Home Blog Page 87

Kuliah Shubuh: Takwa dan Hawa Nafsu

0

Ahad, 2 Ramadhan 1443/3 April 2022, di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor diadakan kuliah shubuh. Pemateri untuk kuliah shubuh kali ini adalah Al-Ustadz Farid Sulistyo, Lc. setelah sebelumnya diisi oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Pada shubuh kali ini, beliau menyampaikan perihal takwa dan hawa nafsu. Seandainya kehidupan ini diibaratkan pertandingan futsal(كرة الصالات), maka kemungkinan yang akan terjadi adalah adanya pihak yang menang dan kalah atau bahkan seri(draw/التعادل). Di bulan puasa Ramadhan ini, pihak yang bertanding adalah takwa dan hawa nafsu.

Sebagaimana yang kita ketahui, puasa(الصوم) secara bahasa memiliki arti menahan(الإمساك), atau lebih jelasnya menahan diri dari makan dan minum serta segala hal yang dapat membatalkan puasa, singkatnya menahan hawa nafsu. Oleh sebab itu, di bulan Ramadhan ini seorang muslim dibiasakan untuk berpuasa atau menahan diri dari hawa nafsu selama sebulan penuh.

Jika bulan Ramadhan ini diibaratkan sebagai lembaga pendidikan, di dalamnya terdapat kurikulum(ibadah) wajib dan juga sunnah. Nantinya, lembaga pendidikan bulan Ramadhan atau Madrasah Ramadhan ini akan meluluskan siswa-siswanya dan mendapat gelar dari madrasah itu. Apa gelarnya? Gelarnya adalah MTQ, apa itu MTQ? Diambil dari kata “Muttaqiin” atau orang-orang yang bertakwa.

Di dalam QS. Al-Baqarah ayat 183 dijelaskan puasa Ramadhan itu “لعلّكم تتّقون, tujuan akhirnya adalah mudah-mudahan dapat menjadi orang yang bertakwa. Masih dikatakan “mudah-mudahan” karena ia bukanlah jaminan. Mengapa demikian? Karena orang-orang yang berpuasa itu pasti berbeda kualitasnya. Berbeda-beda dikarenakan ada unsur hawa nafsu yang dapat memprovokasinya agar berbuat yang enak. Sehingga jika ingin puasa ini menjadi berkualitas, maka seseorang yang berpuasa harus tahu tujuan(goal) dari puasa tersebut yaitu ketakwaan.

Takwa berasal dari kata وَقَى-يَقِي   yang artinya mencegah. Puasa tidak hanya sekedar mencegah dari makan dan minum, tapi lebih dari itu yaitu puasa mata, puasa telinga, bahkan puasa jiwa. Maksudnya adalah selama bulan suci Ramadhan ini, bukan hanya nafsu makan dan nafsu minum yang ditahan, melainkan hawa nafsu yang akan terwujud lewat mata dan telinga juga ditahan. Apa yang akan dilihat dan apa yang akan didengar tergantung pada diri masing-masing, apakah seseorang akan menuruti hawa nafsu atau menahannya sebagai perwujudan dari ketakwaan.

Terakhir, beliau mengajak kita semua agar menjadikan puasa di bulan Ramadhan ini sebagai wadah penggemblengan diri, sehingga dapat meraih ketakwaan. Dengan takwa, puasa dapat menjadi lebih berkualitas dan menjadikan kita kuat dalam menahan hawa nafsu. Sehingga, jika kembali pada pengibaratan tersebut di atas, bahwa kehidupan ini adalah pertandingan futsal, kemudian di bulan Ramadhan ini takwa dan hawa nafsu sebagai pihak yang bertanding, maka yang keluar sebagai pemenang adalah takwa. Abdurrahman

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh Al-Ustadz Farid Sulistyo, Lc. di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor.

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: Bimbingan Jiwa, Santapan Otak, serta Tuntunan Akhlak dan Budi

Kuliah Shubuh: Maknailah Kehidupan Untuk Perubahan!

