Home Blog Page 381

Senat Mahasiswa Ushuluddin UNIDA Gontor Gelar Seminar Nasional

0

SIMAN-Guna menambah wawasan tentang kajian orientalis dalam studi agama, Senat Mahasiswa Fakultas Ushuluddin menggelar Seminar Nasional. Seminar yang bertemakan “Pengaruh Orientalis Terhadap Studi Agama” ini dilaksanakan pada Hari Kamis (14/4) di Aula Center For Islamic And Occidental Studies (CIOS) Universitas Darussalam Gontor. Tepatnya pada pukul 20.00 WIB. Acara ini diikuti oleh Mahasiswa Fakultas Ushuluddin dari 3 Kampus; Mahasiswa Ushuluddin Kampus Siman, Rabithah, dan Kediri.

Datang sebagai pembicara dalam seminar ini, Dr. Syamsudin Arif, M.A. beliau termasuk salah satu peneliti INSIST dan juga penulis buku “Orientalis dan Diabolisme Pemikiran”. Dalam seminar ini beliau sangat senang sekali, Karena melihat mahasiswa UNIDA yang aktif selama jalanya acara ini. Tidak sedikit yang mengutarakan pertanyaan kepada beliau tentang problematika yang ada pada zaman ini.

Usai terlaksananya kegiatan ini, harapan besar untuk mahasiswa UNIDA Gontor, khususnya mahasiswa Ushuluddin untuk lebih memperdalam wawasan tentang kajian orientalis.aflah19

Mabikori PMDG Adakan Mugus Bagi Adika Pramuka Penegak

0

DARUSSALAM–Pada hari Kamis (31/3), tepatnya tiga minggu yang lalu. Majelis Pembimbing Koordinator (Mabikori) Gugus Depan 15089 Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) adakan Musyawarah Kerja Gugus Depan (MUGUS) bagi adika-adika Penegak Kelas 3 Intensif dan 4 yang jumlahnya mencapai 795 orang. Acara ini dibuka resmi oleh Ustadz Prayitno dan diselenggarakan selama dua hari dengan tiga kali sidang; yaitu, Sidang Komisi diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) PMDG pada hari Kamis siang, Sidang Pleno pada hari Jum’at pagi di ruang kelas-kelas yang telah ditentukan oleh panitia, dan Sidang Paripurna pada hari Jum’at sore di GOR PMDG.

“Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mengevaluasi dan memperbaiki ketetapan musyawarah kerja gugus depan tahun lalu, sehingga program kerja yang akan datang menjadi lebih baik. Selain itu, acara ini juga bertujuan untuk megajarkan organisasi kepada para adika-adika pramuka penegak, dan diharapkan pada masa yang akan datang, apa yang menjadi keputusan dan kesepakatan dalam MUGUS kali ini dapat dikerjakan dengan baik dan maksimal.” ujar Fahmi Aulia Rahman, salah seorang staf Mabikori. ikami86

Kegiatan Latihan Kepramukaan di Gontor Resmi Dinonaktifkan

0

GONTOR–Tepat pada Kamis (14/4) siang, acara Penutupan Kegiatan Latihan Kepramukaan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dilaksanakan. Penutupan dimulai dengan Ujian Tulis untuk segenap adika pramuka di masing-masing kelompok. Setelah barang satu jam, mereka bergegas menuju halaman Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) guna mengikuti Upacara Penutupan. Pada kesempatan itu, Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Harian (Mabikori) juga mengadakan Pembacaan Gugus Depan (Gudep) Terbaik untuk pertengahan tahun kedua ini. Keluar sebagai Juara Umum, Gugus Depan 15089-01, yang pada periode ini, mereka telah berhasil meraih poin terbanyak di antara Gudep lainnya.

Perlu diketahui, selain kepramukaan, ada beberapa kegiatan lain yang juga turut dicukupkan. Kegiatan yang dimaksud adalah Pelajaran Sore, Latihan Pidato, dan Aktivitas Bahasa. Hal ini diadakan agar para santri dapat lebih fokus dalam belajar, mengingat semakin dekatnya masa Ujian Akhir Tahun di PMDG, dan santri membutuhkan waktu ekstra untuk belajar. Selain itu, kegiatan tersebut merupakan ekstrakulikuler yang sifatnya adalah sebagai tambahan, sehingga tidak terlalu jadi masalah jika kegiatan itu dinonaktifkan untuk sementara waktu.

