Home Blog Page 131

Kiai Akrim: “Tujuan Utama Dari Pernikahan Adalah Ibadah”

0

Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dengan dinamikanya, terus mengawal dan menjaga nilai-nilai yang sudah diwariskan oleh Trimurti Pendiri Pondok kepada generasi penerus setelahnya, semua itu berjalan secara turun-temurun tanpa ada perubahan sedikitpun, adapun salah satu nilai yang selalu dijaga oleh PMDG ialah Kaderisasi yang terdapat pada Panca Jangka PMDG.

Tepat pada (20/10) lalu, salah satu kader PMDG, Al-Ustadz Romi Fadlurrahman, Lc. bin Al-Ustadz H. Imam Shobari, S.Ag. melaksanakan pernikahan dengan Al-Ustadzah Tesa Mellina Binti Masbudi, di kediaman calon istri yang beralamat di Kec. Singojuruh, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur. Walimatul ‘Ursy ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Pondok, K.H Akrim Mariyat, Dipl.Ed.

Kiai Akrim menyampaikan, bahwa tujuan pernikahan bukan hanya membangun keluarga yang bahagia, tetapi tujuan utama dari pernikahan adalah ibadah.

Setelah melangsungkan acara Walimatul ‘Ursy di kediaman mempelai putri, rombongan PMDG mengadakan silaturahim di PMDG Kampus 4, Banyuwangi bersama Wakil Pengasuh, Al-Ustadz H. M. Syuja’i, S.Ag.

Hikayat Jubah Imam Shalat Jum’at Di Masjid Jami’ Gontor

0

Ketika kita melaksanakan shalat Jumat di Masjid Jami’ Gontor, tentu kita akan mendapati sang Imam mengenakan jubah dan ghutrah yang dipasang di kepala. Itulah K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sekaligus putra dari salah satu Trimurti Pendiri PMDG, K.H. Ahmad Sahal – semoga Allah meridhoi keduanya–.

Jujur saja, sampai cerita ini saya dengar, saya masih terheran-heran dan bertanya-tanya. Mengapa beliau selalu mengenakan jubah saat mengimami shalat Jumat? Padahal biasanya style santri Gontor saat shalat, seperti yang kita tahu: Sarung, peci hitam, kemeja, dan kadang memakai jas pula. Lalu mengapa para santri tidak memakai jubah seperti imam shalat jum’at? Pasti ada alasan di balik ini.

Kala Masjid Jami’ Gontor sedang dalam masa pembangunan, Kiai Ahmad Sahal pernah bergumam yang kira-kira redaksinya begini:“Masjid sebesar dan semegah ini, kalau imamnya pakai jubah bagaimana ya?” Wajar saja hal itu terucap karena kewibawaan Masjid Jami’ Gontor. Bisa jadi kala itu, Masjid Jami’ Gontor adalah masjid terbesar dan termegah se-kawasan Ponorogo.

Akan tetapi, Allah berkehendak lain. Allah sudah terlanjur rindu dengan wali-Nya yang bersahaja itu. Seakan-akan sudah waktunya untuk menikmati keindahan alam surga yang abadi. Kiai Ahmad Sahal dipanggil oleh Yang Maha Kuasa sebelum Masjid Jami’ Gontor diresmikan. Beliau yang dikisahkan sering memandangi pembangunan masjid pun akhirnya belum sempat menjadi imam di situ. Namun, meski begitu, beliau sudah lenggah  dan tersenyum di sisi Allah, kekasihnya.

***

Sayang seribu sayang. Sebenarnya ada satu keinginan Kiai Ahmad Sahal sebelum wafatnya. Yaitu bertemu dengan anak kesayangannya yang bernama Hasan Abdullah Sahal atau akrab dipanggil Hasan. Ialah yang nantinya akan menjadi khalifah atau pengganti beliau dalam memimpin PMDG. Nantinya, Hasan pula yan ditunjuk untuk jadi pemangku masjid, sesuai wasiat ayahnya.

Tatkala malaikat juru pati akan uluk salam ke hadirat Kiai Ahmad Sahal, beliau memandangi kitab-kitab milik Hasan muda yang ditata rapih di kamar beliau. Kitab-kitab itu dibawa dari Madinah saat Hasan masih belajar di Kota Nabi. Kiai Ahmad Sahal juga memandangi foto Masjid Jami’ yang dipasang di dinding kamarnya. Beliau tak dapat bangkit dari tempat tidurnya, karena akan bersiap menyambut kedatangan malaikat juru pati. Seakan-akan beliau dijemput untuk bertemu kehadirat Ilahi Rabbi.

