Home Blog Page 66

Sukacita Pascaujian, Panitia Gelar Sujud Syukur dan Tasyakuran

0

KARANGBANYU – Rampung sudah pelaksanaan ujian semester pertama. Agenda ujian yang diselenggarakan selama sebulan lebih ini menyita banyak tenaga dan pikiran. Berakhirnya gelaran ujian tentunya membawa suasana gembira dan kesyukuran bagi segenap santriwati dan guru.
Sebagai ungkapan rasa syukur yang mendalam, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menggelar acara tasyakuran. Tuntunan bersyukur tertuang dalam Al-Qur’an dan Hadist. Gontor mengambilnya dan mengajarkannya kepada setiap santri. Harapannya, para santri tidak keliru dalam merayakan kesyukuran. Bukannya menambah keimanan, justru menjadikan lengah sehingga mengganggu dan merusak.
Panitia ujian PMDG Putri Kampus 3 melaksanakan acara tasyakuran pada hari Senin (3/10). Acara tersebut digelar di auditorium. Pada momen tersebut para santriwati menyimak arahan dan nasihat Wakil Pengasuh dan Wakil Direktur KMI tentang bagaimana bersyukur dan evaluasi dari pelaksanaan ujian semester pertama.
Hari itu, setelah menghadapi satu materi ujian, santriwati kemudian berkumpul di asrama masing-masing. Dengan penuh rasa haru, senang, dan syukur, mereka melaksanakan sujud syukur secara berjamaah. Dilanjutkan dengan membaca doa yang dipimpin oleh pengurus asrama. Farouq

Antisipasi Peristiwa Pilu, Pengasuhan Gelar Nobar Gestapu

0

KARANGBANYU – Pemberontakan yang dilakukan para simpatisan Partai Komunis Indonesia (PKI) 57 tahun silam meninggalkan luka sembilu bagi Bangsa Indonesia. Banyak nyawa meregang dengan cara yang sangat kejam dan sadis. Para kiai, santri, dan pesantren pun tak luput dari kebengisan mereka.
Demikian pula dengan yang dialami oleh Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Ruang-ruang kelas dan berbagai properti pesantren dirusak, Al-Qur’an dan buku-buku lainnya dibakar, para santri dan kiai (Trimurti) diancam akan dibunuh.
Sejengkal lagi Trimurti Gontor akan menjadi korban kekejaman para biadab itu. Namun, pertolongan Allah datang. Pasukan ABRI Divisi Siliwangi berhasil menaklukkan daerah kekuasaan PKI di Ngawi, Madiun, dan Ponorogo.Sebagai upaya antisipasi lahirnya paham komunisme, Pengasuhan PMDG Putri Kampus 3 menggelar nobar (nonton bersama) film dokumenter peristiwa Gestapu (Gerakan September Tiga Puluh). Kamis (29/9) malam agenda nobar diselenggarakan di auditorium.
Dalam film tersebut tergambarkan kondisi rakyat Indonesia jelang pemberontakan dan usaha kudeta pemerintahan. Kemiskinan merajalela, banyak warga yang akhirnya tidur di teras-teras toko beralas kardus berselimut karung, harga barang-barang pokok melambung tinggi hingga sebagian besar rakyat harus makan bonggol pisang, korupsi birokrat membabi buta membuat para rakyat kecewa dan tidak lagi percaya kepada pemerintah, serta kondisi mengenaskan lainnya. Farouq

 

Waspadai Bahaya Neo Komunisme, Gontor Putri Kampus 1 Adakan Nonton Bersama Film G30S/PKI

0

Mantingan – Pondok Modern Darussalam Gontor Putri Kampus 1 mengadakan kegiatan Nonton Bersama film Gerakan 30 September/Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) yang bertempat di Auditorium setelah Shalat Isya tepat pada hari Kamis (29/9/2022) kemarin. G30S/PKI merupakan sebuah peristiwa pemberontakan PKI yang terjadi setelah malam 30 September 1965 yang menewaskan tujuh perwira tinggi militer Indonesia. Jenazah ke tujuh perwira tinggi militer tersebut ditemukan di “Sumur Maut” yang terletak di kawasan Lubang Buaya Jakarta.