“Dinonaktifkannya seluruh kegiatan ekstrakulikuler di PMDG ini, tidak lain adalah bertujuan untuk memfokuskan para santri dalam mempersiapkan diri untuk menghadapi Ujian Akhir Tahun” ungkap, H. Farouq Fathurrahman, salah seorang staf KMI Gontor. biibmufassir

Kiai Syamsul Beri Arahan Menjelang Ujian Pelajaran Sore

0

GONTOR–Pada Rabu (13/4), K.H. Syamsul Hadi Abdan, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menyampaikan beberapa nasehatnya untuk para penguji dan pengawas Ujian Pelajaran Sore tahun ini. Pengarahan berlangsung di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), mulai pukul 20.15 hingga 21.30 WIB. Hadir pula dalam acara rutin ini, beberapa guru senior, sebagai pembimbing panitia dalam mensukseskan ujian yang rencana akan berlangsung selama 6 hari ini.

Diawali dengan ujian lisan pada Jum’at (15/4), yang mana, ujian tersebut dikhususkan untuk para siswa baru dan sebagian siswa kelas 5. Dilanjutkan dengan Ujian Tulis yang diadakan pada hari Sabtu (16/4) hingga Rabu (20/4).

Pengarahan ini ditujukan untuk mengembangkan kembali motivasi para penguji dan pengawas ujian dalam menjalankan tugasnya. Diharapkan dengan adanya pengarahan ini, para penguji dan pengawas bisa lebih baik lagi dalam bekerja untuk kemajuan pondok tercinta. sahir_88

Gontor Adakan Ujian Pelajaran Sore untuk Siswa

0

GONTOR–Sebagaimana pada tahun sebelumnya, Pondok Modern Darussalam Gontor menyelenggarakan Ujian Pelajaran Sore untuk segenap siswanya. Ujian yang berlangsung selama enam hari tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu Ujian Lisan dan Ujian Tulis. Ujian Lisan dilaksanakan pada Jum’at (15/4), dengan diikuti oleh seluruh siswa baru dan siswa Kelas 5 KMI. Disusul dengan Ujian Tulis, yang dimulai pada Sabtu s/d Rabu (16-20/4).

Pada Ujian Lisan, guru yang terlibat sebagai penguji sebanyak 78 orang guru. Adapun siswa, sebanyak 1125 orang diuji, mengingat posisi mereka di pondok yang masih sebagai siswa baru. Sedangkan Ujian Tulis, panitia melibatkan 95 orang guru sebagai pengawas, dengan 3406 orang siswa sebagai peserta ujian.

Pada umumnya, tujuan pelaksanaan ujian di Indonesia adalah untuk mengukur sisi akademis siswa. Di mana para siswa diuji dengan berbagai macam soal dari seluruh mata pelajaran yang ada. Namun, di Pondok yang kini berusia 90 tahun ini, ujian bukan hanya diperuntukkan bagi siswa, namun para guru pun turut diuji. Bahkan, pimpinan pondok, direktur, ketua lembaga, dan semua komponen yang ada di Gontor juga diuji. Diuji oleh siapa? Diuji oleh umat Islam sedunia. Karena pondok yang saat ini memiliki 20 kampus cabang ini, sejak 1958 telah diwakafkan kepada umat Islam sedunia. b.Dasasta

Mahasiswa SEI UNIDA Gontor Adakan Studi Akademik di Malaysia

0

MALAYSIA–Studi Akademik (SA) merupakan kegiatan tahunan Mahasiswa Universitas Darussalam (Unida) Gontor. Pada Selasa (1/3) segenap mahasiswa UNIDA Gontor Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Program Studi Ekonomi Islam Semester IV mengadakan studi akademik di Malaysia. Kegiatan ini bertujuan untuk memperluas wawasan mahasiswa tentang Lembaga Keuangan dan Lembaga Ekonomi Kontemporer.

