Home Blog Page 14

Kuliah Subuh 9 Ramadhan 1445 H, Kebahagiaan Dibalik Suatu Kewajiban

0

Iqrar adalah suatu pernyataan, maka setelah ada iqrar akan ada kewajiban. Kita telah beriqrar dari lahir dan setelah itu ada yang namanya kewajiban yaitu beribadah. Enakan sholat atau tidak sholat? Lebih enak tidak sholat apabila dilihat dari sudut pandang enak yang fatamorgana.

Orang yang sholat itu lebih bahagia dari mereka yang tidak sholat. Banyak penelitian yang membuktikan bahwa yang sholat lebih bahagia daripada yang tidak sholat. Dalam puasa ada kebahagiaan karena ada suasana suasana yang dirindukan. Banyak sekali hal yang dianggap beban adalah sesuatu yang membahagiakan. Maka jangan hanya memikirkan yang buruk saja, tapi harus melihat sisi baiknya.

Ramadhan ini banyak memberikan kebahagiaan didalam kegiatan kegiatan nya, dan ini yang dirindukan dalam bulan puasa. Maka dari itu bulan ramadhan disebut ramadhan kareem yaitu bulan yang mulia, sebab banyak keberkahan yang ada didalam nya.

Orang berbahagia dengan cara mereka masing masing. Keberkahan yang mana banyak rezeki didalam nya, yang berupa kenikmatan makan, ibadah, sehat, dll. Banyak orang yang sikap nya berubah dikala bulan ramadhan, karena mendapat hidayah dari Allah. Hanya Allah yang bisa memberi hidayah, Allah memberi hidayah kepada mereka yang berusaha dan bersungguh-sungguh.

Setelah usaha kita lanjutkan dengan doa. Dhomir manusia tidak sama dengan dhomir Allah SWT. Harus selalu istiqomah seperti yang diceritakan dalam cerita ibnu hajar al-atsqolani, yang mana ia berputus asa dalam menuntut ilmu. Di tengah perjalanan, turun hujan yang mana kemudian ia melihat tetesan air hujan tersebut mampu meretakan batu dengan keistiqomahan nya.

Sampaikanlah ilmu semampu dan sebanyak yang kita pelajari. Jangan pelit ilmu, jadilah orang yang selalu berusaha dan bertawakal kepada Allah. Sebab manusia hanya dapat berusaha tapi Allah lah yang maha menentukan. Maka biarlah Allah yang menentukan atas segala usaha yang kita kerjakan.

(Materi: : Al-Ustadz Saidil Yusron, S.Th.I, Lc, M.A.)

Related Articles:

Kuliah Subuh 8 Ramadhan 1445 H, Al-Ustadz Dr. H. Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. M.A.

Kuliah Subuh 4 Ramadhan 1445 H, Meneladani Keberkahan Yang Ada di Pondok

Keutamaan Puasa dan Malam Lailatu-l-Qadr

Kuliah Subuh 8 Ramadhan 1445 H, Al-Ustadz Dr. H. Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. M.A.

0

Definisi puasa itu untuk beribadah kepada Allah.Karena, tidak semua yang menahan diri dari makan dan minum itu untuk ibadah. Puasa disyariatkan pada tahun ke-2 Hijriah. Umat-umat sebelumnya juga terdapat puasa tetapi penerapan dan waktunya berbeda-beda. Puasa ini memiliki keutamaan yang luar biasa dari segala sisi. Dari segi kesehatan, dalam jurnal-jurnal kesehatan dalam kedokteran puasa memiliki manfaat dalam kesehatan.


Dari sisi yang lain, disebutkan ini juga diwajibkan atas umat umat sebelum juga, bukan hanya kepada kita sekarang. Ini menunjukan peringanan bagi umat islam dalam melaksanakan karena yang diperintahkan bukan hanya umat islam sekarang tetapi juga umat-umat sebelumnya.Ini menunjukan puasa memiliki keutamaan dan merupakan rahmat yang besar dari Allah SWT.


