Home Blog Page 479

Telling story ramaikan Jum’at pagi

0

Gontor3 – Aktifitas di pondok modern gontor tidak pernah sepi dan terus saja berjalan, sama juga halnya disalah satu pondok cabang yang berada di Kediri, ya, seperti biasanya setiap jum’at pagi bagian penggerak bahasa di bombing oleh staff pembimbing bahasa mengadakan acara acara yang memotivasi santri dalam berbahasa, seperti yang di laksanakan pada hari jum’at 21/4/2014 pagi tadi, yaitu telling story yaitu bercerita dengan berbahasa arab dan inggris. Para santri sangat antusias memperhatikannya terbukti mereka mengikuti dengan seksama tanpa ada yang merasa bosan sedikitpun.

Persada Competition Semarakkan Gontor Olympiad

0
Lomba Senam pada acara Persada Competition
Lomba Senam pada acara Persada Competition

GONTOR-Dalam rangka menyemarakkan Gontor Olympiad, Persatuan Senam Darussalam (Persada) kembali mengadakan perlombaan bertajuk “Persada Competition”. Acara ini diadakan pada Jum’at (14/2) pagi di depan Gedung Aligarh. Seluruh peserta yang mengikuti kompetisi ini berasal dari anggota Persada yang terbagi menjadi empat kelompok, dan masing-masing kelompok berjumlah 30 orang.

Perlombaan ini terbagi menjadi dua kategori. Pertama, lomba senam dengan peragaan senam dari setiap kelompok. Senam yang diperagakan sudah ditentukan oleh panitia perlombaan. Penilaian kategori ini dilihat dari kekompakan dalam bergerak, kerapian, dan juga ketepatan gerakan. Kategori kedua adalah lomba akrobatik. Pada kategori ini, masing-masing kelompok menampilkan gerakan-gerakan akrobatik yang telah mereka latih selama seminggu penuh. Kategori dinilai berdasarkan kekompakan kelompok dan juga keindahan penampilan yang ditampilkan tiap-tiap kelompok.

Keluar sebagai pemenang pada lomba senam adalah kelompok Thunder, sementara untuk lomba akrobatik dimenangkan oleh kelompok flying flash. Pada acara tersebut, terpilihlah Dhani, siswa Kelas 3F, sebagai Best Player. Adapun gelar Juara Umum pada Persada Competition tahun ini berhasil diraih kelompok Thunder. brahma84  

PSC Kelas 5 Tumbuhkan Kepercayaan Diri Segenap Santri

0
Para peserta Lomba Pidato tengah berpose bersama seluruh dewan juri usai pembagian hadiah.
Para peserta PSC di atas panggung usai pembagian hadiah bersama Dewan Juri

DARUSSALAM–Guna memotivasi dan menumbuhkan animo segenap santri terhadap kemampuan berorasi dan beretorika, melalui Bagian Pengajaran Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menyelenggarakan lomba pidato dua bahasa, Arab dan Inggris bagi siswa Kelas 5 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI). Kegiatan rutin tahunan PMDG yang bertempat di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) ini dikenal dengan Public Speaking Contest (PSC).

Dalam sambutannya saat membuka acara pada Ahad (16/2) malam tersebut, Ustadz Aris Hilmi Hulaimi menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk mendidik dan mengembangkan mentalitas santri-santri, baik bagi para peserta maupun bagi mereka yang menyaksikan dari bangku penonton. Dengan sportivitas tinggi, diharapkan setiap peserta berkompetisi dengan niat untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

Sementara itu, K.H. Hasan Abdullah Sahal, salah satu Pimpinan PMDG yang saat itu juga turut hadir, memberikan apresiasi kepada seluruh peserta atas keberanian dan kemampuan mereka berpidato.

Pada perlombaan yang berakhir tepat pada pukul 23.00 WIB ini, Kevin Damasa dari Kelas 5D berhasil meraih juara pertama kategori bahasa Arab, disusul Adhim Ardian dari Kelas 5D sebagai juara kedua dan Mahmud Ridho, siswa Kelas 5B, sebagai juara ketiga. Adapun para juara kategori bahasa Inggris adalah Bramantya Danan Jaya, siswa Kelas 5B yang berhasil meraih juara pertama. Sedangkan juara kedua dan ketiga secara berturut-turut berhasil dimenangkan oleh Nujhan dari Kelas 5G dan Irfandi dari Kelas 5H. Silakan menyaksikan sekilas videonya di tautan ini. sazza