Kuliah Shubuh: Meraih Gelar Taqwa di Bulan Ramadhan

Kuliah Shubuh: Bimbingan Jiwa, Santapan Otak, serta Tuntunan Akhlak dan Budi

0

Sabtu, 1 Ramadhan 1443 H/2 April 2022 M, tepat seusai shalat shubuh di Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor diadakan kuliah shubuh. Kuliah shubuh yang pertama kali di bulan Ramadhan tahun ini dibuka dan diisi oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Di awal mula pondok ini berdiri yaitu pada tahun 1926, kuliah shubuh telah dilaksanakan dan masih berjalan hingga saat ini. Bedanya, dahulu di masa Trimurti pendiri pondok masih aktif, kuliah ini diisi oleh K.H. Ahmad Sahal selama sebulan penuh. Hingga akhirnya, seiring berjalannya waktu dan bertambahnya usia, penyampaian kuliah setelah shalat shubuh ini mulai dibagi atau disusun jadwalnya; sebagian diisi oleh K.H. Ahmad Sahal, sebagian lagi diisi oleh anak-anak muda atau santri yang telah dewasa ketika itu. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam kuliah shubuhnya di pagi awal ramadhan ini.

Beliau menambahkan juga, sejarah adanya kuliah shubuh dengan ditentukan jadwalnya adalah sebagai penekanan bahwa tidak ada hubungan antara imam masjid(pemateri kuliah) dengan pimpinan pondok. Maksudnya tidak dibenarkan orang yang berpikiran kalau pemateri dalam kuliah itu harus dari pimpinan pondok atau orang yang menjadi pemateri dalam kuliah shubuh pasti akan menjadi pimpinan pondok.

Adanya penentuan jadwal ini, dimaksudkan sebagai pemberian wadah atau kesempatan bagi santri-santri yang berpotensial atau yang telah menjadi sarjana, dsb. Sehingga mereka akan terbiasa dan siap untuk di kemudian hari dapat mengisi di manapun mereka berada. Sampai-sampai, dahulu ada orang yang berkata, “kalau ingin melihat PMDG, datanglah ketika bulan Ramadhan”. Kenapa seperti itu? Karena di sini tidak hanya otak yang diisi dengan ilmu, namun jiwa dan budi juga dibimbing dan dituntun sehingga menjadikan para santri Gontor siap untuk mengemban amanah sebagai mundzirul qoum.

Kuliah shubuh adalah bimbingan jiwa, santapan otak, serta tuntunan akhlak dan budi”

Dikutip dari perkataan K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam kuliah shubuh pada 1 Ramadhan 1443 di Masjid Jami’

Di akhir kata, beliau menguraikan sedikit mengenai Q.S. Al-Baqarah: 183 yang artinya:

Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa

Yang dimaksud orang-orang sebelum kamu di sini adalah orang-orang sebelum islam, yaitu orang Yahudi, Nasrani, dll. Mungkin muncul pertanyaan, “berarti orang-orang selain islam juga berpuasa, lalu apa bedanya kita dengan mereka?”. Di akhir ayat dijelaskan “agar kamu bertakwa”, dari sini terjawablah bahwa yang membedakan puasa kita dengan mereka adalah ketakwaan. Kita berpuasa untuk meraih takwa dan juga meraih ridho-Nya. Allah Subhaanahu Wa Ta’ala menyeru kita di awal ayat dengan kalimat “Wahai orang-orang yang beriman!”. Iman di sini adalah amanah dan amanah itu adalah penghargaan dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala kepada hamba-Nya. Untuk itu semoga kita bisa mengemban amanah dari Allah Subhaanahu Wa Ta’ala ini dengan baik dan diridhoi oleh-Nya. Aamiiin Abdurrahman

Disarikan dari Kuliah Shubuh yang diisi oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal di Masjid Jami’ PMDG

 

Related Articles:

Kuliah Shubuh: Mari Tingkatkan Ketaqwaan Di Bulan Ramadhan

Kuliah Shubuh: Hikmah Dari Kepongpong Ramadhan

Kuliah Shubuh: Perbarui Iman Kalian!