Acara berlangsung selama 10 hari dengan diikuti oleh 47 orang mahasiswa/i dan dua orang pembimbing, Ustadz Mufthi Afif, M.A. dan Ustadzah Richa Angkita Mulyawisdawati, M.A. Diawali dengan kegiatan keliling kampus Universiti Sains Islam Malaysia (USIM), lalu para peserta mendapat kesempatan untuk mengikuti sesi belajar mengajar di dalam kelas bersama mahasiswa USIM lainnya. Selain itu, peserta juga dipersilakan untuk mengikuti acara seminar yang dihadiri oleh Chief Executive Officer (CEO) of CIMB, Tengku Dato’ Sri Zafrul Tengku Abdul Aziz.

Keesokan harinya, kegiatan dilanjutkan dengan kunjungan ke Bank Malaysia, Perusahaan Coklat Beryl, dan beberapa pasar tradisional Malaysia. Dengan adanya acara ini, diharapkan para mahasiswa menjadi lebih giat dalam mengembangkan ekonomi kontemporer. sahir86

Perkajum V: Berkemah Sejak Dini

0
Peserta Perkajum bersenang ria di rute hiking.
Peserta Perkajum bersenang ria di rute hiking.

Gontor–Perkajum (Perkemahan Kamis–Jum’at) kembali diadakan, peserta perkajum kali ini seluruhnya diambil dari santri baru, baik kelas 1 ataupun kelas 1 intensif. Bagi mereka berkemah merupakan hal yang baru, karena mereka belum terbiasa dengan kegiatan pramuka selain latihan wajib hari Kamis. Perkajum V ini mengambil tema “Pengenalan Berkemah ala Gontor”.

Seluruh peserta Perkajum berbaris rapi di depan Balai  Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada Kamis (24/3). Dipimpin oleh Al-Ustadz Sabar upacara pembukaan Perkajum berjalan lancar. Beliau berharap dengan acara ini kepramukaan di Gontor semakin baik. Setelah itu, staf Mabikori (Majelis Pembimbing Koordinator Pramuka) melepas satu persatu regu dari setiap POT. Mereka menuju desa Wilangan yang berada di di Tenggara desa Gontor, berjarak sekitar 5 km dari Kampus Gontor.

Sesampainya di bumi perkemahan peserta langsung diarahkan untuk membangun tenda, lalu persiapan acara Unggun Gembira, acara ini berbentuk penyalaan api unggun disertai dengan pertunjukan-pertunjukan dari peserta. Ada yang menampilkan tari (dance), beladiri, nasyid, dll. Dimeriahkan juga oleh MBGND, Perbeda, dan Persada.

Jum’at pagi, seluruh peserta mengikuti senam bersama, gerakan senam pramuka sangat berbeda dengan senam biasa. Senam pramuka lebih fleksibel, lebih energik. Seluruh peserta menikmati kegiatan ini, kegiatan demi kegiatan berjalan baik. Dan acara yang paling ditunggu-tunggu adalah hiking. Dimana para peserta diberi rute ke sebuah daerah dengan melalui beberapa pos. Setiap pos ada tantangan sendiri-sendiri, tantangan tersebut tidak terlepas dari nilai kepramukaan di Gontor. Seperti kemandirian, kebersamaan, kecakapan menyelesaikan masalah, dll. AaRum

Wahai Generasi Muslim, Perkaya Iman, Perkuat Barisan!

