Home Blog Page 543

ISID Gontor 6 Lahir dengan Prodi Mu’amalat

0

MAGELANG—Merupakan sebuah kesyukuran bagi seluruh asatidz Pondok Modern Gontor 6 “Darul Qiyam” Magelang dengan dicetuskannya perkuliahan baru di pondok mereka, Oktober lalu. Kampus ke-5 Institut Studi Islam Darussalam (ISID) akhirnya terwujud dengan Fakultas Syari’ah untuk program studi (prodi) Mu’amalat. Inilah prodi pertama sekaligus perintis lahirnya ISID Gontor 6 di kampus yang terletak di Jawa Tengah ini. ISID sendiri, sebelum berdirinya kampus ke-5 ini telah memiliki 4 kampus yang lokasinya berjauhan satu sama lain. Keempat kampus itu adalah Kampus Gontor 1, Kampus Siman, Kampus Mantingan dan Kampus Kediri. Dengan adanya kampus baru di Magelang ini, ISID terlihat semakin dinamis mengembangkan sayapnya demi mencetak kader-kader umat di masa depan. 

Tepatnya, kampus ISID yang baru ini terletak di Gedung Gaza, Pondok Modern Gontor 6, dengan dilengkapi perpustakaan beserta koleksi buku-bukunya dalam bidang ekonomi. Mahasiswanya berjumlah 79 orang yang seluruhnya merupakan guru-guru Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) di Pondok Modern Gontor 6 “Darul Qiyam” Magelang. Merekalah mahasiswa perdana yang mengisi Gedung Gaza di mana para dosen Syari’ah menyampaikan materi-materi perkuliahan.  

Setelah sepekan menjalani Orentasi Progam Studi dan Pengenalan Kampus (OPSPEK), mereka pun dilantik secara resmi sebagai mahasiswa baru dalam acara Inaugurasi Mahasiswa Baru ISID Periode 1430, Senin (12/10) silam, bertempat di aula Gedung Pakistan Gontor 6. Selaku pembantu rector (purek) 1 ISID, K.H. Imam Subakir Ahmad mengesahkan mereka sebagai mahasiswa perintis Kampus Gontor 6. Acara bersejarah ini disaksikan pengasuh Pondok Moder Gontor 6, Ustadz H. Muhammad Syuja’i, BA, guru-guru senior Pondok Modern Gontor 6 dan dosen-dosen dari beberapa universitas di Yogyakarta yang nantinya akan mengajar mereka.

“Sebenarnya, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor telah menganjurkan kepada rektor dan para dekan ISID untuk membangun perkuliahan di kampus Pondok Modern Gontor 6 sejak tahun 2005. Tapi, dikarenakan jarak kampus yang lumayan jauh dan minimnya jumlah dosen yang dibutuhkan, proses pelaksanaan pembangunan perkuliahan pun menjadi terhambat. Namun, alhamdulillah akhirnya keinginan tersebut dapat terwujud pada tahun ini,” ujar K.H. Imam Subakir Ahmad dalam sambutannya ketika acara inaugurasi, Senin (12/10) sore.

Setelah inaugurasi mahasiswa baru, perkuliahan aktif dan berjalan lancar. Materi perkuliahan meliputi Studi Manajemen Islam yang diampu Drs. H. Y. Suyoto Arief, Ilmu Tafsir diampu Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag., Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Windu Baskoro, S.E., M.M., kemudian materi Sejarah Peradaban Islam disampaikan H. Anang Rikza Mashadi, Filsafat Umum oleh Dr. H. Sarmawi Munthe, M.A., materi Bahasa Arab diampu oleh H. Yarin Rahmat, Lc. M.Ag., Ulumul Qur’an disampaikan oleh Dr. A. Mahfudz Masduki, M.A., untuk materi Bahasa Indonesia disampaikan Daniar Siahaan, S.H.I. dan materi Bahasa Inggris diampu oleh Eko Nur Cahyo, S.H.I. Terakhir, materi Ulumul Hadits oleh Dr. Zuhad Masduki, M.A.
 

Dr. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A.: ‘UDKHULUU FII GONTOR KAAFFAH’

0

MANTINGAN—Dalam khutbahnya yang disampaikan pada acara Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy (PKA) di Gontor Putri 1, Sabtu (7/11) lalu, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. selaku pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor menekankan arti pentingnya Khutbatu-l-‘Arsy bagi santriwati lama maupun baru. “Kita harus masuk Gontor secara utuh dan menyeluruh, udkhuluu fii Gontor kaaffah. Ikutilah segala kegiatan yang ada di pondok ini dengan ikhlas dan kaaffah,” ungkap beliau di sela-sela khutbah.


Acara yang digelar di Lapangan Auditorium Gontor Putri 1 ini berlangsung mulai pukul 07.00 hingga pukul 11.00 WIB. Seluruh peserta Apel Tahunan dituntut untuk berdisiplin, tak seorang pun yang datang terlambat. Di sinilah nampak nilai-nilai kedisiplinan Gontor yang sangat diutamakan. Sebabnya, di samping nilai-nilai kepesantrenan yang terus terjaga, dengan disiplin itulah Gontor bisa maju sampai sekarang. Bahkan, di negara manapun juga, kedisiplinan merupakan asas keberhasilan yang tidak bisa ditawar-tawar.   

