Home Blog Page 120

Doa Qunut; Bacaan Serta Penjelasan Singkat

0

Doa Qunut merupakan doa yang seringkali dibacakan oleh imam shalat jamaah, biasanya saat shalat Shubuh ketika setelah ruku pada rakaat terakhir. Membaca doa Qunut setiap shalat Shubuh sudah dianggap sebagai ibadah yang disyariatkan, karena diriwayatkan oleh banyak sahabat bahwa Rasulullah SAW pun rutin membaca doa Qunut semasa hidupnya.

 

Lafaz doa Qunut tertulis dalam banyak riwayat, namun kesepakatan banyak ulama mengungkapkan bahwa lafaz yang lazim adalah sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabat Ali r.a. bacaan dalam qunut sebagai berikut:

اللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Transliterasi Indonesia:

Allaahummahdinii fiiman hadait, wa ‘aafinii fiiman ‘aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a’thait, wa qinii syarra maa qadhait, fainnaka taqdhii walaa yuqdhaa ‘alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya’izzu man ‘aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait.

 

Artinya: “Ya Allah, berikanlah aku petunjuk bersama mereka yang telah Engkau berikan petunjuk, dan jadikanlah aku dalam keadaan sehat bersama mereka yang telah Engkau jaga kesehatannya, dan peliharalah aku bersama mereka yang telah Engkau pelihara, dan berkahilah untukku apa-apa yang sudah Engkau berikan (kepadaku), dan lindungilah aku daripada kejahatan apa-apa (takdir) yang sudah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkaulah Yang Menetapkan (takdir) dan tidak ditetapkan (takdir) kepada-Mu, dan sesungguhnya tidak akan menjadi hina siapa-siapa yang telah Engkau berikan pertolongan (dalam perkara-perkaranya), dan tidak akan mendapatkan kemuliaan siapa-siapa yang Engkau musuhi, Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.”

 

Pengertian Qunut

Kata Qunut dalam bahasa Arab berasal dari akar kata qanata (قنت), yang artinya adalah ‘merendahkan diri kepada Allah SWT’. Dalam syariat, istilah qunut bisa diartikan sebagai ‘berdoa kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan dan ketaatan’. Bahwa di samping ikhtiar kita dalam berbagai urusan dunia, kita tetap harus bertawakal dan berserah diri kepada Allah SWT sebagai penentu hasil akhir dari semua yang akan terjadi kepada kita, baik itu di dunia maupun di akhirat nanti.

 

Keutamaan membaca doa Qunut

Dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, dari Jabir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَفْضَلُ الصَّلَاةِ طُوْلُ الْقُنُوْتِ

Artinya: “Shalat yang paling utama adalah shalat yang panjang (bacaan) qunutnya.”

Dalam hadis ini dapat kita simpulkan bahwa membaca doa Qunut dalam shalat sangat dianjurkan, sebab bacaan Qunut menjadi salah satu faktor keutamaan shalat baik itu sunnah maupun wajib.

Adapun waktu membaca doa Qunut sebagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW, banyak sumber dari hadis yang mengungkapkan bahwa Rasulullah SAW membaca doa Qunut ketika shalat Maghrib dan shalat Fajar (Shubuh), sebagaimana dinukil dari Sahih Muslim:

عَنِ الْبَرَاءِ قَالَ: قَنَتَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي الْفَجْرِ وَالْمَغْرِبِ

 

Macam-macam Qunut

Qunut terbagi ke dalam 3 macam:

  1. Qunut Nazilah

Merupakan qunut yang dibacakan ketika suatu kaum sedang ditimpa musibah. Nazilah dapat diartikan pula dengan “musibah yang melanda”. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan qunut nazilah selama satu bulan penuh oleh sebab musibah terbunuhnya rombongan qurra’ berupa para penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang yang diutus untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah namun ternyata mereka berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.

Adapun lafadz Qunut Nazilah tidak terikat pada nash tertentu, melainkan menyesuaikan dengan kondisi yang sedang dihadapi oleh kaum tersebut.

  1. Qunut Witir

Yaitu qunut yang dibacakan ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.