Semua perintah dari Allah dari Puasa, Zakat dan lain-lain ini merupakan bentuk kasih sayang dari Allah untuk manusia dari segi Duniawi maupun Ukhrawi. Harapannya setelah berpuasa seseorang akan menjadi bertaqwa. Kunci urutannya dalam ayat ini adalah Iman, Puasa dan Taqwa. Taqwa itu yang memperkuat benteng atau dinding bagi manusia untuk terhindar dari adzab Allah SWT. Iman harus dibarengi dengan puasa agar mendapat nilai yaitu Taqwa.


Dalam puasa ini, kita harus memperbanyak ibadah dan karena bulan puasa ini merupakan bulannya Al-Qur’an maka kita juga harus memperbanyak membaca Al-Qur’an. Seperti imam-imam besar yang mengkhatamkan Al-Qur’an dalam bulan Ramadhan, seperti Imam Syafi’I yang khatam dalam bulan Ramadhan sampai 60 kali dan juga yang lainnya.


Rukun Islam ada lima. Bedakan antara orang yang meyakini dan tidak meyakini disyariatkannya sesuatu. Orang yang tidak meyakini disyariatkannya sesuatu maka ia termasuk golongan kafir. Dan orang yang meyakini disyariatkannya sesuatu tetapi tidak melakukannya maka ia termasuk golongan orang yang bermaksiat. Dan kita harus berhati-hati dalam mengkafirkan seseorang. Karena dalam mengkafirkan seseorang memiliki tatacara tersendiri dan syarat-syarat tertentu.


Jika kita menemukan dalam sehari-hari kita orang yang tidak melaksanakan perintah Allah maka pertama harus husnudzan terlebih dahulu. Jangan langsung mengatakan bahwasanya ia adalah orang yang bermaksiat. Mungkin saja, ia sedang dalam uzur sehingga tidak bisa melaksanakan perintah Allah. Jikalau kita langsung menganggap ia adalah orang yang bermaksiat maka kitalah yang akan mendapatkan dosanya.

(Materi: Al-Ustadz Dr. H. Azmi Syukri Zarkasyi, Lc. M.A.)

Related Articles:

Kuliah Subuh 6 Ramadhan 1445 H, Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah

Kuliah Shubuh 1 Ramadhan 1444 H, oleh K.H. Hasan Abdullah Sahal.

Sambut Bulan Suci Ramadhan Dengan Bakti Sosial

Kuliah Subuh 6 Ramadhan 1445 H, Keikhlasan dalam Beramal dan Beribadah

0

Iman dan Islam ditanamkan di pondok ini yang mencakup dalam panca jiwa keikhlasan. Jika kita memurnikan ibadah kita maka kita akan mendapat balasan dari Allah. Pasalnya keikhlasan adalah inti dari keimanan. Apa artinya bersaksi? Artinya bukan hanya tahu dan paham tapi mengamalkan dan mengikrarkannya, amal ibadah kita akan diterima jika terdapat keIkhlasan.

Kita harus bersyukur kepada Allah karena telah menjadi muslim dan mu’min. Iman seseorang itu bisa naik turun. Apabila bertambah iman kita, semakin pula kita dekat dengan Allah, dan dengan bertaubat maka kita sudah bertaqwa kepada-Nya.

Ketika Allah memerintahkan sesuatu lalu kita mengerjakannya maka Allah akan cinta begitupun sebaliknya. Kita sholat itu harus karena Allah bukan karena hal yang lain. Kalau kita beribadah masih karena hal lain, maka pertanda keikhlasan kita masih kurang. Adapun syirik itu ketika kita menduakan niat yang satu karena Allah dan yang kedua itu takut dengan ciptaan Allah.

