampai karena mengikuti ambisi, nafsu, dan harapan yang semu, kalian tergilas. Pondok pesantren sudah memiliki pandangan tersendiri dalam menyikapi Hak Asasi Manusia (HAM), pemberdayaan wanita, demokrasi, dan lain-lain, maka segala bentuk intervensi yang masuk ke pondok pesantren adalah sebuah kezaliman,” ungkap beliau.
“Pondok tidak mendengar perkataan mayoritas atau minoritas, yang ada hanyalah musyawarah, kebersamaan. Berpikirlah pakai otak, pakai hati, bukan pakai perut! Buka mata, buka telinga, buka hati, buka otak, dan jangan berpikir anak saya nanti dapat apa, istri saya dapat apa, nanti saya bagaimana. Yang seperti itu adalah sampah, sampah dalam perjuangan!” tegas beliau. irba
DARUSSALAM-Ujian di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) adalah sebuah sistem evaluasi standar pendidikan secara umum yang dilaksanakan oleh Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), sebagai tolok ukur kemampuan siswa dalam memahami dan mendalami materi yang telah diajarkan sebelumnya.
Untuk mencapai standar kemampuan siswa yang maksimal, KMI melalui panitia ujian pertengahan tahun kedua ini, mengadakan kegiatan Muwajjah Keliling di bawah bimbingan para guru dan dipantau langsung oleh Pimpinan PMDG di sekitar area Pondok.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh K.H. Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan PMDG, di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada Ahad (18/5) dan dihadiri oleh seluruh guru, baik guru junior maupun senior, yang dilanjutkan dengan keliling, mulai pukul 20.00 sampai 21.30, setiap hari hingga akhir masa ujian lisan.
“Pembimbingan santri dalam belajar harus benar-benar serius, kalau perlu dikeloni agar dapat belajar dengan baik, dan seluruh guru wajib keluar kamar pada waktu tersebut”, ucap salah satu anggota Badan Wakaf PMDG itu saat menyampaikan pidatonya.sazza
Tak terasa, proses aktif belajar mengajar pada tahun pelajaran 1334/1335 yang dibuka pada bulan Syawal lalu telah menemui penghujungnya. Pada tanggal 19 Mei 2014 Gontor Putri 2 mengakhiri masa belajar mengajar yang diadakan dikelas. Dengan berakhirnya masa aktif belajar dikelas, bukan berarti berakhir pula proses pendidikan dan pengajaran di Gontor Putri 2. Melainkan santriwati akan lebih difokuskan dalam menghadapi ujian akhir tahun 1434/1435, dimana ujian tersebut bertujuan untuk mereview (mengingat) pelajaran yang sudah pernah diberikan pengajar kepada santriwati selama proses belajar. Dengan ini kita akan mengetahui kemampuan dan produktivitas yang dimiliki oleh santri. Dimana pendidikan dan pengajaran didalam pondok akan terus mengalir tiada henti, karena apa yang dilihat, apa yang dirasakan dan apa yang dilakukan oleh santriwati semua itu merupakan unsur dari pendidikan dan pengajaran.
Gontor 2– Tidak terasa tahun akademik 1434-1435 / 2013-2014 hampir usai. Kegiatan demi kegiatan telah dilalui. Dan kini saatnya para santri menghadapi rentetan ujian pada akhir tahun akademik ini. Diawali dengan ujian pelajaran sore yang diadakan selama 1 pekan.
Ujian yang berada di bawah naungan ALAC (Afternoon Lesson Advisory Council) dan pengasuhan santri Gontor 2 tersebut terbagi menjadi 2 bagian. Yaitu ujian lisan yang dilaksanakan pada hari Jum’at (9/5) pagi bagi para santri kelas 1 dan 1 intensif. Dilanjutkan dengan ujian tulis bagi seluruh kelas 1 hingga 4 yang dilaksanakan selama jam pelajaran sore mulai hari Sabtu (10/5) hingga Rabu (14/5). Dan dilanjutjkan dengan ujian bahasa untuk kelas 5 pada malam hari. Sebelumnya, kelas 5 juga bertindak selaku penguji dan pengawas selama ujian mendampingi para dewan guru Gontor 2. Sedangkan siswa kelas 6 sedang melaksanakan ujian tulis kelas 6.