  1. Qunut Fajar (Shubuh)

Yaitu qunut yang dibacakan ketika shalat Shubuh. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik r.a.:

عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمْ يَزَلْ يَقْنُتُ فِي الصُّبْحِ حَتَّى فَارَقَ الدُّنْيَا

Dari hadis itu, dapat kita simpulkan bahwa hadis sebelumnya menyebutkan Rasulullah berqunut pada waktu shubuh dan maghrib, namun yang paling dijaga amalannya hingga wafatnya adalah qunut ketika shubuh.zahrulmuhsinin

 

 

Related Articles:

Hikmah Sholat Dhuha; Menurut Anjuran Nabi Muhammad SAW

Shalatlah, Seakan Itu Adalah Shalat Yang Terakhir Bagimu!

TMT (TEACHER MUSIC TALENT)

0

DEMA (Ahad, 08 Februari 2021), Musik dizaman sekarang sangatlah banyak sekali, tidak jarang banyak sekali Musik yang tidak mendidik dan tidak pantas untuk didengarkan baik untuk anak kecil maupun orang dewasa. Untuk meningkatkan Multitalent dalam musik dan mempersembahkan musik yang layak didengar, DEMA (Dewan Mahasiswa) di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 mengadakan untuk pertama kalinya ajang TMT (Teacher Music Talent). Penanggung jawab dari acara ini adalah Pengembangan Bakat dan Seni dan menjabat sebagai DEMA 2021.

Dalam acara ini angkatan dari ustadzah membuat lagu sendiri yang bertemakan “Wanita Sholihah” yang berdurasi 4 menit dalam lagunya. Kriteria penilaian nya yaitu : dari segi suara, Instrument yang dipakai dan  ketepatan waktu yang diambil. Pemenang dari acara ini Adalah Juara 1 Ustadzah tahun Pertama, Juara 2 Ustadzah tahun Kedua. Dan sebagai pemenang dalam acara ini ditampilkan dalam acara MissCampus.

Diadakan acara TMT (Teacher Music Talent) agar seluruh Mahasiswa Guru mengembangkan bakat dalam seni music dan kreatif dalam membuat lagu. Agar industry music dipenuhi dengan yang islami dan mendidik yang mendengarkan setiap lantunan lagu. FANI

SEMINAR DEMA (meningkatkan imunitas diri di saat pandemi)

0

Mantingan ( Sabtu 06 Februari 2021) Di tengah pandemi yang masih berlangsung, daya tahan tubuh penting untuk dijaga. Meningkatkan daya tahan tubuh bisa menjaga dari infeksi berbagai penyakit. Hal ini juga berlaku untuk para mahasiswa Guru. yang mempunyai berbagai kegiatan yang cukup padat, Tidak jarang mahasiswa mengabaikan pola hidup mereka.

            Jika daya tahan tubuh menurun karena cuaca maupun hal yang membuat kondidi psikis seseorang, Karenanya penting untuk mengelola emosi dengan baik agar terjaga dan bisa nebungkatkan imun tubuh. Oleh karena itu DEMA (Dewan Mahasiswa) mengadakan Seminar tentang kesehatan gizi dengan pembicara Alumni Gontor putri Al-Ustadzah Amilia Yuni Damayanti,S.Gz, M.Gizi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri KAMPUS 2 1441-1442 dengan mengasung tema “Meningkatkan Imunitas Diri Disaat5 Pandemi”.

            Acara dibuka oleh Al-Ustadz Umar Said Wijaya, M.Pd dilanjutkan dengan do’a, setelah itu barulah seminar dimulai dengan moderator Al-Ustadzah Alin Safaraz mahasiswi semester 6 jurusan Pendidikan Bahasa Arab, Dalam materi yang disampaikan oleh pembicara sangat penting sekali dalam menjag imun tubuh dalam kondisi seperti ini. Jarang nya 4 sehat 5 sempurna tetapi sjaman sekarang itu adanya gizi yang seimbang, jika ada yang ingin menurunkan berat badan atau diet bukan berarti tidak makan sama sekali tetapi mengurangi porsi makan sedikit saja.