Acara tahunan Pondok Modern Darussalam Gontor ini  dihadiri oleh 4.506 orang yang terdiri dari seluruh santriwati Gontor Putri 1 dan 2 beserta asatidz ditambah para tamu undangan dari Gontor dan cabang-cabangnya yang lain. Memang, PKA khusus diperuntukkan bagi Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor. Sehingga, pondok tidak pernah mengundang orang luar seperti bupati ataupun gubernur untuk mengikuti acara ini. Hal ini sudah menjadi sunah Pondok Modern Darussalam Gontor yang harus selalu dijaga waktu demi waktu.
 
Perhelatan akbar ini adalah barometer pondok selama satu tahun. Setiap santriwati dan para asatidz akan mampu menilai dan mengukur kemampuan pondok untuk menghadapi program yang ditargetkan untuk satu tahun ke depan. Untuk itu, PKA senantiasa menghadirkan tema filosofis yang mengandung visi dan misi pondok selama setahun. Adapun visi dan misi Gontor Putri 1 pada tahun ini terkandung dalam tema PKA “Peningkatan Kekhusyukan dalam Jihad Gontory Demi Mewujudkan Gontor Putri yang Ideal”. Hal ini sudah tercermin pada kesungguhan santriwati yang tampil pada PKA kali ini seperti Paskibra, Atraksi Pramuka, Senam Kreasi, Tari Massal, maupun Baris-Berbaris Antar Konsulat.

Di antara penampilan-penampilan di atas, Baris-Berbaris Antar Konsulat merupakan satu-satunya perlombaan yang ada sekaligus menjadi bagian dari Apel Tahunan itu sendiri. Lima Besar Terbaik diumumkan Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. setelah beliau menyelesaikan khutbahnya. Konsulat Ponorogo yang diwakili barisan Konsulat Ponorogo I kembali berjaya seperti tahun-tahun sebelumnya dengan memboyong piala Terbaik I. Adapun untuk Terbaik II diraih barisan Konsulat Semarang I, Terbaik III direbut barisan Konsulat Ponorogo II, sedangkan Terbaik IV jatuh ke tangan barisan Konsulat Kediri, dan barisan Konsulat Semarang meraih gelar Terbaik V.
             
 

Kontingen Dalam LP3 XXII Raih Juara Umum dan Favorit

0
PONOROGO—Berakhirlah Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak (LP3) XXII dengan ditutupnya pesta akbar kepramukaan tahunan ini, Sabtu (7/11) pagi. Bertempat di Lapangan Hijau Pondok Modern Darussalam Gontor, K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. dengan resmi menutup salah satu rangkaian acara dalam Pekan Perkenalan Khutbatu-l-’Arsy tersebut. Dalam kesempatan itu, panitia mengumumkan para juara dari setiap kategori perlombaan. Kontingen dalam yang diwakili Gugus Depan (Gudep) 15089/11 dan Gudep 15089/15 berturut-turut memboyong gelar juara umum dan juara favorit.

Pada LP3 XXII tahun ini, kontingen dalam mendominasi gelar juara setiap kategori. Untuk kategori penggalang, Gudep 15089/05 membukukan nilai maksimal dan keluar sebagai juara pertama. Sedangkan Gudep 15089/09 mampu menduduki posisi kedua disusul Gudep 15089/17 sebagai juara ketiga. Selanjutnya, Gudep 15089/11 mencatat nilai tertinggi untuk kategori penegak dan meraih juara pertama sekaligus juara umum LP3 XXII. Di belakangnya, kontingen dari PP. Darul Qolam berhasil memperoleh gelar juara kedua dengan diiringi Gudep 15089/15 yang menduduki tempat ketiga.

Di samping itu, kontingen dalam juga tidak mengabaikan gelar sebagai juara harapan. Gudep 15089/07 dari kategori penggalang meraih gelar juara harapan pertama, selanjutnya disusul Gudep 15089/11 dan 15089/19 sebagai juara harapan kedua dan ketiga. Sedangkan Gudep 15089/05 merebut gelar juara harapan pertama untuk kategori penegak. Adapun Gudep 15089/07 dan kontingen dari Gontor 5 masing-masing memperoleh gelar juara harapan kedua dan ketiga.

Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada pembina dan adika teladan LP3 XXII. Melalui penyeleksian tim juri LP3 XXII, terpilihlah tiga pembina teladan pada LP3 XXII tahun ini. Ketiga pembina tersebut adalah Kelvin Sudrajat dari Gudep 15089/15, Abdul Basith dari kontingen Gontor Poso dan Khoirul Qoidin, pembina kontingen Gontor 3. Sedangkan Ahmad Sarwath dinobatkan sebagai adika teladan LP3 XXII bersama Vanillah. Keduanya terpilih berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan tim juri meliputi berbagai aspek keteladanan seperti kepemimpinan, kecakapan, kreativitas dan lain sebagainya. Masing-masing berasal dari kontingen Gontor 6 dan kontingen dalam, Gudep 15089/07.