Sebetulnya, beliau sangat rindu dengan anaknya, Hasan. Akan tetapi, Hasan muda masih berada di Mesir. Jarak antara Mesir-Jawa sangat jauh. Transportasi pun tak semudah dan secepat sekarang. Ingin rasanya beliau cepat bertemu, namun keadaan tak mengizinkan. Sudahlah. Malaikat juru pati sudah lama menunggu. Kiai Ahmad Sahal pun lantas berkata:

“Ora iso ndelok bocahe, tak ndelok kitabe!”

Tidak bisa melihat orangnya, aku lihat kitabnya saja!

Itulah ungkapan cinta dan rindu seorang ayah kepada putranya. Apa yang bersangkutan dengan anaknya, seperti kitabnya saja, itu sudah dianggap seperti orangnya. Dengan melihat kitabnya saja, sudah seperti melihat pemiliknya.

Tak lama, malaikat juru pati mendatangi Kiai Ahmad Sahal yang sudah siap bertemu Rabb-nya. Beliau diantar menuju singgasana yang telah disiapkan Tuhan bagi para kekasih-Nya.

السلام عليك يا سيدي ورحمة الله وبركاته

Salam sejahtera dan berkah Allah untukmu, wahai Junjunganku!

***

Diriwayatkan, Hasan muda akhirnya pulang ke Gontor. Rasa rindu bertemu jasad ayahnya pupus karena yang ia temui hanya nisannya. Kiai Ahmad Sahal sudah berada di dalam bumi, meski ruhnya sudah ada di sisi Allah.

Tak dapat dibayangkan rasa sedih dan pilu yang menimpa ayah dan anaknya yang sama-sama wali itu. Sang ayah ingin bertemu anaknya untuk terakhir kali, namun Allah sudah kadung rindu. Sang anak juga begitu. Ingin bertemu ayahnya, namun sudah terlambat.

Oleh karena itu, untuk memenuhi dan mengenang keinginan sang ayah, saat K.H. Hasan Abdullah Sahal menjadi imam shalat Jumat di Masjid Jami’ Gontor, beliau tidak pernah lupa mengenakan jubah dan ghutrah.

Kira-kira begitulah hikayatnya. Sebuah hikayat yang dikisahkan langsung oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal saat perkumpulan guru KMI pada Kamis, 17 September 2020 di Aula Rabitah PMDG.

 

Oleh : Abdullah Nafi

Gontor, 3 Safar 1442/20 September 2020

PEMBAGIAN RAPORT

0

PEMBAGIAN RAPORT

Mantingan (Ahad, 29 November 2020) Kesyukuran Atas nikmat Allah yang selalu kita dapatkan, Semangat ujian awal tahun tidak akan luntur, ujian dapat terlaksana dengan lancar, walaupun tidak ada perpulangan 10 hari untuk seluruh santri gontor putra maupun putri. Setelah Usaha dan kerja keras para santri dalam mengerjakan soal ujian, dilanjutkan dengan pengoreksian lembar jawaban masing-masing pengajar pelajaran tersebut.

nilai didalam raport merupakan nilai murni dari santriwati, tanpa adanya rekayasa sekalipun. Dan untuk wali santri, akan dikirimkan salinan raport oleh panitia ujian, agar walisantri mengetahui bagaimana keadaan dan perkembangan putri mereka.

Datang dimana hari pembagian raport, sebelum pembagian raport Pengarahan dan evaluasi oleh Bapak wakil Pengasuh di tempat perkumpulan pada jam pelajaran 3-4 dan diteruskan pada jam pelajaran 5-6 oleh masing masing wali kelas di dalam kelas. Diharapkan setelah pembagian raport Santriwati lebih giat lagi dalam belajar dan memperbaiki nilai yang tidak memuaskan dan mempertahankan nilai yang baik. FANI

Adapun juga diumumkan Rekapitulasi Juara Lomba Jadwal antar kelas :