            Diadakannya Seminar tentang Gizi ini agar Mahasiswi Guru menjaga pola makan, menjaga gizi yang seimbang dengan kesibukan yang ada.Karena Mencegah lebih baik daripada mengobati, jagalah kesehatanmu!FANI

GUDEP’s day 2021

0

Gontor Putri 2 – (2021/02/11). Hari kamis yang diwarnai dewngan suasana coklat tua coklat muda minggu ini terasa berbeda dibanding minggu-minggu sebelumnya. Majelis pembimbing koordinator (MABIKORI) mengadakan perlombaan untuk semua gugus depan yang disebut dengan “GUDEP’s day”, acara itu berisi banyak perlombaan yang berjumlah 39 perlombaan mulai dari the best gate, smaphore dance, Baris-berbaris, dll.

Acara ini dilaksanakan oleh seluruh gugus depan dengan kepanitiaan dari anggota Koordinator. Semua gugus depan dan para anggota mudanya bersemangat untuk berpartisipasi dalam acara ini, mereka mengeluarkan seluruh kretifitas mereka dalam perlombaan ini. Karena sesungguhnya seseorang itu akan mendapatkan hasil diatas rata-rata ketika dia berusaha diatas rata-rata juga.

The healthiest competition occurs when average people win by putting above average effort

Acara ini dimulai dari jam 01.45 pm hingga menjelang ashar dengan rekapitulasi kejuaraan umum diraih oleh gugus depan 09-142 dengan Pembina gugus depan Husna Nabila dari kelas 5B. Anggota muda dari gugus depan 09-142 berrsyukur sekaligus bahagia, karena mereka mencetak hasil yang bagus di akhir masa latihan kepramukaan yang tersisa 1 minggu terakhir. Dimana setelah kegiatan kepramukaan ini berkhir di tahun ini, para anggota muda akan disibukkan dengan belajar karena akan menghadapi ulangan akhir tahun.

FEBR_dera

“Nothing Impossible” untuk Mahasiswi Multitalent

0
Finalis Miss Campus 2021

MANTINGAN-Tak hanya mahir dalam Tarbiyah wa Ta’lim, para mahasiswi guru semeseter 4 Universitas Darussalam Gontor Kampus Mantingan 2 juga diuji dalam hal bakat dan seni. Istilah multitalent yang bermakna perempuan yang serba bisa menjadi salah satu tuntutan dalam kompetisi ini. Adapun penyeleksian untuk terpilihnya kandidat Miss Campus 2021 berupa ujian yang mana materinya terdiri dari pengetahuan setiap program studi dan wawasan tentang UNIDA.

Untuk mencapai hingga babak final, adapun rentetan perlombaan yang harus mereka jalankan untuk penyeleksian kembali. Pelombaan tersebut meliputi dari olah pikir hingga olah rasa, seperti kemampuan dalam memasak, kaligrafi, quilling, editing hingga pembuatan soal kuesioner yang mana bertemakan “Turunnya Tingkat Ubudiyyah serta Moral Santriwati”.

Pada babak final berlangsung di Mini Hall Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 yang bertepatan pada Ahad, 7 Februari 2021/ 25 Jumadal Tsaniyah 1442. Acara tersebut diawali dengan penampilan menarik dari marawis. Lalu dilanjutkan oleh pembukaan yang disampaikan oleh Al-Ustadz K.H Umar Said Wijaya, M.Pd.

Para finalis yang terpilih dari setiap prodi akan bersaing ketat yang mana akan disuguhi oleh dewan juri dengan aneka ragam soal yang ditanyakan untuk menguji keilmuan mereka. Fakultas Tarbiyah diwakili oleh Al-Ustadzah Sharevi Nur Faira/ Pendidikan Agama Islam(PAI) dan Al-Ustadzah Qurrotul A’yun/ Pendidikan Bahasa Arab(PBA). Sementara perwakilan dari Fakultas Ushuluddin yaitu Al-Ustadzah Fauziyah Wachda Nurul Izzah/ Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir(IQT), Al-Ustadzah Nadila Rimadhani/ Studi Agama-Agama(SAA) dan Al-Ustadzah Siti Shoimatur Rofi’ah/ Aqidah dan Filsafat Islam(AFI). Untuk Fakultas Syari’ah diwakili oleh Al-Ustadzah Ifah Nur Saidah/ Hukum Ekonomi Syari’ah(HES) dan Al-Ustadzah Fella Rosy/ Perbandingan Mazhab Hukum(PMH). Untuk Fakultas Ekonomi Management diwakili oleh Al-Ustadzah Athaya Alfira/Ekonomi Islam(EI).