Gontor Voice Kolaborasi dengan Lima Vokalis Nasional Hadirkan Pesan Kemanusiaan

0

PONOROGO – Gontor melalui kanal YouTube Gontor TV merilis video klip kolaborasi Gontor Voice dengan 5 orang vokalis ternama Indonesia; Ifan Seventeen, Ifan Govinda, Umaru Takaeda, Natta Reza, dan Rizal Armada, sepekan menjelang bulan suci Ramadhan (23/3/2022) untuk menghadirkan kembali pesan dari lagu Kembalilah kepada masyarakat luas.

Video tersebut merupakan video klip ketiga lagu “Kembalilah”. Sebelumnya, Gontor Voice merilis video klip pertama pada April 2020, dan video klip kedua (berbahasa Arab) pada Mei 2020.

Lagu karya K.H. Hasan Abdullah Sahal ini membawa pesan kemanusiaan untuk mengajak para pendengar agar kembali kepada Sang Pencipta, kembali kepada jalan yang benar, sesuai dengan tuntunanNya, serta menjauhi perbuatan yang merusak diri, masyarakat, dan alam. Karena segala cobaan dan musibah yang terjadi di dunia tidak lain dan tidak bukan merupakan ujian dari Sang Pencipta.

Proses produksi video klip ini dimulai sejak pertengahan 2021. Syuting untuk Ifan Seventeen, Takaeda, dan Rizal Armada berlokasi di Gontor, adapun Ifan Govinda dan Natta Reza, berlokasi di Jakarta.

Sedikit cerita mengenai video klip ini, kolaborasi ini didasari oleh keinginan para vokalis tersebut untuk memperluas pesan kemanusiaan yang terdapat pada lagu Kembalilah. Hal ini lalu didukung oleh Al-Ustadz Luqmanulhakim, alumni Gontor yang kini mengasuh Pondok Modern Munzalan Ashabul Yamin, Pontianak.

Mereka tiba di Gontor pada Ramadhan 2021 untuk bersilaturahim kepada Pimpinan Gontor, bertepatan dengan acara Pembekalan Intensif Siswa Akhir KMI. Saat itu, Al-Ustadz Luqmanulhakim mendapat amanah sebagai pembicara di pagi harinya. Sore harinya, proses syuting dimulai dengan lokasi tangga masjid Gontor.

Malamnya, ketiga vokalis sempat diminta untuk turut berbagi pengalaman menyampaikan pesan dengan seni dalam sesi pembekalan kelas 6 dengan tema berdakwah dengan multimedia yang disampaikan oleh Ust M. Taufiq Affandi. Setelah acara tersebut, syuting dilanjutkan di dalam BPPM, di depan Masjid, serta di Aula Rabithah.

“Syuting berlangsung hingga jam 3 pagi. Langsung disambung dengan sahur,” kenang Ustadz Riza Ashari, salah satu produser lagu ini.

Harapannya, Gontor dapat terus berdakwah melalui karya-karyanya, dan pesannya dapat sampai ke masyarakat. Sehingga doa Trimurti pendiri Gontor kepada santri-santrinya agar menjadi mundzirul qoum dapat terlaksana dengan penuh totalitas dan kualitas. Aamiiin.

 

 

Lirik lagu Kembalilah:

Berlimpah sungguh nikmat yang kita terima
Semua terhampar indah Tak satupun cela
Langit curahkan rahmatnya lautpun mutiara
Dunia teramat lezat seakan di surga…

Kembalilah wahai manusia… Tundukkan wajahmu pada yang Maha Kuasa

*
Namun sungguh malang, manusia merasa menang
Lupa akan kuasa Allah, kufuri nikmat-Nya
Semua kini penuh duri, terpasung nan perih
Itulah murkanya Allah, Sungguh keras azab-Nya…

Reff: Kembalilah wahai manusia…
Tundukkan wajahmu pada yang Maha Kuasa
Tengadahkan tanganmu dan mulailah berdoa
Niscaya nikmat-Nya selalu kan turun selamanya

Back to *
Brigde:
Malulah insan dengan dosa-dosa
Semua larangan yang tlah kau perbuat
Bila kita tak jua segera insaf
Bencana terbesar tiba….