Kategori lainnya yang secara khusus diperuntukkan bagi kontingen luar adalah gelar terbaik kontingen luar. Gelar ini berhasil direbut kontingen PP. Darul Qolam yang sebelumnya menempati posisi kedua sebagai juara untuk kategori penegak. Terbaik kedua diperoleh kontingen dari PP. La Tansa Banten. Tidak ketinggalan, PP. Darunnajah Jakarta mampu mendapatkan gelar terbaik ketiga kontingen luar.

 
 

Dema ISID Wilayah Robithah Seleksi Ketua Baru

0

PAKISTAN—Dewan Mahasiswa (Dema) Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Wilayah Robithah memasuki masa-masa kepengurusan baru. Hal ini dimulai dengan pemilihan ketua baru Dema ISID Wilayah Robithah, Sabtu (7/11) pagi. Bertempat di aula Gedung Pakistan, para kandidat maju untuk dipilih sebagai ketua baru pada periode 2009-2010 mendatang.

 
Terdaftar lima kandidat ketua yang bersaing dalam bursa pemilihan ketua Dema ISID Wilayah Robithah kali ini. Semua kandidat merupakan mahasiswa yang sudah duduk pada semester VII. Mereka adalah Alam Mahardika, mahasiswa Syari’ah dengan program studi Perbandingan Madzhab dan Hukum (PMH); Muttaqin, mahasiswa Syari’ah dari program studi PMH; Muhammad Thohari, mahasiswa Ushuluddin dengan program studi Akidah Filsafat dan Pemikiran Islam (AF); Zulfikri Hasibuan, mahasiswa Tarbiyah dari program studi Pendidikan Bahasa Arab (PBA); selanjutnya Abdul Basith, mahasiswa Syari'ah dengan program studi Mu'amalat.

Setelah diadakan pemilihan langsung, terpilihlah Muhammad Thohari dan Abdul Basith sebagai ketua baru Dema ISID Wilayah Robithah dengan masing-masing mengantongi lebih dari sepertiga suara yang ada. Muhammad Thohari berhasil meraup suara terbanyak dengan 137 suara dari 312 total suara yang sah. Abdul Basith menyusul dengan 116 suara. Sedangkan kandidat lainnya hanya mampu menyaring sedikit pendukung. Zulfikri Hasibuan hanya sanggup mengumpulkan 35 suara disusul Alam Mahardika dan Muttaqin dengan 14 suara dan 10 suara. Pada pemilihan ketua Dema ISID Wilayah Robithah kali ini ditemukan tujuh suara yang tidak sah. Namun itu tidak menghambat kelangsungan pemilihan yang sudah terlaksana.

Ketika dikonfirmasi, Abdul Amim, ketua Dema ISID Pusat, menyampaikan bahwa hasil pemilihan ini masih bersifat sementara. Panitia Pergantian Pengurus (P3) Dema masih menunggu keputusan final dari Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Untuk saat ini, Pimpinan Pondok tidak bisa ditemui terkait kepergian beliau ke Jambi untuk peletakan batu pertama Gontor 12 di kabupaten Tanjungjabung Timur. “Hasil pemilihan ini akan kita ajukan ke Pimpinan Pondok untuk ditetapkan beliau sebagai ketua. Hasilnya bisa berubah dan bisa juga tidak. Akan tetapi, hasil pemilihan langsung seperti ini biasanya disetujui beliau. Kita tunggu saja nanti,” komentarnya kepada Gontor Online, Ahad (8/11) kemarin.

LPj Dema ISID Wilayah Robithah dan PBS

Sesaat sebelum digelarnya pemilihan langsung ketua Dema ISID Wilayah Robithah, pada hari yang sama pengurus lama Dema ISID Wilayah Robithah membacakan laporan pertanggungjawabannya (LPj) di hadapan seluruh mahasiswa ISID Robithah. Lpj dibacakan oleh Syamsul Hadi, S.Th.I. yang baru saja memperoleh gelar sarjananya minggu lalu, Kamis (29/10). Laporan diterima dengan baik oleh seluruh mahasiswa yang hadir pada waktu itu. Di sela-sela laporannya, Syamsul berharap agar kepengurusan mendatang mampu meningkatkan prestasi dengan lebih baik.

Di lain pihak, acara yang sama juga digelar di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Panitia Bulan Syawwal (PBS) telah menunaikan tugasnya selama dua bulan lebih dan kembali menyerahkan mandatnya kepada Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM). Di hadapan seluruh santri se-Darussalam, PBS membacakan LPj-nya selama mengemban amanat dari Pimpinan Pondok sejak mereka dilantik Ramadhan silam.

Acara serah terima amanat dari pengurus PBS ke pengurus OPPM berlangsung malam harinya, Sabtu (7/11). Dengan didengarkan K.H. Hasan Abdullah Sahal, ketua PBS, Teddy Kusuma, membacakan surat mandat yang diserahkan kepada ketua OPPM, Muhammad Amin. Acara berlangsung khidmat dan menggugah semangat seluruh santri untuk mengikuti jejak langkah kakak-kakak kelasnya di PBS dan OPPM.