Akhirnya setelah memalui aneka ragam soal dari dewan juri, dengan segala talenta yang dimiliki, terpilihlah Al-Ustadzah Ifah Nur Saidah sebagai Miss Campus 202. Mahasiswi guru dari fakultas syari’ah yang berasal dari Madiun tersebut berhasil mendapatkan nobatan Miss Campus dengan nilai yang cukup baik. Dan untuk The Best Make-Up jatuh pada Al-Ustadzah Athaya Alfira dari program studi Ekonomi Islam Adapun kejuaraan untuk Teacher Music Talent (TMT), juara 1 diraih oleh angkatan Prominent Generation dan juara 2 diraih oleh Guardian Generation . nad

Hikmah Sholat Dhuha; Menurut Anjuran Nabi Muhammad SAW

0

Hikmah Sholat Dhuha – Diriwayatkan oleh Bukhari, no. 1178, dan Muslim, no. 721, dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, dia berkata,

أَوْصَانِي خَلِيلِي بِثَلَاثٍ لا أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ : صَوْمِ ثَلاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ، وَصَلاةِ الضُّحَى، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

 

Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar jangan aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir.

 

Sholat Dhuha merupakan sholat sunnah Mu’akkadah, sholat Dhuha sering dikatakan sebagai sholat awwabin dalam beberapa hadist. Dengan sholat dhuha banyak sekali manfaat yang dapat kita dapatkan dibalik pahala sholat Dhuha diantaranya dapat mempermudah rezeki, memberikan kesehatan dan lain sebagainya.

sholat Dhuha itu sendiri merupakan sholat yang dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW, maka bagi kita seorang muslim sudah semestinya menjalankan anjuran-anjuran yang telah diberikan oleh nabi kita.

 

Waktu Sholat Dhuha

Menurut Quraisy Syihab dalam Alim, bahwa waktu Dhuha adalah waktu ketika matahari mulai merayap naik meninggalkan tempat dari terbitnya, hingga ia tampak membayang sampai mejelang tengah hari. Ar- Rahbawi menjelaskan, bahwa waktu shalat Dhuha dimulai sejak matahari sudah naik kira-kira sepenggalah sampai dengan tergelincir, tetapi yang paling utama dikerjakan sesudah lewat seperempat siang hari. Hal ini didasarkan pada hadits dari Zaid bin Arqam, sebagai berikut:

 

صَلاَ ةُ الْأَوَّابِيْنَ حِيْنَ تـَرْمَضُ الْفِصَال

Artinya: “Shalat awwabiin (orang-orang yang kembali kepada Allah SWT. Atau beratubat) adalah ketika anak unta mulai kepanasan.” (HR. Ahmad, Muslim, dan Timidzi)”.

 

Cara Mengerjakan Sholat Dhuha

Sholat dhuha biasanya dilakukan sebanyak 2 rakaat, namun ada juga yang melakukannya 4 rakaat hingga 12 rakaat. Sebagaimana diriwayatkan Muslim, no. 1176, dari hadits Aisyah radhiallahu anha, dia berkata,

 كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي الضُّحَى أَرْبَعًا ، وَيَزِيدُ مَا شَاءَ اللَّهُ.

“Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.”

 

Cara melakukan sholat dhuha sama sebenarnya dengan shalat sunah pada umumnya. Perbedaanya terletak pada pembacaan niat, doa dan waktunya. Berikut bacaan niat sholat dhuha:

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Ushollii sunnatadh dhuhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.

 

Setelah membacakan niat, lakukan tata cara sholat pada umumnya yang terdiri dari 2 rakaat. Membaca doa setelah sholat yaitu:

 

Doa Sholat Dhuha

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ

Artinya: “Ya Allah, apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu, kekuasaan-Mu (wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau datangkan kepada hamba-hamba-Mu yang sholeh.”

 

Bolehkah Melaksanakan Shalat Dhuha secara Berjama’ah?

Mayoritas ulama berpendapat bahwa shalat sunnah boleh dilakukan secara berjama’ah ataupun sendirian (munfarid) karena nabi Muhammad SAW pernah melakukan shalat dengan kedau cara ini, namu beliau lebih sering melakukan shalt sunnah secara sendirian (munfarid).