Back to Reff

 

 

Related Articles:

Renungi Penyebab dan Solusi Corona, Kiai Gontor tulis lagu “Kembalilah”

Kiai Gontor Rilis Lagu Baru; ‘Akankah Dunia Rela’

Lagu dan Musik dari Kiai Gontor

Ujian Usai, Santriwati Sujud Syukur Bersama

0

KARANGBANYU – Sabtu (19/3), rentetan ujian semester telah usai. Hal ini tentunya memberikan suasana gembira kepada seluruh warga Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 3. Untuk mengekspresikan suasana kegembiraan, Gontor mengajarkan cara terbaik kepada segenap santriwatinya, yaitu dengan sujud syukur.  

Setelah lonceng tanda berakhirnya ujian dibunyikan, para santriwati bergegas menuju rayon masing-masing. Dengan dikawal oleh para pengurus rayon, mereka melaksanakan sujud syukur bersama.

Sekitar pukul 09.15, para santriwati dan guru kemudian berkumpul di auditorium. Pagi itu, usai sujud syukur bersama, panitia ujian menggelar acara Haflah Tasyakur. Disana mereka menyimak nasihat dari Bapak Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 3 tentang makna bersyukur, bagaimana bersyukur, fadhilah bersyukur, dan sebaginya.

Mahasiswi UNIDA adakan Kajian Kitab Risala-I Nur

0

Pada Hari Kamis, 10 Maret 2022 8 orang mahasiswi UNIDA Gontor bersama 2 orang dosen pembimbing mengadakan short course kajian kitab Risala-I Nur yang akan berlangsung selama 7 hari. Acara ini adalah salah satu implementasi kerjasama antara UNIDA Gontor dengan Istanbul foundation for science and culture. Dalam acara pembukaan, acara ini dihadiri oleh Executive President of IIKV; Said Yüce beserta beberapa pengkaji risale-I Nur seperti Tugba Turkoglu, Ahmad Hadi Wannes dan beberapa pengkaji Risale-I Nur di jenjang master ataupun doktor.  Said Yüce menjelaskan beberapa secara singkat kegiatan IIKV dan juga tema-tema utama dalam Risale-I Nur. Beliau memaparkan bahwa Risale-I Nur adalah sebuah karya yang satu-satunya sumber adalah Qur’anul Karim, karena ditulis oleh Bediuzzaman Said Nursi dalam masa tahanannya.

Mahasiswi UNIDA adakan Kajian Kitab Risala-I NurDiskusi pun berjalan hangat dengan diikuti beberapa pertanyaan dari peserta kegiatan ini. Peserta kegiatan ini adalah mahasiswi yang berasal dari beberapa Program Studi yang menjadikan diskusi tentang Risale-I Nur dipandang dari berbagai macam tanah kajian keilmuan. Risale-I Nur adalah sebuah karya fenomenal milik Bediuzzaman Said Nursi yang dapat dikaji dari beberapa bidang keilmuan yang berbeda, seperti pendidikan, bahasa, filsafat, ekonomi, bahkan sosial politik.

 

Kegiatan akan berlangsung dengan metode membaca secara mandiri, kajian perkalimat dengan beberapa tutor dari mahasiswa doktor, dosen ataupun Profesor, lalu dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Hasil akhir dari acara ini adalah, setiap peserta akan menghasilkan tulisan utuh berbentuk jurnal ataupun artikel ilmiah yang akan diterbitkan. Sebelum acara ini dimulai, Masing-masing peserta sudah memiliki kerangka tulisan ataupun tema-tema yang akan ditulis sebagai modal awal para mahasiswi dalam menyiapkan jurnal ataupun artikel ilmiah.

Related Articles:

Masjid Süleymaniye Turki: Titik Temu Nilai Turki dan Gontor

Mahasiswi IZU Turki adakan Silaturrahim bersama Pimpinan PMDG

Kaji Said Nursi, Gontor Melangkah ke Turki

Forbis IKPM Gontor gelar RAKERNAS 2022

0

DARUSSALAM-Forum Bisnis Ikatan Keluarga Pondok Modern ( Forbis IKPM ) Darussalam Gontor yang diketuai oleh Al-Ustadz Agus Maulana, S.S., menggelar Rapat Kerja Nasional (RAKERNAS) Forbis IKPM yang bertempat di Gedung Wisma IKPM Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat, Ponorogo. RAKERNAS Forbis IKPM 2022 terbagi menjadi 2 sesi, yaitu Jum’at malam serta Sabtu pagi.

