Home Blog Page 209

Ujian Tengah Semester Ganjil di Hari Kemerdekaan Republik Indonesia

0

Gontor–Sabtu (17/8), Universitas Darussalam Gontor Kampus Robithoh mengadakan Ujian Tengah Semester Ganjil. Kegiatan ini merupakan rutinitas tahunan yang wajib diikuti oleh mahasiswa guru aktif Gontor Pusat, Gontor 2, dan Pondok-pondok Alumni sekitar Gontor. Setelah mengikuti pembelajaran di bangku perkuliahan selama setengah semester, para mahasiswa harus menghadapi ujian kompetensi, guna mengetahui tingkat keilmuan yang sudah mereka dapatkan selama duduk di bangku perkuliahan pada semester tersebut. Yang menarik pada UTS kali ini adalah ujian diadakan pada hari-hari perayaan kemerdekaan Republik Indonesia, yaitu dimulai pada hari Sabtu-Kamis, 17-22 Agustus 2019.

Tepat pukul 15.45 WIB, para peserta UTS berkumpul di Lapangan Gedung Robithoh guna mengikuti Upacara Pembukaan Ujian. Al Ustadz Dr. Setiawan bin Lahuri, M.A. selaku Wakil Rektor II UNIDA Gontor yang berkenan hadir kala itu langsung membuka acara dengan memberikan beberapa pesan dan nasehat. Dalam pidatonya, beliau sangat mengaharapkan kepada Mahasiwa UNIDA Gontor khususnya Kampus Robithoh agar bisa lebih aktif pada setiap kegiatan perkuliahan, baik dari segi kehadiran, tugas, maupun nilai akademisnya.

Meski dalam masa ujian, para mahasiswa guru tetap harus mengajar pada pagi harinya. Hal ini membuat suasana ujian semakin dirasakan oleh para mahasiswa. Tak hanya ujian akademis, tapi juga ujian mental dan kemampuan dalam mengatur waktu serta pikiran, demi menjalankan tugas yang telah diamanatkan dengan penuh bertanggungjawab. Ujian berlangsung pada 2 waktu, yaitu jam pertama pada sore hari (15.45-17.00) dan jam kedua pada malam hari (19.00-20.15). Sholih

 

Tulisan terkait:

Galeri Upacara Kemerdekaan RI ke-74 di PMDG

Puisi Kemerdekaan Karya Santri Gontor: Merah Putih Suci

Puisi Kemerdekaan: Di bawah Kibaran Merah Putih

Pimpinan Pondok Hadiri Silaturahim dengan IKPM Banyumas

0

PURWOKERTO–Ahad (25/8) siang, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan menghadiri acara silaturrahim dengan pengurus IKPM cabang Banyumas di Pondok Pesantren Azzahra, Gunung Tugel, Purwokerto, Jawa Tengah.

Turut hadir dalam acara tersebut para alumni dari daerah karsidenan Banyumas, santriwan-santriwati serta wali santri Ponpes Az-Zahra. Acara tersebut bertepatan dengan acara walimah kader pondok Al-Ustadz Zaky Mubarok, S.Ag. di Purbalingga.

Dalam acara ini kiai Hasan menyampaikan beberapa hal, “Orang yang mendirikan ponpes sekarang nasibnya sama seperti yang mendirikan pesantern 2-3 abad yang lalu, sama-sama mempunyai banyak tantangan.”

“Kalau tidak ada orang yang mendirikan pondok, tidak ada yang mengajar mengaji, tidak ada yang mengisi surga” ujar kiai Hasan dalam pidatonya.

Acara silaturrahim ini berjalan lancar, antusiasme para alumni yang hadir sangat tinggi. Rasa rindu pondok yang mendalam, tumpah ruah pada siang itu. Banyak dari mereka yang lama belum mengunjungi Pondok. Pada siang itu, seolah-olah pondoklah yang datang ke mereka.