0

Bapak-bapak guru, anak-anakku sekalian,
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Generasi pertama, Trimurti bersama para anshor-nya, telah lama meninggalkan kita. Dan kini, generasi kedua sudah memasuki masa tua, usia kami ini sudah senja. Kami –generasi kedua– tinggal amanu dan ‘amilu shalihah, syukur-syukur kalau kami masih bisa tawasau bi-l-haq wa bi sabr. Sakit dan ajal datang tanpa minta izin, datangnya mendadak, tidak terduga. Bisa menjangkiti siapa saja. Saat inilah kami benar-benar menginsyafi ightanim khamsan qabla khamsin, sihhataka qabla saqamika, kemudian hayaataka qabla mautika.
Oleh karena itu, generasi ketiga dan seterusnya harus sudah siap menerima dan meneruskan perjuangan, harus istiqamah pada nilai dan jiwa pondok, meskipun berbagai gelombang intervensi menerjang. Siapapun nanti yang memimpin pondok ini, nilai dan jiwa pondok harus tetap berdiri tegak.
Disiplin dan peraturan yang kita gunakan ketika santrinya masih 10 orang, berbeda dengan disiplin dan peraturan ketika santri kita sudah melebihi dua puluh ribu orang. Disiplin, peraturan, teknis pelaksanaan dan lain sebagainya mungkin mengalami perubahan, namun nilai dan jiwa tidak boleh berubah, karena ini adalah amanat.
Gontor menggunakan sistem yang paling baik. Ketika Gontor melihat satu sistem yang lebih baik, lebih efektif, lebih efisien, dan sejalan dengan nilai dan jiwa pondok, maka akan diambil dan segera digunakan, sedangkan sistem yang lama akan ditinggalkan. Kalau seandainya di masa mendatang, sistem yang lama dirasa lebih efektif, efisien, dan sejalan dengan nilai dan jiwa pondok, maka akan digunakan kembali. Begitulah Gontor menggunakan sistem. Itulah dinamika perkembangan kemodernan. Bukan hanya alatnya saja yang modern dan baru, tapi sistemnya juga harus diperbarui. Dengan segala kemampuan yang ada, kita mampu menjadi tuan di negeri sendiri.
Sistem Gontor tidak mabni. Sistem kita berkembang sesuai tuntutan perkembangan zaman, tapi nilai dan jiwa pondok harus mabni, harus tetap tegak hingga akhir zaman.

Anak-anakku sekalian,
Pondok ini bukan milik HAM. Santri datang ke pondok ini bukan untuk memperjuangkan HAM. Santri datang ke pondok untuk belajar. Pondok ini adalah milik nilai, jiwa, dan filsafat hidupnya. Jangan sampai tergoda, jangan sampai tergelincir, terkecoh, tertipu dengan bisikan pihak luar yang terdengar manis namun sejatinya meracuni. Tanamkan dengan baik dalam hatimu, “ke Gontor, apa yang kau cari?”
Dulu tidak ada tagihan, hingga beberapa santri tidak membayar SPP dan uang makan. Bahkan ada beberapa santri tidak membayar hingga satu tahun ajaran, maka terpaksa mereka makan lauk pauk seadanya. Akhirnya mereka kecewa, mengecewakan, kemudian mengajak kecewa. Apakah kecewa akan menyelesaikan masalah? Tidak! Bila kami kecewa karena keterampilan berbahasa Arabmu menurun, apakah lantas kami lari, atau mengusir kalian dan mencari santri lain? Tidak! Itu justru akan menambah masalah. Anak-anakku…. ada seribu satu alasan untuk kecewa, dan juga ada seribu satu alasan untuk tidak kecewa. Kebijakan Pimpinan mungkin banyak yang tidak adil, tapi niat kami untuk mengeluarkan kebijakan yang tidak adil, Insya Allah tidak ada. Kami berusaha untuk mengedepankan kebijakan yang menyangkut kepentingan dan kebutuhan untuk orang banyak.
Belajar di pondok ini, jangan sampai salah niat. Jangan sampai salah memahami kata diwakafkan. Bukan hanya bangunannya saja yang diwakafkan, Trimurti juga mewakafkan nilai, jiwa, dan filsafat hidup. Kita sebagai penerima wakaf harus menjaga dan lestarikannya.
Trimurti mewakafkan dengan ikhlas. Keluarga, anak, dan yang menerima wakaf juga ikhlas. Jangan dibentur-benturkan dengan egoisme, ambisi dan kepentingan pribadi! Itu hanya akan membuat program pondok menjadi terbengkalai, dan kamu akan terpental.
Seorang pejabat tidak mampu mengurus pondok dan santri. Seorang pengusaha juga tidak mampu mengurus pondok dan memimpin santri. Hanya orang yang memiliki jiwa kiai-lah yang mampu mengurus pondok dan memimpin santri. Karena dengan keterpanggilan jiwa, dia ingin menyebarkan ilmunya demi tegaknya Islam. Kalian semua adalah calon kiai di masa mendatang. Kalian adalah mujahid yang siap berjuang dengan harta, tenaga, bahkan nyawa untuk menegakkan agama Allah.