Lomba Pidato dan MTQ-MHQ Pupuk Mentalitas Santriwati

0
Penampilan salah satu peserta Lomba Pidato Akbar
Penampilan salah satu peserta Lomba Pidato 

MANTINGANJam’iyyatul Khithobah bekerjasama dengan Bagian Pengajaran Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) Gontor Putri 1 mengadakan tiga cabang lomba yang meliputi Pidato Akbar, Tilawah Qur’an, dan Hifdzil Qur’an. Secara khusus, Lomba Pidato Akbar dikategorikan menjadi level junior dan level senior. Level junior dikhususkan bagi siswi Kelas 1, Kelas 1 Intensif, dan Kelas 2. Sedangkan level senior diikuti siswi Kelas 3, Kelas 4, dan Kelas 3 Intensif. Lomba Pidato Akbar untuk level junior digelar bersamaan dengan Lomba Tilawah Qur’an pada hari Rabu (5/2) malam. Sementara Lomba Pidato Akbar untuk level senior dan Hifdzil Qur’an diadakan pada Ahad (9/2) malam.

Pada kesempatan kali ini, Wakil Direktur Kulliyatu-l-Mu‘allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri 1, K.H. Ahmad Suharto, M.Ag. berkenan membuka acara. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan secara khusus mengenai pentingnya keahlian berpidato. Beliau menegaskan bahwa mengatakan kebenaran kepada orang lain melalui pidato adalah jihad. Indonesia pun bisa merdeka karena digerakkan oleh seorang orator handal yang berpidato dengan lantang untuk mengusir penjajah.

Para peserta lomba tampil memukau di hadapan ribuan santriwati Gontor Putri 1. Akhirnya, setelah melalui seleksi yang sangat ketat, para dewan juri para juara yang berhasil mengungguli peserta lainnya. Lomba Pidato Akbar untuk kategori bahasa Arab level senior diraih oleh Annisa Nurul dari Kelas 4B. Sementara untuk kategori bahasa Inggris dan bahasa Indonesia pada level yang sama berhasil dimenangi oleh Jehan Salsabila dari Kelas 4B dan Eka Munawwaroh dari Kelas 3 Intensif G. Untuk level junior, Pidato Akbar kategori bahasa Arab dijuarai oleh Hana Raghida Bahjati dari Kelas 1 Intensif B. Sedangkan kategori bahasa Inggris berhasil direbut Wanda Alifia dari Kelas 1C dan kategori bahasa Indonesia dimenangkan oleh Fauziah Nurul dari Kelas 2B.

Untuk Lomba Tilawatil Qur’an, Kharimatun Nisa, siswi Kelas 3C, berhasil memenanginya. Sedangkan Lomba Hifdzil Qur’an kategori 1 juz dijuarai oleh Naila Arifaini Sholichah dari Kelas 1B. Pada lomba yang sama untuk kategori 2 juz dimenangi oleh Mawaddah Azizah dari Kelas 3E. Sementara kategori 3 juz pada Lomba Hifzil Qur’an dijuarai oleh Ai-esoh Toh Wae, siswi Kelas 1 Intensif Khos, dan kategori 5 juz mampu dimenangkan oleh Nur Syahida dari Kelas 3 Int C. data_gp1

Princess and Queen of Language Tumbuhkan Semangat Berbahasa

0
Para peserta Princess and Queen of Language Competition
Para peserta Princess and Queen of Language 

MANTINGAN–Bagian Penggerak Bahasa Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM) Gontor Putri 1 mengadakan acara Princess and Queen of Language pada Jumat (7/2) pagi. Acara ini merupakan program rutin yang diadakan tiap tahunnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan jiwa kompetitif santriwati dalam pengembangan dan peningkatan bahasa, baik Arab maupun Inggris.

Antusiasme santriwati dalam menyemarakkan acara ini cukup tinggi. Dari seluruh santriwati Gontor Putri 1 yang jumlahnya mencapai 3.500 orang, terpilihlah 20 orang santriwati yang berhasil lolos ke babak final. Penyisihan para finalis ini melewati lima babak. Para peserta terbagi ke dalam dua kategori, yaitu Kategori Princess dan Kategori Queen. Kategori pertama terdiri dari peserta Kelas 1, Kelas 1 Intensif, dan Kelas 2. Sedangkan kategori kedua terdiri dari peserta Kelas 3, Kelas 3 Intensif, dan Kelas 4.

Babak final untuk Kategori Princess diadakan di Lapangan Qubaiys dengan diikuti 10 orang finalis: satu orang peserta dari Kelas 1, lima orang peserta dari Kelas 2, dan empat orang peserta dari Kelas 1 Intensif. Sementara babak final untuk Kategori Queen bertempat di Aula Kulliyyatu-l-Banaat dengan jumlah finalis yang sama: satu orang peserta dari Kelas 3, tiga orang peserta dari Kelas 3 Intensif, dan enam orang peserta dari Kelas 4.