Beberapa sambutan disampaikan dalam acara jni, ada H. Amir Ma’ruf selaku ketua IKPM Banyumas, Al-Ustadz Anwar Muttaqin selaku pimpinan pondok Az-Zahra  dan Al-Ustadz Drs. H. Rif’at Husnul Ma’afi, M.Ag., selaku Wakil Ketua II PP IKPM pusat, serta K.H. Syamsul Hadi Abdan. “Berdirinya pondok pesantren adalah untuk mengusir Belanda, walaupun Belanda sudah tidak ada kita harus terus membina pondok, mengusir jiwa penjajahan dari negeri kita”, ujar Kiai Syamsul dalam pidatonya. Ghazna

Kobarkan Miliu Belajar dengan Ujian Umum

0

Gontor Putri Kampus 1– Segala aktivitas di Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan suatu pendidikan yang bertujuan meningkatkan wawasan dan mengembangkan pengetahuan para santriwati. Karena Gontor berlandaskan mengedepankan pendidikan dari sekedar pengajaran. Maka dari itu, Gontor tak pernah berhenti dalam beraktivitas. Karena segala aktivitas di Gontor merupakan pendidikan.

Suasana Ujian Umum di Kelas

Setelah disibukkan dengan berbagai macam kegiatan di Awal Tahun, santriwati Gontor Putri Kampus 1 dihadapkan dengan Ujian Umum Awal Tahun, kegiatan ini sudah menjadi kegiatan KMI tahunan sebagai program evaluasi pembelajaran selama setengah semester. Meskipun tidak semua mata pelajaran diujikan dalam Ulangan Umum, akan tetapi cukup sebagai acuan dan tolak ukur guna menghadapi Ujian Akhir Semester nanti.

Kegiatan ini berlangsung selama 5 hari, yakni mulai dari hari sabtu hingga hari Rabu yang bertepatan dari tanggal 24-28 Agustus 2019. Setiap harinya santriwati dihadapkan dengan 3 mata pelajaran dan dengan jangka waktu 90 menit, juga diawasi tiga hingga empat guru di kelas masing-masing. Kecuali Siswi Akhir KMI atau kelas 6, setiap harinya dihadapi dengan 2 mata pelajaran dan pelajaran yang dihadapi merupakan pelajaran yang akan diujikan di ujian Tulis Gelombang Pertama nanti.  

Keseriusan Santriwati dalam Menjawab Soal Ujian Umum

Dengan diadakanya Ujian Umum ini, santriwati dapat mengetahui secara langsung nilai yang diperoleh dari pelajaran yang diujikan, sehingga santriwati dapat termotivasi dan instropeksi diri dari nilai yang telah diperoleh, agar mereka dapat mengobarkan kembali miliu belajar mereka di kemudian hari. Tak hanya santriwati saja, guru-guru pengajar juga termotivasi dalam meningkatkan diri serta menambah mutu dalam sistem pembelajarannya.

Kegiatan ini juga dapat melatih sportifitas santriwati untuk mendapatkan nilai yang memuaskan, sehingga tidak lepas dari nilai-nilai gontori yang selalu mengajarkan kejujuran dan juga sportifitas santrinya. Dari sinilah semoga akan melahirkan generasi islami yang jujur dan sportif dalam bersaing. Andi Ghariza

“Art Exhibition of PG,” Sajian Kelas 6 KMI Perdana

0

RIMBO PANJANG – Pagelaran Seni Maha Karya Akbar Panggung Gembira (PG) Kelas 6 Kulliyyatu-l Mu’allimat al-Islamiyyah (KMI) sebagai puncak dari rangkaiaan Pekan Perkenalan Khutbatul ‘Arsy telah diselenggarakan dengan penuh khidmat bersama seluruh santri putri, dewan guru, dan tamu undangan di Lapangan Utama, Sabtu (24/8) Malam.