Muamallah ma’a Allah itu lebih penting, karena itu adalah inti dari jiwa keikhlasan, bukan sekedar muamallah ma’a naas. Semuanya dimulai dengan keterpanggilan hati masing-masing, Jikalau niat kita masih setengah-setengah maka sama saja iman kita belum bisa dikatakan sempurna. Perbarui niat, iman serta jiwa keikhlasan agar kita selalu bisa dekat dengan Allah.

Pahami lagi tentang jiwa keikhlasan yang terdapat di dalam panca jiwa bukan hanya sekedar di lihat saja.

Kita patut bersyukur atas segala yang dibuat Allah terutama yang Allah berikan yaitu nikmat sehat dan
iman dan islam. Iman dan islam bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan maksiat, segala amalan hanya dimurnikan kepada Allah saja.

Maka dari itu, dengan keimanan kita dapat meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Karena sebaik-baik bekal adalah ketaqwaan kepada Allah, dan sebaik-baiknya manusia adalah yang bertaqwa kepada Allah.

(Materi: Al-Ustadz Dr. H. Mulyono Jamal, M.A.)

Related Articles:

Kiai Hasan Isi Kuliah Subuh Masjid Agung Palembang

Kuliah Subuh 3 Ramadhan 1445 H, Kemuliaan dan Keistimewaan Bulan Ramadhan

Kuliah Subuh 4 Ramadhan 1445 H, Meneladani Keberkahan Yang Ada di Pondok

Kuliah Subuh 4 Ramadhan 1445 H, Meneladani Keberkahan Yang Ada di Pondok

0

Pendiri Gontor selalu berdoa untuk keberkahan tempat ini. Kita lihat pendiri pondok modern mendidik mulai dari usia 26 tahun hingga 77 tahun, 50 tahun mereka lalui untuk berjihad. Rintangan mereka dulu lebih sulit karena santri-santri terdahulu lebih nakal dari santri-santri yang sekarang. Insyaallah santri-santri yang sekarang lebih taat dari yang dulu.


Namun mereka tetap ikhlas mendidik mereka dengan sepenuh hati. Karena mereka semua menuntut ilmu dengan birrul walidayni. Jadi, walaupun mereka nakal tetapi mereka tetap menaati perkataan orang tua mereka. Makanan yang kita makan adalah makanan yang berkah dan sehat. Makanan yang sederhana, hidup yang sederhana. Tetapi kita tetap bersyukur karena pernah merasakan hal itu di Gontor. Berkah tempatnya berkah orangnya berkah ilmunya. Ilmu umum itu sudah dipilih oleh pendiri gontor apa saja pelajarannya. Segala sesuatu itu insyaallah
semuanya berkah.


Allah berjanji bahwa doa itu tidak akan ditolak. Jika kalian ingin tahu pendiri pondok itu ketika berdoa tangannya bergetar karena mereka itu hidup mau mati mau dibunuh PKI mereka siap untuk mati kapanpun. Doa-doa pendiri gontor bersama ustadz-ustadz, pembantu-pembantu itu berjuta-juta tak terasa jika dihitung sudah 100 tahun diamini oleh jutaan santri dan masyarakat. Doa orang gontor, orang tua, teman-teman masih ada di langit.
Di tempat yang baik dan benar kalau kita tidak bersyukur rugi.

Maka dari itu mari kita mensyukuri dengan baik-baik. Di tempat yang baik ini semuanya berkah karena dinaungi oleh doa-doa yang begitu banyaknya. Ini berkah karena disebut dalam Al-quran, maka inilah yang disebut keberkahan seperti yang ada di muqoddimah tadi. Para pendiri bercita-cita melahirkan alumni yang menjadi tokoh-tokoh bermanfaat di masyarakat. Doa pendiri Gontor dikabulkan setelah 30 tahun. Gontor yang dulu kecil sekarang sudah besar dengan 20 cabanganya.

