Tangerang-K.H. Hasan Abdullah Sahal hadiri undangan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Mushola Annur, Ciledug, Tangerang. Sabtu (6/1) bertempat di kediaman keluarga besar K.H. Suaib Rizal (Alm) dimulai pukul 09.00 WIB. Acara ini dihadiri Kurang lebih oleh 1.000 orang, baik dari kalangan bapak-bapak, ibu-ibu, juga anak-anak.
Dengan moto “Dengan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Mari Kita Tingkatkan Ukhuwah Islamiyah dan Jadikan Baginda Rasulullah SAW Sebagai Penutan Hidup Bermasyarakat”. Kiai Hasan mengisi selama 45 menit. Beliau mengajak jama’ah untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW, menjadikan beliau panutan dalam segala sisi kehidupan kita.
“Mari kita bangun kembali cinta kita kepada Rasulullah SAW, karena sekarang (cinta kita) dirusak oleh orang-orang lain, dibuat agar kita tidak cinta lagi kepada Rasulullah SAW. Curigai diri kita masing-masing, apa kita sudah cinta sama Rasul? Berapa kali kita bersholawat kepadanya sehari semalam?” Ajakan Kiai Hasan. Cinta Allah harus diikuti dengan cinta Rasul, begitulah perintah Allah. Jangankan cinta Rasul zaman sekarang malah ada yang mengajak untuk jauh dari ajaran Rasul, agama tidak usah dipakai dalam kehidupan, ini salah besar, tegas beliau.
Setelah kiai Hasan ada pembicara lain yang ikut mengisi maulid ini, yaitu K.H. Zuhri Fauzi lalu ditutup dengan do’a oleh K.H. Hidayatullah Daj. Acara selesai pukul 12.15 WIB, dilanjutkan dengan ramah tamah di kediaman tuan rumah. AaRum
Jakarta- K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) hadiri launching Perhimpunan Pengasuh Pesantren Indonesia (P2I) Ahad (7/1) di Pondok Pesantren Darunnajah, Ulujami . P2I ini adalah organisasi yang didirikan oleh para praktisi pesantren yang terlibat langsung sebagai pengasuh pondok pesantren.
Sejarahnya, dulu dalam perkumpulan beberapa pimpinan/pengasuh pesantren pada 24 Oktober 2015 di PP Nurul Bayan Lombok Utara, mulai bergulir perlunya perhimpunan yang menyatukan para pengasuh pondok pesantren. Ide pembentukan perhimpunan ini muncul dalam diskusi beberapa pimpinan pesantren di Indonesia. Sebagai tindak lanjut ide tersebut pada pertemuan beberapa pengasuh pesantren tanggal 28 November 2015 bertempat di PP Darunnajah Jakarta dan ditindaklanjuti dengan rapat pada tanggal 4 Maret 2016 di Pondok Pesantren Modern Al-Ikhlash, didirikanlah Organisasi Pengasuh Pesantren Indonesia dengan nama Pengasuh Pesantren Indonesia disingkat P2I.
Kiai Hasan, sapaan akrab beliau, menjadi pembicara setelah pelantikan anggota P2I oleh Menteri Agama RI, Drs. H. Lukman Hakim Saifuddin. Sebagai seorang senior pengasuh pondok, beliau diberi amanat untuk menjelaskan apa dan bagaimana harapan pondok pesantren (Ponpes) ke depannya. Dalam sambutannya, beliau menegaskan bahwa Ponpes dibangun dengan 3 unsur: Keislaman, keilmuan, dan kemasyarakatan.
“Selama kita membina husnu dzon, dunia ini akan terbuka, tapi kalau kita selalu su’u dzon, dunia ini akan tertutup.” Terang Kiai Hasan. Karena Islam adalah Rahmatan Lil ‘Alamin lanjut beliau. Keistimewaan pesantren adalah sakralnya kehidupan dan barokah. Adanya amanatul ilmi (Amanat ilmu) akhirnya timbul ikramul ilmi wal ulama (penghormatan kepada ilmu dan ulama), yang kecil hormat kepada yang besar, yang besar sayang kepada yang kecil, inilah kehidupan barokah di pondok pesantren.