Anak-anakkku sekalian,
Kita akan menghadapi umur pondok yang ke-90 tahun. Gontor sudah sedemikian besar bukan karena jasa pimpinan pondoknya, bukan karena Direktur KMI-nya, bukan karena ketua yayasannya, bukan karena ketua IKPM-nya, ini semua karena kebersamaan, ini semua adalah hasil perjuangan kita bersama. Kita harus terus memupuk kebersamaan. Allah bersama kita. Allah bersama mereka yang bersatu untuk meninggikan kalimat Allah.
Kultur dan struktur pondok, spesial dan unik sekali. Kehidupan kita adalah kehidupan yang sakral. Di atas hanya Allah, di bawah hanya tanah. Ruh kita adalah keikhlasan, nafas kita adalah pengorbanan, jiwa kita adalah perjuangan. Yang mengajar, ikhlas, dan yang diajar juga ikhlas. Menjadi pengurus OPPM karena keikhlasan, dan diturunkan dari OPPM juga karena keikhlasan. Mengangkut sampah, menjaga gerbang, bulis lail, menjaga kantin, menyiram tanaman, semuanya berangkat dari keikhlasan. Bagaimana kita tidak bersyukur melihat suasana keikhlasan ini, indah… Inna shalaatii, wa nusukii, wa mahyaya, wa mamaatii, fi hadza al-ma’had, lillahi ta’ala. Harus seperti itu! Kalau tidak, maka kalian akan terpelanting keluar. Ikhlasnya hati, hanya Allah dan pelakunya yang tahu.

Anak-anakku sekalian,
Zaman ini adalah zaman yang susah ditebak. Ekonomi, teka-teki. Politik, teka-teki. Pendidikan, teka-teki. Sosial, teka-teki. Di setiap bidang, ada saja iblis dan dajjal yang merusak. Zaman ini, banyak kucing yang ingin makan rumput dan banyak kambing yang ingin makan daging. Itulah gambaran parahnya penyakit egoisme yang sedang terjadi sekarang, sudah sangat akut. Tidak puas dengan apa yang sudah ia dapat. Yang terpenting dari itu semua adalah bersyukur.
Dalam berjuang di pondok ini, kita harus tahu, kemana arah tujuan pondok ini. Apa yang bisa kita perjuangkan untuk pondok, apa yang bisa kita bantu untuk pondok, apa yang bisa kita berikan untuk pondok. Bukan, “saya dapat apa?”, “apa untungnya bagi saya?”. Itu adalah dajjal egoisme. Waspadalah!