Kader Baru PMDG Berikrar

0
GONTOR—Sebanyak dua ustadz dan satu ustadzah Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) kembali menambah daftar kader PMDG. Ketiganya telah berikrar di hadapan Pimpinan PMDG dan disaksikan oleh para pimpinan lembaga di PMDG, Jum’at (6/11) tadi, bahwa mereka menyatakan siap menjadi kader PMDG yang akan meneruskan perjuangan dan cita-cita Trimurti, Pendiri PMDG. Ketiga kader baru tersebut adalah Drs. H. Hariyanto Abdul Jalal, Yudi Afifuddin, S.H.I. dan Zahra ‘Izzaty Rosy. Dengan ini, kaderisasi terus berjalan seiring perkembangan pondok yang semakin meluas ke segala penjuru Tanah Air.

 
Penandatanganan surat perjanjian sebagai kader dilaksanakan hari itu juga di Kantor Pimpinan PMDG dengan dihadiri anggota keluarga masing-masing. Berlaku sebagai saksi ketika itu adalah K.H. Imam Subakir Ahmad, Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed. dan orang tua tiap-tiap kader; Abdul Jalal, ayah Drs. H. Hariyanto Abdul Jalal, Muh. Hadi ayahnya Yudi Afifuddin, S.H.I. dan H. Muhammad Syuja’i, BA. Ayahnya Zahra ‘Izzaty Rosy.

Dengan demikian, kader-kader tersebut telah siap sepenuhnya ditempatkan Pimpinan PMDG dimanapun saja. Saat itu juga, Yudi Afifuddin, S.H.I. diberikan dua pilihan tempat mengabdi. Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. memintanya untuk memilih antara Gontor Putri 4 yang terletak di Lamomea, Konda, Konawe Selatan, dengan Gontor Putri 5 di Bobosan, Kandangan, Kediri. Tanpa pikir panjang, ustadz yang berasal dari desa Gontor ini memutuskan untuk mengabdikan dirinya di Gontor Putri 4. Maka, dalam beberapa hari setelah ini, yang bersangkutan akan segera diberangkatkan ke Kendari.

Sedangkan H. Hariyanto Abdul Jalal diputuskan untuk tetap berada di PMDG melanjutkan aktivitas mengajarnya. Berbeda dengan dua kader lainnya, Zahra ‘Izzaty Rosy dilamar Pimpinan Pondok untuk menjadi istri Ustadz Akrimul Hakim yang jauh sebelumnya sudah berikrar sebagai kader PMDG. Lamaran ini pun mendapatkan persetujuan dari H. Muhammad Syuja’i selaku wali dari Zahra. Zahra sendiri menerima dengan baik lamaran yang diajukan Pimpinan Pondok ketika itu. Dengan ini, akad nikah direncanakan akan berlangsung pada pertengahan bulan Desember mendatang.

 

Pemerintah Dati II Tanjungjabung Timur Jambi Berhibah Tanah 100 Hektar

0
GONTOR—Pondok Modern Darussalam Gontor kembali mendapatkan tanah wakaf seluas 100 hektar. Tanah tersebut dihibahkan Pemerintah Daerah Tingkat (Dati) II Kabupaten Tanjungjabung Timur, Jambi, Drs. H. Abdullah Hich. Penyerahan tanah wakaf secara resmi akan dilaksanakan pada hari Senin (9/11) mendatang di Jambi. Namun sebelum itu, Bapak Bupati disertai istri dan beberapa orang staf Pemda Tanjungjabung Timur terlebih dahulu berkunjung ke Gontor dalam rangka menjalin tali silaturrahim dengan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, Selasa (3/11) ini.


Sebenarnya, menurut Ustadz Mohammad Hatta Fahamsyah, Sekretaris Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, rencananya, acara kunjungan di atas disertai penandatanganan Piagam Wakaf oleh kedua belah pihak. Akan tetapi, atas saran Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, acara penandatanganan Piagam Wakaf lebih baik dilaksanakan di Jambi sekaligus meninjau lokasi tanah wakaf tersebut. ”Atas saran Pimpinan Pondok, penandatanganan Piagam Wakaf digelar di Jambi saja, yakni di lokasi tanah wakaf tersebut. Kunjungan Bapak Bupati ke Gontor kali ini hanyalah untuk bersilaturrahim walaupun sebelumnya sempat merencanakan agar acara penandatanganan dilaksanakan di Gontor,” papar ustadz yang berasal dari Tuban ini kepada Gontor Online, Selasa (3/11) pagi.

Sementara itu, sebelum bertolak ke Gontor, Bapak Bupati beserta rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi Gontor Putri 1 di Sambirejo, Mantingan, Ngawi, sekaligus ke Gontor Putri 3 yang berlokasi di Karangbanyu, Widodaren, Ngawi. Adapun kedatangan rombongan bupati ke Pondok Modern Darussalam Gontor disambut Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. dan K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, di Kantor Pimpinan, Selasa (3/11) siang.