Itu yang beliau yakini, maka ketika mendapatkan tanah 250 hektar beliau sangat-sangat bersyukur. Beliau yakin hadza ma waada rabbuna haqqon. Ini adalah yang dijanjikan Allah kepada kita. Bermula dari pemuda-pemuda seperti kalian semoga Allah mengkabulkan doa -doa kalian. Ada alumni yang bertanya marhalah dia biasa-biasa saja tapi mengapa mereka menjadi orang yang musta’mal di luar. Hal itu terjadi karena apa yang mereka lakukan di pondok mendapatkan keberkahan dari Allah SWT. Jika kalian merasa menyesal ketika ingin tamat maka berdoa semoga tempatnya berkah Allhumma anzilna makaanan mubaarakan. Jika masih tidak mantap maka beristikharaah. Kita meneladai keberkahan pondok, kyai, ustadz, dan segala sesuatu yang ada kita teladani.


Jangan bosan-bosan jadi orang baik. Kita masih punya kesempatan untuk meraih doa-doa. Kunci atau rahasia keberhasilan gontor itu selain berpikir keras dan bekerja keras adalah faktor keberkahan. Apa itu keberkahan? Karunia yang diberikan Allah SWT melebihi apa yang kita targetkan apa yang kita lakukan. Taruh di kepala kalian bahwasanya hidup itu harus berkah.


Maka di Gontor ada kata inna fil harakati barakatun. Jika di Gontor ada santri yang tidak semangat dan tidak aktif maka diingatkan. Maka di gontor jika kalian hitung yang menjadi ketua dan wakil ketua berkali-kali akhirnya mendapatkan pengalaman menjadi pemimpin. Memperhatikan saja juga merupakan pembelajaran menjadi pemimpin secara pasif. Kalian semua merekam segala sesuatu yang ada maka jadilah super di levelmu. Tetapi menjadi super di level kita sudah cukup. Cari orang-orang yang memilki peringkat-peringkat sebaya denganmu dan selevelmu, bersainglah.

Maka yang dijalani harus hayaatan thayyibatan. Kita menjadi segala sesuatu yang berkah. Contohnya Khairu kum man tallamal quran man allamahu. Kita ajarkan segala sesuatu dari hal kecil terlebih dahulu. Maka mari kita doakan pondok ini agar menjadi tempat yang selalu diberikan keberkahan oleh Allah SWT. Amiin amiin yaa rabbal alamin.

(Materi: KH. Dr. H. Hidayatullah Zarkasyi, MA).

Related Articles:

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

Kuliah Subuh 2 Ramadhan 1445 H, Bulan Ramadhan Memberikan Yang Terbaik Kepada Allah

Kuliah Subuh 3 Ramadhan 1445 H, Kemuliaan dan Keistimewaan Bulan Ramadhan

Kuliah Subuh 3 Ramadhan 1445 H, Kemuliaan dan Keistimewaan Bulan Ramadhan

0

Salah satu perintah yang diwajibkan pada bulan Ramadhan adalah berpuasa Ramadhan sebagai mana yang telah diwajibkan bagi orang-orang sebelum kita agar mencapai kemuliaan yaitu derajat taqwa. Dan ternyata puasa sudah dilakukan oleh orang-orang dan kaum sebelumnya, seperti yang dikisahkan di dalam Al-quran tentang nadzar Siti Maryam ibunya Nabi Isa As.

Dan masih banyak lagi seperti umat nasrani yang berpuasa 40 hari siang dan malam, para biksu agama hindu dan budha berpuasa setiap hari sepanjang tahun, maka daripada itu kita sebagai umat islam harus bersyukur bahwasanya Allah Swt telah meringankannya menjadi 30 hari saja dalam setahun.