Dengan moto, “Gontor menggelorakan Ghirah Islamiyyah mencerdaskan kehidupan bangsa,” nahkoda PG yang dipimpin oleh Risdaya 6B, Ulfi Nurafni 6B dan Tia Elwinda 6C, berhasil mengambil alih semua mata pada penampilan panggung  yang mencerminkan nilai-nilai islami untuk kehidupan umat dan bangsa.

Sajian PG malam itu begitu meriah dan megah dengan tatanan lampu background yang elegan, tetapi tetap memberikan sebuah tampilan berpendidikan sebagai sarana belajar dan mengekplorasi diri dalam bidang seni panggung. Semua unsur pendidikan di PG tertuang dari awal perjalan kepanitiaan hingga selesainya acara, dengan harapan dapat memberikan kesempatan pengalaman bagi santri putri dan dewan guru.   

Hasil kerja keras seluruh keluarga pondok, PG perdana tahun ini mendapatkan apresiasi nilai A+ yang di dalamnya dimeriahkan oleh Panam Bromo, unsur budaya Jawa – Tari Persembahan, tarian tradisional klasik Riau melayu yang dipentaskan untuk penyambutan tamu agung – bahkan juga disajikan dengan balas pantun, Pop Singer, Fashion Show, Combination Dance, Talk Show, dan Kabaret.  Aulia

Prof. Martin van Bruissen, Guru Besar Utrecht University Kunjungi PMDG

0

Gontor – Prof. Martin van Bruissen, Guru Besar dalam bidang Studi Kurdi di Universitas Utrecht Belanda, mengadakan kunjungan ke Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), beliau ditemani oleh Rektor Universitas Darussalam Gontor (UNIDA) K.H. Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. dan Wakil Rektor I Al-Ustadz Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A. M.Phil. Jum’at (24/8), mereka tiba di kampus Gontor pukul 13.30 WIB dan langsung disambut oleh Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal, kemudian mengadakan pertemuan di kantor Pimpinan.

Kiai Hasan (kiri), Prof. Martin (tengah), dan Al-Ustadz Hamid (kanan) tengah melakukan diskusi ringan tentang Gontor

Prof. Martin menjelaskan bahwa kehadirannya ke PMDG bertujuan untuk bertukar pendapat tentang pendidikan pesantren dan kepondokmodernan bersama Kiai Hasan, perbincangan berjalan lancar, karena antropolog dari Belanda ini mampu menguasai bahasa Indonesia dengan baik, hingga akhirnya semua penjelasan mampu disampaikan secara sistematis, baik dari Kiai Hasan maupun Prof. Martin.

Dalam perbincangan ini, Prof. Martin menyampaikan sejumlah pertanyaan kepada pihak PMDG, diantaranya pola pendidikan, kurikulum, kegiatan santri, serta kiprah para alumni Gontor di Indonesia. Kiai Hasan menjawab semua pertanyaan dengan lancar, disamping itu, Kiai Hasan juga menyampaikan pengalaman beliau ketika berada di Belanda, obrolan menjadi lebih menarik, hingga suasana pertemuan menjadi cair dan penuh canda tawa.

Disamping itu Prof. Martin juga mengadakan kuliah umum di UNIDA Gontor dengan bertemakan: “Islam, Nationalism, Transnationalism: Controversies Around Islam Nusantara and NKRI Bersyariah”. Guru besar dalam kajian tentang Kurdi yang juga fasih berbahasa Turki ini juga mengucapkan terimakasih kepada Prof. Amal dan Dr. Hamid yang telah menyambutnya dengan baik.

