Home Blog Page 141

Jelang Ujian, Belajar Malam Keliling Tingkatkan Miliu Belajar Santri

0

DARUSSALAM– Mendekati masa ujian semester pertama untuk seluruh siswa Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI) dari kelas 1 hingga kelas 5, para santri difokuskan untuk belajar. Seluruh kegiatan ekstrakurikuler santri baik itu latihan pidato, kepramukaan, serta kegiatan klub dan kursus telah dinonaktifkan untuk sementara. Lingkungan pondok pun dipenuhi dengan berbagai macam dekorasi yang dapat membangun miliu belajar santri. Dan untuk menyukseskan program tersebut, para santri setiap malamnya memiliki belajar malam keliling dengan bimbingan para guru-guru.

 

Belajar malam keliling tersebut diawali dengan apel pembukaan yang diadakan pada hari Senin (08/09) malam, bertempat di depan Balai Pertemuan Pondok Modern. Dimulai pukul 20.15 WIB, acara tersebut dihadiri oleh seluruh dewan guru KMI baik junior maupun senior. Dan bapak Wakil Direktur KMI, Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc., berkesempatan untuk menyampaikan sambutannya sekaligus membuka kegiatan tersebut.

 

“Membimbing para santri dalam belajar mereka adalah tanggung jawab kita bersama. Kegiatan ini mungkin akan menyita waktu, tenaga dan pikiran kita. Maka mari sama-sama mengorbankan sedikit dari semua itu demi anak-anak kita.” Begitulah salah satu kutipan dari poin yang beliau sampaikan dalam sambutannya. Selain itu, beliau juga menjelaskan bahwa masa menjelang ujian adalah masa yang tepat untuk menempa belajar para santri, sebab mereka yang sedang semangat untuk belajar menghadapi ujian ini layaknya besi yang sedang panas-panasnya. “Tempalah besi ketika sedang panas-panasnya. Bila kita istilahkan semangat para santri dalam belajar sebagai besi yang masih panas, maka tempaan besi tersebut adalah dengan kelilingnya kita membimbing dan mengawal belajar mereka.” Tukas beliau.

 

Belajar malam keliling ini akan berjalan selama masa ujian berlangsung, dari sejak sebelum ujian lisan hingga akhir ujian tulis nanti. Dan dalam rangka meningkatkan efektivitas pengawalan, para guru dibagi ke dalam beberapa kelompok sesuai zona belajar masing-masing; mulai dari zona gedung Yaqdzoh, zona gedung Saudi, zona gedung Syria, zona gedung Indonesia, serta zona BPPM. Zona-zona tersebut terkategori ke dalam 4 klasifikasi materi; yaitu materi bahasa Arab, bahasa Inggris, materi hafalan, serta materi exact.

 

Related Articles:

Mendekati Masa Ujian, Kegiatan Kepramukaan di PMDG Resmi Ditutup.

Fokuskan Kegiatan Belajar Dengan Berhentinya Kegiatan Bahasa

Perobohan Gedung Syanggit dan Santiniketan : Menunaikan Salah Satu Panca Jangka Pondok

0

Darul Ma’rifat – Setelah diadakan perbaikan beberapa Gedung seperti Gedung Al Azhar, Aligarh, dan Gedung Yaman, pada saat ini Tim Pembangunan mulai merobohkan Gedung Syanggit dan Santiniketan yang mana nantinya akan dibangun Gedung local 2 lantai yang dimanfaatkan sebagai asrama santri nantinya. Seperti renovasi Gedung-gedung sebelumnya para santri ikut andil dalam perobohan kedua Gedung ini, yang mana pada tahap perobohan Gedung Syanggit para santri dari kelas 5 dan 6 bergotong royong dalam penurunan genteng-genteng dari Gedung tersebut yang mana hanya memakan +/- 14 hari lamanya.