Setelah berkompetisi dengan ketat, gelar Princess of Language tahun ini berhasil disabet oleh Fatimah Khoirunnisa, peserta dari Kelas 2-B. Sedangkan gelar Queen of Language jatuh ke tangan N. Q. Ratna Suminar dari Kelas 3 Intensif B. Mereka berdua dinobatkan sebagai the Master of Language untuk periode 1434-1435. data_gp1

Pimpinan PMDG Restui Keberangkatan Jamaah Umrah Guru Senior

0
Rombongan Umrah tengah mendengarkan wejangan oleh Pimpinan Pondok.
Rombongan umrah tengah mendengarkan wejangan dari Pimpinan Pondok.

DARUSSALAM-Pada hari Ahad (16/2), jamaah umrah guru senior Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) secara resmi dilepas oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, di Kantor Pimpinan pada pukul 22.00 WIB. Acara diawali dengan beberapa wejangan yang disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan diakhiri dengan doa yang dipimpin K.H. Syamsul Hadi Abdan.

Dalam nasihatnya, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan bahwa hal terpenting yang harus diperhatikan menjelang keberangkatan ke Tanah Suci adalah tajdidu an-niyah, yaitu dengan niat yang tulus ikhlas semata-mata beribadah karena Allah SWT, senantiasa menjaga kesabaran akan segala tantangan dan kesulitan, serta tidak lupa untuk selalu menjaga kesehatan.

Selain itu, beliau juga berpesan, agar seluruh peserta umrah selalu waspada dan berhati-hati terhadap tindakan kriminal, tidak keluar dari pemondokan kecuali jika ada kebutuhan, tetap menaati seluruh petunjuk dan peraturan ketua rombongan, serta tidak membawa uang terlalu banyak.

Sementara itu, jumlah peserta pada rombongan umrah kali ini mencapai 35 orang kader PMDG, yang terdiri dari 23 orang ustadz dan 12 orang ustadzah. Mereka semuanya telah menyelesaikan serangkaian kegiatan bimbingan manasik umrah, melewati pemeriksaan kesehatan fisik, dan telah memenuhi beberapa persiapan lainnya yang wajib dilaksanakan sebelum pemberangkatan.

Para jamaah umrah berangkat ke Bandara Internasional Juanda Surabaya menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz Mekkah pada Senin (17/2) pagi, tepatnya pukul 07.00 WIB. Rombongan dijadwalkan akan pulang kembali ke Tanah Air pada tanggal 28 Februari 2014 nanti.

Acara pelepasan ini, selain dihadiri oleh Pimpinan PMDG, juga dihadiri Direktur Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), K.H. Masyhudi Subari, M.A., Ketua Yayasan PMDG, K.H. Imam Shobari, dan beberapa guru senior PMDG. Semoga rombongan jamaah umrah guru senior ini diberikan keselamatan dalam perjalanan, dimudahkan dan diberi kelancaran selama menunaikan ibadah umrah, dan kembali lagi ke pondok dengan selamat dan sehat wal ‘afiat. Amin. sazza

kegiatan Yang Kembali Normal Pasca Meletusnya Gunung Kelud

0

Setelah kejadian bencana meletusnya gunung kelud, pondok modern gontor tiga kembali berjalan efektif seperti biasanya, sebelumnya pondok mkxern gontor tiga mendaoatkan kiriman material keras berupa pasir.<!–more–>

Tertutupnya kawasan pondok oleh pasir dari letusan kelud memang menghentikan proses belajar mengajar selama sehari. Namun itu semua dikarenakan seluruh santri membersihkan seluruh kawasan pondok yang tertutup pasir.
Mulai hari ahad proses belanar mengajar kembali aktif, namun hanya kelas satu hingga kelas dua, karena selebihnya santri kelas 3 sampai dengan kelas empat, melakukan kerja bakti membersihkan pasir, yang tersisa.
Mulai hari senin proses belajar mengajar berjalan normal, walau kelas lima masih melaksanakan kerja bakti guna melakukan pembersihan.
Seluruh kelas mulai normal kembali pada hari selasa, dan pengamtifan belajar malam pada hari selasa merupakan bukti telah dimulai kembali kegiatan belajar di KMI

DEMA Wilayah Gontor 2 Adakan Tau’iyah Diniyyah

0
DEMA adakan tau'iyah diniyyah
Salah satu mahasiswa guru menyampaikan tausyiah di sebuah asrama

MADUSARI– Salah satu kegiatan kemahasiswaan yang dikoordinir oleh Dewan Mahasiswa (DEMA) Gontor 2 adalah kegiatan tau’iyah diniyyah yang diadakan secara rutin setiap jum’at malam setelah maghrib. Dalam kegiatan ini seluruh mahasiswa guru yang ada di Gontor 2 secara bergilir mendapatkan kesempatan untuk berceramah di depan para santri di setiap asrama. Adapun judul materi yang akan disampaikan telah ditentukan oleh DEMA.