Selain Kiai Hasan, acara ini juga dihadiri oleh Irjen Pol Drs. H. Arkian Lubis, S.H., Jabatan Kakorbinmas Baharkam Polri, Ketua UKP PIP, Dr. Yudi Latif. Acara selesai pukul 12.30 WIB, dilanjutkan dengan ramah tamah. AaRum
KANDANGAN– Sabtu (6/1), K.H. Syamsul Hadi Abdan, salah satu Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), membuka secara langsung Fathu-l-Kutub kelas 5 di Gontor Putri (GP) Kampus 5. Bertempat di Aula Pertemuan GP Kampus 5 dan diikuti oleh 242 santriwati. Acara ini akan berlangsung selama lima hari, yakni dari hari Sabtu–Rabu (6–10/1).
Fathu-l-Kutub merupakan program tahunan Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI) yang diperuntukkan bagi kelas 5 dan kelas 6. Dalam program Fathul Kutub ini santriwati ditantang untuk dapat mempelajari, memahami, dan menguasai kitab kuning. Bagi kelas 5, Ini merupakan langkah awal penguasaan kitab kuning sebelum menghadapi Fathu-l-Kutub yang sesungguhnya di kelas 6.
K.H. Syamsul Hadi Abdan
“Hakikat santri Pondok Pesantren adalah belajar kitab kuning, yang mana di dalamnya terdapat sumber-sumber ilmu yang selama ini kita pelajari secara ringkas di Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyyah, dan acara Fathu-l-Kutub (kelas 5) ini bertujuan melihat kadar kemampuan santri dalam ilmu bahasa, terutama dalam ilmu Nahwu dan Shorf.” tutur K.H. Syamsul Hadi Abdan dalam sambutan beliau.
Sebelum para santriwati resmi melaksanakan Fathu-l-Kutub, mereka terlebih dahulu diberi pengarahan khusus tentang materi-materi yang akan dibahas dalam Fathu-l-Kutub, meliputi materi Tauhid, Aqidah, dan Fiqh. Selanjutnya, para santriwati akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang kemudian diberikan sebuah permasalahan yang harus didiskusikan untuk memperoleh konklusinya. Muis
MANTINGAN-Dalam rangka mewujudkan universitas yang bermutu dan berarti, UNIDA Gontor Putri Kampus Mantingan mengadakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengembangkan bakat serta menambah motivasi para mahasiswi dalam berbagai bidang; seperti seminar, workshop IELTS, kajian-kajian rutin, perlombaan dan lain sebagainnya.
Dan kemarin, baru saja diadakan seminar yang bertemakan “Inspirasi Menulis”. Yang narasumbernya tidak lain adalah Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal. Dari beliaulah berbagai ide dan kutipan inspiratif yang sarat akan nilai dan arti yang dalam. Ide dan kutipan tersebut beliau dapatkan dari kehidupan atau merupakan hasil belajar beliau dari kehidupan, yang kemudian disatukan dalam buku yang berjudul ‘allamatniy-l-hayah (kehidupan mengajarkanku) jilid 1 dan 2.
Seminar ini dilaksanakan tepatnya pada Hari Rabu (3/1) yang dihadiri oleh seluruh mahasiswi dan wisudawati Gontor Putri Kampus 1 yang berjumlah 433 peserta, bertempat di Aula Kulliyatu-l-Banat Gontor Putri Kampus 1. Acara ini, khusus diadakan sebagai bentuk motivasi inspiratif bagi mahasiswi UNIDA Gontor dalam menyebarkan kebenaran atau mendidik dengan tulisan. Tema seminar ini bukan hanya sebuah harapan, namun telah terbukti bahwa sang narasumber telah banya menginspirasi dalam menyebarkan manfaat tidak hanya dengan berpidato tetapi juga dengan menulis. Salah satu orang yang telah terinspirasi oleh beliau adalah KH. Ahmad Suharto, M.Pd.I. (Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 1), dalam sambutannya pada seminar tersebut mengatakan bahwa dari sembilan buku yang telah beliau tulis, semuanya terinspirasi oleh ungkapan-ungkapan beliau dalam berbagai munasabah yang kemudian dicatat dan dikembangkan menjadi buku.
