Home Blog Page 236

DEMA UNIDA Kampus 5 Kandangan Gelar Seminar Bertajuk “Tantangan Generasi Milenial”

0

KANDANGAN, KEDIRI – Peduli akan tantangan generasi milenial di masa mendatang, Dewan Mahasiswa (DEMA) Universitas Darussalam (UNIDA) Kampus 5, Kandangan, menggelar seminar bertajuk “Tantangan Generasi Milenial (Dari Pemikiran Hingga Gerakan)”, Selasa (12/3) siang, di Gedung Auditorium Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 5, Kandangan, Kediri. Pada seminar ini hadir Wakil Rektor 1 UNIDA, Al-Ustadz Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., Ph.D menjadi pembicara kunci.

Kesyukuran keluarga besar UNIDA Kampus 5 kepada Allah SWT tidak pernah berhenti. Pasalnya, pada periode ini, DEMA Kampus Kandangan berkesempatan untuk mengundang beberapa cendekiawan Muslim Indonesia, diantaranya Dr. Henry Shalahuddin — Direktur INSISTS (Institute for the Study of Islamic Thought and Civilization) beserta istri, Elizabeth Diana Dewi, B.H.Sc., M.I.R. — Pejabat Dinas Luar Negeri di Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, pada 28 Desember 2018. Kemudian, disusul dengan kehadiran Dr. Syamsuddin Arif — Direktur INSISTS, pada 5 Januari 2019. Selanjutnya, kali ini kampus kedatangan Al-Ustadz Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A.Ed., M.Phil., Ph.D — yang merupakan Wakil Rektor 1 UNIDA, Direktur Program Pascasarjana UNIDA, Ketua Program Kaderisasi Ulama (PKU) UNIDA, Direktur INSISTS, Ketua Pimpinan Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI), dan Pimpinan Redaksi Jurnal Islamia.

“Ustadz Hamid Mengisi Seminar Tentang Tantangan Generasi Milineal di Gdung Auditorium PMDG Putri Kampus 5, Selasa (12/3)”

“Problem yang dihadapi oleh generasi milenial sebenarnya sama dengan generasi-generasi sebelumnya. Masalahnya terletak pada generasi yang menghadapi, dan masalah yang dihadapi oleh generasi ini adalah masalah diri sendiri (individual problem)”, ujar Ustadz Hamid, begitulah beliau akrab disapa oleh mahasiswa dan guru lainnya, sebagai muqaddimah pemaparan beliau pada seminar kali ini.

Seminar yang diadakan oleh DEMA Kampus Kandangan ini diikuti oleh seluruh mahasiswi UNIDA Kampus 5 dan beberapa perwakilan mahasiswi dari Perguruan Tinggi sekitar daerah Pare, seperti Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Pare, Egypt Boarding School Pare, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri, dan Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Faqih Asy’ari (STISFA) Pare, yang juga dihadiri oleh Dekan Fakultas Ushuluddin UNIDA, Al-Ustadz H. Syamsul Hadi Untung, M.A., M.L.S., Kaprodi Studi Agama-Agama (SAA) UNIDA, Al-Ustadz Asep Awaluddin, M.A., dan banyak lagi lainnya dari Dosen Fungsionaris Fakultas Ushuluddin UNIDA.

Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Ushuluddin, Al-Ustadz Syamsul Hadi Untung, M.A., M.L.S., turut berantusias dalam penyelenggaraan seminar ini. “Alhamdulillah, setelah satu setengah bulan, kita bisa menghadirkan Bapak Wakil Rektor 1 di UNIDA Kampus 5, Kandangan. Ini adalah kesempatan yang sangat berharga”, ujar Ustadz Syamsul. Selanjutnya, Bapak Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 5, Al-Ustadz Drs. H. Hamim Syuhada’, M.Ud., juga turut berterima kasih kepada Ustadz Hamid, seluruh dosen, dan panitia acara yang sudah berjuang untuk mengadakan acara ini.   

Seminar yang bertajuk tentang ‘Generasi Milenial’ ini memang menjadi trending topic dalam wacana intelektual. Pasalnya, generasi yang hidup di dunia nyata dan dunia maya ini, hidup dalam segala kemudahan yang ada, dan tak jarang dari mereka yang terlena dan terlalu sibuk dengan dunia mayanya. Sehingga mereka melupakan nilai moral, nilai kemanusiaan, dan bahkan naluri manusia itu sendiri. Maka, perlu dikaji langkah-langkah yang harus dilakukan oleh generasi milenial ini dalam kontribusinya kepada Agama, Nusa dan Bangsa.