Setelah selesai menurunkan semua genteng dan melepas kerangka atapnya pondok mendatangkan Ekskavator sebagai alat berat yang membantun dalam perobohannya, Al Ustadz Zhaahir Zafri, salah satu staf Pembangunan menjelaskan bahwanya untuk mempersingkat waktu perobohan kedua Gedung ini mereka menyewa alat berat, dan setelah itu dibangunlah pondasi yang dalam nan kokoh karena Gedung yang akan dibangun di atasnya adalah Gedung 2 lantai sehingga membutuhkan pondasi yang lebih kuat dari sebelumnya.

Di tengah pandemic pada saat ini pondok Gontor Kampus 3 terus melanjutkan pembangunannya sebagai upaya pelaksanaan salah satu dari Panca Jangka Pondok Modern Darussalam Gontor yaitu, Pergedungan yang digunakan sebagai fasilitas dan sarana tempat tinggal santri sekaligus tempat Pendidikan mereka.AriaKamal

Fokuskan Kegiatan Belajar Dengan Berhentinya Kegiatan Bahasa

0

DARUSSALAM – Menjelang ujian semester pertama, Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) fokuskan kegiatan belajar para santri dengan meniadakan kegiatan ekstrakurikuler, demi menciptakan suasana ujian yang terfokuskan dan khidmat. Salah satunya dengan penutupan kegiatan bahasa, yang upacaranya diadakan pada hari Jumat (25/09) pagi di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM). Acara tersebut dihadiri oleh Al-Ustadz Azmi Syukri Zarkasyi, Lc., Al-Ustadz Kurnia Rahman Abadi, S.E., M.M., Al-Ustadz H. Farid Sulistyo, Lc., dewan guru dan seluruh santri PMDG.

Upacara penutupan kegiatan bahasa ini dimulai pada jam 05.10 WIB dengan pembukaan dari pembawa acara, kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Al-Ustadz Azmi Syukri Zarkasyi. Beliau menyampaikan tentang kunci keberhasilan dalam menguasai bahasa yaitu dengan memperbanyak mendengar, memperbanyak membaca, membiasakan diri berbicara sehari-hari dengan bahasa Arab dan yang paling penting adalah istiqomah. Beliau juga menyampaikan tentang kurikulum pendidikan bahasa di Gontor dan keutamaan bahasa Arab. “Bahasa Arab adalah Bahasa Al-Qur’an. Maka jika ingin memahami agama Islam, pelajarilah bahasa Arab karena bahasa Arab merupakan kunci dari pemahamannya.” ujar Al-Ustadz Azmi Syukri Zarkasyi.

Setelah itu sambutan berganti dengan Al-Ustadz Kurnia Rahman Abadi, dengan bahasa Inggris. Beliau dalam sambutannya menyampaikan tentang trik menguasai bahasa Inggris, yaitu dengan banyak membaca artikel bahasa inggris dan menuliskan vocabs yang ada ke dalam buku tulis. “Perbanyaklah mendengar percakapan bahasa Inggris dan jangan pernah menyerah.” ujar Al-Ustadz Kurnia Rahman Abadi.

Selanjutnya Al-Ustadz Farid Sulistyo menekankan beberapa peraturan berbahasa, bahwa peraturan bahasa berjalan seperti aktivitas kegiatan bahasa sepertinya. Berhentinya kegiatan bahasa bukan berarti peraturan berbahasa juga berhenti. “Kegiatan bahasa memang dinonaktifkan, untuk kita fokuskan kegiatan belajar. Namun kita tetap harus berdisiplin untuk berbahasa resmi dalam percakapan keseharian kita” jelas beliau. Setelah itu acara beralih ke pembacaan surat keputusan penutupan kegiatan bahasa dalam bahasa Arab serta Inggris, dan dilanjutkan dengan doa lalu penutup. Dinulcahya

Related articles:

Musyawarah Kerja Antarrayon Wadah Santri Belajar Berorganisasi

Belajar Kitab Kuning dengan Kegiatan Fathu Kutub Turast Al-Islami

MUWAJJAH KELILING INTENSIFKAN BELAJAR SANTRI

Tasyji’ul lughoh; Sarana Santriwati untuk mengembangkan bahasa Arab dan Inggris.