 

Acara tersebut dimulai dengan Pembukaan RAKERNAS sekaligus Penandatangan MoU bersama Forum Pesantren Alumni (FPA) Gontor pada Jumat Malam (4/3/2022) atau yang bertepatan dengan 2 Sya’ban 1443 H tepat pada pukul 20.00 WIB. Turut hadir pada acara ini Bapak Pimpinan PMDG; K.H. Hasan Abdullah Sahal, dan Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed.; beserta jajaran Ketua Lembaga, serta kurang lebih perwakilan dari 45 unit usaha alumni PMDG. Total peserta yang hadir dalam Pembukaan RAKERNAS tersebut kurang lebih 100 orang.

 

RAKERNAS pada kesempatan kali ini mengusung tema “Mewujudkan 100 Produk unggulan alumni Menuju 1 Abad PMDG”. Tema ini merepresentasikan cita-cita besar para alumni PMDG untuk ikut berkontribusi terhadap kemajuan dan eksistensi PMDG melalui Forbis IKPM, Ketua Forbis IKPM Al-Ustadz Agus Maulana, S.S. dalam sambutannya memaparkan, para alumni PMDG dapat ikut berkontribusi dalam membantu kinerja Forbis IKPM yang saat ini sudah terdiri lebih dari 1500 unit usaha.

 

Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam sambutannya memaparkan tentang “Al-muhafadzatu ‘ala al-qiyam, wa at-taghyiiru ila al-kamal” yang berarti pentingnya membangun dan memegang teguh dasar atau pondasi dalam segala sesuatu.

Bapak Pimpinan PMDG, KH. HAsan Abdullah Sahal memberikan sambutan dalam pembukaan acara RAKERNAS Forbis IKPM 2022

 

Ibarat rumah yang doyong karena dibangun tanpa pondasi yang jelas dan kuat, maka sekuat apapun materi yang digunakan untuk menyangganya, ia tidak akan tegak. Bagaimana mau tegak? Pondasinya saja tidak ada” Dikutip dari sambutan Bapak K.H. Hasan Abdullah Sahal dalam Pembukaan RAKERNAS 2022.

 

Acara kemudian dilanjutkan dengan Penandatanganan MoU bersama Ketua FPA, K.H. Lalu Dzulkifli Muzadi, S.H., M.M., yang turut hadir. Untuk setelahnya dilanjutkan dengan penjelasan tentang Holding Company oleh K.H. Muhammad Danial, anggota Badan Wakaf PMDG.

 

Setelah dibuka, acara inti RAKERNAS diadakan pada esok paginya, Sabtu (5/3/2022) pukul 08.00 WIB bertempat di gedung yang sama. Rapat ini akan berfokus dalam pembahasan kepengurusan Forbis IKPM masa periode 2020-2024. (Abdurrahman, ed.Nezzard)

Penandatanganan MoU bersama Ketua FPA, K.H. Lalu Dzulkifli Muzadi, S.H., M.M.

 

Pengarahan Ujian Tulis, Kiai Hasan; Ujian Bukan untuk Ujian, Ujian untuk Belajar

0

KARANGBANYU – Salah satu agenda besar di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) adalah kegiatan ujian tulis. Begitu pentingnya agenda ini sehingga membutuhkan perhatian dari seluruh warga PMDG. Agar pelaksanaannya optimal, panitia ujian menggelar pengarahan umum dan pembagian tugas untuk seluruh pengawas ujian.

Kamis pagi (3/3), seluruh guru dan Siswi Akhir KMI PMDG Putri Kampus 3 telah memenuhi auditorium. Secara daring, disana mereka menyimak arahan dan nasihat tentang ujian tulis yang disampaikan langsung oleh Bapak Pimpinan PMDG. 