Qabidh ‘ala jamr. Zaman sekarang, orang yang mempertahankan kebenaran, menjaga aqidah, memperjuangkan syariah, seperti orang yang menggenggam bara api di tangannya. Musuh Islam dengan segala usaha dan tipu dayanya membuat Islam dan Muslim menjadi agama dan umat yang harus dipersalahkan, dipojokkan, ditindas, dan didhalimi. Umat Islam saat ini, sedang diuji dengan itu. Oleh karena itu, kemauanmu, jiwa kerja kerasmu, jangan sampai hilang. Kerja keras datang dari keterpanggilan jiwa, dan keterpanggilan jiwa, datang dari Allah. Musuh Islam berusaha semaksimal mungkin untuk menghilangkan kemauan dan jiwa pekerja keras dari dalam diri setiap Muslim. Dengan demikian, Muslim mudah dicerai berai dan kemudian mudah untuk dihancurkan, na’udzubillah. Maka perbanyak munajat kepada Allah. Perbanyak zikir. Perbanyak wirid.
Kemauan mendirikan pondok, mendirikan madrasah datang dari keterpanggilan jiwa yang diturunkan oleh Allah. Niat kita, li i’lai kalimatillah. Jangan terkecoh, jangan sampai logika shalihmu tergelincir dengan hasutan musuh Islam. Jangan menjadi bebek!
Tidak boleh seorang Muslim mendo’akan orang tuanya yang kafir yang telah meninggal. Bukan karena aqidah orang tuanya yang berbeda dengan aqidah anaknya. Tapi karena hubungan orang tuanya dengan Allah telah terputus, sehingga tidak bisa dan tidak mungkin do’a anaknya akan sampai kepada Allah. Namun, bila orang tuanya masih hidup, anaknya masih bisa mendo’akan agar mendapat hidayah. Untuk hal ini, kita tidak bisa mengatakan ekstrim. Karena telah ada ayat yang menjelaskan. Walaupun manusia seluruh dunia sepakat bahwa Allah itu dua, kesepakatan mereka tidak akan mampu mengubah Allah menjadi dua, Dia selamanya tetap Esa. Allah tidak membutuhkan penghambaan kita, justru karena kita sangat membutuhkan Allah, kita harus menghamba kepada-Nya.
Ma al-faqra akhsya alaikum. Nabi kita, Muhammad tidak takut, jika umatnya menjadi umat yang miskin. Tapi beliau takut jika Allah luaskan, lapangkan, dan mudahkan dunia bagi Muslim, sehingga mereka tidak lagi berjihad di jalan Allah, niatnya tidak lagi lillahita’ala, tapi mereka berbuat untuk harta, mereka berebut dunia. Kaya dunia, namun miskin hati dan akhirat, na’udzubillah.
Anak-anakku, kekayaan, ketampanan, kecantikan, kepintaran tidak menjamin kebahagiaan seorang manusia. Para artis mungkin bisa menghibur orang lain, namun belum tentu mereka bisa menghibur dirinya sendiri. Berapa banyak para artis yang akhirnya terjerat narkoba dan alkohol, karena hatinya belum menemukan kedamaian dan kebahagiaan.
Perkayalah hatimu dengan iman!
Yang paling penting bagi kita saat ini adalah memperkuat soliditas intern. Pondok ini maju, bukan karena pers, bukan karena fasilitas, bukan karena banyaknya tamu, bukan karena banyaknya bantuan, tapi karena kiprahnya orang dalam, karena solidnya barisan orang dalam. Berkiprahlah untuk masyarakat dan pondok ini!

Disampaikan oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor
Pada Acara Peringatan Persemar (Peristiwa 19 Maret), BPPM, Sabtu, 19 Maret 2016. farouq

Kiai Hasan Estafetkan Nilai-nilai Kepesantrenan dalam Workshop di PM. Tazakka, Batang

0

BATANG–Pada Ahad (10/4), K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menghadiri acara Workshop tentang Kemandirian Pesantren Alumni Gontor di Pondok Modern Tazakka, Batang, Pekalongan. Bukan saja menghadiri, beliau juga turut menyampaikan pidato ‘kepesantrenan ‘di hadapan 88 orang Pimpinan Pondok Pesantren Alumni Gontor se-Indonesia. Termasuk di antaranya Dr. K.H. Zulkifli Muhadli, S.H., M.M., Pimpinan PP. Al-Ikhlas Taliwang, dan Drs. K.H. Sofwan Manaf, M.Si., Pimpinan PP. Darunnajah Ulujami.

Di sela pidatonya yang berdurasi 2,5 jam (08.30 s/d 11.00 WIB) tersebut, beliau menegaskan bahwa dalam menjalankan segala program dan aktivitas, kita semua harus menjadi teladan, bukan sekedar memberi teladan. Terlebih lagi bagi para Pimpinan Pondok. Ibda’ Binafsik (red-bahasa Arab: Mulailai dari diri sendiri). Dengan begitu, para santri akan bergairah dalam menimba ilmu di pondok pesantren.