“Banyak tantangan-tantangan yang harus dihadapi oleh generasi ini, diantaranya tantangan ekonomi bangsa, tantangan sosial budaya, tantangan pendidikan, tantangan perguruan tinggi, dan tantangan pemikiran dan ideologi. Tantangan terberatnya terletak pada tantangan pemikiran dan ideologi. Banyak paham yang melenceng dari Agama, dan sudah menjadi suatu gerakan massal, seperti praktek LGBT. Maka, dibutuhkan mahasiswa-mahasiswi milenial yang sholeh, adil dan bijak.”, tegas Ustadz Hamid.

Dengan adanya acara ini, diharapkan dapat membangkitkan semangat mahasiswi untuk terus berkarya dan berjuang di jalan Allah SWT, karena orang yang mampu menyelesaikan masalah generasi milenial dan menyebarkan virus kebaikan kepadanya, tak lain dan tak bukan, adalah generasi milenial itu sendiri. Amiin. (Sek. DEMA Kampus 5)

Perfotoan Angkatan Siswi Ahir KMI Guardian Generation Gontor Putri Kampus 2

0

Suasana pagi di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 2 kala itu berbeda dengan pagi-pagi sebelumnya. Faktanya, Jum’at, 24 Jumadal Akhir 1440H / 3 Maret 2019 pelataran Rayon Bosnia telah di penuhi barisan generasi pengawal nilai-nilai Gontori dengan seragam birunya yang sudah siap dengan segala pernak-perniknya guna berapresiasi dalam Perfotoan Angkatan Siswi Akhir KMI 2019.

Kegiatan ini merupakan kegiatan tahunan yang di adakan di seluruh Pondok Modern Darussalam Gontor guna pendokumentasian angkatan setiap tahunnya. Dengan tidak meninggalkan pendidikan penting bagi santriwati yakni pelatihan berorganisasi dalam mengatur angkatanya serta mempersiapkan segala sesuatu yang di butuhkan untuk acara besar.

Perfotoan Siswi Akhir Tahun KMI kali berbeda dengan perfotoan-perfotoan sebelumnya. Biasanya perfotoan di adakan bersama sama dengan Gontor Putri Kampus 1 di depan Auditorium Gontor Putri Kampus 1. Namun, perfotoan kali ini di adakan terpisah di karenakan jumlah Siswi Akhir KMI yang bertambah banyak dengan penempatan Gontor Putri Kampus 1 di depan Auditorium dan Gontor Putri Kampus 2 di depan Rayon Bosnia. Setelah perfotoan bersama Bapak Pimpinan usai di lanjutkan dengan perfotoan angkatan di Gontor Putri Kampus 2 yang bertempat di antara Gedung Andalusia dan Gedung Alighart serta di depan Gedung Kairo untuk perfotoan antar kelas.

Inovasi baru pun terlihat dari segala sesuatu yang telah di siapkan oleh angkatan ini. Seperti perfotoan dengan membentuk kata Guardian, A-l-jiil A-l-Haamii, GP 2, 606, 693 dan yang terakhir El-Nihaie. Keceriaan dan kesemangatanpun terlihat dari angkatan ini, betapa tidak pefotoan yang telah di nantikan selama 6 tahun kini benar-benar dapat terealisasikan. Ditemani dengan drone yang mengupas tuntas pendokumentasian tersebut, kini merekan resmi terdokukmentasikan sebagai Siswi Akhir KMI 2019 sebagai Guardian Generation yang siap mengawal sistem dan nilai pesantren bagi kejayaan umat dan bangsa.hasnab

KMI Gontor Putri Kampus 2 Adakan Praktek Manasik Haji-Mengenalkan Tata Cara Manasik Haji Sejak Dini

0

Guna meningkatkan pemahaman santriwati dalam materi fiqih khususnya materi pelajaran ibadah haji, Kulliyatu-l-Mua’allimat Al-Islamiyah (KMI) Gontor Putri Kampus 2 adakan praktek manasik haji dengan metode Learning by Doing yaitu belajar sambil melaksanakan. Agar pemahaman santriwari pada materi tersebut sampai paktek tidak hanya berkutata pada teori.