Suasana Pengarahan Persiapan Ujian Tulis Akhir Tahun

Diawali dengan absensi dan pertanyaan terkait jumlah seluruh santri pada tiap-tiap kampus, K.H. Masyhudi Subari, Direktur KMI Gontor Pusat menyapa dengan hangat tiap peserta daring. Acara dilanjutkan dengan mendengarkan nasihat K.H. Akrim Mariyat. Dalam nasihatnya, beliau menegaskan bahwa ujian diadakan bukan sekedar untuk naik kelas ataupun mengukur kemampuan diri, namun hakikatnya ujian itu adalah untuk belajar.

Pengarahan dilanjutkan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal. Diawal pidatonya, beliau sempat menangis saat mengucapkan kalimat Asyhadu An Laa Ilaha Illallah. Tidak lama, segera beliau mengusap air matanya dan melanjutkan pidatonya. Momen itu sontak membuat para hadirin ikut larut dalam menghayati kalimat syahadat tauhid. Tak perlu beretorika panjang lebar, tangisan beliau cukup memberikan pelajaran bahwa kalimat tauhid merupakan mata air kehidupan.

Setelah membaca doa yang dipimpin oleh Kiai Hasan, Kiai Masyhudi melanjutkan dengan memberi sedikit pengumuman sebelum kemudian menutup acara. Diantara pengumumannya ialah:

  1. Ujian akan dilaksanakan serentak pada hari Sabtu, 5 Maret 2022, pukul 07.00 WIB. Untuk Gontor Kampus Cabang pun harus mengikuti waktu Gontor Pusat, meski ada perbedaan zona waktu. Sehingga pelaksanaannya benar-benar serempak.
  2. Rapor santri untuk semester kedua dan seterusnya akan dicantumkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)

Diisyaratkan kepada seluruh santri agar sudah melunasi SPP hingga batas yang ditentukan sebelum menjalani Ujian Tulis Akhir. DzakiyahF

Sebesar Keinsyafanmu, Sebesar Itu Pula Keuntunganmu

0

Sebesar keinsyafanmu, sebesar itu pula keuntunganmu

Kata-kata yang terucap oleh seorang pendidik yang rela mengorbankan pikirannya, tenaganya, bahkan nyawanya selama 24 jam untuk santri-santrinya. Merekalah Trimurti (K.H. Ahmad Sahal, K.H. Zainuddin Fannanie, dan K.H. Imam Zarkasyi) para pendidik yang ikhlas dalam mengajarkan serta membimbing santri-santrinya, beliau memikirkan bagaimana santrinya bisa belajar, bisa makan, bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, selama 24 jam itu mereka dibimbing, diajarkan, dan dididik dengan sepenuh hati.

 

Kata-kata ini bukan hanya sekedar kalimat motivasi, melainkan inilah mantra yang keluar dari mulut seorang kiai kemudian didengarkan oleh santri-santrinya yang nantinya mereka akan terbius, kemudian teringat dan melaksanakannya hingga berhasil dan sukses di masa mendatang. Bukan hanya sekedar mantra yang akan membius saja sehingga mereka terlena, namun terlena untuk sukses, bahkan di dalam kata-kata ini juga ada unsur doa seorang kiai untuk santri-santrinya. Hal ini karena sejatinya ucapan ini muncul dari seorang kiai yang telah rela berjuang mendidik, walau masih saja ada santrinya yang merasa terlena dengan kenikmatan yang ada. Artinya kata ini keluar dari lubuk hati seorang kiai sebagai nasihat bagi mereka yang lalai sekaligus doa untuk mereka agar nantinya dapat insyaf sehingga berubah dan dapat memperoleh keberhasilan dan kesuksesan nantinya.

 

Di Gontor adalah lingkungan pendidikan kemasyarakatan, karena di dalamnya terdapat berbagai macam anak dari berbagai macam suku, latar belakang, dan watak. Sehingga, kata-kata ini tidak hanya dapat dimaknai di dalam pondok ini saja, melainkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan bermasyarakat mereka nantinya setelah tamat pendidikannya di pondok ini.