Lihat juga: Kesan Prof Martin terhadap PMDG dan UNIDA Gontor

Prof. Martin senang dapat berkunjung ke Gontor dan Unida. Sebelumnya dia telah banyak membaca tentang Gontor dan bertemu dengan alumniya. Dia menulis: “Setelah sudah banyak mendengar dan membaca tentang Gontor, dan berkenalan dengan banyak alumni Gontor. Akhirnya saya sempat mengunjungi pondok universitas hebat ini” tambahnya. Rakafadel

British Council Indonesia dan Kedutaan Besar Inggris Luncurkan Kemitraan English for Indonesia dengan Gontor

0

SIMANBritish Council dan Kedutaan Besar Inggris Jakarta meluncurkan kemitraan “English for Indonesia” dengan Gontor, sebuah program untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pengembangan kapasitas keterampilan bahasa Inggris. Program ini akan membantu mengembangkan strategi dan materi pembelajaran digital yang interaktif untuk para guru Pondok Pesantren Modern Gontor dan dosen Universitas Darussalam Gontor (UNIDA).

Materi pembelajaran digital British Council ini telah dirancang untuk melengkapi pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris untuk semua tingkat kemahiran melalui empat situs web yaitu: LearnEnglish Kids untuk anak-anak dan orang tua, LearnEnglish Teens untuk remaja, LearnEnglish untuk orang dewasa, profesional maupun siswa dan TeachingEnglish untuk para guru yang mencari bahan pendukung pengajaran dan sarana pengembangan pedagogis.

Kemitraan bersama Gontor mencakup program pengembangan kapasitas untuk guru dan dosen bahasa Inggris melalui program Training of Trainers tatap muka dengan Master Trainer dari British Council. Dalam pelatihan tersebut, guru akan terjun secara langsung untuk mempelajari dan mencoba menggunakan strategi dan materi pembelajaran bahasa Inggris yang kreatif, inovatif, cerdas dengan memanfaatkan teknologi digital.

Sebelum sesi Training of Trainers, para guru juga akan mengukur kemahiran bahasa Inggris mereka dengan Aptis, tes penilaian kemampuan bahasa Inggris yang dibuat oleh British Council. Aptis sendiri telah dikembangkan sebagai metode yang akurat dan fleksibel untuk menguji kemahiran bahasa Inggris yang mencakup keempat keterampilan bahasa Inggris – mendengarkan, membaca, menulis dan berbicara, dengan tes tata bahasa dan kosa kata sebagai komponen inti.

Paul Smith, Direktur British Council Indonesia menyampaikan, “Sejak kami meluncurkan English for Indonesia pada pertengahan 2018, program ini telah melatih 500 guru dari 16 kota di 11 provinsi di Indonesia dan membuka kesempatan bagi semua orang Indonesia untuk menggunakan sumber belajar dan mengajar bahasa Inggris digital secara gratis.

Lebih lanjut ia memaparkan, “Kami senang sekali English for Indonesia akhirnya bisa hadir di Gontor. Kami berbagi ambisi yang sama bersama UNIDA, Pesantren Modern Gontor dan jaringan sekolah Gontor untuk meningkatkan akses dan kualitas pendidikan yang menegaskan reputasi mereka sebagai lembaga pendidikan terkemuka dan progresif”. Muis

Repost from: http://unida.gontor.ac.id/british-council-indonesia/

Direktur British Council Sambangi Pondok Modern Darussalam Gontor

0

Gontor – Guna meningkatkan hubungan antara Indonesia dan Inggris dalam hal pendidikan dan budaya, British Council selaku organisasi internasional yang bergerak di bidang tersebut mengadakan kunjungan ke beberapa tempat. Beberapa sekolah, universitas, dan instansi yang berkaitan dengan pendidikan dan budaya pernah disambanginya.

Pada Ahad (25/8), Paul Smith, OBE, selaku direktur British Council Indonesia mengadakan kunjungan ke Pondok Modern Darussalam Gontor. Setibanya di Pondok Gontor, beliau disambut oleh siswa akhir KMI yang telah berkumpul di depan aula BPPM. Hadir pula dalam kunjungan tersebut rektor Universitas Darussalam Gontor, Prof. Dr. Amal Fathullah Zarkasyi, MA, dan penulis buku ternama sekaligus alumni Gontor, Ahmad Fuadi.