Selain itu, beliau juga menyampaikan, bahwa di lingkungan pesantren, tidak ada istilah ‘Untung Rugi’, melainkan hanya untung saja. Karena, siapapun yang tinggal di pesantren, pasti beruntung.

“Di pesantren, tidak ada istilah ‘Untung Rugi’, yang ada hanyalah untung, semuanya beruntung. Semua yang hidup di pesantren pasti beruntung. Baik gurunya, santrinya, tukang pelnya, tukang masaknya, dll. Semuanya beruntung.” tukasnya sambil dibarengi dengan tepuk tangan meriah dari para hadirin.

Pada malam harinya, beliau menyempatkan diri untuk memberikan nasihat di hadapan seluruh dewan guru Pondok Modern Tazakka terkait ‘kehidupan yang penuh barokah’ yang hanya ada di lingkungan pesantren. Sesi tersebut berlangsung mulai pukul 20.30 s/d 21.30 WIB di tempat di mana workshop diadakan, yaitu Gedung Rabithah Lt. 2 PM. Tazakka.

Rombongan Gontor saat disambut oleh Pimpinan PP. Darul Amanah di rumah kediaman.
Rombongan Gontor saat disambut oleh Pimpinan PP. Darul Amanah di rumah kediaman.

Perjalanan dilanjutkan dengan kunjungan ke PP. Darul Amanah, Ngadiwarno, Sukorejo, Kendal. Bersama Ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM), H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag., beliau disambut hangat oleh Keluarga Besar Pondok yang kini telah berusia 26 tahun itu. Di pondok pesantren yang santrinya berjumlah 1.800 orang putra/i itu, lagi-lagi beliau diberi kesempatan untuk menyampaikan tausiyahnya. Turut hadir pada acara tersebut Bapak Wakil Bupati Kendal, Drs. H. Masrur Masykur, yang mana beliau juga merupakan alumni Gontor, tepatnya tahun 1973.

Kunjungan diakhiri dengan peresmian secara simbolis (potong pita) Gedung Darussalam PP. Darul Amanah (asrama santri). Kiai Hasan beserta rombongan lantas meninggalkan lokasi acara, melanjutkan perjalanan menuju Gontor, Ponorogo. b.Dasasta

DASS 90 Tahun PMDG Dipastikan Lebih Meriah Dari DASS 80 Tahun

0

DASSDARUSSALAM – Pagelaran Seni Darussalam All Stars Show (DASS) merupakan salah satu rentetan puncak acara Peringatan 90 Tahun Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Seperti DASS yang telah memeriahkan peringatan 10 Windu atau 80 Tahun PMDG pada tahun 2006 kemarin, DASS yang akan diselenggarakan pada September 2016 mendatang tentunya akan lebih meriah dan berwarna. Guna mewujudkan harapan tersebut, pada Jum’at (15/4) Panitia mengadakan audisi guna menyaring bakat-bakat yang dimiliki oleh segenap santri. Dalam audisi tersebut banyak macam penampilan yang disuguhkan kepada para juri, mulai dari menyanyi, group dance, drama, pantomim, hingga penampilan unjuk kemahiran dalam memainkan gitar dan alat-alat musik lainnya. Peserta audisi yang mendaftar ke Panitia lebih kurang berjumlah 250 orang. Audisi dilangsungkan di samping Gedung 17 Agustus,  mulai dari pagi sampai sore. Kriteria acara yang akan diterima oleh dewan juri bukan hanya pertunjukan yang menghibur, tapi juga harus sarat dengan nilai-nilai dan misi yang dijiwai oleh PMDG.

Sesuai jadwal, DASS akan diselenggarakan pada hari Kamis, 8 September 2016 mendatang. Acara ini dapat disaksikan oleh santri-santri dan guru-guru PMDG, dan segenap tamu dan masyarakat yang ada di PMDG saat itu. Untuk mengakses kalender kegiatan Peringatan 90 Tahun PMDG silahkan mengakses link di bawah ini: http://www.gontor.ac.id/berita/kalender-kegiatan-peringatan-90-tahun-pondok-modern-darussalam-gontor