Selama kurun waktu kurang lebih 15 menit, para mahasiswa guru juga diharapkan mampu mentransformasikan nilai – nilai kepondokmodernan, falsafah dan jiwa pesantren kepada seluruh santridengan kapasitas, kapabilitas, dan wawasan mereka masing – masing yang telah mereka dapatkan di bangku perkuliahan.

“Tujuan utama dari kegiatan ini selain menambah wawasan para santri juga melatih para mahasiswa guru untuk berdakwah, berbicara di hadapan banyak orang. Sehingga kelak ketika sudah mengabdikan diri pada masyarakat, mereka mampu menjawab segala problematika yang ada di sekitarnya, terutama pada bidang agama”, ujar Ust. Ainul Haq sebagai ketua DEMA wilayah Gontor 2.

Festival Bahasa Arab Tingkatkan Kualitas Bahasa Gontor Putri

0
Para peserta Festival Bahasa Arab dari Gontor Putri 1-5
Para peserta Festival Bahasa Arab dari tiap-tiap Pondok Cabang Putri

MANTINGAN–Untuk meningkatkan kualitas berbahasa Arab para mahasiswi ISID Gontor Putri, Fakultas Tarbiyah ISID Gontor Putri, melalui mahasiswi semester VI dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Arab (PBA), menggelar Festival Bahasa Arab Antarpondok Cabang Putri, Sabtu (8/2) lalu. Kegiatan ini sekaligus menjadi ajang penyaluran kreativitas dan intelektualitas sekaligus menambah wawasan dan pengalaman mahasiswi di bidang akademik dan non-akademik.

Acara perdana yang digelar di Aula Kulliyatu-l-Banaat Kampus Gontor Putri 1 ini dibuka oleh Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, Dr. K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A. Setelah pembukaan, acara didahului dengan seminar tentang bahasa Arab yang disampaikan oleh Drs. Fairuz Subakir, M.A., dengan diikuti seluruh mahasiswi dan para peserta festival.

Festival yang bertemakan “Binaa’u al-Hadhaarati al-Islamiyati bi al-Lughati al-‘Arabiyati wa Tarbiyati al-Islamiyati” ini diikuti sejumlah mahasiswi ISID Gontor Putri yang mewakili masing-masing Pondok Cabang Putri, dari Gontor Putri 1–5. Para peserta berkompetisi dalam 10 cabang lomba: Debat Bahasa Arab, Cerdas Cermat, Puisi Arab, Essai Arab, Menyanyi Lagu Arab, Qira’atu Kutubi Turats, Tarjamah, Kaligrafi, Baca Berita, dan Ta‘bir.

Setelah melalui penilaian Dewan Juri, mahasiswi perwakilan ISID Gontor Putri 1 berhasil meraih Juara Umum pada Festival Bahasa Arab ini. Mereka berhasil menjuarai Debat Bahasa Arab yang diwakili Tyas Kurnia, Nussi Annasani, dan Ani Inayatul. Selain itu, perwakilan Gontor Putri 1 juga mampu menjadi juara pada Cerdas Cermat yang diwakili Putri Nur Jannah, Siti Sa’adah, dan Nana Imroatul. Lomba Puisi Arab juga berhasil dimenangi wakil mereka, Fadilah Tianti.

Sementara beberapa cabang lomba yang tersisa dimenangi Pondok Cabang Putri lainnya. Lomba Baca Berita dimenangi Yuli Nur Hayati yang mewakili Gontor Putri 3. Lomba Ta‘bir juga dimenangi perwakilan Gontor Putri yang berlokasi di Karangbanyu tersebut, melalui salah satu mahasiswi utusannya, Gita Afriani. Sedangkan Lomba Kaligrafi berhasil dijuarai Ghina Citra, perwakilan dari Gontor Putri 5. Kedua teman Ghina Citra dari Gontor Putri 5, Alfiyani Awalin dan Firdaus Dwi juga memenangi lomba, yaitu Qira’atu Kutubi Turats dan Menyanyi Lagu Arab. Sisanya, Lomba Essai Arab dan Lomba Tarjamah, berhasil direbut perwakilan dari Gontor Putri 2. Essai Arab dimenangi oleh Vita Fatimah dan Tarjamah dijuarai Dyahhayu Rizkyanti. data_gp1