 

Insyaf di sini artinya sadar dengan cara berubah dari pribadi yang kurang baik menjadi pribadi yang lebih baik lagi, dari yang bermalas-malasan menjadi rajin kembali. Kesadaran ini didorong dengan mengikuti segala kegiatan yang ada dengan disiplin, karena di dalam pondok kita diajarkan “berlatih menjadi orang baik”, ketika sudah di luar bunyinya akan menjadi “jangan bosan menjadi orang baik”.

 

Seorang santri yang telah mencapai titik “keinsyafanmu” itulah yang kemudian akan terus terdorong untuk berbuat baik, karena di titik ini ia sadar akan makna dari kata-kata ini yang sejatinya adalah doa dari hati tulus seorang kiai kepada para santrinya. Keinsyafan ini yang nantinya akan terus berlanjut hingga santri tersebut dewasa kelak dan dapat berguna untuk umat dan bangsa ini. Aamiin.

 

Disarikan oleh Abdurrahman dari Kajian Sehati Suargo FM bersama dengan Al-Ustadz Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A.

 

Related Articles:

Masjid Süleymaniye Turki: Titik Temu Nilai Turki dan Gontor

Ojo Adigang, Adigung, Adiguna

Leuwih Becik Mikul Dawet Rengeng-rengeng Tinimbang Numpak Sedan Mbrebes Mili

UJIAN LISAN MENGUJI KEBERANIAN SANTRIWATI

0

MANTINGAN- Setelah menjalani masa pembelajaran selama satu semester penuh didalam kelas, seluruh santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 dihadapkan kepada Ujian yang mana menjadi penentu bagi mereka untuk naik ke tingkat kelas yang lebih tinggi.

Pada hari Ahad (20/02/22) Ujian Lisan bagi seluruh Santriwati Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 2 dimulai, ujian ini dengan rentan waktu selama 10 hari. Dimulai pada hari Ahad,20 Februari 2022/19 Rajab 1443 sampai dengan hari Selasa, 1 Maret 2022/ 30 Rajab 1443. Tanpa hari Jum’at yang merupakan hari libur bagi santriwati. Adapun Materi yang diujikan terhadap peserta ujian berupa : Bahasa Arab, Bahasa Inggris, Al-qur’an sesuai dengan kelas masing-masing.

Ujian Lisan ini diikuti oleh seluruh santriwati kelas 1-5 KMI. Adapun yang menjadi penguji merupakan guru-guru KMI dan beberapa Siswi Akhir KMI. Yang mana sisanya menjadi Panitia yang membantu dalam kelancaran Ujian Lisan ini.

Dengan Ujian Lisan Seluruh santriwati diharapkan dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk mengikuti ujian. Dan dengan ujian lisan penguji dapat mengetahui tingkat kemampuan santriwati dalam memahami pelajaran. Dan juga melatih keberanian santriwati untuk memasuki ruang ujian dan menjawab pertanyaan yang akan diujikan dengan 4 sampai 5 orang penguji.

Jika santriwati tersebut memiliki rasa percaya diri maka ujian akan terasa mudah dan dapat menyelesaikannnya dengan tenang. Namun apabila tidak percaya diri dan grogi lalu ragu-ragu dalam menjawab, maka ujian akan terasa sulit dan tidak dapat menjawab dengan baik. Maka dari itu Keberanian, Percaya diri, Mental yang kuat merupakan kunci agar dapat menyelesaikan ujian lisan sebaik mungkin. Jadi diharapkan untuk seluruh santriwati untuk percaya diri dalam menjawab pertanyaan dan memperbanyak do’a kepada Allah SWT agar dimudahkan dalam ujian.

Gubernur Khofifah: RS Yasyfin Gontor Sempurnakan Kontribusi Gontor

0

PONOROGO – Gubernur Jawa Timur, Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, M.Si. secara resmi membuka rumah sakit milik Pondok Modern Darussalam Gontor dalam Grand Opening RS Yasyfin Darussalam Gontor, Sabtu (26/2/2022).

Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa kontribusi Gontor dalam Indeks Pembangunan Manusia dari segi pendidikan dan ekononomi sudah luar biasa. “Namun Human Development Index melihat kita dari 3 sisi, pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Dan hari ini Gontor menyempurnakan indeks pembangunan manusianya,” ungkap beliau.

Turut hadir dalam acara ini, Bupati Ponorogo, H. Sugiri Sancoko, S.E., M.M., Kepala Dinas Kesehatan Ponorogo, Dyah Ayu, M.Kes., direktur rumah sakit di wilayah kabupaten Ponorogo, serta beberapa pimpinan instansi terkait termasuk diantaranya para pimpinan pondok pesantren di kabupaten Ponorogo dan sekitarnya.

Lebih lanjut Gubernur Khofifah menyampaikan bahwa semua yang hadir di sini bukan hanya menyiapkan RS sebagai layanan kesehatan namun juga sebagai bagian dari ekosistem bangunan pendidikan dan ekonomi.

Beliau lebih lanjut menyampaikan terkait pendirian fakultas kedokteran yang sedang dicanangkan oleh UNIDA Gontor, Pemprov Jawa Timur beserta tim kesehatannya sangat siap untuk mendukung rencana tersebut.

KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa ada ungkapan dalam bahasa Arab yang berbunyi al-waajibaatu aktsaru minal awqaat; tugas-tugas kewajiban lebih banyak dari waktu yang tersedia. Dan berterima kasih kepada Gubernur Khafifah atas kehadirannya dalam acara tersebut di tengah kesibukan beliau yang sangat padat.

Kiai Hasan juga mengapresiasi gerakan Tangguh Semeru yang diinisiasi Gubernur Khofifah karena telah sukses menjaga kesehatan masyarakat Jawa Timur.

“Yang ada di sini adalah amal semuanya. Semua dokter dan tenaga yang ada di sini tidak digaji, yang ada hanya barakah. Dokter-dokter yang ada di sini amalnya lebih tinggi daripada apa yang diterima,” ungkap Kiai Hasan.

Bupati Sugiri, dalam sambutannya mengucapkan terima kasih atas kehadiran Gubernur Jatim di Ponorogo dalam acara ini, serta mengungkapkan rasa bahagianya dapat menjadi bagian dari berbagai kegiatan dan ikhtiar yang dilaksanakan oleh Gontor.

Al-Ustadz Suwito Djemari, M.Pd., selaku direktur PT Yasyfin Darussalam Gontor dalam laporannya mengucapkan terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak, khususnya Bupati Sugiri, Komas, MPKU Muhammadiyah Jawa Timur serta berbagai pihak lainnya.

Sesuai amanat Bapak Pimpinan PMDG, Rumah Sakit 3 lantai dengan luas 10.982 m2 ini akan menjadi fasilitas utama dalam menjaga kesehatan seluruh keluarga pondok dan masyarakat sekitar.

Sebelumnya, RS Yasyfin telah mengadakan soft opening bersama Pimpinan PMDG dan Bupati Ponorogo beserta jajarannya pada 28 Agustus 2021. Kini fasilitas kesehatan RS Yasyfin sudah siap beroperasi secara penuh sebagai fasilitas pelayanan kesehatan berupa rumah sakit tipe D.

Selain memiliki dokter umum, RS Yasyfin juga didukung oleh dokter gigi serta dokter spesialis bedah, penyakit dalam, jantung, anestesi, dan juga obsgyn. Serta didukung juga oleh 40 perawat, 9 bidan dan berbagai tenaga kesehatan dan non-kesehatan lainnya.

RS Yasyfin Darussalam dilengkapi dengan berbagai fasilitas kesehatan, antara lain, IGD, Radiologi, Laboratorium, Ruang Operasi, ICU, Ruang bersalin, 62 ranjang dalam 26 ruangan rawat inap, USG Jantung, USG 4G Obsygn dan berbagai fasilitas lainnya.

Related Articles:

RS Yasyfin Darussalam Segera Beroperasi

Serius Tangani Kesehatan Santri dan Asatidz, PMDG Gelar Vaksinasi dan Soft Opening RS Yasyfin