Santriyah Mendengarkan Arahan dari Bapak Wakil Pengasuh sebelum Penayangan Film G30S/PKI

Pemberontakan PKI bukan hanya terjadi di tahun 1965 saja, akan tetapi telah terjadi juga pada tahun 1948. Bahkan di tahun 1948 tersebut, gerombolan Partai Komunis Indonesia (PKI) menyerang pondok-pondok pesantren di Magetan, Madiun dan Ponorogo. Salah satunya Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) juga menjadi salah satu target penyerangan PKI pada tahun 1948. Mereka berkeinginan untuk menghancurkan Pesantren Gontor dan membunuh para kiai dan santri. Mereka menginjak-injak Al-Qur’an, membakar asrama, mengobrak-abrik dan melakukan berbagai penyerangan dan perusakan lainnya. Alhamdulillah saat kondisi genting tersebut, datang pertolongan Allah melalui pasukan Hizbullah dan Siliwangi yang datang mengusir PKI dari Pondok.

Kegiatan nonton bersama ini bertujuan agar para santriyah tidak lupa akan sejarah kekejaman dan pengkhianatan PKI, memahami betul dan selalu waspada akan bahaya bangkitnya Neo Komunisme. Karena sekarang di luar sana banyak sekali indikasi-indikasi kebangkitan PKI yang selalu berusaha untuk memojokkan dan mendzalimi umat Islam dengan berbagai cara. Salah satunya dengan memutar balikkan fakta bahwa pelaku pembantaian adalah umat Islam, sementara PKI adalah korban. Maka dari itu, kegiatan ini sangatlah penting dan telah menjadi program tahunan di pondok.

Turut hadir dalam kegiatan ini Bapak Wakil Pengasuh Al-Ustadz Mujib Abdurrahman, Lc., M.Ag, Bapak Wakil Direktur Al-Ustadz H. Arif Irfanuddin, Lc., asatidz, ustadzah, serta seluruh santriyah dari kelas 1 sampai kelas 6 KMI.

Sambutan dari Bapak Wakil Pengasuh

Sebelum dimulainya nonton bersama, Bapak Wakil Pengasuh menyampaikan terlebih dahulu sambutan mengenai kekejaman PKI. Dalam hal ini, beliau menyampaikan tentang indikasi-indikasi kebangkitan Neo PKI saat  ini dan juga menjelaskan kronologi terjadinya penyerangan PKI terhadap Pondok Modern Darussalam Gontor yang terjadi pada tahun 1948. “Harus betul-betul paham bahayanya Neo Komunisme. Sekarang di luar banyak sekali tanda-tanda kebangkitan PKI gaya baru dalam memojokkan, meminggirkan dan memfitnah umat Islam. Antum semuanya, kita semuanya harus selalu waspada,” pesan Bapak Wakil Pengasuh dalam sambutannya.

Seluruh santriyah sangat serius dalam menyaksikan film G30S/PKI yang ditayangkan di tiga LED dan satu layar tancap. Semoga ke depannya para santriyah selalu waspada akan bahayanya Neo Komunisme dan senantiasa menegakkan nilai-nilai islami di tengah gejolak kehidupan di dunia. Ghariza

Miss Sport; Tumbuhkan Jiwa Sportivitas Santri

0

Mantingan-Tentu saja setiap orang berkeinginan untuk memiliki badan yang sehat dan berpengetahuan luas, maka gontor menjadikannya sebagai salah satu dari motto pondok untuk mendidik para santrinya. Karena itu gontor selalu mensinergikan antara pendidikan serta pengajaran, untuk menciptakan santri yang sehat jasmani dan rohaninya agar bisa bermanfaat di masyarakat kelak.

Maka, diadakanlah miss sport sebagai sarana menyalurkan kemampuan para santri dalam berolahraga. Miss sport merupakan perlombaan seputar olaharaga antar angkatan yang diwakilkan oleh satu orang tiap angkatan. Acara yang diadakan bagian olahraga organisasi pondok modern (oppm) ini, diadakan pada selasa malam (16/8) di mini hall gontor putri 2. Dibuka dengan sambutan dari Al-Ustadz Alwi Yusron M.A. selaku bapak wakil bengasuh pondok modern gontor putri 2, dan disambung dengan doa bersama. Dan masuk ke acara inti yaitu perlombaan yang berisi pertanyaan seputar keolahragaan.