Angkatan kelas 1

juara ke 1: kelas 1B Al-Ustadazah Tuti Alawiyah

Juara ke 2 : Kelas 1D Al-Ustadzah Audria Neviezka

Juara ke 3 : Kelas 1i Al-Ustadzah Dwi kurnia

Angkatan kelas 2

Juara 1 : Kelas 2H Al-Ustadzah Hasya An Umillah Lathifah

Juara 2 : Kelas 2D Al-Ustadzah Mulya Fantika

Juara 3 : Kelas 2i A;-Ustadzah Manazil Putriana

Angkatan kelas 3

Juara 1 : Kelas 3D Al-Ustadzah Ma’rifatun Nur

Juara 2 : Kelas 3B Al-Ustadzah Dwi Aprilia

Juara 3 : Juara 3F Al-Ustadzah Qurrota A’yun

Angkatan kelas 4

Juara 1 : 4E Al-Ustadzah Lutfiah Firdaus,S.Pd

Juara 2 : 4C Al-Ustadzah Nurfadilla Eka

Juara 3 : 4F Al-Ustadzah Dyah Purnama Ketty

Angkatan Kelas 1 Intensif

Juara 1 : Kelas 1 Intensif G Al-Ustadzah Mega Melani

Juara2 : Kelas 1 Intensif F Al-Ustadzah Cava Billah

Juara 3 : Kelas 1 Intensif E  Al-Ustadzah Nabila Rahmatillah

Angkatan Kelas 3 intensif

Juara 1 : Kelas 3 Intensif D Al-Ustadzah Jannita Nanda

Juara 2 : Kelas 3 Intensif B Al-Ustadzah maya Firdayanti

Juara 3 : Kelas 3 Intensif C Al-Ustadzah Siti Nur Aini

Angkatan Kelas 5

Juara 1 : Kelas 5B Al-Ustadz Zakky Mubarok, S.Pd

Juara 2 : Kelas 5D Al-Ustadzah  Maulida Sholichatin,S.Ag

Juara 3 : Kelas 5G Al-Ustadzah Khusna Inayatillah

Angkatan Kelas 6

Juara 1 : Kelas 6B Al-Ustadz Umar Said Wijaya,M.Pd

Juara 2 : Kelas 6C Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, M.A

Juara 3 : Kelas 6D Al-Ustadz Imam Kalimi,S.Ag

Workshop PKU Mewujudkan Mahaguru Berwawasan Luas

0

MANTINGAN – (04/12/20) Al-ma’hadu la yanaamu abadan. Kalimat ini rasanya tepat sekali untuk menggambarkan hari Jumat lalu. Setelah melewati dua hari masa Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy, bukan berarti tidak ada acara untuk mengisi kekosongan hari Jumat. Pada hari Jumat lalu Gontor Putri Kampus 2 kedatangan tamu spesial yang merupakan peserta PKU atau Program Kaderisasi Ulama yang diadakan oleh Universitas Darussalam Gontor. Acara yang dibuka oleh Bapak Wakil Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 ini dilangsungkan di Aula Saudi.

Seminar ini memuat dua tema, Feminisme dengan judul “Problematika Schooling Society Dalam Wacana Pendidikan Kontemporer” serta tema Epistimologis dengan judul “Teknifikasi Sebagai Problem Pertanian Modern”. Pemateri dari judul pertama, Al Ustadzah Novita Kusumadewi, S.Pd, menyampaikan bahwa saat ini terdapat sebuah stigma yang berpendapat bahwa pendidikan pada saat ini hanya digunakan sebagai perantara untuk mendapat pekerjaan. Padahal sejatinya tujuan utama pendidikan adalah untuk memperbaiki moral serta akhlak manusia, bukan untuk mencari pekerjaan.

Selanjutnya, pemateri dari judul kedua, Al Ustadzah Inas Kamila, S.T.P membahas tentang keutamaan para petani sebagai pemasok utama komoditas pertanian. Dalam workshop ini, Ustadzah Nayl Syakil dan Ustadzah Khoirunnida terpilih menjadi peserta teraktif. hann

Menanamkan Kebiasaan untuk Berhemat Sejak Dini

0

(08/12/20)Seperti bunyi Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor yang kedua, yaitu kesederhanaan, Gontor mengajarkan untuk selalu hidup sederhana dalam setiap aspek. Tetapi sederhana bukan berarti miskin , tetapi justru bisa menggunakan segala sesuatu dengan fungsinya yang tepat. ‘Innallaaha laa yuhibbul musrifiin’ Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.

Tepat Pukul 14.00 waktu setempat diselenggarakan Seminar Hemat bertempat di minihall Gontor Putri Kampus 2. Seminar ini ditujukan khusus untuk kelas 1 dan 1 intensif  yang tidak lain adalah santriwati baru di pondok.