Kegiatan tersebut merupakan pemanasan bagi para santri dalam menghadapi ujian akhir tahun sekaligus menciptakan miliu belajar yang kondusif. Sebagaimana salah satu motto Pondok Modern Darussalam Gontor, “Ujian Untuk Belajar Bukan Belajar Untuk Ujian. Dengan berakhirnya ujian pelajaran sore, itu berarti satu pekan kemudian seluruh santri kelas 1 – 5 akan melaksanakan Ujian Akhir Tahun sebagai penutup tahun akademik 1434-1435 / 2013-2014.
Kampung Damai– Merupakan salah satu sunnah Pondok Modern Darussalam Gontor, yaitu 45 hari sebelum ujian seluruh kegiatan ekstrakulikuler ditutup sementara. Hal ini diadakan guna menciptakan miliu belajar yang baik bagi seluruh santri. Sehingga mereka memiliki waktu yang cukup guna mempersiapkan diri menghadapi ujian akhir tahun. Kegiatan ekstrakulikuler yang ditutup antara lain:
ilqoou-l-mufrodat yang diadakan setiap pagi, muhadatsah setiap hari selasa dan kegiatan kebahasaan lainnya telah ditutup secara resmi. Beliau berpesan bahwasannya al-lughotu taaju-l-ma’hadi, yang artinya bahasa adalah mahkotanya pondok. Dan kita sebagai penghuni pondok harus menjaganya. Meskipun kegiatan kebahasaan telah resmi ditutup, namun kita tetap harus menggunakan 2 bahasa resmi kita dalam keseharian kita. Karena bahasa adalah salah satu ashoolah atau identitas santri Pondok Modern Darussalam Gontor.
Adapun kegiatan ekstrakulikuler yang tetap berjalan seperti biasa adalah lari pagi yang dilaksanakan tiap hari Selasa dan Jum’at. Guna menjaga santri agar tetap sehat sehingga dapat belajar dengan baik.
Peace Country– PERBEDA ( Persatuan Bela Diri Darussalam ) adalah salah satu ekstrakurikuler yang ada di PMDG Pondok Modern Darussalam Gontor 2, yang mengajarkan para santri tentang seni bela diri. Pada hari Jum’at (25/4) seluruh santri dan dewan guru yang berkecimpung di dalamnya melaksanakan pelantikan tingkatan sabut anggota. Acara tersebut dihadiri oleh wakil pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor 2 Ust. H. Muhammad Hudaya, Lc. M.Ag.
Peserta pelantikan ini adalah seluruh anggota Perbeda dari kelas 2 hinga kelas 5. Dan jumlah peserta pelantikan tingkatan putih dasar kekuning dasar adalah 13 santri , sedangkan dari tingkatan kuning dasar ke melati satu berjumlah 24 santri, melati satu ke melati dua berjumlah 11 santri dan yang dari melati dua ke melati tiga berjumlah 4 orang, dan jumlah seluruhnya adalah 52 santri.
Acara pelantikan tersebut juga dimeriahkan oleh penampilan dari para santri maupun dewan guru pembimbing.Penampilan dari para peserta seperti, memeragakan garak dasar A sampai F, lompat harimau dengan melompati 1 orang sampai 5 orang, lompat haimau dengan lingkaran, double stick, jurus wiragana dan wiraloka, rantai, seni kipas, jurus toya, tendangan ikan terbang, trik-trik salto, leeu kang, pukulan katak dengan memecahkan genteng, dan lain sebagainya.
“Diadakannya pelantikan tingkatan sabuk bagi para santri Perbeda adalah semata-mata karena Allah semata, Karena santri yang dinaikkan tingkatannya sepatutnya naik juga keilmuannya, keimanannya, ketaqwaannya, akhlaknya, juga bertambah ta’dzimnya kepada seluruh dewan guru Gontor dua dan juga kepada orang lain“, Ujar Ustadz Sidik selaku pembimbing PERBEDA.
Peace Country- Selama satu minggu, terhitung mulai hari Sabtu (19/4) hingga hari Rabu (23/4) para santri baru Gontor 2, yaitu seluruh kelas 1 dan kelas 1 Intensif mengadakan pelatihan Manajik Haji secara bergiliran. Kegiatan tersebut merupakan salah satu kegiatan perdana yang diadakan oleh Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Gontor 2 selaku penanggungjawab kegiatan akademik santri.