 

Menurut riwayat ‘itban bin Malik yang dijelaskan dalam Fathul Baari adalah sebagai berikut:

مَا رَوَاهُ أَحْمَد مِنْ طَرِيق اَلزُّهْرِيّ عَنْ مَحْمُود بْن اَلرَّبِيع عَنْ عِتْبَان بْن مَالِك أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ صَلَّى اَللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صَلَّى فِي بَيْتِهِ سُبْحَةَ اَلضُّحَى فَقَامُوا وَرَاءَهُ فَصَلَّوْا بِصَلَاتِهِ “

Ada riwayat dari Imam Ahmad dari jalur Az Zuhriy, dari Mahmud bin Ar Robi’, dari ‘Itban bin Malik, beliau mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu wa ‘alaihi wa sallam pernah shalat Dhuha di rumahnya, lalu para sahabat berada di belakang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu mereka mengikuti shalat yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam lakukan.

 

Hikmah Sholat Dhuha

  1. Dibuatkan Istana di Surga

Nabi Muhammad SAW dalam hadits riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majah bersabda mengenai keutamaan sholat dhuha 12 rakaat. Bagi yang mengerjakan akan diberikan Allah SWT istana di surga.

 مَنْ صَلَّى الضُّحَى اِثْنَتَي عَشْرَةَ رَكْعَةً بَنَى اَللَّهُ لَهُ قَصْرًا فِي الْجَنَّةِ)  رواه الترمذي(

Artinya :“Barang siapa shalat Dhuha 12 rakaat, Allah akan membuatkan untuknya istana di surga”. (HR. Tarmidzi dan Abu Majah).

 

  1. Diampuni Dosanya

Allah SWT akan mengampuni umat-Nya yang mengerjakan sholat Dhuha di pagi harinya. Hal itu sesuai dalam hadist Rasulullah riwayat Tirmidzi bahwa, Rasulullah SAW bersabda:

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : مَنْ حَافَظَ عَلَى شُفْعَةٍ الضُّحَى غُفِرَلَهُ ذُنُوْبَهُ وَ اِنْ كَانَتْ مِثْلُ زَبَدِ الْبَخْرِ (رواه الترمذي)

Artinya : “Rasulullah SAW bersabda: barang siapa yang dapat mengamalkan shalat Dhuha dengan langgeng, akan diampuni dosanya oleh Allah, sekalipun dosa itu sebanyak buih di lautan”. (HR. Turmudzi).

 

  1. Mencegah Penyakit

Dikutip dari buku ‘Berkah Shalat Dhuha’ karya M Khalilurrahman Al Mahfani, seorang profesor medis Dr Ha Ali Saboe dan Prof Dr Vanshreber mengatakan bahwa setiap gerakan sholat memiliki manfaat kesehatan bagi tubuh yang tak terhingga.

Ia melihat bahwa gerakan sholat dapat mengurangi, dan bahkan dapat mencegah penyakit jantung. “Setiap penyimpangan dari gerakan sholat akan mengubah fungsi dan manfaat yang ada, dan dalam syariat, hal itu tidak dibenarkan.” tulis dia.

 

  1. Manfaat Sholat Dhuha untuk Rezeki

Allah akan mencukupkan rezeki bagi mereka yang mengawali pekerjaan dengan mengerjakan sholat Dhuha

قاَلَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : يَقُوْلُ اللهُ عَزَّ وَ جَلَّ يَا بْنَ اَدَمَ لَا تـُعْجِزُ نيِ مِنْ اَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فيِ اَوَلِ نَهَارِكَ اكْفِكَ اَخِرَهُ ( رواه أحمد)

Artinya: “Wahai anak Adam, janganlah engkau merasa lemah dari empat rakaat dalam mengawali harimu, niscaya Aku (Allah) akan menyukupimu di akhir harimu.” (HR. Ahmad)

 

  1. Sedekah untuk Seluruh Tubuh

Nabi Muhammad SAW menganggap bahwa seluruh ruas tulang tubuh kita harus disedekahkan dengan cara membaca tasbih, (Subhanallah), Tahmid (Alhamdulillah), Tahili (La ilaha illa Allah) dan Takbir (Allahu Akbar), bahwa bersedekah untuk setiap ruas ulang badan kita setiap hari yaitu cukup dengan menegakkan sholat sebanyak 2 rakaat.

عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ يُصْبِحُ عَلَى كُلِّ سُلَامَى مِنْ أَحَدِكُمْ صَدَقَةٌ فَكُلُّ تَسْبِيحَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَحْمِيدَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَهْلِيلَةٍ صَدَقَةٌ وَكُلُّ تَكْبِيرَةٍ صَدَقَةٌ وَأَمْرٌ بِالْمَعْرُوفِ صَدَقَةٌ وَنَهْيٌ عَنْ الْمُنْكَرِ صَدَقَةٌ وَيُجْزِئُ مِنْ ذَلِكَ رَكْعَتَانِ يَرْكَعُهُمَا مِنْ الضُّحَى

Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: “Hendaklah masing-masing kamu bersedekah untuk setiap ruas tulang badanmu pada setiap pagi. Sebab tiap kali bacaan tasbih itu adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kepada yang ma’ruf adalah sedekah, mencegah yang mungkar adalah sedekah. Dan sebagai ganti dari semua itu, maka cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha.” (HR. Muslim )

 

  1. Sholatnya Orang yang Kembali Taat

Dalam hadist riwayat Ibnu Khuzaimah, Dari Abu hurairah radhiyallahu ‘anhu ia berkata bahwa Rasullullah SAW bersabda:

لاَ يُحَافَظُ عَلَى صَلاَةِ الضُّحَى إِلاَّ أَوَابٌ وَهِيَ صَلاَةُ الأَوَابِيْنَ

Artinya “Tidaklah menjaga sholat sunnah Dhuha melainkan awwab (orang yang kembali taat). inilah sholat awwabin” (HR. Ibnu Khuzaimah)

Imam Nawawi Rahimahullah berkata “ Awwab adalah “Muthi” (orang yang taat)”. Ada pula ulama yang mengartikan dengan orang yang kembali taat” Ad-Dien

Related Article

K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi: Kiat Membuat Santri Dinamis dan Energik

Unida Putri Kembali Menggelar National Calligraphy Competition

0

MANTINGAN—Pada tahun ini, Universitas Darussalam (Unida) Gontor Putri kembali menggelar National Calligraphy Competition untuk yang kedua kalinya. Perlombaan ini dikhususkan untuk putri, terutama yang sedang belajar kaligrafi dengan model klasik tanpa ada batasan usia. Pada perlombaan ini, terdapat dua kategori lomba, yaitu khat riq’ah dan khat diwani. Peserta dari kategori khat riq’ah berjumlah 24 orang, sedangkan dari kategori khat diwani berjumlah 10 orang.

Peserta cukup mengirim karya lomba kepada panitia. Pendaftaran dibuka pada hari Rabu, 25 November 2020 dan berakhir pada hari Jum’at, 10 Januari 2021. Karya harus sudah terkirim selambat-lambatnya tanggal 15 Januari 2021. Kemudian penjurian lomba dilaksanakan pada Jum’at siang (22/01) dan diumumkan pada minggu depannya (29/01).

Para juri yang turut hadir dalam acara penjurian adalah Al-Ustadz Muhammad Nur, Lc., M.A., Al-Ustadz Abdullah Muchtar Syafi’i, S.Th.I., Al-Ustadz Afif Hamidi, S.Th.I., Al-Ustadz Naufal Ulinnuha, Al-Ustadz M. Hasan Al-Faruqi, Al-Ustadzah Nindya Ayomi Delahara, S.Ag., M.Pd., Al-Ustadzah Riza Nurlaila, M.Pd., dan Al-Ustadzah Pipit Kurnia Dewi, S.Pd.

Proses penjurian lomba ini mempertimbangkan banyak hal, mulai dari kaidah, tinta, kertas yang digunakan, juga penyusunan kalimat dari setiap karya. Pada akhirnya, juri memutuskan untuk memilih 6 karya terbaik. Tiga pemenang untuk kategori khat riq’ah dan tiga pemenang untuk kategori khat diwani.