Dalam seminar ini, beliau mengatakan bahwa yang paling penting untuk dikatahui dalam menulis adalah “what for?”, hendaklah menulis digunakan untuk berjuang. Karena tulisan terkadang lebih tajam daripada pembicaraan karena bisa direnungkan dan bisa masuk ke hati yang membaca.
Semoga seminar ini, menambah semangat dan menginspirasi para mahasiswi UNIDA dalam berjuang menyebarkan manfaat, salah satunya dengan menulis. Pearl.
GORDA – Rayon Palestina berhasil merebut gelar juara umum dalam perlombaan Vocal Group antar rayon tahun ini. Parlombaan yang digelar pada hari Jum’at (5/1) kemarin berlangsung sangat meriah karena semua rayon diDarussalam telah menampilkan kemampuan terbaik mereka. Bahkan jika pialanya ada sembilan, semua rayon berhak mendapatkannya berkat penampilan impresif mereka pada perlombaan ini.
Meski terkendala waktu yang mepet dan terbentur dengan acara Pekan Kreatifitas Santri yang akan digelar dua hari berselang, para santri dan anggota rayon tetap semangat menjalaninya. Waktu latihan yang hanya seminggu, dimulai dari Sabtu (30/12) minggu lalu hingga Kamis (4/1) seakan lebih dari cukup untuk bisa tampil dengan performa maksimal.
Salah satu penampilan dari rayon Al Azhar lantai satu
Bernyanyi merupakan kegiatan yang asyik dan menyenangkan. Tapi dengan Vocal Group ini, tidak hanya mencari kesenangan belaka. Semua santri dipupuk rasa kebersamaan dan kekompakan dalam ikatan Ukhwah Islamiyah selama proses latihan berlangsung. Berkat kebersamaan dan kekompakan serta rasa solidaritas dan kemauan yang keras inilah, semua rayon berhasil menampilkan performa yang maksimal dan memuaskan.
Berikut daftar pemenang perlombaan Vocal Group antar rayon 1439 H :
JUARA UMUM
Rayon Palestina
JUARA FAVORIT
Rayon Al Azhar Lt. 2
Juara 1 = Rayon Palestina
Juara 2 = Rayon Al Azhar Lt. 2
Juara 3 = Rayon Al Azhar Lt. 1
Harapan 1 = Rayon Aligarh
Harapan 2 = Rayon Makkah
Harapan 3 = Rayon Syanggit Lt. 2
– Koreography Terbaik : Rayon Palestina
– Musikus Terbaik : Rayon Palestina
– Guitarist Terbaik : Rayon Makkah, Laode 4 E
– Drummer Terbaik : Rayon Makkah, Fahlevi 4 C
– Ketipung Terbaik : Rayon Al Azhar Lt. 2 Syahrur Ridho 1 int
– Kostum Terbaik : Rayon Al Azhar Lt. 1
Mengingat pesan pak Kyai, sebagai santri bukanlah kemenangan yang dicari, melainkan proses pendidikan yang terjadi didalamnya. Hadiah dan piala hanyalah bentuk apresiasi dari proses yang berjalan tadi.EmhaDit
PEACE COUNTRY–Pramuka merupakan kegiatan ekstrakulikuler wajib di Pondok Modern Darussalam Gontor (PM. Gontor). Kegiatan tersebut berbasis pada pokok penanaman pendidikakan kepemimpinan atau leadership pada jiwa tiap adika pramuka. Pramuka di PM. Gontor dibagi menjadi tiga golongan, yaitu; Penggalang, Penegak, dan Pembina. Santri yang berhak menjadi Pembina adalah Kelas Lima yang telah mengikuti kegiatan Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Dasar (KMD), yang diadakan tiap tahun pada awal semester.
Gontor, terbilang istimewa dalam bidang kepramukaan, karena golongan Pembina yang seharusnya baru bisa dicapai pada umur 25 tahun, sudah bisa didapat oleh santri Kelas Lima Kulliyatu al-Mu‘allimin al-Islamiyah (KMI). Dalam sistem dan metode yang unik tersebut, Pondok tidak berhenti berinovasi dalam berpramuka dan berhasil melanjutkan kiprah untuk melahirkan Pembina yang lebih berkualitas dengan pengadaan Kursus Mahir Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan (KML).