0

Mantingan “Language is our Crown”. Pondok Modern Darussalam Gontor adalah suatu lembaga pendidikan dengan berbagai ciri khas didalamnya. Sehigga, menjadikan banyak anak ingin belajar dan menempuh kehidupan di pondok ini. Salah satu sebabnya, yaitu dengan adanya prinsip berbahasa Arab dan Inggris yang selalu diterapkan oleh para santri dalam segala kegiatan di pondok. Dimanapun santri berada, mereka selalu menggunakan bahasa Arab dan Inggris untuk berkomunikasi dengan sesama.

Pondok Modern Darussalam Gontor Putri kampus 1 memiliki berbagai program bahasa dan menyelenggarakan banyak acara untuk meningkatakan kualitas bahasa santriwati di pondok, salah satunya adalah bentuk usaha tersebut ialah Tasyji’ul-Lughoh. Kegiatan ini diadakan di setiap hari selasa pagi yang diikuti oleh santriwati disetiap angkatannya, dengan cara bergilir. Kegiatan ini membahas pembenaran bahasa yang salah, dari berbagai segi seperti Nahwu dan shorof, Peribahasa, Uslub-Uslub, Grammar, dan Idiom,dan masih banyak lagi pelajaran-pelajaran yang disampaikan untuk meningkatkan bahasa santriwati.

Tepat pada hari Selasa (30/06) Pondok Modern Darussalam Gontor mengadakan pembukaan kegiatan Tasyji’ul-Lughoh, yang diadakan di Kulliyatul-Banat oleh santri-santri baru kelas satu KMI. Dengan perkenalan intensif bagi santriwati baru mengenai bahasa Arab dan Inggris. Kegiatan ini, dibuka oleh Al-Ustadz Dr. KH. Fairuz Subakir Ahmad, MA selaku Bapak Wakil Direktur KMI Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1.

Dengan kegiatan-kegiatan seperti inilah santriwatidapat meningkatkan bahasa yang mereka gunakan.Sehingga, dapat terbiasa untuk membentuk suatu percakapan dengan bahasa resmi (Arab dan Inggris), dan inilah cara santri untuk memahami pelajaran yang ada di Pondok Modern Darussalam Gontor Putri 1, yang mana semua pelajaran di Pondok Modern Darussalam Gontor ini menggunakan bahasa Arab dan Inggris, sehingga dapat melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan baik.

Mannar.

Queen and Princess of Language; Sarana Pengembangan Bahasa Arab dan Inggris Secara Konsisten

0

Mantinganal-lughatu taaju-l-ma’hadi. Ibarat mahkota, bahasa menjadi simbol kehormatan dan kebanggaan Pondok Modern Darussalam Gontor. Dalam istilah lain, language is our crown atau “Bahasa adalah mahkota pondok”. demikian kata-kata yang sering disampaikan Bapak Pengasuh akan pentingnya berbahasa. Maklum, Gontor memang dikenal sebagai pondok yang mengembangkan bahasa Arab dan bahasa Inggris secara konsisten. Maka dari itu, Gontor tidak pernah berhenti dalam mengembangkan dan memperluas bahasa santriwati dengan mengadakan kegiatan tiap tahunnya yang berkaitan dengan kebahasaan, seperti Queen and Princess Language.

Queen and Princess Language adalah kegiataan rutinitas tahunan yang merupakan ajang kompetisi dalam hal kebahasaan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh santriwati dari kelas 1-4 dan  terpilihlah 20 orang santriwati yang berhasil lolos ke babak final. Penyisihan para finalis ini melewati lima babak. Para peserta terdiri dari 2 golongan, yaitu: golongan junior dan senior. Golongan junior  yang mana terdiri dari kelas 1, 2 dan 1 INT. Sedangkan dari golongan Senior terdiri dari kelas 3, 4 dan 3 INT.