Kegiatan di luar kelas ini dilaksanakan selama lima hari mulai Sabtu, 23 Februari 2019 sampai dengan Rabu, 27 Februari 2019. Dan di programkan khusus untuk santriwati baru yang melibatkan sekitar 231 santriwati dan 11 guru pembimbing. Setiap harinya, terdapat dua kelas yang mendapat giliran praktek pada jam pelajaran pertama sampai jam pelajaran keempat.

Untuk menyamakan presepsi, Kulliyatu-l-Mua’allimat Al-Islamiyah (KMI) mengadakan pengarahan yang di sampaikan oleh Bapak Wakil Direktur KMI Al-Ustadz Muhammad Fathan Aziz, Lc untuk para pengajar fiqih dan panitia. Serta di adakan sosialisasi manasik haji untuk para santriwati baru sebelum kegiatan ini di mulai.

Replika Ka’bah, tempat jumrah serta beberapa lokasi yang di tandai sebagai Padang Arafah, Mina dan Marwah turut di persiapkan untuk kegiatan ini. Agar satriwati dapat menjiwai dan menghayati praktek Ibadah Haji yang mereka laksanakan. Serta dapat membangun cita-cita untuk menunaikan Ibadah Haji kelak.hasnab

Tanamkan Jiwa Kompetisi, dengan Duta Gugusdepan

0
Sambutan Bapak Pengasuh Gontor Putri 1 Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd

Pondok Modern Darussalam Gontor Putri mengadakan berbagai kegiatan diantaranya ada berbagai macam lomba yang bertujuan untuk menanamkan rasa berkompetisi, bersaing yang baik atau berfastabiqu-l-khairat. Pondok mengharapkan dengan menanamkan jiwa itu Gontor akan tetap eksis dengan jiwa berkompetisi yang baik, akan maju dan tidak hanya berpuas diri untuk diam dan kemudian jumud, tidak bergerak.

Allah memberikan umatnya berbagai macam kenikmatan untuk disyukuri, cara bersyukur tersebut dengan memanfaatkan sesuai dengan fungsinya. dimaksimalkan dengan disertai ruhu-l-munafasah, ingin bergerak, ingin maju, tidak puas dengan apa yang ada kemudian jumud, kemudian beku.—Pengasuh Gontor Putri Kampus 1 Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto M,Pd


Gontor terus bergerak di berbagai program kegiatannya. Kegiatan proyek pembangunan, tambal sulam, memperindah lingkungan, peningkatan kualitas pendidikan dsb. Gontor mempunyai cita-cita yang jauh ke depan, yang dicapai dengan kerja keras. Pondok mengharapkan santrinya tidak menjadi anak-anak yang mabni, jumud, beku seperti benda mati.  Namun, mempunyai spirit untuk berkembang, untuk majud dengan hidup yang harus bergerak, berkembang, meningkat, maju kedepan dan memberi manfaat.

Pembukaan Duta Gugusdepan 2019

Untuk meningkatkan pendidikan akademis maupun non akademis, Pondok mewadahi bakat santrinya khususnya dalam minat kepramukaan, dengan mengadakan kompetisi Duta Gugusdepan yang diadakan oleh Koordinator Gugusdepan Gerkan Pramuka yang berlangsung pada tanggal 28 Februari 2019. Setiap perserta yang bertemu di babak final, dibagi menjadi dua kategori, yaitu kategori penggalang dari kelas 1, 2, 3 dan kategori penegak dari kelas 1 intensive, 3 intensive dan 4. Adapun rekapitulasi hasil perlombaan tahun ini dijuarai oleh;

No Kategori Nama Kelas Asal
1. Penggalang Rustita Nugrahaini binti Rusmiyadi 3B Jember
2. Penegak Mila Shofa Munawaroh binti Agus Budi Santoso 4B Blitar

Alhamdulillah, adanya kompetisi ini diharapkan dapat merangkul seluruh bakat dan minat seluruh santri dengan segala kemajuan pendidikan di Gontor dan menciptakan Pondok laksana ibu kandung yang dimana Pondok dengan guru-guru yang ada, terus mendidik jiwa, rohaniah, spiritualitas, intelektualitas, akhlak, da selalu dapat memberikan apa saja yang anak-anak butuhkan demi kemajuan dan kualitas umat dan bangsa. Alya.

KMI: Ujian Lisan Siswa Akhir KMI 2019 Guardian Generation

0

GONTOR – Sejak Sabtu (16/2) hingga Kamis (28/2) lalu, seluruh Siswa Kelas 693 Guardian Generation menghadapi Ujian Lisan Siswa Akhir KMI di Pondok Modern Darussalam Gontor. Ujian Lisan yang dilaksanakan kali ini melibatkan 731 orang Siswa Kelas 6 dan 160 orang penguji dari Guru-guru KMI.