Dalam sambutannya, Paul Smith, OBE, mengatakan bahwa santri Gontor memiliki potensi untuk menjadi ambassador of Islam atau duta agama Islam bagi Indonesia dan dunia. Selain itu, beliau juga menjelaskan pentingnya belajar bahasa Inggris. Beberapa motivasi tentang belajar bahasa Inggris juga beliau ulas, sehingga menarik para santri yang hadir saat itu.

Di akhir sambutan, beliau membuka sesi tanya – jawab. Beberapa santri yang hadir mencoba untuk bertanya menggunakan bahasa Inggris. Pertanyaan santripun beragam. Ada yang bertanya tentang kondisi Islam di Inggris, cara belajar bahasa Inggris, dan beasiswa untuk belajar di Inggris.

Dengan adanya kunjungan ini, diharapkan santri Gontor dapat meningkatan mutu dan kualitas mereka dalam berbahasa asing, khususnya Inggris dan Arab. Hal itu sesuai dengan slogan Gontor dalam berbahasa, allughatu tajul ma’had atau bahasa adalah mahkota pondok. ghozinafi

Santriwati Kelas 5 KMI, Sajikan Pergelaran Seni “Drama Arena”

0

RIMBO PANJANG – Drama arena (DA), Sabtu (17/8) malam, merupakan salah satu acara pertunjukan seni yang disiapkan sebagai sarana pendidikan untuk seluruh santriwati, khususnya santriwati kelas 5 Kuliyyatu-l Mu’aliminal Islamiyyah (KMI). DA menjadi media untuk meningkatkan daya kepemimpinan dan kreatifitas santriwati.

Pertunjukan seni DA, tetap dalam bimbingan Wakil Pengasuh PM Gontor Putri Kampus 7, Al-Ustadz Drs. H. Muhammad Ma’ruf Chumaidi beserta seluruh dewan guru. Agar semua unsur yang terkait di dalamnya tetap menjaga nilai-nilai pendidikan yang ditanamkan oleh Gontor; pengarahan, pelatihan, penugasan, pembiasaan, pengawalan, dan uswatun hasanah.

Seluruh rangkaian acara berjalan dengan lancar, dimulai pukul 21.00 dan berakhir pada pukul 01.00 WIB. Sebanyak 23 sajian seni dapat dinikmati bersama oleh para penonton dari santri, dewan guru, wali santri, dan beberapa tamu undangan.

Di akhir acara, Al-Ustadz Ma’ruf menyampaikan penilaian keseluruhan dari penataan panggung, tata rias, hingga pada acara-acara sebagai bahan evaluasi untuk tahun berikutnya. Hasilnya, penilaian secara umum jatuh pada titik nilai B+ untuk Seni Drama Arena 2019. Zahra

Corak Identitas Muslimah di HUT RI ke-74

0

RIMBO PANJANG – PM. Gontor Putri Kampus 7 Riau ikut memeriahkan suasana Kemerdekaan Republik Indonesia ke-74 dengan menyelenggarakan ucapara bendera bersama seluruh santriwati dan dewan guru di Lapangan Utama, Sabtu (17/8) Pagi.

Al-Ustadz Drs. H. Muhammad Ma’ruf Chumaidi, selaku inspektur upacara memimpin jalannya acara mulai pukul 07.00 WIB hingga selesai. Acara kemerdekaan ini diawali dengan pengibaran bendera merah putih oleh 58 orang Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) dilanjutkan dengan mengheningkan cipta, pembacaan (Inspektur Upacara), pembacaan teks Pembukaan UUD 1945 (Petugas), dan amanat Inspektur Upacara.

Para petugas dari santriwati tetap memperlihatkan ketegasan dan keanggunan sebagai Ummul Madrasah. Meskipun para petugas mengenakan pakaian muslimah ber-rok panjang, tidak membuat mereka kesulitan bergerak bebas sebagai Paskibraka. Inilah identitas muslimah.