Dari hasil penjurian, nama-nama pemenang National Calligraphy Competition pada tahun ini adalah:

Juara Kategori Khat Riq’ah
No. Nama Asal
1 Salisa Raudhatul Afkarina Jember
2 I’anatus Sholihah Lumajang
3 Jusmidar Unida Putri Mantingan
Juara Kategori Khat Diwani
No. Nama Asal
1 Fitria Dewi Masyitoh Tuban
2 Desi Rahmawati Jombang
3 Siska Itayana Jombang

 

Dengan diselenggarakannya NCC yang kedua ini, panitia berharap dapat meningkatkan minat para kaligrafer dari setiap generasi untuk terus berkarya dan meneruskan jejak kaligrafer-kaligrafer terdahulu guna menjaga peradaban Islam melalu seni kaligrafi. (Faruq)

Praktek Mengajar (‘Amaliyatu at-Tadris): Pahami Cara Mengajar Yang Baik

0

Di Gontor, seluruh siswinya dididik agar mampu menjadi pendidik dan Mungdzirul Qoum yang mampu menyampaikan kebenaran. Salah satu caranya adalah dengan mengadakan Praktek Mengajar yang dikhususkan bagi seluruh siswi KMI kelas 6. Acara berlangsung selama 12 hari, dimulai hari Sabtu-Rabu (16-27/1). Sebelumnya, siswi KMI kelas 6 telah diberikan pengarahan serta ujian Tarbiyah Amaliyah yang diharapkan dapat memahamkan mereka cara-cara mengajar yang baik sebelum nanti melangkah kepada praktek mengajar. Pada hari pertama (16/1) diaksanakan praktek mengajar perdana oleh 3 orang siswi KMI kelas 6 dengan mata pelajaran Muthalaah kelas 2dengan judul Az-Zhra. Mereka adalah:

1. Alfayza Rachma Azmia                  6B       di Auditorium

2. Syafira Hasna Mufida                     6C       di Aula Mini

3. Nabila Fatihatunnada                     6D       di Aula Gedung Makkah

Dalam praktek mengajar ini, siswi kelas 6 KMI yang terdiri dari 403 siswi dibagi ke dalam 30 kelompok, dimana setiap kelompok terdiri dari 13-14 siswi. Siapapun yang mendapat giliran melaksanakan praktek mengajar, maka anggota kelompoknya yang tidak mendapat giliran berdiri sebagi evaluator. Hasil evaluasi akan dibacakan pada pelajaran Naqd yang dipandu oleh Ustadz/ah pembimbing. Dalam pelajaran Naqd, yang dievaluasi adalah langkah-langkah pengajaran yang dilaksanakan oleh siswi kelas 6, sudahkah ia melaksanakan langkah-langkah denagn baik sesuai urutan langkah-langkah yang tertulis atau melaksanakannya secara acak atau malah meninggalkan langkah-langkah tersebut. Selanjutnya yang dievaluasi adalah materi pelajaran yang diajarkan, sudahkah ia menjelaskan materi denagn benar atau belum. Yang ketiga yang dievaluasi adalah keadaan siswi kelas 6 ketika melaksanakan praktek mengajar di dalam kelas, apakah terlihat gugup, kurang senyum dan sebagainya. Terakhir, yang menjadi bahan evaluasi adalah bahasa. Apakah sudah benar bahasa yang diucapkan, harakatnya sudah benar atau salah dan sebagainya. Diharapkan dengan ini siswi mampu untuk mengoreksi, mau dikoreksi dan dapat introspeksi diri, sehingga mampu mengambil evaluasi dan menjadikan cara mengajarnya lebih baik dari sebelumnya.

Sebelum melaksanakan praktek mengajar, para siswi harus melakukan persiapan yang matang, mulai dari memahami langkah-langkah dan materi yang akan diajarkan, membuatan I’dad lalu mengajukannya kepada pembimbing, berkonsultasi dengan Ustadzah pengajar asli, mempersiapkan media pembelajaran dan melalukan revisi penulisan I’dad jika terdapat kesalah dalam penulisannya. Dalam mempersiapkan itu semua, para siswi kelas 6 KMI diberi waktu 3 hari sebelum hari H praktek mengajar.

Berbagai eksperi terlihat diwajah para siswi kelas 6 KMI usai melaksanakan praktek mengajar ini. ada yang keluar kelas lalu meneteskan air mata, ada yang tersenyum lega dan ada pula yang terlihat sedih karena melupakan beberapa langkah pembelajaran.