KML Tingkatkan Kecerdasan Pembina

0
Upacara Pembukaan Kursus Mahir Tingkat Lanjutan (KML) di depan BPPM
Upacara Pembukaan Kursus Mahir Tingkat Lanjutan (KML) di depan BPPM

GONTOR–Dalam meningkatkan kualitas dan kuantitas para pembina, Kursus Mahir Tingkat Lanjutan (KML) diselenggarakan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sebagai wadah yang tepat untuk mendukung hal itu. Sebanyak 376 orang siswa Kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) mengikuti program yang diadakan setiap tahunnya ini dengan mengeluarkan biaya sebanyak Rp 300 ribu per orang.

Selain administrasi pembayaran tersebut, ijazah Kursus Mahir Tingkat Dasar (KMD) juga menjadi syarat mutlak untuk mengikuti KML. “Sebenarnya, masih banyak anak-anak Kelas 6 yang ingin ikut KML, akan tetapi melihat salah satu syaratnya adalah dengan menyerahkan ijazah KMD, maka mereka membatalkan keinginan untuk mengikuti KML,” tutur Ustadz Ramadhan Koso selaku staf Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori) Gerakan Pramuka di PMDG.

Setelah pemberian beberapa sesi materi KML selama 2 hari di dalam pondok, kegiatan yang bermottokan “Mencetak Pembina yang Cerdas Mencerdaskan” ini dilanjutkan di bumi perkemahan (buper) Pondok Modern Darussalam Gontor 2. Pimpinan PMDG, KH. Syamsul Hadi Abdan, melepas para peserta pada Ahad (16/2) di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Setelah itu para peserta harus menempuh perjalanan ke Gontor 2 dengan berjalan kaki.

Gontor 2 menjadi pilihan tempat untuk mengadakan program ini. Selain dekat, sarana dan prasarana yang ada cukup mendukung kebutuhan para peserta, seperti kamar mandi, lapangan perkemahan, masjid, dan fasilitas lainnya. “Beberapa tahun lalu, KML pernah diadakan di luar pondok, akan tetapi melihat situasi lapangan yang kurang mendukung, maka Pimpinan Pondok memutuskan agar diadakan di Gontor 2 saja,” ucap pria asal Kendari itu.

Program yang menelan dana kurang lebih Rp 20 juta ini melibatkan 12 orang pelatih, yang semuanya merupakan guru-guru KMI yang sudah mengikuti Kursus Pembina Dasar (KPD) dan 29 orang pelatih yang langsung dipilih oleh Kwarcab. Disamping itu, staf Mabikori juga memilih 25 orang guru pembimbing sebagai full-timer. Sebagian besar full-timer diambil dari guru angkatan tahun keenam. Mereka yang dipilih pada Kamis (13/2) sebelumnya harus meninggalkan kegiatan mengajar selama 5 hari ke depan guna mengawasi para peserta, terhitung dari pemberangkatan para peserta ke buper pada hari Ahad (16/2) sampai Kamis (20/2).

Rutinitas sehari-hari tidak lepas dari lingkup pendidikan yang ada di pondok. Setiap pagi para peserta harus melakukan senam yang dimulai pada pukul 05.30 WIB sampai pukul 06.30 WIB di depan Masjid Jami’ Gontor 2. Setelah itu disambung dengan sarapan pagi sekaligus persiapan guna menjalani sesi materi lainnya yang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB. Sesi selanjutnya diadakan kembali setelah makan siang pada pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB.

“Untuk sore, panitia memiliki beberapa kegiatan untuk para peserta, di antaranya pertandingan sepak bola antarblok, ataupun pertandingan futsal dan basket. Yang penting mereka tidak akan memiliki waktu kosong sedikit pun,” tutur Ustadz Ariel, salah satu full-timer KML. Setelah itu, sesi selanjutnya berlanjut setelah Isya’ hingga pukul 22.00 WIB.

Lokasi yang berdebu karena pengaruh letusan Gunung Kelud menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan program ini. Beberapa kegiatan yang seharusnya dilakukan di luar kelas harus berjalan di dalam kelas, sehingga belum kegiatannya tidak berjalan maksimal. Kendati demikian, para peserta tetap menjalankan semua kegiatan dengan senang hati seolah melupakan kejadian hujan pasir kiriman Gunung Kelud yang baru saja terjadi. toms