Home Blog Page 201

Pengarahan dan Pembagian Tugas Ujian Lisan Awal Tahun Gontor Putri Kampus 2

0

Sabtu(5/10)- Akhir kegiatan belajar mengajar di Gontor Putri Kampus 2 resmi berakhir termasuk seluruh kegiatan ekstrakulikuler. Hal ini betujuan untuk menciptakan miliu belajar yang kondusif bagi seluruh santriwati dengan mendekatnya ujian lisan awal tahun.

            Tak ada sesuatu yang tersusun tanpa adanya persiapan yang matang. Begitulah Gontor dalam merangkai seluruh agenda pondok. Dengan itu, demi kelancaran berjalannya ujian lisan awal tahun, tepat Sabtu, 6 Shafar 1441 H/ 5 Oktober 2019 Aula Mini Hall Gontor Putri Kampus 2 menjadi saksi biksu atas Pengarahan Ujian Lisan Awal Tahun 1440-1441 H.

            Tak cukup hanya Sabtu malam, perkumpulan diadakan kembali Ahad (6/10) guna pembagian tugas dan penyamaan presepsi pemahaman pengarahan sebelumnya. Karena bagaimanapun segala sesuatu harus dilakukan ping sewu, sebagaiman kata Trimurti. Demi terhindarnya dari kesalahan-kesalahan.

            Begitulah pendidikan yang Gontor berikan kepada para santrinya, yakni bagaimana mendidik para pendidik hingga semua tingkatan dapat mengemban amanah dengan baik dan mampu mempertanggungjawabkannya.hasnab

Pengarahan dan Pembagian Tugas Awali Ujian Lisan Semester Pertama

0

GONTOR–Sabtu malam, (5/10) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) mengadakan Pengarahan dan Pembagian Tugas Ujian Lisan Semester Pertama bagi guru-guru KMI, agenda tersebut diadakan di Aula Rabithah, dan bertugas memberi pengarahan H. Farid Sulistyo, Lc., dan Drs. H. Sutrisno Ahmad, Dipl.A.Ed.

Sedangkan untuk Pengarahan dan Pembagian Tugas untuk siswa kelas 6 diadakan di Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) yang langsung diarahkan oleh Pimpinan Pondok, K.H. Syamsul Hadi Abdan, dan Direktur KMI, K.H. Masyhudi Subari, M.A.

Pada Ahad pagi, (6/10) diadakan kembali Pengarahan secara langsung oleh Pimpinan Pondok bagi seluruh guru dan santri kelas 6. Dalam kesempatan ini, K.H. Hasan Abdullah Sahal menyampaikan berbagai hal terkait pentingnya ujian di Gontor, dilanjutkan pengarahan dari Direktur KMI dan pembacaan tugas-tugas umum guru dan siswa akhir kelas 6 selama ujian lisan berjalan. Diharapkan dengan adanya pengarahan ini, para penguji dan pengawas bisa lebih baik lagi dalam bekerja dan menjalankan tugas untuk kemajuan pondok tercinta.

Setiap guru maupun siswa kelas 6 mendapatkan tugasnya masing-masing, baik sebagai penguji, piket bagian, dsb. Tidak seorang pun dari guru dan siswa kelas 6 yang tidak terlibat dalam penyelenggaraan ujian lisan ini.

Kegiatan belajar mengajar di Kulliyatu Al-Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dinonaktifkan untuk sementara demi menciptakan suasana dan miliu belajar yang kondusif bagi para santri. Sand88

 

Meski Udara Kian Kotor, Semangat Para Orator Tak Kendor

0

RIMBO PANJANG – Kabut asap yang tengah menyelimuti langit Rimbo Panjang saat itu, tidak mengganggu kegiatan seleksi peserta pidato akbar (PA). Ahad malam (22/9), 90 orang peserta bersiap dan disebar di 6 lokasi berbeda. Walaupun harus mengenakan masker, para penonton sesekali bersorak mendengar orasi para peserta. Dinginnya angin malam dan kabut asap yang kian pekat tidak membuat kendor semangat para orator. Bahkan suara mereka terdengar lantang, menggema di atmosfir Pesantren Gontor Putri Kampus 7.