Miss sport terdiri dari tiga gelombang. Gelombang pertama diikuti seluruh santriwati di kamar masing-masing berupa tes tertulis bersama kelas 5 sebagai pengurus rayon. Gelombang kedua merupakan praktek langsung dalam berbagai bidang olahraga. Dan gelombang terakhir diadakan di atas panggung dan disaksikan oleh selurah santriwati gontor putri 2.

Dari babak final diambil 2 pemenang. Acara ditutup dengan pembagian tropi kepada para pemenang, disambung dengan foto bersama para peserta dengan para juri.Hanan

Pemberian Hadiah oleh juri

Ujian Tulis Sebagai Tolak Ukur Pemahaman Siswi

0

RIMBO PANJANG – Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor Putri Kampus 7 melaksanakan ujian tulis semester pertama bagi seluruh siswi kelas 1 sampai 5 yang dilaksanakan secara serentak seluruh kampus putra dan putri selama 14 hari dimulai dari jam 07.15 sampai 12.30 WIB, 12 hari aktif dan 2 hari tenang, Selasa – Senin (20/9 – 3/10/22) Pagi.

PM Gontor Putri 7 menggunakan 36 ruangan untuk pelaksanaan ujian semester pertama yang terletak di gedung baru 2,3,4,5 dan 6. Setiap ruang terawasi oleh 5 sampain 6 orang pengawas dari guru dan siswi akhir KMI agar tidak terjadi kecurangan selama ujian tulis semester pertama dilaksanakan.

Materi yang diujikan selama ujian tulis begitu banyak dan beragam, kelas 1 sebanyak 23 materi, kelas 1 intensif sebanyak 18 materi, kelas 2 sebanyak 26 materi, kelas 3 sebanyak 30 materi, kelas 3 intensif sebanyak 27 materi, kelas 4 sebanyak 30 materi dan kelas 5 sebanyak 30 materi.

Ujian yang dilaksanakan tidak hanya untuk siswi kelas 1 sampai 5, tetapi untuk semua individu yang terlibat, baik pengawas dari guru ataupun siswi akhir KMI serta panitia ujian. Ujian untuk tetap sabar, aktif dan jujur dalam mengawas.

Ujian tulis ini diadakan sebagai tolak ukur siswi dalam memahami pelajaran-pelajaran yang telah diajarkan selama 6 bulan pada semester pertama ini dan agar ujian ini bisa menjadi pelajaran bagi siswi bukan hanya sekedar belajar untuk menghadapi ujian. Harapan kedepan agar seluruh siswi diberikan kemudahan, kelancaran dan hasil yang terbaik dalam ujian semester pertama ini. Gina

Ujian Tulis: 174 Guru Bertugas Mengawas

0

KARANGBANYU – Dua belas hari lamanya, para santriwati menghadapi ujian tulis. Terhitung sejak Senin (20/9) hingga Senin (3/10). Tiap harinya, mereka akan menghadapi dua – tiga materi ujian.
Ujian merupakan media pendidikan bernas akan nilai luhur. Melalui ujian, Pondok Modern Darussalam Gontor menanamkan dalam diri santri jiwa kejujuran dan percara diri. Berlaku curang merupakan sikap yang mencederai nilai kejujuran. Oleh karena itu, Gontor tidak menoleransi tindak kecurangan. Bagi pelaku curang akan dikenai sangki berupa skors satu tahun ajaran, bahkan dipulangkan/dikembalikan ke orang tua.
Sebagai usaha untuk meminimalisir kemungkinan tindak kecurangan dalam ujian, Gontor menerapkan beberapa aturan. Di antaranya, panitia ujian menugaskan 5-6 orang pengawas dalam satu ruangan. Terdiri dari guru dan santriwati kelas 6.
Sebanyak dua kali, para pengawas mendapatkan pengarahan tentang protokol mengawas yang baik dan benar. Pertama, Sabtu (17/9), pengarahan diberikan oleh masing-masing Wakil Pengasuh dan Wakil Direktur KMI tiap kampus. Kedua, Ahad (18/9), pengarahan disampaikan oleh Bapak Pimpinan dan Direktur KMI secara umum via daring.
Setidaknya, sebanyak 174 guru dan 232 santriwati kelas 6 dikerahkan untuk mengawas ujian. Ruang-ruang kelas yang tersebar di Gedung Madinah, Makkah, dan Al-Azhar dijadikan sebagai lokasi penyelenggaraan ujian.
Tidak hanya itu, panitia juga memilah tempat bagi para peserta ujian sedemikian rupa. Dengan begitu, tiap santriwati tidak duduk sebangku dengan teman sekelasnya. Namun, mereka duduk sebangku dengan adik/kakak kelasnya. Annisarevananda