Puasa secara bahasa artinya menahan. Dan menurut syariat yaitu menahan diri dari rasa lapar dan haus dan segala yang membatalkannya dari terbitnya fajar atau shubuh sampai tenggelamnya matahari atau maghrib. Kita menghormati dan memuliakan bulan ramadhan karena didalamnya ada banyak kemuliaan yang terdapat didalamnya, yang diantaranya adalah :

1. Dihapusnya Dosa-dosa kecil

Waktu yang terdapat diantara tengat waktu sholat fardhu ke sholat fardhu yang lainnya, dari jumat ke jumat dan dari ramadhan ke ramadhan lainnya sebagai waktu penghapus dosa apabila kita menjauhi dosa-dosa yang besar. Barangsiapa yang berpuasa bulan ramadhan dengan keimanan dan pengharapan pahala-Nya maka akan dihapuskan dosa-dosa yang telah lalu.

2. Salah satu sebab diampuninya dosa

Barangsiapa yang berpuasa bulan ramadhan dengan keimanan dan pengharapan pahala- Nya maka akan dihapuskan dosa-dosa yang telah lalu.

3. Salah satu sebab dimasukkannya ke surga-Nya

Seorang lelaki pernah bertanya kepada baginda Rasulullah SAW “ Apabila saya melaksanakan sholat yang wajib dan menunaikan ibadah puasa ramadhan dan menghalalkan yang haram dan mengharamkan yang halal ” . Maka Rasulullah SAW menjawab : “ Iya, kamu akan masuk ke surga-Nya”

Selain itu, bulan Ramadhan juga memiliki banyak keistimewaan yang diantaranya adalah :

  1. Diturunkannya Al-quran di malam lailatul qadr agar menjadi petunjuk bagi alam semesta ini.
  2. Dibukanya pintu surga.
  3. Ditutupnya pintu neraka.
  4. Dibelenggunya para syaitan.
  5. Umroh di bulan ini ganjarannya seperti haji.

Maka dari pada itu semua kita harus ada peningkatan dalam diri kita masing-masing mengharap kemuliaan serta ridha-Nya. Barangsiapa yang hari ini lebih baik dair hari sebelunya maka ia orang yang beruntung dan barangsiapa yang hari ini sama seperti sebelumnya maka ia orang yang tertipu dan barangsiapa yang hari ini lebih buruk dari sebelunya maka ia orang yang dilaknat.

Bulan puasa, bulan yang selalu dinanti-nantikan bahkan sejak bulan Rajab. Rasulullah pada bulan Sya’ban hampir tidak pernah tidak puasa setiap hari. Kalau beliau yang sudah dijamin masuk surga melakukan hal seperti itu, maka kita sebagai umatnya harus berusaha mengikuti jejaknya. Dari puasanya, hingga amalan-amalan sunnahnya betul-betul (diusahakan agar) bisa mengangkat derajat kita. Ini harus kita lakukan semaksimal mungkin.

Kita harus mempunyai Shibgoh (identitas) sebagai mu’min dan harus membina diri dan setelah itu menghargai diri dan yang terakhir menjaga diri kita. Jangan sampai tergelincir dengan tipu daya syaitan dan hawa nafsu.

(Materi: : Al-Ustadz Drs.H.Rif’at Husnul Ma’afi, M.Ag.)

Related Articles:

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

Kuliah Subuh 2 Ramadhan 1445 H, Bulan Ramadhan Memberikan Yang Terbaik Kepada Allah

Kuliah Subuh 2 Ramadhan 1445 H, Bulan Ramadhan Memberikan Yang Terbaik Kepada Allah

0

Setiap tahun, kita memasuki Ramadhan, melaksanakan ibadah bulan Ramadhan. Bulan ini adalah bulan yang diberkahi Allah SWT. Pintu surga dibuka lebar-lebar. Ibadah-ibadah yang dilaksanakan pada bulan ini dilipatgandakan (pahalanya) dibanding di bulan-bulan yang lain. Ada hadits yang mengatakan, kalau Rasulullah adalah orang yang paling dermawan, dan paling dermawan pada bulan Ramadhan.