Seleksi PA dibagi dalam dua kategori level, yaitu junior dan senior. Peserta level junior terdiri dari santriwati kelas 1, 2, dan kelas 1 intensif. Sedangkan peserta level senior terdiri dari santriwati kelas 3, 4 dan 3 Intensif. Pidato yang dilombakan terbagi dalam tiga kategori bahasa, yaitu Arab, Inggris, dan Indonesia. Dari 54 orang peserta senior dan 36 junior, juri berhasil menyaring 18 finalis senior dan 12 junior. Para finalis nantinya akan berkompetisi di atas panggung yang lebih bergengsi, Panggung Pidato Akbar. Nee

Sekelumit Tentang Masjid Jami’ Gontor

0

Gontor – Dalam Sejarahnya, sebelum membangun Masjid Jami’ baru, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sudah memiliki masjid lama (Masjid Pusaka) yang berada di timur Gedung Madrasah dan tepat di depan kantor Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) saat ini. Masjid Pusaka ini tidak dapat menampung para santri yang semakin lama semakin banyak jumlahnya. Meskipun upaya untuk meluaskan Masjid Pusaka ini sudah sering dilakukan, namun tetap saja belum mampu menampung jumlah santri yang terus meningkat. Pada saat shalat jama’ah, terutama Shalat Jum’at, jama’ah melebar hingga memenuhi ruangan kelurahan, latar kelurahan dan halaman sebelah selatan masjid.

Setelah melalui perencanaan dan penghitungan yang panjang, akhirnya pada tahun 1967, selepas Peringatan Lima Windu PMDG diadakan sidang Panitia Pembangunan Masjid yang juga dihadiri oleh ketiga Trimurti PMDG. Pada 16 Desember 1970 dimulailah penggalian pondasi di atas area seluas 1960 m2, dan mulai dibangun pada tahun 1969. Dan pada 4 Maret 1978 Masjid Jami’ PMDG beserta menaranya diresmikan oleh Presiden kedua Republik Indonesia, H. M. Soeharto, bersamaan dengan acara Perayaan Kesyukuran Setengah Abad PMDG.

Tepat pada hari Senin, 19 September 2016 sejak peletakan batu pertama oleh Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo, menara baru ini mulai dibangun, dengan total biaya pembangunan yang mencapai 15,5 milyar rupiah, dan selesai pembangunannya pada tanggal 28 Februari 2019. Menara baru ini dirancang dua kali lipat lebih tinggi dari menara sebelumnya. Menara lama yang mulai dibangun pada tahun 1977 itu hanya setinggi 45 meter, sedangkan menara baru direncanakan mencapai tinggi hingga 90 meter meskipun pada realisasinya menara tersebut dibangun dengan tinggi  82 meter. Selain itu, menara baru ini juga dilengkapi bangunan dasar berlantai tiga seluas 11 x 11 meter persegi. Lantai pertama diproyeksikan untuk kantor Gontor TV, lantai kedua digunakan untuk Radio Suara Gontor FM, sedangkan lantai ketiga difungsikan sebagai ruang Humas PMDG.

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla: Kemodernan Itu Dinamis

0

Gontor – Tepat pukul 07.55 Wib, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla sampai di Pondok Modern Darussalam Gontor, setelah melakukan perjalanan cukup panjang sejak pukul 06.00 Wib beliau mulai take off dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Lanud Iswahyudi Madiun dengan Pesawat kepresidenan BAE-RJ 85, untuk meresmikan Menara Baru Masjid Jami’ yang diselenggarakan hari ini Kamis (03/10.2019).