Kegiatan ini biasanya diadakan di akhir tahun, namun dikarenakan dimasa pandemi ini yang mengharuskan beberapa kegiatan awal tahun yang diadakan di akhir tahun, begitupun sebaliknya. Dan untuk tahun ini diadakan di awal tahun bersamaan dengan kegiatan perkajum (Perkemahan kamis-jum’at). Kegiatan ini diadakan pada Jum’at (4/9) kemarin, dan dibuka oleh Bapak Pengasuh Gontor Putri 1 Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I. yang bertempat di Aula Auditorium Gontor Putri 1.  Dalam sambutannya, beliau mengingatkan kembali akan pentingnya berbahasa Arab dan Inggris secara konsisten karena bahasa merupakan mahkota pondok dan dari berbahasa kunci untuk mendapatkan kesuksesan di masa depan nantinya.

Adapun peserta final Queen Language tahun ini ialah sebagai berikut;

No Nama Kelas
1 Rindianisya binti Sarwoedy 4B
2 Maria Chantika Djauhari 3B
3 Nabiila Chasanatul Fi’al Isna binti Nanang Rakhmat Basuki 4B
4 Arini Najwa 4B
5 Hilya Neswa Aszari binti M. Adib Fuadi Nuriz 4B
6 Najla Sayyidah Attirmidzi binti Tarmizi 4B
7 Salwa Ikhsani Kamila binti Ismail Hendaryamin 4B
8 Faza Fakhrunnisa Putri Maliki binti Imam Maliki 4B
9 Rizna Amalia 3 INT B
10 Rifdah Nisrina binti Luluk Winarko 3 INT C

Adapun peserta final Princess Language tahun ini ialah sebagai berikut;

No Nama Kelas
1 Atira Azharina binti Nahrowi 2B
2 Felik Cika Radien 1 INT B
3 Tiara Puspita Dewi binti Mohammad Ziyad Zainuri 2B
4 Fadia Nasywa Umnia binti Setiawan Bin Lahuri 2B
5 Baiq Athina Neila Velika binti Lalu Rustamaji 2B
6 Najwa Dina Hanifa 1 INT C
7 Salwa Ikhsani Kamila binti Ismail Hendaryamin 4B
8 Febriani Aqila Nugroho binti Agus Setyo Nugroho 2C
9 Taqiya Fairuzzaky 1 INT B
10 Rangkayo Admirel Rasikhah Fahrita binti Zulfahmi Nu’an. CH 2B

Demikianlah pentingnya bahasa di Gontor, laksana mahkota bagi seorang raja. Ia akan menjadi kunci utama untuk memperdalam ilmu pengetahuan, baik selama di pondok ini maupun setelah berada di tempat lain.

AndiGhariza

Pembukaan Belajar Malam Keliling : Menambah Efektifitas Santri dalam Belajar

0

Darul Ma’rifat – (28/09/20) Selepas Sholat Isya’ para Guru dan Santri berduyun-duyun pergi menuju lapangan depan Gedung Syiria guna mengikut ceremoni pembukaan Belajar Keliling Malam, pada malam hari kemarin. Pembawa acara memulai salam sebagai tanda telah dimulainya acara ini kemudian dilanjutkan dengan nasehat oleh Al Ustadz H. Heru Wahyudi, S.Ag. Pada awal pidatonya Bapak Wakil Pengasuh mengingatkan para guru dan santri agar selalu bersyukur meskipun kita dalam situasi dan kondisi pandemik pada saat ini.

Di tengah-tengah pidatonya bapak Wakil Pengasuh mengingatkan agar kita selalu mengikuti protokol kesehatan denga penuh disiplin, bahkan dalam ceremoni ini para santri diatu agar selalu mejaga jarak hingga barisan mereka memenuhi lapangan depan Gedung Suria dari Masjid hingga Gedung Saudi. Sebelum mengakhiri pidatonya bapak Wakil Pengasuh menyampaikan bahwasanya Belajar Keliling Malam ini diadakan guna menambah efektifitas anak-anak dalam belajar.