Ujian ini dilaksanakan dalam 35 ruangan di Gedung Sudan. Dalam rentangan waktu 2 minggu tersebut, setiap Siswa Kelas 6 mendapat jatah masuk ruang ujian sebanyak 7 kali. Tujuh Ujian Lisan tersebut bermaterikan: Bahasa Arab 1 (Insya, Mutholaah, Nahwu, dan Shorf), Bahasa Arab 2 (Balaghah, Tarikh Adab, dan Mahfudzat), Bahasa Inggris (Conversation, Reading, dan Grammar), Aqidah (Tauhid dan Al Adyan), Tarbiyah (Ushul Tarbiyah dan Psikologi), Fiqh (Bidayatul Mujtahid, Masail Fiqhiyyah, Ayat Ahkam, Ibadah Qouliyah, dan Ibadah Amaliyah), dan Al-Quran (Tilawah, Tajwid, dan Hafalan Juz ‘Amma).

Melalui segenap pembimbing Guardian Generation, Gontor selalu mengawal, mendampingi, dan mengawasi para siswa akhir ini dalam proses belajar nya. Bentuk pengawalan yang dimaksud di antaranya seperti, keliling belajar malam untuk mengontrol, mendirikan kantin di tempat karantina, membaca absen setiap malam, dan lain sebagainya. Walaupun terasa berat, namun para santri dapat menjalaninya dengan penuh ikhtiar dan kesabaran, dengan segala usaha dan upaya yang mereka istiqomahkan.

Perlu diketahui, bahwa bentuk ujian lisan khusus teruntuk Siswa Akhir di Gontor sangatlah unik. Berbeda dengan tingkatan kelas yang lain. Yaitu, pada setiap sesi pemanggilan langsung diikuti oleh dua orang siswa kelas 6. Mereka masuk ke dalam sebuah ruangan dan duduk di hadapan dua hingga tiga orang penguji. Maka selain menambah wawasan keilmuan, ternyata proses ini juga menghadirkan persaingan ketat bagi sesama teman yang diuji dalam satu ruangan tersebut. Pasalnya, di dalam ruang ujian mereka berdua saling berkompetisi untuk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penguji. Meski begitu, persaingan berjalan profesional. Seluruh Siswa sangat antusias dalam mengikuti ujian ini. Habib_HMZ

Asah Kemandirian Santri Baru dengan Perkajum

0

Gontor–Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) selalu menanamkan jiwa kemandirian, kepedulian, dan kesungguhan pada diri santri-santrinya dengan beragam aktivitas, salah satunya dengan Perkemahan Kamis dan Jum’at (Perkajum). Koordinator Gerakan Pramuka Gugus Depan 15089 pada akhir semester ini telah mengadakan perkajum sebanyak 3 gelombang dan kali ini adalah yang ke-4, khusus untuk santri baru.

Kegiatan ini diselengarakan selama 2 hari, yaitu pada hari Kamis–Jum’at, 15-16 J. Tsaniah 1440 / 21-22 Februari 2019 di Desa Tugu, Kec. Mlarak. Diikuti sebanyak 480 peserta, dengan 20 orang penggalang dan 20 orang penegak di setiap Gugus Depan (Gudep). Panitia penyelenggara kegiatan ini adalah santri kelas 5 dan pengurus Koordinator Gerakan Pramuka yang berjumlah 44 orang.  

Kamis siang (21/2), tepat pukul 14.00 WIB Al-Ustadz Zaki Mubarok, SPd.I selaku Inspektur Upacara membuka secara resmi kegiatan perkajum di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), sekaligus melepas seluruh peserta yang akan pergi ke Bumi Perkemahan (Buper).