Selain Pimpinan Pondok, rombongan juga disambut ketua Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM), H. Zaenal Arifin Abdullah, S.Ag. dan ketua-ketua lembaga lainnya. Rombongan yang berjumlah 11 orang tersebut terdiri dari Bpk. Bupati, Drs. H. Abdullah Hich dan istri, Ibu Mardanelly Abdullah Hich. Adapun Staf Pemda yang termasuk dalam rombongan adalah Sapril, SIP., Nurmaya, SIP., Drs. H. Darminto, Sumardi, SSTP., Drs. Hadi Firdaus, M.Si., Yetno, H. Rusdianto, S.E., Arif dan Dzul Faisal.

Setelah makan siang bersama Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor di Aula Aligarh, rombongan bupati beristirahat di Wisma Darussalam. Malamnya, Bpk. Drs. H. Abdullah Hich beserta staf mengadakan pertemuan dengan seluruh santri yang berasal dari Jambi. Jumlahnya mencapai 49 orang. Sebelumnya, Bapak Bupati sempat menunaikan shalat Maghrib berjama’ah bersama seluruh santri se-Darussalam di Masjid Jami’ sekaligus memberikan sambutan di hadapan seluruh jama’ah. Acara ramah-tamah dengan santri-santri yang berasal dari Jambi dilangsungkan setelah shalat Maghrib tepat di aula pertemuan Wisma Darussalam dengan dihadiri Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl. A.Ed., ketua Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM), H. Zaenal Arifin Abdullah, S.Ag., ketua YPPWPM, H. Noor Syahid, S.Ag., wakil ketua IKPM, dan Ustadz Sururi, S.Ag., staf YPPWPM.     
 

Pekan Perkenalan Khutbatul Arsy: ‘Gontor Meletakkan Dasar Peradaban Dunia’

0

GONTOR—Tanpa mengurangi kekhidmatan, gegap-gempita Apel Tahunan Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy (PKA) tahun ini, Ahad (1/11) pagi, sungguh tidak kalah dengan tahun-tahun sebelumnya, benar-benar sangat menggugah dan mengagumkan dengan penampilan-penampilan yang atraktif, kreatif, variatif dan dinamis. Demikianlah pernyataan para asatidz dan santri yang hadir dalam acara tersebut. Bahkan, ada sebagian dari mereka yang sampai menitikkan air mata terharu menyaksikan kesungguhan santri dan ustadz-ustadz dalam menyukseskan acara yang dihadiri seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) tersebut. Sampai-sampai, K.H. Sutadji Tajuddin, salah satu anggota Badan Wakaf PMDG, terlihat menangis bahagia melihat prestasi Gontor saat ini.

“Gontor Meletakkan Dasar Peradaban Dunia”, benarlah adanya tema PKA tahun ini. Gontor terus melangkah membangun tradisi baru dunia pesantren yang penuh dengan dinamika kehidupan dimana santri-santrinya berasal dari berbagai daerah dan budaya yang berbeda. Akan tetapi Gontor mempertemukan dan mengikatnya menjadi satu untuk membentuk sebuah peradaban Islam yang dinamis. Mereka mempunyai jiwa yang sama dengan asas-asas keikhlasan, kesederhanaan, berdikari, ukhuwwah islamiyah dan kebebasan dalam menentukan masa depan. 

Turut hadir dalam acara yang berlangsung di Lapangan Hijau PMDG ini beberapa perangkat Badan Wakaf PMDG yang lain, yaitu Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A., K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc., Drs. K.H. Rusydi Bey Fannanie dan K.H. Masruh Ahmad, M.A. MBA. Mereka dapat mengikuti Apel Tahunan PKA setelah selesainya Sidang Badan Wakaf ke-62, Sabtu (31/10) kemarin.

Setelah K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. selaku inspektur upacara menyampaikan amanat, Apel Tahunan dilanjutkan dengan parade barisan yang dimulai dengan penampilan Marching Band Gema Nada Darussalam (MBGND), penampilan Reog Ponorogo, Ondel Ondel, Singa Depok dan Tari Bhinneka Tunggal Ika. Adapun barisan-barisan yang tampil mencakup barisan Persatuan Bela Diri Darussalam (Perbeda), Persatuan Senam Darussalam (Persada), Darussalam Body Building Gymnasium (DBBG), barisan umroh, barisan seragam ke masjid, barisan seragam muhadharoh, barisan kaos rayon, barisan kaos klub olahraga, barisan pembawa maket yang disusul dengan barisan Gontor 2 yang terdiri dari pembawa maket Gontor 2, barisan sunatan massal dan barisan pertamanan.

Setiap barisan yang tampil memperkenalkan kepada seluruh santri segala hal berkaitan dengan aktivitas mereka di pondok sehari-hari. Demikianlah yang akan mereka temukan dalam totalitas kehidupan di Gontor. Selanjutnya adalah barisan mobil dan motor hias, barisan sepeda hias, hasil kreasi siswa kelas 6 yang diiringi barisan Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra), kemudian barisan kontingen LP3 XXII, barisan mahasiswa ISID, guru-guru baru Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI), santri-santri Gontor 2 dan siswa-siswa kelas 6 KMI.