Dalam pidatonya, Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan tentang perkembangan kemodernan. “Abad ini, abad yang penuh perubahan. Karena itu Saya selalu katakan bahwa Pondok Modern itu sangat berkembang dan sangat dinamis. Modern pada tahun 1930 tentu berbeda dengan modern tahun 2019-2020, dulu kemodernan hanya dimaknai pelajaran umum yang ada di sekolah dan diajarkan di kelas. Pada waktu itu modern itu pendidikannya. Dan hari ini modern jauh berkembang dari seperti itu, dan juga ekonomi kita berkembang sangat luas, kalau zaman dulu ekonomi itu terbatas, transaksi di daerah pun terbatas, tapi sekarang orang di rumah saja bisa berdagang ke seluruh dunia,” ujar beliau.
Selain itu, Jusuf Kalla juga sangat mendukung pengembangan akademis terkhusus dalam bidang ekonomi syariah yang sedang dicanangkan oleh pihak UNIDA Gontor. “Karena, kalau semuanya kita persulit, ekonomi syariah itu, maka kita sendiri yang mempersulit kehidupan kita sendiri,” terang beliau.
Melihat dari turunnya produksi minyak di negara-negara Timur Tengah dan Indonesia, beliau juga menyampaikan bahwa kita harus meningkatkan ekonomi kita dari sektor-sektor yang masih bisa dikembangkan. “Untuk itu, ekonomi kita harus muncul lagi dari sektor lain, sektor pertambangan yang lain, sektor pertanian, sektor industri, dan lain sebagainya. Dan itulah pak kyai dan pak rektor tentu yang diajarkan di sini bagaimana untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dan umat,” jelas beliau.
Dengan berbagai kejadian diatas, Gontor dituntut bagaimana mengerakkan ekonomi masyarakat dengan baik, oleh karena itu beliau ingin Gontor menjadi pelopor perubahan-perubahan pesantren menjadi lebih modern, lebih mengusai zaman dan dekat dengan ummat tentu dengan pola-pola pendidikan yang dinamis, karena di Gontor secara tidak disadari diajari pula pendidikan kewirausahaan.

KH. Hasan Abdullah Sahal: NKRI Harga Mati, Sampai Mati

0

Gontor – Kedatangan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla kesekian kalinya ke Gontor dalam kunjungan kerjanya bukanlah hal asing bagi Gontor, kali ini beliau datang ke Gontor untuk meresmikan menara baru masjid jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Beliau juga termasuk Wakil Presiden yang cukup sering berkunjung ke Gontor, dan sering sekali mengikuti perkembangan Gontor sejak tahun 70-an hingga kini, bahkan beliau juga turut serta dalam mendirikan Gontor yang berada di Poso.

Oleh sebab itu, dalam sambutannya, KH Hasan Abdullah Sahal menyampaikan bahwa Wapres Jusuf Kalla bukanlah orang lain melainkan beliau sudah menjadi keluarga pondok. “Tamu kita ini bukan orang lain. Walaupun Bapak Jusuf Kala ini tidak menjadi wakil presiden, beliau ini sudah menjadi keluarga pondok, adiknya yang sebelah sana Ustadz Suhaili Kalla adalah adik dari beliau yang pernah mondok di Gontor”, ungkap Kiai Hasan.
Kiai Hasan juga menegaskan bahwa Pondok Modern Darussalam Gontor ini dari dulu hingga sekarang selalu bersama dengan NKRI untuk membina umat di dalam pendidikan dan tidak berpolitik praktis. “Saya katakan pendidikan karena di sini tidak berpolitik praktis. Kami berpolitik pendidikan. Kami mendidik politikus-politikus yang baik, tapi kami tidak berpolitik. Alhamdulillah Pak, presiden pertama, kedua, ketiga, keempat sampai ke tujuh, datang ke sini semuanya. Mereka menyetujui, merestui dan menganggap Pondok ini adalah aset Negara Republik Indonesia,” tegas beliau.

Kiai hasan juga mengungkapkan, bahsawasannya beberapa minggu yang lalu juga sempat berkunjung ke Papua, tepatnya di Sorong memenuhi undangan salah satu pesantren alumni Gontor yang sedang mengembangkan pesantrennya di bumi cenderawasih tersebut. Beliau memaparkan bahwasannya disana kaya sekali hasil alam dan itu tidak terbantahkan. Dan beliau menilai bahwa Indonesia sangat kaya dengan hasil bumi dan lautnya, jadi itu harus di kembangkan.

Kemudian Kiai Hasan melanjutkan dengan semangat nasionalismenya, mengatakan bahwa kebhinekaan Indonesia tidak boleh terurai. “Saya tidak rela ada kaki-kaki asing masuk menginjakkan kaki di tanah air Indonesia. Aset-aset kita kaya, kita Indonesia ini kaya jangan sampai dipecah-pecah jangan sampai dikoyak-koyak dan jangan sampai dikotak-kotakkan,” pesan beliau. Kemudian beliau juga menegaskan, “jika di Indonesia terdapat 4 pilar kebangsaan diantaranya adalah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harga mati, sedangkan disini NKRI harga mati, sampai mati.” Ini merupakan salah satu bukti bahwa pesantren selalu cinta tanah air Indonesia.