Selama perkajum, para peserta dilibatkan oleh banyak aktivitas yang menguji kekompakan dan kepedulian terhadap rekan satu tim, diantaranya adalah : Api Unggun Gembira, Senam Sehat, Lomba Memasak, Hacking, dan Lomba-lomba lainnya   “Awalnya, saya kira perkajum itu cuma tinggal di tenda-tenda, kemudian menyalakan api unggun seperti biasa. Ternyata justru lebih dari itu, banyak pengalaman dan pelajaran yang saya dapat, dari bagaimana berjalan bersama dengan teman satu grup, kerja sama tim, dan banyak lagi lainnya, pokoknya seru, the best.” Ujar Bairuni Zawaid santri kelas 1E, salah satu peserta perkajum. rukh

Ambalan Gembira, Tingkatkan Kreatifitas Santri

0

Darussalam- Acara Ambalan Gembira (AG) 2019 berkesan “spektakuler” walaupun hujan deras turun di waktu malam sampai pagi hari sebelum acara dimulai, acara tetap berjalan dengan lancar. Semua ini tidak lain adalah berkat pertolongan Allah SWT dan usaha serta kerjasama panitia maupun anggota yang ikut berperan dalam menyukseskan acara ini.

Ambalan Gembira 2019 menampilkan banyak sekali penampilan yang sangat menghibur seperti Kolaborasi Beatbox Shalawat Milenial, Reog And Roll, Drama Kabaret, Nasyid AG dan masih banyak penampilan lain yang telah sukses memanjakan para penonton dalam acara Ambalan Gembira 2019.

Ambalan Gembira 2019 adalah acara yang dipanitiai oleh kelas 3 intensif dan kelas 4 sebagai ambalan pramuka yang akan menjadi kaka pembina di tahun depan. Acara ini bukanlah sebuah pesta melainkan sebuah ajang guna meningkatkan kreatifitas santri dimana Pondok Modern Darussalam Gontor selalu mendidik para santrinya untuk selalu meningkatkan kreatifitasnya dan selalu bekerja dengan ikhlas lillahi ta’ala, seperti yang selalu diajarkan kepada para santrinya  “Bondo Bahu Pikir Lek Perlu Sak Nyawane Pisan”.

Acara Ambalan Gembira  2019 diadakan pada Hari Kamis Tanggal 7 Maret 2019, bertempat di Lapangan 8 Windu Pondok  Modern Darussalam  Gontor. Seluruh jajaran santri kelas 3 intensif kelas 4 beserta para guru pembimbing sangat bersyukur atas telah suksesnya pelaksanaan acara Ambalan Gembira 2019. Reyzin

Kerajaan Negeri Kelantan Malaysia Kunjungi PMDG

0

GONTOR- Pondok Modern Darussalam Gontor kembali dikunjungi oleh tamu dari luar negeri. Adalah perwakilan dari Kerajaan Negeri  Kelantan, Malaysia, yang pada kali ini mengunjungi PMDG pada Sabtu (2/3) di kantor pimpinan

Delapan belas orang yang merupakan perwakilan dari Kerajaan Kelantan, Malaysia Mengunjungi PMDG dengan beberapa tujuan tertentu, diantaranya :

  1. Mendapatkan sistem yang baku serta disiplin untuk mendidik para santri dalam mencari jati diri.
  2. Mendapatkan sistem dan tata cara terbaik dalam menguasai dua bahasa Arab dan Ingrgris di dalam suatu institute pendidikan
  3. Mengadakan dan membentuk kerja sama antara kedua institut pendidikan yang berkaitan dengan kepesantrenan.

Serta Mereka berharap, dengan adanya kunjungan ke Pondok Modern Darussalam Gontor, mereka dapat melihat, mengambil, dan memahami sistem dan nilai-nilai kehidupan yang diajarkan di Gontor. AbuFariz

Dr. Abeer Haidar Kunjungi Gontor

0

GONTOR–Senin pagi (4/3), Dr. Abeer Shalahuddin Riyadh Haidar –dosen wanita asal Qatar University– kunjungi Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Didampingi oleh Dr. H. Ahmad Hidayatullah Zarkasyi, M.A., Dr. Hj. Rashda Diana, M.A., dan lain-lain, dosen berkelahiran Mesir tersebut disambut hangat oleh Pimpinan Pondok, K.H. Hasan Abdullah Sahal dan K.H. Syamsul Hadi Abdan di Kantor Pimpinan PMDG.

Selama beramah tamah, Dr. Abeer mengungkapkan kekagumannya terhadap PMDG yang terus berupaya mengajarkan Bahasa Arab bagi para santrinya, beliau juga berharap agar PMDG terus eksis dalam hal tersebut. Tidak jarang Kiai Hasan menanggapi percakapan Dr. Abeer dengan Bahasa ‘amiyah Mesir, karena beliau sempat belajar di sana puluhan tahun silam.

Dr. Abeer merupakan dosen di Markaz Barnamaj Al-Lughoh al-Arabiyah li ghoiri An-Nathiqiina biha di Universitas Qatar, dan merupakan seorang yang ahli dalam strategi pembelajaran bahasa Arab.