            Dengan narasumber Al-Ustadzah Laukhin Rosyidah Falistya, beliau adalah istri dari Wakil Direktur KMI Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, M.A. Seminar ini diadakan untuk ‘sharing’, because sharing is caring, begitulah ucap beliau pada permulaan seminar. Acara ini juga mempunyai tujuan untuk menanamkan sikap hemat pada santriwati sejak dini. Inilah cara Gontor untuk mendidik santrinya untuk tetap berpegang teguh pada perintah Allah SWT untuk tidak hidup berlebih-lebihan.Sa

PKA-Orientasi Kepondokmodernan yang Diarahkan langsung oleh Bapak Pimpinan

0

MANTINGAN-2/12/20 Rabu yang cerah meskipun sedikit mendung menghiasi kampung nan damai Darussalam, acara tahunan yang diadakan dan diikuti oleh seluruh santriwati Gontor Putri 1 & 2 yaitu Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy tepatnya diadakan di depan Auditorium Gontor Putri Kampus 1.

Dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor Drs.K.H Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed dan Prof.Dr.K.H Amal Fathullah Zarkasyi,M.A yang diawali dengan upacara pengibaran bendera dilanjutkan dengan inspeksi barisan dan amanat Bapak Pimpinan Gontor kemudian dilanjutkan dengan beberapa penampilan santriwati antara lain Marching Band, Atraksi Koordinator, Jimbaz, Tari Massal serta beberapa lagu yang dinyanyikan para santriwati, setelah atraksi dari santriwati adapun parade mobil dan barisan.

Acara ini merupakan sarana bagi santriwati untuk lebih mengenal dan mengerti pondok, terlebih untuk santriwati baru kelas 1 dan 1 intensif yang belum mengerti segala sesuatu yang ada di dalam pondok ini. Dengan moto PKA tahun ini yaitu “Menjunjung Tinggi Al-Akhlaq Al-Karimah Mewujudkan Khoiru Ummah” berharap agar bisa mencetak generasi yang tidak hanya berilmu tetapi juga beradab, karena ‘al-adabu fauqo-l-ilmi’ atau adab itu lebih tinggi derajatnya daripada ilmu.

Pekan Perkenalan kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum babak pertama, kedua dan ketiga di Auditorium Gontor Putri 1 oleh Bapak Pimpinan yang diikuti juga oleh pondok putri  seluruh cabang melalui Google Meeting, kemudian babak terakhir dilaksanakan di kampus masing-masing oleh Wakil Pengasuh tiap kampus.Aliefia

Informasi Pemakaman Alm. K.H. Heikal Yanuarshah Ibadillah, S.E., M.Si. bin K.H. Hasan Abdullah Sahal

0

Assalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Asatidz yang kami hormati, berikut kami informasikan rangkaian proses pemakaman K.H. Heikal Yanuarshah Ibadillah, S.E., M.Si. bin K.H. Hasan Abdullah Sahal
Senin, 16 Rabi’ul Akhir 1442/30 November 2020

– 20.45 WIB Jenazah dishalatkan oleh seluruh Keluarga Besar PMDG di Masjid Jami’ PMDG.
– 21.15 WIB Jenazah dishalatkan di Masjid Jami’ Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidhil Qur’an
– 22.00 WIB Jenazah dimakamkan di Pemakaman Keluarga PMDG.

Demikian informasi yang dapat kami sampaikan. Semoga Allah SWT menerima seluruh amal baik almarhum, mengampuni dosa-dosanya, dan menempatkan beliau disisi-Nya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

Sekretaris Pimpinan PMDG

K.H. Heikal Yanuarshah Ibadillah, S.E., M.Si. Berpulang ke Rahmatullah

0

السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنا لله وإنا إليه راجعون

Telah berpulang ke Rahmatullah K.H. Heikal Yanuarshah Ibadillah, S.E., M.Si. bin K.H. Hasan Abdullah Sahal (Pengasuh Ma’had Al-Muqoddasah Li Tahfidhil Qur’an dan Anggota Badan Wakaf PMDG) pada hari Senin, 16 Rabi’ul Akhir 1442/30 November 2020 pukul 18.12 WIB di RS Darmayu, Ponorogo.

Beliau merupakan putra pertama Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Beliau lahir di Ponorogo pada 27 Januari 1980.

Semoga Amal Ibadah Beliau diterima oleh Allah SWT dan diampuni segala dosanya. Aamiin

Untuk informasi selanjutnya segera menyusul.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Sekretaris Pimpinan PMDG

Pimpinan PMDG Umumkan Anggota Baru dan Struktur Badan Wakaf PMDG

0

DARUSSALAM – Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. pada kuliah umum babak pertama tentang kepondokmodernan mengumumkan anggota baru Badan Wakaf PMDG sekaligus membacakan struktur bagiannya. Kuliah umum tersebut dilaksanakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), pada hari Ahad (29/11) pagi.