Kursus di sini tidak jauh berbeda dengan KMD, hanya yang perlu diketahui bahwasanya KML menuntut Pembina untuk menjadi subjek dan lebih aktif berdiskusi menghadapi studi kasus yang biasa mereka temui dalam membina adika pramuka baik siaga, penggalang, maupun penegak. Anggota kursus berasal dari Siswa Akhir KMI yang berpartisipasi menjadi peserta, dan juga beberapa Asatidz tahun ke-Enam yang belum sempat mengikuti KML pada masanya. Kegiatan ini bertujuan untuk memecahkan masalah dan memberi solusi untuk kakak Pembina pramuka, setelah mereka berpengalaman dalam membina di tahun sebelumnya.
Peserta berjumlah 450 orang dengan biaya administrasi masing-masing orang Rp. 470.000, berasal dari Gontor Pusat; 351 peserta, Gontor Dua; 94 peserta, dan Asatidz 5 orang. Panitia berjumlah 26 orang dari Kelas 3 Intensif dan 4. Event berlangsung selama satu minggu dimulai pada Jum‘at 29 Desember 2017–Kamis 4 Januari 2018. Pembukaan berlangsung di Aula Gedung Rabitah pada Jum‘at siang dan dihadiri KWARCAB daerah, dilanjutkan dengan pemberangkatan di hari berikutnya, dan materi season tiga kali sehari selama empat hari, karyawisata di Camp Tawangmangu di hari berikutnya, dan penutupan kursus di hari terakhir.
Dalam pelaksanaannya, kak Heru Wahyudi selaku Ketua dari Dewan Pelatih kursus mengakui adanya nilai plus tersendiri dari KML 2017/2018. Bukan hanya dari segi antusiasme dan keaktifan peserta dalam kursus, tetapi juga waktu pelaksanaan yang beliau bilang merupakan KML terlama, yang pernah diadakan. Melewati waktu dua tahun, dua bulan, dua minggu, dan setengah hari. Walaupun hal tersebut hanya ungkapan belaka berhubung acara melewati pergantian tahun 2017 ke 2018.
Seluruh peserta dinyatakan lulus, dan beberapa peserta dengan predikat lulus bersyarat. Meski begitu, KML tahun ini diakui lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Diharapkan dengan pengadaan kursus, dapat memajukan kepramukaan di bumi Gontor tercinta. Dengan tercetaknya Pembina yang berkualitas haruslah bisa menginspirasi adika pramuka agar lebih bersemangat dalam tiap kegiatan.
GONTOR–Kembali, Pondok Modern Darussalam Gontor kedatangan tamu agung dari luar negeri. Kali ini Prof. Dr. Jadd el-Rabb Amin Abdul Majid, Dekan Fakultas Dirasat Islamiyyah Universitas Al-Azhar Kairo Mesir menyempatkan diri untuk bersilaturahim dengan keluarga besar PMDG. Sebelum berkunjung ke Gontor, beliau mengunjungi beberapa lembaga-lembaga pendidikan milik Al-Azhar yang berada di Indonesia. Beliau juga sempat berkunjung ke Pondok Pesantren Darunnajah di Jakarta.
Hari Ahad (31/12) Prof. Dr. Jadd el-Rabb didampingi oleh Al-Ustadz Akrimul Hakim (Staf Majalah Gontor Jakarta) terbang dari Jakarta ke Solo, dilanjutkan perjalanan ke PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, Ngawi untuk bermalam disana. Beliau sempat berceramah di depan para santriwati dan guru di Masjid Jami’ Gontor Putri sebelum dan setelah shalat maghrib.
Senin pagi (1/1) rombongan berangkat menuju Pondok Modern Darussalam Gontor Ponorogo. Namun, rombongan menyempatkan untuk singgah sejenak di PMDG Putri Kampus 3 di Karangbanyu, Kec. Widodaren, Ngawi. Beliau juga berkenan untuk berceramah singkat di depan para santriwati di Masjid Jami’ Gontor Putri kampus 3. Segera setelah itu, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pondok Modern Darussalam Gontor di Ponorogo.