Selain bersilaturrahim dengan Pimpinan Pondok, Dr. Abeer juga dijadwalkan untuk mengisi seminar internasional tentang strategi pembelajaran Bahasa Arab bagi orang asing di kampus Unida Gontor. sand88

Kiai Hasan: Wisuda UNIDA Gontor dan Keabadian Cita-cita Gontor

0

UNIDA – Ahad, 3/3 merupakan hari wisuda angkatan ke-32 Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Wisuda yang diselenggarakan di Hall Universitas Darussalam Gontor  ini mengukuhkan 73 wisudawan dan wisudawati dari program sarjana dan pascasarjana. Mereka adalah mahasiswa dan mahasiswi UNIDA Gontor yang telah menyelesaikan tugas akhirnya.

Pada resepsi wisuda ini, UNIDA Gontor mengundang Mantan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas, S.H., M.Hum.. Pada orasi ilmiahnya, beliau menyampaikan tentang eksistensi sebuah perguruan tinggi dimasa depan. Beliau juga berpesan kepada wisudawan dan wisudawati bahwa mereka adalah pemegang estafet berikutnya untuk melanjutkan dan mengisi kemerdekaan.

Sedangkan KH. Hasan Abdullah Sahal dalam kesempatan ini menegaskan di hadapan seluruh hadirin; para dosen, mahasiswa, wisudawan-wisudawati dan para walinya bahwa cita-cita ini harus abadi, karena memang yang diperjuangkannya pun bernilai abadi. Yang diperjuangkan oleh universitas ini adalah cita-cita yang bersumber dari nilai-nilai yang  sifatnya juga abadi. Dengan semangatnya beliau menyampaikan, bahwa nilai-nilai tersebut adalah; Pertama, ajaran Islam, dimana ia tidak akan hilang sampai hari Kiamat. Kedua, Syari’ah, dimana ia tidak akan berubah, dan akan selalu relevan dengan perputaran zaman dan tempat. Ketiga, Al-Qur’ān, yang ia dijaga oleh Allah swt., dan akan terus menjadi pedoman umat Islam. Keempat, Bahasa Arab, dimana ia merupakan bahasa kitab suci, al-Qur’ān. Tak lupa, beliau menyebut poin kelima, yaitu Pelajaran Umum, ilmu pengetahuan alam maupun sosial, dimana ia bisa terus digali dan dikembangkan dengan berbagai penelitian.

Pemaparan beliau ini sungguh bermakna. Bagaimana tidak, ia menjadi menjadi penegasan kembali akan rel dan khittah Pondok Gontor yang agung dan visioner. Nilai-nilai tadi juga bisa dipahami sebagai prasyarat utama keberlangsungan dan kemajuan pondok. Dalam arti, ia akan maju, dan akan terus hidup, jika tetap berada khittah tadi. Jika kelima poin itu berganti, atau bahkan hilang, maka pondok tidak akan ada harganya, sebab yang diperjuangkan bukan lagi hal-hal yang bersifat abadi.

Uraian beliau ini sekaligus sebagai pengingat yang lupa, penegas yang lalai, dan peneguh bagi yang sudah memahami. Seperti yang seringkali didengungkan Ustadz Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi dalam berbagai kesempatan, berbicara tentang nilai pondok itu harus “peng sewu”. Ya, seribu kali, yang bermakna harus berkali-kali.

Dengan menyadari cita-cita yang agung dari kampus ini, yang tentu dengan nilai-nilai islaminya, maka yang hendaknya wisudawan wisudawati lakukan sebagai penghuninya adalah berilmu dan beramal yang maksimal untuk kemajuan kampus ini. Ladangnya terbuka lebar, banyak hal yang bisa kerjakan.

Untuk para wisudawan-wisudawati ke-32 ini, selamat dan sukses. Selamat berjuang dimanapun tempat pengabdian berikutnya. Agar selalu mengingat jasa kampus ini, mari kita ingat selalu petikan puisi Ustadz Taufiq Affandi yang sangat menyentuh ini, “Ada satu tempat. Saat kuterbangun di pagi, aku berpikir apa yang bisa kulukis pada langitnya, apa yang bisa kutoreh pada batunya. Jika belum dapat kutorehkan kata yang  menawan, akan kutorehkan sebuah kalimat sederhana, Terima kasih Gontor”.Ahsy