Sesudah barisan siswa kelas 6 KMI, barulah giliran barisan seluruh konsulat yang ada di PMDG. Jumlahnya mencapai 37 konsulat meliputi konsulat Luar Negeri, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bangka Belitung, Palembang, Bengkulu, Lampung, Bogor, Banten, Bekasi, Priangan, Cirebon, DKI Jakarta, Pekalongan, Banyumas, Semarang, Pati, Magelang, Surakarta-Yogyakarta, Madiun, Ponorogo, Bojonegoro, Jombang, Kediri, Blitar, Gresik, Surabaya, Madura, Malang, Pasuruan, Besuki, Bali-Nusa Tenggara (Banustra), Kalimantan dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sumalia).

Acara PKA di atas berlanjut di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) yang berlangsung dalam empat babak. Pada babak pertama, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. menjelaskan tentang kepondokmodernan berkenaan dengan jiwa dan filsafat PMDG, demikian halnya pada babak kedua, Ahad (1/11) malam. Sedangkan pada babak ketiga, Senin (2/11) pagi, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan berbagai hal terkait masa depan pondok,  kedudukan pondok di masyarakat, sikap pondok terhadap pihak lain dan status wakaf PMDG. Di lain pihak, K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. memberikan penjelasan tentang KMI kepada seluruh hadirin.

Adapun pada babak keempat, Senin (2/11) malam, babak terakhir dalam PKA, Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. berbicara kembali tentang kepondokmodernan sekaligus menyebutkan prestasi-prestasi yang telah dicapai Gontor selama 10 tahun terakhir. Di samping itu, bangunan-bangunan baru di PMDG dan cabang-cabangnya diperlihatkan untuk menunjukkan kemajuan pondok dalam berbagai segi. Bangunan-bangunan tersebut dibangun sesuai dengan kebutuhan yang ada. Artinya, dengan jumlah santri yang semakin bertambah, PMDG dituntut untuk menambah asrama dan gedung baru untuk kebutuhan santri-santri yang ada. Demikianlah, santri diharapkan semakin mengenal dan memahami pondok mereka tercinta. Bukan hanya santri, ustadz-ustadz pun demikian pula. Maka, esoknya, Selasa (3/11) pagi, seluruh santri diwajibkan membaca buku PKA di kelas masing-masing dengan dibimbing ustadz-ustadz yang telah ditentukan.

Possibly related posts: (automatically generated)

Sidang BW ke-62 Fungsikan Wisma Baru Gontor 2

0
MADUSARI—Sidang Badan Wakaf (BW) ke-62 dilaksanakan di Gontor 2 dengan menempati wisma yang baru saja selesai dibangun beberapa bulan lalu. Acara sidang dimulai dengan laporan Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) yang dibacakan oleh Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. di hadapan seluruh peserta sidang, Jum’at (30/10) malam, berkenaan dengan pelaksanaan program-program PMDG selama setengah tahun terakhir.


Setelah mendengarkan laporan Pimpinan PMDG, ketua BW, Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A. beserta seluruh anggota BW yang hadir dalam sidang tersebut menerima dengan baik laporan Pimpinan PMDG atas pelaksanaan keputusan-keputusan Sidang BW yang ke-61. Peserta sidang juga memberikan apresiasi dan penghargaan atas kemajuan yang berlangsung di PMDG dan cabang-cabangnya. Adapun berkenaan dengan keputusan yang belum dilaksanakan atau pelaksanaannya belum maksimal diharapkan untuk segera ditindaklanjuti.

Semenjak dibentuk pada tahun 1958, BW mempunyai anggota lengkap sebanyak 15 orang yang dipilih Trimurti ketika itu. Hingga kini, BW hanya beranggotakan 13 orang setelah mengalami beberapa kali regenerasi. Ketiga belas anggota BW tersebut adalah Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A. (ketua umum), K.H. Muhammad Sholihin (ketua I), Dr. K.H. Amal Fathullah Zarkasyi, M.A. (sekretaris I), K.H. Abdullah Said Baharmus, Lc. (sekretaris II), Drs. K.H. Akrim Mariyat, Dipl.A.Ed. (sekretaris III), Drs. K.H. Rusydi Bey Fannanie (bendahara I), K.H. Sutadji Tajuddin, M.A. (bendahara II), Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A. (anggota), K.H. Hasan Abdullah Sahal (anggota), K.H. Syamsul Hadi Abdan, S.Ag. (anggota), Prof. Dr. K.H. Dien Syamsuddin (anggota), Dr. K.H. Hidayat Nur Wahid, M.A. (anggota) dan K.H. Masruh Ahmad, M.A., MBA. (anggota). Pada sidang kali ini, seluruhnya hadir kecuali K.H. Muhammad Sholihin, kondisi kesehatan beliau tidak memungkinkan untuk berada di tengah-tengah peserta sidang.

Sidang BW ke-62 berlangsung selama dua hari, Jum’at-Sabtu, 30-31 Oktober 2009. Sebagian besar peserta sidang tinggal di tempat yang jauh dengan kesibukan mereka masing-masing. Namun, semuanya hadir tepat pada waktunya. Acara pun berlangsung dengan lancar dan penuh kekeluargaan. Berbagai rencana berkaitan dengan masa depan pondok dicanangkan. Hasil keputusan Sidang BW ke-62 ini pun akan menjadi PR Pimpinan PMDG yang diharapkan akan terus meningkatkan prestasi dan kemajuan pondok di masa mendatang.
 