Diawali dengan pengarahan umum untuk para santri yang bertempat di Masjid Jami’ Gontor 2 pada hari Selasa (15/4) untuk kelas 1 dan hari Rabu (16/4) untuk kelas 1 Intensif. Kegiatan tersebut dibimbing oleh Ust. H. Ibrahim Alfian dan Ust. Firjon Hamdani selaku staf KMI.
Setiap harinya 2 kelas dari kelas 1 melaksanakan manasik haji pada jam pertama dan kedua dan 2 kelas dari kelas 1 intensif pada jam ketiga dan keempat. Para siswa juga menggunakan kain ihram selama kegiatan berlangsung.
Dengan didampingi oleh guru pengajar materi Fiqh, para siswa mengikuti kegiatan Manasik Haji dengan tertib. Adapun replika hajar aswad telah disiapkan sebelumnya oleh bagian kesenian dari dewan guru dan diletakkan di dalam Masjid Jami’ Gontor 2.
Kegiatan Manasik Haji merupakan salah satu kegiatan penunjang pembelajaran santri terutama tentang Bab Haji pada Materi Fiqih. Diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut, para santri mampu memahami materi tersebut dengan lebih mudah dan efektif.
Madusari- Menjadi pembina pramuka adalah suatu hal yang wajib dirasakan oleh santri kelas 5 Kulliyyatu -l- Mu’allimin Al –Islamiyyah (KMI) di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), dimana mereka harus mendidik adik–adik kelasnya yang masih penegak dan pengga
lang. Tepat pada Kamis (24/4) hingga sabtu (26/4) diadakanlah suatu acara, yaitu pesta pembina dimana didalamnya terdapat lomba–lomba yang meruypakan ajang terakhir pembina dalam keikutsertaan sebuah lomba.
Acara ini secara umum bertujuan untuk melatih kelas 5 dalam beberapa hal, khususnya dalam meningkatkan skil–skil para pembina, serta sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan, agar terjalin diantara mereka suatu hubungan yang erat. Pesertanya sendiri berasal dari pembina dari seluruh Gugus Depan (Gudep) dari 1 sampai 9, dimana tiap tiap Gudep diketuai oleh Pembimbing Gugus Depan (Bindep) masing–masing Gudep. Sedangkan panitia pelaksana adalah seluruh staf Koordinator, karena mereka tidak mengikuti perlombaan tersebut.
Untuk perlombaan –perlombaannya dibagi menjadi tiga waktu yaitu Kamis terdapat tiga lomba diantaranya cerdas cermat, pioneering, dan tarik tambang, dimana cerdas cermat diadakan di depan Gedung Palestina dengan peserta sebanyak tiga orang, sedangkan pioneering di depan Kafe Gorda dengan peserta sebanyak tiga orang juga, lalu tarik tambang di depan Gedung Santiniketan dengan peserta sebanyak lima orang. Pada hari Jum’at terdapat dua perlombaan yaitu Latihan Keterampilan Baris –Berbaris (LKBB) resmi dan variasi yang didakan di depan Kafe Gorda dengan peserta seharusnya sepuluh orang menjadi enam orang karena kurangnya personil dalam lomba ini.
Salah satu perlombaan yang sangat menarik adalah lomba tongkat gembira, dimana peserta berjumlah lima orang dari tiap Gudep membuat sebuah lingkaran yang bertempat di depan Kafe Harmoni dengan cara memegang tongkat sambil melompat ke arah kanan dan menangkap tongkat rekannnya diiringi dengan lagu “disini senang”. Permainan akan berhenti jika lagu telah selesai, lalu ada juga versi lain dengan menyanyikan lagu tersebut dengan menggunakan Bahasa Arab, tetapi arah melompatnya diganti menjadi ke kiri.
Sementara itu, dalam acara ini terdapat juri yang sebagian besar adalah dewan pembimbing kelas 5, itu dimaksudkan agar para pembimbing dapat kenal lebih jauh dengan para kelas 5 ini. Adapun Gudep yang memenangkan lomba–lomba yang terdapat dalam acara ini akan diberi nilai tambahan terhadap Gudep-nya.