Pukul 11.00 WIB rombongan tiba di Gontor, dan disambut oleh Pimpinan Pondok beserta para Ketua Lembaga di kantor pimpinan PMDG. Dalam pertemuan yang sangat hangat tersebut, Prof. Jadd banyak menceritakan tentang kecintaan Imam Besar Al-Azhar kepada Gontor, dan kepada Indonesia pada umumnya. Begitupula Gontor, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan kesan mendalamnya bersama Grand Syaikh Al-Azhar, baik saat kunjungan Grand Syaikh ke Gontor, maupun sebaliknya. Tak terasa, obrolan berlangsung selama satu jam. Rombonganpun menuju Hotel UNIDA untuk beristirahat.
Prof. Dr. Jadd el-Rabb Amin Abdul Majid saat menyampaikan ceramah di depan para santri di Masjid Jami’ PMDG
Sore harinya, Prof. Dr. Jadd el-Rabb mengisi ceramah di Masjid Jami’ PMDG. Selama kurang lebih 45 menit, beliau menyampaikan banyak motivasi kepada para santri untuk lebih giat menuntut ilmu. “Orang yang menuntut ilmu akan ditinggikan derajatnya oleh Allah SWT. dan akan dimudahkan jalannya menuju surga.” Tegas beliau kepada para hadirin. Usai ceramah, rombongan kembali menuju Hotel dan beristirahat.
Esoknya, Prof. Dr. Jadd el-Rabb dijadwalkan untuk mengisi seminar di Gedung Utama lantai 4 Universitas Darussalam Gontor. Seminar yang diadakan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Arab ini mengusung tema “Bahasa Arab dan Peranannya dalam Peradaban Dunia”. Usai seminar, beliau dijamu oleh Rektor Universitas Darussalam Gontor, sebelum akhirnya meninggalkan kampus UNIDA menuju ke obyek wisata Sarangan.
Semoga kunjungan selama 3 hari di Pondok Modern Darussalam Gontor memberikan manfaat bagi seluruh keluarga besar PMDG, khususnya para santri dan mahasiswa, juga meninggalkan kesan yang baik bagi Prof. Dr. Jadd el-Rabb Amin Abdul Majid. Menjadi harapan besar, agar kelak para alumni Gontor maupun UNIDA dapat menimba ilmu lebih dalam di Universitas Al-Azhar Kairo, khususnya di Fakultas Dirasat Islamiyyah.brada
Gontor– Pada tahun ini, Gontor mengirim utusannya kembali untuk melanjutkan studi di Univ. Al-Azhar Kairo sebanyak 50 orang, 26 dari putra dan 24 dari putri. Menjelang keberangkatannya, para peserta diwajibkan mengikuti pembekalan intensif untuk menambah kesiapan mereka selama menempuh studi disana.
Kegiatan karantina ini difokuskan di Gedung Asia Lt.2 dan masjid Atiq. Setiap harinya mereka diberikan materi oleh beberapa asatidz Gontor lulusan universitas tersebut, diantaranya : Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc, Al-Ustadz Dr. H. Abdul Hafidz Zaid, Lc, Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, M.A., Al-Ustadz Muhammad Nur, Lc.M.A., Al-Ustadz Agung Setyawan, Lc., dan Al-Ustadz Dhiyaul Haq,Lc. Adapun materi yang disampaikan dalam agenda tersebut adalah : Durusul Lughoh, tamrinat, qira’ah an nusus wa muqarrar, qira’ah al maqolah wal jaridah, al-insya’, nahwu, sharf, balaghah, dan khot.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A. Dalam sambutannya beliau menyampaikan berbagai hal yang berkenaan dengan pelaksanaan karantina intensif calon penerima beasiswa Al-Azhar. Beliau menyampaikan bahwa karantina yang diselenggarakan panitia bertujuan untuk memberikan bekal dan pengetahuan terkait pembelajaran di Universitas Al-Azhar. Ahsy18