Dari ini semua, diharapkan seluruh siswi kelas 6 KMI akhirnya paham bagai mana cara mengajar yang baik sehingga tujuan utama tadi dapat tercapai. Dzakiyah

Menjadi Ahli Bahasa Arab dan Ahli Agama Melalui Kitab Kuning

0

Gontor merupakan lembaga pendidikan islam yang sangat memperhatikan akan kualitas keilmuan santrinya, bukan hanya dalam bidang umum saja namun dalam bidang agama juga sangat diperhatikan. Bahasa yang digunakan oleh PMDG sebagai bahasa resmi mengajar adalah bahasa arab dan inggris kecuali beberapa materi umum yang berbahasa Indonesia. Untuk memperluas wawasan mengenai bahasa arab dan juga keilmuan keagamaan, Gontor mewajibkan santri-santrinya untuk bisa membaca dan memahami kitab kuning sehingga setiap tahunnya PMDG selalu mengadakan acara fathul kutub untuk kelas 6 dan kelas 5, untuk siswi kelas 6 diadakan diawal tahun sedangkan untuk siswi kelas 5 diadakan diakhir tahun.

            Tepat pada hari Ahad 03 Januari 2021 telah diadakannya acara Fathul Kutub bagi seluruh siswi KMI kelas 5 Gontor Putri Kampus 3 yang bertempat di Auditorium. Acara ini dibuka oleh Al-Ustadz Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed selaku Pimpinan PMDG, dengan metode daring atau online melalui video conference yang disiarkan langsung dari PMDG Kampus Pusat. Fathul Kutub siswi kelas 5 ini berlangsung selama 5 hari dimulai dari hari Ahad (2/1) hingga hari Kamis (7/1) sebelum diadakannya pembukaan dengan Pimpinan PMDG Panitia FK siswi kelas 5 Gontor Putri Kampus 3 telah mengadakan taujihat fathul kutub bagi seluruh kelas 5 beserta pembimbing FK. Kegiatan ini dibuka dengan pengarahan beberapa materi FK seperti: Aqidah/Tauhid, Hadits, Fiqh, dan Tafsir

            Dalam sambutannya, Pimpinan Pondok, Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. menyampaikan tentang pentingnya belajar Al-Qur’an dan Hadits. “Buku-buku baru yang ilmiyah itu ada masa kadaluarsanya, tidak lagi berguna jika sudah berkembang. Tetapi Al-Qur’an dan kitab-kitab kuning itu semakin lama semakin benar isinya.” tutur Drs. K.H. M. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed.

            Pada kegiatan ini seluruh siswi kelas 5 dituntut untuk dapat membaca dan memahami kitab kuning dan mampu menjelaskan materi yang telah mereka pahami ke teman-teman sekelompok mereka dengan baik.

            Semoga dengan adanya acara ini dapat menjadikan santriwati-santriwati gontor yang ahli bahasa arab dan ahli ilmu agama, sehingga dapat menjadi mundzirul qoum yang bermanfaat untuk masyarakat seperti yang diharapkan oleh Trimurti, aamiin. Zaqila_92

Pengarahan Pelajaran Sore

0

Gontor Putri Kampus 3 – Setelah dilantiknya Pengurus Organisasi Pelajar Pondok Modern  (OPPM) dan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) dari pengurus lama, itulah awal perjalanan kelas 5 KMI dalam mengestafetkan perjuangan dalam menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas laihan pidato.Tepat pada tanggal 8 Januari 2021 diadakanya Pengarahan pelajaran sore bagi siswi kelas 5 KMI melalui Afternoon Lesson Advisory Council (ALAC) dan Public Speaking Advisory Council (PUSDAC) di Auditorium Gontor Putri Kampus 3 dan berlangsung pada pukul 20.00 WIB – selesai. Dikarenakannya persiapan Ujian siswi akhir KMI maka harus adanya generasi selanjutnya yang menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas latihan pidato. Acara ini dihadiri oleh seluruh siswi KMI kelas 5  dan guru pengajar pelajaran sore. Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mengadakan taujihad atau pengarahan disetiap acara dengan tujuan supaya santriwati dapat memahami peraturan- peraturan disetiap acara sehingga tidak terjadi kesalahan dalam melakukan kegiatan khusunya dalam menjadi pengajar pelajaran sore dan pengawas Latihan pidato.

            Acara ini dilanjutkan dengan tauzi’amal yaitu dengan menyebutkan nama-nama kelas 5 KMI beserta mata pelajaran untuk pengajar pelajaran sore yang telah tercantum.  Waff-Azz