Seminar Keputrian (Demo Memasak)

0

Mantingan (24/9/22)- Seminar keputrian yang sangat-sangat banyak mengudang kesemangatan para santriwati untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Dengan mengangkat Tema TATA BOGA. Santriwati diajarkan dan didik untuk menjadi seorang Ibu yang Multitalent dimasa mendatang. Dilihat dari Tutor yang memang tak main jagonya dalam perihal memasak, semua ilmu yang beliau tau disampaikan saat itu juga.

                                 Praktik Memasak

Bertempat di Gedung Mini Hall pukul 14.00 WIB semua arahan dari Bapak Wakil Pengasuh Gontor Putri 2 agar tidak menyianyiakan kesempatan yang berharga ini. Setelah semua pengarahan yang disampaikan, sampailah kita di babak praktek semua peserta yang ikut dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari semua angkatan, dengan waktu yang sudah ditentukan, maka para peserta di wajibkan untuk mengumpulkan hasil dari masakannya saat itu jug.

Terlihat wajah letih dari para peserta karena kesemangatan mereka. Akan tetapi semua senang karena bisa menyelesaikan tantangan yangdiberikan oleh tutor tepat waktu. Dengan berlangsungnya acara ini diharapkan dapat meningkatkan skill santriwati dalam memasak. Aida

 

Pembukaan Ujian Tulis: Berbekal Doa dan Harapan, Santriwati Hadapi Ujian

0

KARANGBANYU – Usai menjalani ujian lisan selama sepuluh hari, kini para santriwati dihadapkan dengan ujian tulis. Selama dua belas hari lamanya (20/9–3/10), agenda ujian tulis diselenggarakan. Sepanjang itu pula, para santriwati meningkatkan upayanya mendalami, memahami, dan menghafal materi-materi pelajaran.
Selasa (20/9) pagi, apel pembukaan ujian tulis dilaksanakan. Seluruh warga Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) Putri Kampus 3 berkumpul di depan auditorium. Dengan penuh takzim, para hadirin menyimak tiap nasihat yang disampaikan oleh Bapak Wakil Pengasuh dan Bapak Wakil Direktur. Ibarat melepas anak ke medan juang, rasa haru, khawatir, dan bangga, bercampur menjadi satu. Tiap bekal petuah yang diberikan bak fatwa yang menjadi pedoman.

Sejumput nasihat Al-Ustadz M. Badrun Syahir, M.A., Wakil Pengasuh PMDG Putri Kampus 3 adalah bahwa Gontor tidak hanya mengajarkan pelajaran, namun totalitas kehidupan di pondok adalah pendidikan. Gontor dengan dinamika aktivitasnya mengajarkan bagaimana seorang santriwati harus bersikap atas kondisi yang beraneka rupa. Besar harapannya, para santriwati saat kembali ke masyarakat mampu hidup dan menghidupkan, mampu berjuang dan memperjuangkan.
Dengan nada anjuran serupa, Bapak Wakil Direktur KMI, Al-Ustadz Yudi Afifuddi, M.E. menyampaikan bahwa perjuangan harus berlandaskan niat ikhlas, lillah, dan berjalan di atas aturan. Dengan demikian, perjuangan akan bernilai baik dan benar. Al-Ustadz Yudi kemudian melanjutkan dengan mengingatkan kembali beberapa aturan dalam ujian tulis. Sehingga para peserta ujian dan pengawas dapat mawas diri. Annisarevananda

Tasyji’ Pak Syukri yang Luar Biasa

0

Pada sebuah hari di tahun 2005, saya, Ketua Dewan Mahasiswa (Dema) Ahmad Mukhrizi, Wakil Ketua Dema Unjang Tajul Aripin, Bendahara Muhammad Nasir, Ketua Panitia Bakti Sosial Arie Rahmat Soenjoto, mengenakan jas almamater dan berpenampilan rapi. Kami sama-sama berangkat ke kantor Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor untuk menghadap Kiai Abdullah Syukri Zarkasyi (Pak Syukri/1942-2020).