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla Resmikan Menara Baru Masjid Jami’ Gontor dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor

0

GONTOR – Wakil Presiden M. Jusuf Kalla dalam kunjungan kerjanya akan meresmikan Menara Baru Masjid Jami’ Pondok Modern Darussalam Gontor dan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor, Kamis, 03 Oktober 2019 di Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.

Rombongan Wakil Presiden M. Jusuf Kalla tiba di Universitas Darussalam Gontor pada pukul 07.45 Wib menggunakan helikopter Super Puma, ditemani oleh Menkominfo Rudiantara dan Gubernur Jawa Timur ibu Hj. Khofifah Indar Parawansa, kemudian Wakil Presiden beserta rombongan melanjutkan perjalanan menuju Pondok Modern Darussalam Gontor dengan menggunakan transportasi darat.

Wakil Presiden M. Jusuf Kalla hadir bersama jajaran menterinya dan Gubernur Jawa Timur. Turut hadir dalam pertemuan di Balai Pertemuan Pondok Modern Darussalam Gontor di antaranya Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, KH. Hasan Abdullah Sahal dan KH. Syamsul Hadi Abdan, anggota badan wakaf dan juga ketua-ketua lembaga di PMDG, guru-guru sebanyak 519 orang dan juga para santri PMDG 4448 orang dan tamu undangan 248 terdiri dari instansi pemerintahan kabupaten Ponorogo, Kyai-kyai pondok pesantren di Ponorogo dan juga Rektor Perguruan Tinggi di Ponorogo, jadi tota seluruh undagan dalam acara Kunjungan Kerja Wakil Presiden M. Jusuf Kalla sebanyak 5215 orang.

Usai peresmian menara baru itu, Wakil Presiden M. Jusuf Kalla langsung menuju ke Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor untuk menyerahkan dan meresmikan Gedung Pusat Studi Ekonomi Islam UNIDA Gontor atau Center of Islamic Economic Studies (CIES), yang pada awal peletakan batu pertamanya juga oleh M. Jusuf Kalla dan Bapak Suahaeli Kalla yang mewakili dari pihak keluarga. Gedung CIES ini difungsikan sebagai gedung pusat Studi Ekonomi Islam, pusat kajian dan gerakan bisnis strategis yang terkait dengan pengembangan ekonomi dan manajemen. Gedung yang terdiri dari dua lantai yang luasnya hingga 52m x 29,5m, menelan dana pembangunan total kurang lebih 11 miliar rupiah, dan seluruh pembiayaannya merupakan bantuan dari keluarga Haji Kalla.

Fathul Kutub, Uji Kemampuan Berbahasa dan Keilmuan Siswi Akhir

0

RIMBO PANJANG – Pada hari Sabtu (21/9), pagi. Direktur Kuliyyatul Mu’alimina-l Islamiyyah (KMI­) Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor Pusat Ponorogo, al-Ustadz K.H. Mashudi Subari M.A membuka agenda Fathul Kutub. Acara tersebut diikuti oleh siswi akhir KMI yang berjumlah 162, bertempat di lapangan serba guna PM. Gontor Putri Kampus 7.

Sambutan singkat dari Wakil Direktur PM Gontor Putri Kampus 7, al-Ustadz Muhammad Jamaluddin, M.Pd.I. mengawali acara pembukaan. Sambutan kedua, disampaikan oleh Wakil Pengasuh PM Gontor Putri Kampus 7, al-Ustadz K.H Muhammad Ma’ruf Chumaidi. Dilanjutkan dengan pesan dan nasihat dari Direktur PM. Gontor Pusat, al-Ustadz K.H Mashudi Subari M.A.

Dalam nasihatnya, beliau menyampaikan bahwa siswi akhir KMI harus merasa menjadi yang terakhir di setiap tempat, terakhir dalam arti memberikan terbaik untuk terakhir kalinya. Maka, di dalam menjalani semua aktivitas pondok harus dengan setulus hati dan jiwa. Berorientasikan kepada give, give, and give, “Memberikan” yang terbaik untuk segala macam pergerakan di pondok ini. 