Setelah itu acara belajar keliling ini dibuka secara resmi oleh wakil Direktur, Al Ustadz Aris Hilmi Hulaimi, M.Ud dan dilanjutkan dengan pengabsenan semua santri pada zona-zona yang telah ditentukan.AriaKamal

Gontor Berdiri di Atas dan Untuk Semua Golongan

0

“Pondok Modern berdiri di atas dan untuk semua golongan. Andaikata murid-murid dan guru-guru semuanya Muhammadiyah. Pondok Modern tidak boleh di-Muhammadiyah-kan. Andaikata murid-murid dan guru-guru semuanya NU. Pondok Modern tidak boleh dijadikan NU. (K.H. Ahamad Sahal)

 

Pendidikan yang diterapkan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) selalu berpegang teguh kepada pendirian bahwa Gontor berdiri di atas dan untuk semua golongan, bukan di bawah atau dinaungi oleh sebuah golongan sepihak. Gontor tidak dibawahi oleh instansi mana pun karena Gontor merupakan pondok yang diwaqafkan untuk umat Islam di seluruh dunia, bukan untuk kepentingan golongan tertentu.

PMDG tidak berpihak, bergantung bahkan sampai meminta pertolongan kepada sebuah ormas atau pihak lain. Apabila seorang pemimpin bergantung kepada sebuah ormas maka pemimpin itu atau yang ia pimpin itu tidak bisa bergerak dengan bebas untuk menjalankan program-program yang sudah direncanakan. Bergantung kepada yang lain berarti kita tidak memegang kendali penuh atas kebijakan-kebijakan yang diperlukan, karena harus menunggu keputusan atau instruksi dari pihak yang mengatasi pondok. Sehingga jika Gontor berpihak kepada golongan tertentu, pondok ini akan hancur karena selalu bergantung kepadanya ataupun harus menunggu perintah darinya. Na’udzubillah.

Jika pondok terlepas dari pihak lain juga akan membuat pondok tetap fokus dalam menjalankan fungsinya sebagai lembaga pendidikan, tanpa harus terganggu ataupun terhambat. Program-program yang ada akan tetap terkendali tanpa harus menunggu perintah ataupun kebijakan dari pihak lain. Tetapi prinsip ini tidak menghalangi bagi siapapun yang ingin membantu pondok. Pondok tetap tidak melarang bagi siapapun yang dengan ikhlas ingin membantu pondok, sebab pondok adalah milik umat Islam di seluruh dunia.

Seperti dikutip dalam buku berjudul “Senarai Kearifan Gontory” oleh Al-Ustadz Ahmad Suharto, salah satu Dosen UNIDA Gontor, “Gontor tidak berafiliasi ke partai, organisasi dan golongan tertentu, agar bisa menjadi perekat umat, bebas dari tarik menarik kepentingan, dan bertekun dalam aktivitas pendidikan. Tentunya golongan yang dimaksud adalah golongan umat Islam yang mu’tabar, yang perbedaan satu dengan lainnya hanya dalam strategi perjuangan dan ijtihadiyah furu’iyah bukan golongan yang menyimpang secara prinsip dan aqidah.

Menarik- narik Gontor ke arah golongan tertentu adalah pengkhianatan. Secara pribadi guru dan murid tidak dilarang menjadi simpatisan organisasi massa Islam yang ada, tetapi secara kelembagaan haram Gontor dibawa-bawa ke ormas ataupun orpol tertentu.”

Membawa Gontor ke sebuah golongan adalah menghina dan menjelekkan pondok, Gontor tetap akan netral dan tidak berpartai karena pondok sudah diwaqafkan oleh Trimurti untuk memperjuangkan agama Islam dan bukan untuk berada di bawah naungan sebuah golongan.

Pelatihan Pustakawan Bekali Santri Tentang Kepustakaan

0

DARUSSALAM– Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) sebagai lembaga pendidikan berskala nasional memiliki banyak perpustakaan yang menjadi sumber khazanah keilmuannya. Di antara perpustakaan yang ada adalah perpustakaan Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM), perpustakaan Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) Gugus Depan 15.089, perpustakaan Kulliyyatu-l-Mu’allimin Al-Islamiyyah (KMI), dan perpustakaan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Besarnya perpustakaan-perpustakaan tersebut serta banyaknya buku-buku yang ada di dalamnya, tentu memerlukan manajemen kepustakaan yang rapih, sistematis dan terstruktur. Untuk itulah diadakan kegiatan pelatihan pustakawan.

“Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan hal-hal yang penting seputar keperpustakaan kepada para staf perpustakaan bagian-bagian yang ada di PMDG.” jelas Al-Ustadz Muhammad Miftah Kharmain, S.Ag. selaku staf KMI sekaligus penanggung jawab kegiatan. Acara pelatihan pustakawan tersebut diadakan selama dua hari, dimulai dari Kamis (17/09) hingga Jum’at (18/09). Peserta dari kegiatan tersebut diambil dari seluruh staf sekaligus asisten perpustakaan dari bagian-bagian tersebut, dengan total seluruhnya adalah 100 peserta.

Dengan jumlah pertemuan sebanyak 4 kali, acara tersebut bertempat di aula Afghanistan gedung Saudi 6 dan diisi oleh beberapa narasumber. Di antaranya adalah Al-Ustadz H. Imam Iskarom, Lc., Al-Ustadz H. Muhammad Nur, Lc.,M.H., serta staf Perpustakaan UNIDA Gontor. Adapun materi-materi yang disampaikan adalah terkait klasifikasi buku, keperpustakaan, aplikasi perpustakaan, serta sirkulasi buku.

Sesi terakhir dilaksanakan pada Jum’at (18/09) siang, bersama Ustadz Muhammad Nur yang menyampaikan materi sekaligus menutup kegiatan. Dalam kesempatan tersebut, beliau berbagi cerita tentang bagaimana pengalaman beliau dulu ketika masih menjalani masa studi di Mesir, mulai dari bagaimana beliau mengajukan diri sebagai staf perpustakaan di sana hingga bertemu dengan teman sebangku kuliahnya yang sangat menghargai buku. “Perpustakaan harus menjadi partner kita untuk menatap masa depan. Yang akan membantu kita mewujudkan masa depan, adalah perpustakaan.” Terang beliau dalam penjelasannya. Beliau juga menyinggung bahwa kepemilikan buku memang penting, namun yang lebih penting dari itu adalah bagaimana cara kita untuk bisa lebih dekat dengan buku; membacanya, menyerap ilmunya, dan memanfaatkannya.

Related Articles:

Perpustakaan OPPM Gelar Orientasi

Perpustakaan ISID Beralih ke Robithah

PERGANTIAN DEWAN MAHASISWI; Mengestafetkan Perjuangan dari Generasi ke Generasi

0

Mantingan-Tepat pada (28/8) kemarin, DEMA (Dewan Mahasisiwi) Wilayah Mantingan tahun 1431-1432 resmi berganti. Dema ialah salah satu organisasi yang dibina oleh mahasiswi UNIDA dalam merealisasikan kegiatan-kegiatan kemahasiswaan terutama dalam bidang keilmuan. Seperti organisasi lainnya, Organisasi ini selalu berganti setiap tahunya sebagai sarana pengestafetan dari generasi ke generasi selanjutnya, sehingga dinamika pondok tetap berjalan dengan dinamis dan lancar.

Seperti salah satu falsafah pondok, “Patah tumbuh hilang berganti, sebelum patah sudah tumbuh, sebelum hilang sudah berganti”. Falsafah ini telah lama ditanamkan oleh para Trimurti pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor. Nilai-nilai pondok tersebut selalu diestafetkan dari generasi ke generasi, agar pondok tidak mati dan senantiasa hidup meskipun telah ditinggal oleh para pendirinya. Nilai inilah salah satu nilai yang masih dipegang teguh oleh pondok dan diterapkan di bidang keorganisasian dalam mengestafetkan dari generasi ke generasi. 

Pergantian Amanah.