Setelah semua rangkaian upacara 17 Agustus selesai, seluruh santri putri dan dewan guru melanjutkan aktifitasnya sebagimana mestinya, kegiatan belajar mengajar, dan bertugas di sektor-sektor pondok. Meymey

Kiai Syukri: ”Niat yang Baik dan Mencoba Kemampuan Puncak”

0

GONTOR – Manusia itu lemah, namun manusia mempunyai kekuatan kebersamaan dan Allah lah yang menguatkan kita. Semua kekuatan datangnya dari Allah maka kita harus meminta pertolongan kepada-Nya, kekuatan lahir dan batin. Bila kita menghadapi bermacam-macam masalah besar baik pribadi atau kelompok, lembaga atau organisasi, apa yang kita harus kita kerjakan? Kerjakanlah, lakukanlah, dan selesaikanlah secara bersama-sama al-barokatu ma’a al-jamah. Seperti apakah cara atau langkah-langkah nya?

1. Mempunyai i’tikad yang aik

Sebelum kita melangkah pada suatu proses ataupun usaha hendaknya kita mempunyai i’tikad yang baik. Langkah yang baik, dan i’tikad yang baik adalah setengah perjalanan. Kita akan mengarungi perjalanan kehidupan yang lain. Rencana dan planning kamu yang akan datang secara pribadi sebagai guru, atau sebagai pembantu Pondok atau apapun profesi yang baik ketika sudah di masyarakat, maka harus dengan i’tikad dan niat yang baik. Untuk mencipkatan nawaitu yang baik.

2. Ikhlas

Belum tentu dengan niat yang baik itu akan ikhlas. Seperti kirim surat dialamatkan kepada yang terhormat Tuhan. Maka kita membutuhkan alamat yang benar maka kita bacakan asmaul husna, bila kita hanya meminta saja maka sulit akan sampai. Bila jelas Tuhan yang mana, maka akan sampai. Maka semua apa yang kita kerjakan itu juga menjadi lilllah.

3. Melihat dan menguasai permasalahan.

Maka itu saja tidak cukup, banyak orang yang mempunyai niat yang baik dan ikhlas lillah akan tetapi tidak mengetahui apa yang harus dikerjakan, maka kalian harus tahu medan dan pekerjaan yang kalian kerjakan, menjadi guru, menjadi mahasiswa menjadi pembantu pondok. Kenalilah pekerjaanmu dan perjuanganmu. Maka inilah banyak menyebabkan kalah dan patah, terjerumus. Seyogyanya agar dapat mengukur terlebih dahulu, kemampuan ini bisa dikerjakan atau tidak, lihat dulu.

4. Mengukur diri dengan cara disiplin.

Mempunyai kemampuan untuk bertahan dan penuh keistiqomahan, dengan disiplin. Kita sebagai seorang guru kenapa jadi petani.

Ali bin Abi Thalib mengatakan:

الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام

Hak atau suatu kebenaran tanpa disiplin maka akan dikalahkan oleh kejahatan yang berdisiplin.

5. Tawakal kepada Allah.

Bila kita sudah mengerjakan segalanya dengan niat yang baik, ikhlas kepada Allah, disiplin, semuanya kita serahkan kepada Allah SWT. Karena fa idza ’azamta fa tawakkal a’lallah.

6. Istiqomah.

Tetap, mantap tidak niat sana-niat sini, hati tidak setengah-setengah. Juga tidak hanya diam saja tanpa mengerjakan apa-apa. Maka kita harus menerima apa yang diberikan kepada kita. Jangan tanggung-tanggung menjadi guru, membantu Pondok, menjadi Pimpian Pondok. Bila kita kerjakan semuanya maka kita meningkat dengan tanpa kita rasakan. Mencoba kemapuan puncak. Kita mempunyai daya dan kemampuan yaitu, daya dorong, daya bertahan, daya penuh inisiatif dan dinamis. biibmufassir