LP3 XXII Tumbuhkan Jiwa Pemimpin Islami Bersemangat Kepramukaan

0
DARUSSALAM—Lomba Perkemahan Penggalang dan Penegak (LP3) XXII Antar Pondok Alumni 2009 akhirnya terselenggara dengan bertemakan “Tumbuhkan Jiwa Pemimpin Islami dengan Semangat Kepramukaan”. Agenda tahunan Pondok Modern Darussalam Gontor yang mengundang seluruh pondok alumni se-Indonesia ini dibuka secara resmi dengan dilepasnya peserta LP3 XXII di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM), Selasa (3/11) pagi. Upacara pelepasan tersebut dihadiri Ustadz Sunanto selaku inspektur upacara mewakili Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor yang berhalangan hadir.

Acara ini merupakan bagian dari Pekan Perkenalan Khutbatul ’Arsy (PKA) yang juga mengikutksertakan kontingen dalam dan kontingen pondok cabang di samping kontingen pondok alumni di atas. Kontingen dalam terdiri dari Gugus Depan (Gudep) 15089/01, Gudep 15089/03, Gudep 15089/05, Gudep 15089/07, Gudep 15089/09, Gudep 15089/11, Gudep 15089/ 13, Gudep 15089/15, Gudep 15089/17 dan Gudep 15089/19. Masing-masing mengirimkan dua kontingen.

Sedangkan kontingen pondok cabang terdiri dari seluruh pondok cabang kecuali Pondok Modern Gontor 8 yang tidak mengutus satu kontingen pun. Adapun pondok cabang yang mengikutsertakan kontingennya dalam LP3 XXII ini antara lain Pondok Modern Gontor 2, Pondok Modern Gontor 3, Pondok Modern Gontor 5, Pondok Modern Gontor 6, Pondok Modern Gontor 9 dan Pondok Modern Gontor 10. Tiap-tiap pondok cabang tersebut mengirimkan dua kontingen. Sedangkan Pondok Modern Gontor 9 mengutus tiga kontingen untuk meramaikan LP3 XXII tahun ini.

Sementara itu, menurut Ustadz Rofiq Al Habib Sa’ud, staf Majelis Pembimbing Koordinator (Mabikori) Gerakan Pramuka Pondok Modern Darussalam Gontor, terdaftar 33 pondok alumni yang turut serta dalam LP3 XXII kali ini. Sejumlah pondok alumni yang berpartisipasi dalam pesta akbar kepramukaan tersebut yaitu Pondok Pesantren (PP) Al Barokah, PP Al Iman, PP Al Mizan, PP Al Amin, PP Al Istiqomah, PP Al Juhair, PP Assalam Subang, PP Baitul Hikmah, PP Darul Hijrah, PP Darul Istiqomah, PP Darul Qolam, PP Darunna’im, PP Darussalam Subang, PP Darussalam Sukabumi, PP Mathla’ul Huda, PP Nur Huda, PP Nurul Hakim, PP Nurul Haramain, PP Nurul Hidayah, PP Nurussalam, PP Rafa Islami, PP Roudatul Khasanah, PP Ummul Quro, PP Modern Baitussalam, PP Wali Songo, PP Nurul Bayan, PP Darunnajah, PP La Tansa, PP Darun Nadwah, PP Assalam Tuban, PP Darul Muttaqin, PP Ta’mirul Islam dan PP Pabelan.

Maka, total peserta LP3 XXII tahun ini berjumlah 1162 peserta yang terdiri dari penegak sebanyak 458 peserta, penggalang sebanyak 438 peserta, pembina pendamping berjumlah 123 orang, panitia kelas 6 Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) sebanyak 92 peserta, full timer acara berjumlah 23 orang ditambah juri yang jumlah mencapai 28 orang.

Kegiatan LP3 XXII diadakan di bumi perkemahan Pondok Modern Darussalam Gontor yang terletak di Lapangan Hijau kampus Pondok Modern Darussalam Gontor. Acara diselenggarakan selama lima hari, Selasa-Sabtu, 3-7 Nopember 2009. Adapun bentuk kegiatan LP3 XXII dilaksanakan dalam kegiatan harian yang meliputi lima kategori perlombaan, yaitu ketangkasan, keterampilan dan seni budaya, mental spiritual, pengetahuan dan kedisiplinan. Dengan inilah para peserta diharapkan mampu menumbuhkan jiwa pemimpin yang berhalauan keislaman melalui semangat kepramukaan yang tinggi.  
 