Beliau juga mengingatkan kembali kepada seluruh keluarga pondok; baik santri, maupun guru, bahwa seorang pemberi itu harus mempunyai sesuatu untuk diberinya. Agar pemberiannya dapat bermanfaat bagi orang lain.  “Faaqidu as-Syaii la Yu’thii,” – orang yang tidak memiliki sesuatu, bagaimana ia bisa memberi.

Dalam sambutannya pula, al-Ustadz Mashudi bercerita bahwa Gontor dikenal dengan sistem yang modern, tetapi Gontor tetap mengadakan pembelajaran kitab kuning ini. Walaupun  pembelajaran kitab kuning di Gontor berbeda dengan pembelajaran kitab kuning di pesantren salafi pada umumnya, karena di Gontor pembelajaran dilakukan dengan memberikan masalah seputar fikih, hadist, dan akidah yang telah ditentukan oleh panitia.

Dalam pelaksanaan Fathul Kutub ini, santriwati secara berkelompok mencari penyelesaiannya dalam kitab-kitab kuning yang telah disediakan. Kemudian mendiskusikannya bersama teman satu kelompoknya dengan dibimbing dua orang guru senior. Maka, untuk mempermudah memahami isi dan kandungan kitab, santriwati dibekali dangan ilmu seperti, Nahwu dan Sharaf. Meymey

MUWAJJAH KELILING INTENSIFKAN BELAJAR SANTRI

0

DARUSSALAM–Ujian di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) adalah sebuah sistem evaluasi standar pendidikan secara umum yang dilaksanakan oleh Kulliyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI), sebagai tolak ukur kemampuan siswa dalam memahami dan mendalami materi yang telah diajarkan sebelumnya.

Untuk mencapai standar kemampuan siswa yang maksimal, KMI melalui panitia ujian awal tahun ini, mengadakan kegiatan belajar malam keliling atau disebut juga dengan istilah Muwajjah Keliling di sekitar area Pondok dengan bimbingan para guru dan dipantau langsung oleh Pimpinan PMDG.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) pada hari Selasa (1/10) dan dihadiri oleh seluruh guru, baik guru junior maupun senior, yang dilanjutkan dengan membimbing belajar santri mulai pukul 20.00-21.30 WIB, setiap hari hingga akhir masa ujian lisan.

Kegiatan Muwajjah keliling ini diadakan guna mengintensifkan kegiatan belajar santri pada malam hari dengan pengawasan seluruh asatidz KMI sebagai persiapan menghadapi ujian awal tahun. Ghazna

H-2 Kedatangan Wapres JK, Para Petugas Penyambutan Terus Bersiap

0

GONTOR – Dua hari lagi, Wakil Presiden Republik Indonesia M. Jusuf Kalla akan tiba di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Seluruh panitia penyambutan tengah mempersiapkan segala hal untuk menyukseskan acara yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 3 Oktober 2019.

Sore ini (1/10), terlihat para santri yang akan bertugas sebagai pasukan pembawa bendera sedang berlatih di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Rencananya, pasukan ini akan berbaris mengiringi kedatangan rombongan Wapres hingga masuk ke tempat silaturahim. Hari sebelumnya, para anggota Marching Band Gema Nada Darussalam (MBGND) juga mengadakan latihan di halaman Masjid Jami’ PMDG.

Wapres Jusuf Kalla rencana akan tiba di Ponorogo hari Kamis pagi (3/10). Beliau akan mengunjungi Gontor dalam rangka silaturahim sekaligus meresmikan Menara Masjid Jami’ PMDG dan Gedung Centre for Islamic Economic Studies (CIES) Universitas Darussalam Gontor.

Sejak satu minggu ini, para aparat dari TNI dan Polri selalu mengadakan pengecekan secara berkala di lokasi PMDG. Siang tadi, Sekretaris Wakil Presiden tengah hadir langsung untuk melihat kesiapan beberapa titik yang akan dijadikan tempat berlangsungnya acara.

Semoga, semua persiapan terkait acara ini dapat berjalan dengan lancar, sehingga pada hari Kamis nanti, agenda silaturahim dan peresmian dapat berjalan dengan baik. #brada