Darussalam–Tepat seminggu yang lalu, pada hari Jum’at pagi (22/12) diadakanlah pembukaan Gontor Olympiad secara resmi oleh Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Di waktu yang sama, acara Scout Olympiad dimulai, dengan persiapan yang cukup dan tekad yang bulat, para pramuka ini mengikuti setiap event perlombaan dengan serius dan riang gembira, because, “scout is joly game”. Scout Olympiad bertujuan untuk melatih ketangkasan, kebersamaan dan keterampilan santri dalam berbagai hal. Acara ini dibagi menjadi 2 subdivisi, yaitu antarrayon sighor/kibar dan antargugus depan pramuka. Berikut adalah macam-macam perlombaan yang diadakan:
LKKB Resmi Scrabble
LKKB Isyarat Panjat Pinang
Sandi-sandi LKKB Variasi
Pindah Gunung Anekdot
Bowling Recycle Me
Cerdas Cermat Makan Kerupuk
Panco Memanah
Sumo Fighter Fun Board
Save ball Goni Racing
Goyang Tomat Tebak Kata
Bola Santri Dangdut Dasa Dharma 3 Bahasa
Ninja Warrior Dragon Ball
Perlombaan demi perlombaan berjalan hingga pada saatnya waktu pembagian hadiah tiba. Jum’at pagi (29/12), diadakanlah pembagian hadiah untuk para pemenang lomba Scout Olympiad di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) oleh Pimpinan Pondok. Untuk Subdivisi Kepramukaan Antarrayon, yang keluar sebagai juara umum adalah rayon Palestina dan untuk juara favorit diraih oleh rayon Darul Hijrah. Sementara pada Subdivisi Kepramukaan Antargugus Depan, yang berhasil meraih juara umum adalah Gugus Depan 15089-01 dan juara favorit diraih oleh Gugus Depan 15089-07.
Adapun hasil akhir perlombaan Scout Olympiad periode 1438-1439/2017-2018 ini adalah sebagai berikut:
Darussalam-Kulliyatu-l-Mu‘allimin Al-Islamiyah (KMI) Jalankan Program Fathu-l-Kutub untuk siswa Kelas 5. Acara ini berjalan 4 hari, dimulai dari hari Sabtu (30/12) sampai hari Selasa (2/1). Dibuka langsung oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PMDG. Sebelum dibuka resmi oleh Pimpinan Pondok, terlebih dahulu Panitia Fathu-l-Kutub (FK) mengadakan pengarahan di hari Rabu (27/12), meliputi materi Tauhid/’Aqidah, Hadits, dan Fiqh di 6 tempat yang berbeda. Diikuti oleh 662 santri yang terbagi ke dalam 43 kelompok.
“Fathu-l-Kutub ini merupakan muqaddimah (permulaan). muqaddimah untuk menyongsong Fathu-l-Kutub (FK) yang sebenarnya di kelas 6.” Jelas Kiai Syamsul, tujuannya untuk mengenalkan kitab-kitab kuning kepada santri kelas 5, dari jenis-jenisnya, cara membacanya, cara mengambil konklusi, dsb. Kitab-kitab yang digunakan dalam FK ini adalah kitab-kitab yang sederhana, masih mudah dipahami, karena masih permulaan.
Dulu, acara FK ini memang hanya dikhususkan untuk kelas 6. Masalah-masalah yang dicari masih bebas, alias boleh membahas apa saja yang mereka temukan dalam kitab-kitab yang disediakan. Namun, para asatidz mengubah metodenya untuk efektifitas dan efisiensi acara ini. Sekarang, FK sudah dimulai sejak kelas 5 (sebagai pengenalan), masalah-masalah yang dicari sudah ditentukan, dan pembahasannya dibimbing dengan intensif, baik dari segi materi juga bahasa.
Dalam penutupan, beliau, Kiai Syamsul berpesan bahwa semua alumni Gontor harus bisa membaca kitab kuning, bisa membaca (kitab kuning) yang dimaksud adalah bisa menentukan ‘A-I-U’-nya (Nahwu) dan mengerti apa yang dibaca. Oleh karenanya,
Alhamdulillah acara berjalan lancar. Tidak ada kendala yang fatal. Santri-santri bersemangat menjalankan program ini, terlebih dalam berdiskusi, bertanya hal-hal yang baru mereka kenal dalam kitab kuning. Di akhir acara, panitia memilih 10 santri terbaik sebagai motivasi kepada santri yang lain. AaRum
Suasana Penutupan Fathul-l-Kutub Kelas 5 oleh Pimpinan