Sampai di sana, kami berdiri di samping kantor menunggu beliau keluar kantor yang dahulu menjadi rumah tinggal keluarga K.H. Imam Zarkasyi (1910-1985). Lokasinya di sebelah timur Masjid Jami’ dan sebelah selatan Masjid ‘Atiq, tempat sujud warisan Gontor lama.

Sekitar pukul 18.30 WIB, Pak Syukri membuka pintu dan memanggil kami. Semuanya berjalan cepat, mencium tangan beliau, dan duduk. “Apa ini?” kata beliau menanyakan maksud kedatangan kami.

Mukhrizi menjelaskan kedatangan kami semua adalah untuk melaporkan jalannya bakti sosial di Desa Sooko, sebelah timur Kota Ponorogo, beserta besaran dana yang digunakan untuk menyukseskan program tersebut.
Pak Syukri membaca berkas yang kami susun halaman per halaman. Ketika membaca laporan keuangan, beliau mempertanyakan satu hal. “Ini ada honor penceramah. Siapa penceramahnya?” tanya beliau. Kami menyebut nama seorang ustaz kader pondok.

Beliau kemudian menandatangani laporan kami dan menutup arsip tersebut. Setelah itu beliau menasihati kami tentang perjuangan membangun pesantren. “Kami di sini berjuang membangun Pondok ini, termasuk meningkatkan kesejahteraan para kader pondok, guru-guru pondok, sehingga kehidupan mereka jauh lebih baik,” jelas beliau dengan raut wajah sedikit tersenyum.

Memperjuangkan dan membantu Pondok itu harus dengan ikhlas lillahi ta’ala . Kerjakan yang terbaik untuk pondok. Didik anak-anak dengan sungguh-sungguh. Ajarkan mereka ilmu dan keterampilan hidup dengan penuh kasih sayang. Berdakwah di masyarakarat dengan ikhlas. “Saya di sini mendidik guru, kalian semua, santri, untuk ikhlas dalam beramal, termasuk berdakwah,” kata beliau. “Ikhlas bukan dengan cara memberikan honor seperti ini,” lanjut Pak Syukri.

Kami menganggukkan kepala. Ketika itu kami bersyukur beliau ‘menyetrum’ kami dengan energi keikhlasan dengan penjelasan yang menyentuh hati. Saya merasakan, ‘setruman’ beliau kala itu jauh lebih meresap ke hati ketimbang nasihat orang yang dekat dengan saya. Menggetarkan hati, menambah semangat, dan membuat saya termotivasi untuk lebih banyak berbuat kebaikan untuk pondok.

Dalam tradisi Gontor, ikhlas merupakan energi yang menggerakkan setiap insan di dalamnya menjalankan manhaj dan membangun infrastruktur pondok. Para guru yang menjadi pendidik santri tidak dibayar dengan uang bulanan santri. Mereka mendapatkan ‘kebaikan’ (ihsan) yang merupakan keuntungan amal usaha Pondok. Jumlahnya beragam sesuai dengan masa pengabdian dan kesungguhan bertotalitas untuk pondok.

Segala yang dikerjakan di dalam lingkungan pondok adalah khidmah yang tujuannya menghasilkan kebaikan. Niatnya adalah ibadah karena Allah semata, bukan untuk menggapai martabat dan penghasilan keduniaan yang fana.

Syekh Nawawi al-Bantani (1813-1897) dalam Nashaihul Ibad menjelaskan, barang siapa melakukan amal kebaikan demi mendapatkan perhatian dan pujian orang lain, maka amal itu menjadi riya alias pamer. Jauh dari ikhlas.

Lalu apa batasan suatu amal yang dikategorikan ikhlas?

Ada tiga hal. Yang terendah adalah kita berbuat kebaikan untuk mendapatkan kenikmatan duniawi. Misal, mendirikan shalat Dhuha dengan maksud mendapatkan kelapangan rezeki. Hal ini dibolehkan, karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, orang yang mengerjakan shalat Dhuha lebih banyak mendapatkan ghanimah (rezeki). Hadis ini diriwayatkan Abu Ya’la dan disahihkan Ibnu Hibban.