Pintu-pintu neraka ditutup. Di situ setan-setan akan dibelenggu, maka di sini kesempatan berbuat baik terbuka lebar, dan tidak ada kesempatan berbuat buruk. Alangkah bodohnya kita kalau tidak menggunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Allah memberikan kemuliaan pada bulan ini yang mana di dalamnya ada satu malam yang nilainya lebih baik dari seribu bulan. Maka barangsiapa yang tidak mendapat kesempatan (untuk) mendapatkan kebaikan pada malam itu, maka ia betul-betul rugi.

Terdapat hadits yang mengatakan, dalam bulan Ramadhan, bahwasanya Jibril setiap malam menemui Rasulullah dan mengajarkannya al-Qur’an. Dari hadits inilah para ulama bersepakat, bahwa pada bulan Ramadhan ini kita disunnahkan untuk banyak-banyak membaca al-Qur’an.

Yang diwajibkan berpuasa adalah orang yang beriman. Yaa ayyuha-l-ladziina aamanuu kutiba ‘alaikumush-shiaam kama kutiba ‘alal-ladziina min qoblikum la’allakum tattaquun. Orang yang beriman akan mendahulukan (melaksanakan) kewajibannya, bukan mempertanyakan kenapa ia diwajibkan (melakukan perintah tersebut). Kemudian ia melaksanakannya sesuai dengan apa yang telah digariskan. Maka, kita sebagai orang yang beriman, apabila diperintahkan Allah untuk melaksanakan sesuatu, kita harus membenarkannya dan melaksanakannya.

Innama-l-a’maalu bin-niyyati wa innama likulli imri’in ma nawaa. Seseorang itu hanya akan mendapatkan apa yang diniatkan, apa yang ia tuju. Ada orang berpuasa, tapi niatnya supaya sehat, maka ia akan mendapatkan apa yang ia tuju. Jangan sampai salah niat.

Dalam surat al-Bayyinah tertulis, “wa ma umiruu illa liya’budullaha mukhlishiina lahu-d-diin”. Beribadahlah kepada Allah dengan ikhlas hanya karena mematuhi perintah Allah. Kalau niatnya sudah benar, maka kemudian kita harus menambah pengetahuan kita tentang puasa itu sendiri.

Ada dulu, di sekitar pondok ini, orangnya sudah agak tua. Ketika Ramadhan ini, ia duduk di depan rumahnya sambil merokok. Akhirnya, ada yang menghampiri. “Pak, apa tidak puasa?” dijawab, “Loh, saya ini puasa. Inikan (merokok) tidak makan, tidak minum.” Akhirnya dia tetap seperti itu karena memang sehari-harinya ia merokok. Jadi kalau Ramadhan dia tidak kuat tidak puasa. Cuma (menahan) makan dan minum sampai maghrib dia kuat.

Orang-orang semacam ini perlu mengetahui apa puasa itu, harus meningkatkan pengetahuannya tentang agama. Ada orang yang kalau bertemu temannya langsung berkata kasar. Jadi ketika Ramadhan ia terbiasa berkata kasar. Rasulullah pernah bersabda, “Kam min shoimin laisa lahu min shoumihi illa-l-ju’ wa-l-‘athos.”

Kita melaksanakan sesuatu harus dengan ilmu. Man arooda-d-dunya fa’alaihi bi-l-‘ilmi wa man arooda-l-aakhiroh fa’alaihi bi-l-‘ilmi wa man aroodahuma fa’alaihi bi-l-‘ilmi. Idzaa wusida-l-amru ila ghoiri ahlihi fa-ntazhiri-s-saa’ata. Di Indonesia ini, banyak orang yang dipercaya mengurus sesuatu, ternyata bukan ahlinya. Apa yang terjadi ? Ya, rusak. Apa-apa harus dengan ilmu. Nanti, kalau kita mendapat amanah berupa apa saja, sebelum melangkah, maka pelajari dulu apa yang berkaitan dengan amanah itu. Agar amanah itu bisa kita jalankan sebaik-baiknya.