 

Dalam pengumuman tersebut, anggota baru Badan Wakaf adalah Assoc. Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A., M.Phil., K.H. Muhammad Danial, S.E. Ak. M.M. CPA. CA., dan K.H. Heikal Yanuarshah Ibadillah, M.Si.. Dengan ditambahkannya tiga anggota baru tersebut, maka jumlah anggota Badan Wakaf PMDG saat ini sudah lengkap 15 orang. Jumlah tersebut sebagaimana yang telah digariskan saat pertama kali penandatanganan penyerahan wakaf PMDG.

 

Selain penambahan anggota baru, beliau juga mengumumkan struktur baru Badan Wakaf, yaitu Dr. K.H. M. Hidayat Nur Wahid, M.A. sebagai ketua, Prof. Dr. K.H. Aflatun Muchtar, M.A. sebagai wakil ketua, dan K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc. sebagai sekretaris Badan Wakaf. Adapun beberapa keputusan lainnya yang turut dibacakan adalah Rektor Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor yang baru yaitu Assoc. Prof. Dr. K.H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A., M.Phil., Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Darussalam (YPTD) yang baru yaitu Al-Ustadz Dr. H. Mulyono Jamal, M.A., dan Ketua Baru Senat UNIDA Gontor yaitu Al-Ustadz Dr. K.H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A..

 

Selain disaksikan oleh seluruh santri dan dewan guru Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) PMDG Kampus Pusat di BPPM, pengumuman tersebut juga disaksikan oleh para santri, dewan guru KMI serta Wakil Pengasuh dan Wakil Direktur KMI di seluruh PMDG Kampus Putra melalui streaming.

 

Related Articles:

Kiai Gontor Umumkan Rektor Baru UNIDA Gontor

Badan Wakaf PMDG Gelar Sidang Ke-85

Badan Wakaf Adakan Inspeksi Bangunan Di Gontor

Sejumlah Anggota Badan Wakaf Kunjungi PP. Baitul Hidayah

Gontor Siap Adakan Kegiatan Akhir Tahun Dengan Pembukaan Tahun Ajaran Semester Kedua

0

DARUSSALAM-Pembukaan tahun ajaran semester kedua 1441-1442/2020-2021 di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) telah diadakan pada hari Senin (16/11) di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara pembukaan tahun ajaran baru dan pembacaan absen disiplin bagi para santri ini berbeda dari tahun sebelumnya, karena santri ketika masa liburan tetap berada di dalam pondok.

Acara pembukaan tahun ajaran baru ini dimulai pada jam 07.00 WIB dengan pembukaan dari pembawa acara dan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, selanjutnya acara beralih kepada sambutan yang dibawakan oleh Bapak Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Beliau menyampaikan tentang kondisi pondok tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang serba Extraordinary. Pada tahun ini penuh dengan ujian; hati diuji, otak, dan emosi pun juga diuji. Beliau juga menyampaikan bahwa ketika beliau keliling ke seluruh pondok, tidak ada anak yang bertopang dagu atau merasa sedih pada saat liburan pertengahan tahun kemarin.

“Untuk keindahan tidak usah keluar dari pondok, untuk kenikmatan tidak usah keluar dari pondok, Orang yang dari luar iri dengan pondok. Mereka tahu bahwa di sini disiplin. Mereka iri, maka jangan terbalik, jangan kitanya yang iri.”

Disiplinmu berharga karena kamu menghargai dirimu, kamu laki-laki yang bertanggung jawab, laki-laki mempunyai kepemimpinan. Yang putri sana kita didik untuk menjadi perempuan-perempuan yang mempunyai perasaan halus dan mempunyai perasaan malu. Zaman ini nak, zaman sekarang ini sulit mendidik anak laki-laki yang mempunyai rasa tanggung jawab dan kepemimpinan, sulit untuk mendidik anak perempuan yang mempunyai rasa halus dan mempunyai rasa malu. Illaa man rahima rabbi.” Ujar beliau dalam sambutannya.

Kemudian Al-Ustadz K.H. Masyhudi Subari, M.A menyampaikan tentang beberapa pengarahan tentang pengajaran dan pembelajaran di Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI). Selanjutnya acara ditutup dengan doa yang dipimpin oleh Kiai Hasan dan penutupan dari pembawa acara. Setelah acara pembukaan tahun ajaran semester kedua, para santri mengikuti pengabsenan kehadiran yang dibagi per-kelas masing-masing. Dinulcahya    

Related Article

Meningkatkan Kualitas Menulis Kaligrafi Santri dari MKD 2020

Ujian Akhir Gelombang Pertama Usai, Siswa Akhir KMI Adakan Haflatu Tasyakkur

Penghujung Acara Liburan, Vocal Group Antar Rayon Meriahkan Darussalam