Sayid Muhammad bin Abbas bin Alawi al-Maliki (1944-2004) menganjurkan muridnya untuk banyak membaca Surah al-Waqiah agar mendapatkan limpahan rezeki. Kandungan surah ini, jika dihayati maknanya, maka akan memotivasi seseorang untuk bersemangat mengerjakan kebaikan, termasuk beramal usaha untuk mendapatkan keuntungan.

Berikutnya adalah Ikhlas dalam tingkatan menengah . Hal ini diwujudkan melalui ibadah atau kebaikan dengan maksud menghindari azab, neraka (al-Furqan: 65), dan bercita-cita masuk surga. Mereka kekal di dalamnya dan tak ingin berpaling dari surga (al-Kahfi: 107-108). Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah akan dibalas sebuah kebaikan yang kemudian tumbuh tujuh kebaikan. Lalu dari setiap kebaikan itu tumbuh ratusan kebaikan yang lain (Al-Baqarah: 261). Kelak balasan ini akan memberatkan timbangan kebaikan ketika dihisab di hari pembalasan. Ada banyak lagi ayat Alquran dan hadis yang menjelaskan tentang amal kebaikan yang berbuah hindaran dari azab dan mendapatkan surga.

Ikhlas yang tertinggi adalah seseorang melakukan amal kebaikan hanya mengharapkan Allah. Tidak ada harapan selain itu. Tak peduli surga, neraka, rezeki, dan segala kebaikan. Yang ada di hati hanya Allah. Mendidik anak di rumah, mengerjakan tugas di kantor, berdakwah di masyarakat, mengayomi warga, melakukan tugas kedinasan, menyetir mobil, mengantarkan orang ke tujuannya, bersedekah, wakaf, zakat, puasa, haji, dan segala ibadah dan amal saleh, semata-mata untuk Allah.

Ini tidak mudah. Hati harus dibiasakan untuk beribadah karena Allah dan tidak memedulikan omongan orang. Kita harus melatih dan membiasakan diri untuk ikhlas semacam ini, seperti Pak Syukri melatih dan membiasakan guru, keluarga besar Gontor, dan banyak orang, untuk ikhlas berkhidmah membangun Pesantren Gontor, bekerja, dan beribadah sehari hari.

Pak Syukri memang sudah tiada jasadnya. Tapi ruhnya tetap membersamai kita, memotivasi kita untuk ikhlas. Semoga kita bisa ikhlas seperti beliau. Allah yarham Pak Syukri, guru Gontor, bangsa, dan peradaban. Dari Gontor beliau mewariskan keikhlasan.

 

(Tulisan oleh: Erdy Nasrul, Reviewer: Riza Ashari)

Pembukaan Ujian Tulis, Santriwati Kembali Berjihad

0

RIMBO PANJANG – Pondok Modern (PM) Darussalam Gontor Putri Kampus 7 laksanakan upacara pembukaan ujian tulis semester pertama yang diikuti seluruh dewan guru dan siswi di saahatu-t-taasyi, Selasa (20/9/22) Pagi.

Wakil direktur KMI PMDG Putri Kampus 7, Al Ustadz Muhammad Jamaluddin, M.Pd.I menyampaikan beberapa hal mengenai teknis pelaksanaan ujian tulis yang ada di Gontor, dengan harapan ujian tulis semester pertama tahun ini dapat berjalam dengan baik dan lebih baik dari tahun tahun sebelumnya.

Bapak wakil pengasuh PMDG Putri Kampus 7, Al Ustadz Drs. H. Muhammad Ma’ruf Chumaidi juga menyampaikan beberapa nasihat seputar ujian tulis dan kemuliaan ujian tulis bahwasanya dengan ujian kita bisa termasuk orang yang dimuliaakn atau malah sebaliknya.

Pesan ini disampaikan secara khusus untuk seluruh dewan guru dan siswi PMDG Putri Kampus 7 yang akan melaksanakan ujian pagi itu. Semoga kita semua termasuk orang orang yang dimuliakan dengan ujian yang kita hadapi saat ini. Gina