Sebelum diadakannya pergantian kepengurusan DEMA, diadakannya terlebih dahulu orientasi atau pengenalan visi dan misi dari para calon ketua DEMA. Agar para mahasiswi UNIDA mengetahui visi-misi kedepannya dari tiap calon ketua dan dapat menilai calon ketua dari visi-misi yang mereka bawakan. Setelah itu, diadakannya pemungutan suara dari para asatidz dan mahasiswi UNIDA. Setiap orang berhak untuk memilih 2 suara dari calon ketua. Adapun calon ketua dipilih dari mahasiswi semester 7 dari setiap prodi (Programstudi) yang mewakili menjadi calon ketua DEMA, mereka ialah:

  1. Nabilia Alifia Aura (PAI)
  2. Liiza Latna Sari (PBA)
  3. Ninda Anjani (SAA)
  4. Riyyul Hanannie (AFI)
  5. Baiq Ikhlasul (IQT)
  6. Lamya Nurul (HES)
  7. Safirah Maisaroh Ariibah (EI)
    Sambutan Oleh Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I

Kegiatan ini dibuka oleh Al-Ustadz K.H Ahmad Suharto, M.Pd.I, dalam sambutanya beliau berharap agar DEMA tahun ini dapat menjalankan kewajibannya dengan sebaik-baiknya selaku pengurus, dapat menjadi lebih baik dari DEMA sebelumnya dan lebih mengutamakan sisi keilmuan dari sisi yang lain. Karena tadabbur dan tafakkur itulah dimensi yang utama dan harus diutamakan, tetapi bukan berarti menafikkan kegiatan lainya.

Adapun ketua DEMA tahun ini ialah; Liiza Latna Sari (PBA) dan Baiq Ikhlasul (IQT) dengan beranggotakan 68 orang yang terdiri dari 15 bagian. Selain itu, yang bertugas sebagai panitia dalam acara ini ialah mahasiswi UNIDA Gontor Mantingan Semester 5. Alhamdulillah acara ini berjalan dengan lancar seperti yang diharapkan.

Begitulah organisasi di Gontor, selalu mengestafetkan dari generasi ke generasi selanjutnya, sehingga dinamika pondok tetap berjalan dengan dinamis dan lancar.

Andi Ghariza

Ketahuliah! Setiap dari kamu adalah pemimpin dan setiap kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinanmu

-Rasulullah Sallalahu Alaihi Wasallam-

Mendekati Masa Ujian, Kegiatan Kepramukaan di PMDG Resmi Ditutup.

0

Darussalam – “Scout is Jolly Game” adalah sebuah susunan kata yang mempunyai makna bahwa Pramuka adalah permainan yang mengasyikkan dan semboyan ini juga  merupakan motivasi bagi santri Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dalam berpramuka. Kegiatan Kepramukaan di PMDG merupakan kegiatan ekstrakurikuler, yang telah berjalan selama kurang lebih setengah semester.

Pada hari Kamis (24/9) kegiatan Pramuka di PMDG resmi ditutup sampai batas waktu yang ditentukan, karena semakin dekatnya masa ujian di PMDG. Kegiatan ini ditutup oleh Al-Ustadz Mahbub Al-Aziz, S.Ag. di depan Balai Pertemuan Pondok Modern (BPPM) Gontor yang diikuti oleh seluruh santri se-Darussalam dari kelas 1 sampai kelas 5 Kulliyatul Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) dan dibantu oleh Kakak-Kakak Koordinator Gerakan Pramuka (KGP) dari kelas 6, Majelis Pembimbing Koordinator Harian (Mabikori), dan Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus).

Sebelum kegiatan ini selesai, diumumkanlah juara umum dan juara favorit dari 12 Gugus Depan (Gudep) yang ada. Dengan total nilai sebagai berikut:

Gugus Depan Jumlah Nilai
15.089-01 1.239
15.089-03 665
15.089-05 1.008
15.089-07 782
15.089-09 721
15.089-11 864
15.089-13 828
15.089-15 932
15.089-17 800
15.089-19 829
15.089-21 596
15.089-23 566

Dari total keseluruhan nilai di atas maka keluarlah Gudep 15.089-01 sebagai juara umum dan Gudep 15.089-05 sebagai juara favorit dalam kegiatan kepramukaan di Awal Tahun ajaran ini. hafidhrafi