 

Mahasiswa Ushuluddin Raih Gelar Wisudawan dan Skripsi Terbaik

0

DARUSSALAM—Tahun ini, mahasiswa Fakultas Ushuluddin mendominasi gelar wisudawan dan skripsi terbaik dari seluruh fakultas di Institut Studi Islam Darussalam (ISID) Pondok Modern Darussalam Gontor. Pada acara Rapat Senat Terbuka dalam Rangka Wisuda Sarjana Strata Satu Angkatan XIX ISID Pondok Modern Darussalam Gontor 1430/2009, Kamis (29/10), Harda Armayanto, mahasiswa Ushuluddin program studi Perbandingan Agama, dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) tertinggi 3,55 sekaligus meraih predikat skripsi terbaik dengan judul “Mafhuumu Najaati Ahli-l-Kitaabi ‘ala Dhaui-l-Kitaabi wa as-Sunnah”.


Selain Harda, empat mahasiswa lainnya yang termasuk dalam kategori lima besar IPK tertinggi wisuda sarjana S1 tahun ini adalah Mariyanto dan Amna Shifia, mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Tarbiyah program studi Pendidikan Agama Islam, dengan sama-sama mencatat IPK 3,47. Selanjutnya, peringkat keempat dengan IPK 3,46 diraih oleh Lailatun Namiroh, mahasiswi Tarbiyah untuk program studi Pendidikan Agama Islam. Terakhir, Mohammad Hatta Fahamsyah, mahasiswa Fakultas Syari’ah dengan program studi Muamalat, berhasil menduduki peringkat kelima dengan IPK 3,45.

Adapun wisudawan/i dengan skripsi terbaik setelah skripsi yang ditulis Harda adalah Khoirun Nisa Nashrun, mahasiswi pada program studi Perbandingan Agama Fakultas Ushuluddin. Ia meraih peringkat kedua skripsi terbaik dengan judul “The Necea Council and the Development of Christian Theology”. Sedangkan peringkat ketiga skripsi terbaik berjudul “Mabaadi’ al-Dimuqraatiyati fi Nazhari-l-Fiqhi as-Siyaasiyyi-l-Islaamiyyi” ditulis oleh Luqman Rico Khashogi, mahasiswa program studi Perbandingan Madzhab dan Hukum Fakultas Syari’ah. Penentuan skripsi terbaik ini melalui proses penelitian dan penyaringan yang mempertimbangkan aspek kebaruan judul, isi, orisinalitas, metodologi, kualitas bahasa dan aspek teknis penulisan. Tim penilai terdiri dari Dr. H. Hamid Fahmy Zarkasyi, M.A., M.Phil., Dr. H. Dihyatun Masqon, M.A., Mohammad Muslih, M.A. dan Khoirul Umam, M.Ec.

Di samping itu, penganugerahan juga diberikan kepada dua orang wisudawan tercepat tahun ini. Keduanya sama-sama berasal dari Fakultas Tarbiyah dengan program studi berbeda. Wisudawan tercepat pertama adalah Iskandar Zulkarnaen, mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Arab, dengan IPK 3,44. Mahasiswa yang satu ini mampu menyesaikan studinya dalam waktu tiga tahun tiga bulan 15 hari. Sedangkan Andi Wahyu Wiratama, mahasiswa program studi Pendidikan Agama Islam, berhasil meraih gelar wisudawan tercepat kedua dengan IPK 3,16 selama tiga tahun tiga bulan 16 hari.

Lain daripada itu, pada peride ke-19 ini tercatat sebanyak 186 orang sarjana S1 yang akan diwisuda. Para wisudawan/i tersebut berasal dari empat kampus ISID, yakni Kampus Gontor Pusat, Kampus Gontor Putri, Kampus Baru Siman dan Kampus Gontor 3 Kediri. Adapun dari Fakultas Tarbiyah berjumlah 63 orang. Sedangkan dari Fakultas Ushuluddin berjumlah 58 orang. Fakultas Syari’ah berhasil meluluskan 65 orang mahasiswanya untuk meraih gelar sarjana. Menurut K.H. Imam Subakir Ahmad, Pembantu rektor (Purek) I ISID, berdasarkan jenis kelamin, peserta wisuda kali ini didominasi oleh mahasiswa, yakni sebanyak 106 wisudawan. Sementara mahasiswi yang diwisuda hanya berjumlah 80 wisudawati. Jumlah wisudawan/i tahun ini memang lebih sedikit jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berjumlah 245 wisudawan/i.

Sementara itu, dalam sambutannya, rektor ISID, Drs. K.H. Kafrawi Ridwan, M.A., menyampaikan, perkembangan Islam saat ini yang penuh dengan berbagai macam penyimpangan membutuhkan pejuang-pejuang yang jujur dan ikhlas. Kinilah saatnya para alumni ISID meneruskan kiprahnya di masyarakat dengan terus berbenah dan membenahi. Jangan sampai terlalu mudah dipengaruhi orang lain yang ingin mencelakakan umat Islam.

Hal senada juga diungkapkan Dr. K.H. Abdullah Syukri Zarkasyi, M.A., Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, alumni Gontor di manapun berada selalu bergerak dan menggerakkan. Tidak ada yang berpangku tangan merasakan dunia ini bergoncang. Tidak ada sarjana ISID yang menjadi pengangguran karena semuanya telah dibekali panca jiwa dan filsafat hidup yang tertanam kuat di dalam sanubari.