Bulan puasa, bulan yang selalu dinanti-nantikan bahkan sejak bulan Rajab. Allahumma baarik lana fi Rajab wa Sya’bana wa ballighna Ramadhan. Rasulullah pada bulan Sya’ban hampir tidak pernah tidak puasa setiap hari. Kalau beliau yang sudah dijamin masuk surga melakukan hal seperti itu, maka kita sebagai umatnya harus berusaha mengikuti jejaknya. Dari puasanya, hingga amalan-amalan sunnahnya betul-betul (diusahakan agar) bisa mengangkat derajat kita. Ini harus kita lakukan semaksimal mungkin.

Banyak orang ketika berakhir bulan Ramadhan, mereka menutup dengan doa, mudah- mudahan masih dipertemukan dengan Ramadhan yang akan datang. Kami yang janggutnya sudah putih ini suka khawatir ketika akhir-akhir bulan Sya’ban bertanya, masih dipertemukan dengan Ramadhan apa tidak? Meskipun kematian tidak mengenal umur.

Shollu sholata-l-wada’, artinya sholatlah untuk yang terakhir kalinya. Maka, jika sudah tahu seperti itu pasti (kita) akan melaksanakan (ibadah) sebaik-baiknya. Seakan-akan puasa ini adalah puasa terakhir kita. Ya Allah, sampai (Ramadhan) apa tidak? Semoga Allah memberikan kita kekuatan lahir batin. Perbanyaklah ibadah-ibadah pada bulan ini.

Orang yang melaksanakan umrah pada bulan Ramadha, pahala yang didapatkan seperti melaksanakan ibadah haji. Ibadah selain puasa, biasanya Allah melipatgandakan pahalanya sepuluh kali, tujuh ratus kali. Kalau puasa, Allah memberikan pahala yang beda. Allah berfirman, “Setiap amalan ibnu Adam adalah untuk dirinya kecuali puasa. Puasa itu adalah untuk-Ku. Maka Aku akan memberikan ganjaran pada dia.” Kalau sudah dikatakan seperti itu kepada orang beriman, maka puasa itu untuk-Mu bukan untukku.

Sama seperti orang tua. Kalau kamu punya duit banyak, lalu kamu mau membelikan kerudung untuk ibumu. Ada satu, dua, tiga. Dari segi warna, ini putih, ini hijau, yang satunya merah. Kamu tau gak kesukaan ibumu? Ibumu itu tahu kesukaanmu. Berusahalah mengetahui kesukaan orang yang kamu cintai, mulai dari rumahmu sendiri.

Kira-kira, kalau kamu tahu ibumu suka (kerudung) yang hijau, apa kamu akan membelikan yang merah? Kira-kira kamu mau membelikan yang mana? Yang kasar, atau yang halus dan adem? Kamu mau memberikan ibumu sesuatu yang baik.

Sekarang, yang bilang Allah, “Puasamu itu untuk-Ku.” Yang bilang itu dzat yang membuatmu lahir, yang membuatmu hidup. Kamu mau memberikan puasa macam apa? Puasa yang mana? Ini puasa tapi masih merokok, apa semacam itu yang mau kamu berikan kepada dzat yang sudah memberikan hidup kepadamu? Apa yang mau kita berikan kepada Allah, kita siapkan sesuatu yang terbaik. Bukan hanya puasa yang dapat lapar dan haus saja.

Imam Ghozali itu membagi puasa menjadi tiga. Shoum Awwal itu yang sekedar menahan tidak makan dan tidak minum, kemudian tidak jima’. Kalau shoum khusus itu menjaga al-jawarih min-al-aatsaam, menjaga anggota badan dari melakukan dosa. Anggota badan yang melakukan dosa itu itu mata, mulut, tangan, dan farj. Tapi yang paling penting itu hati. Bukan hanya al-jawarih, tapi hatinya. Misalnya, kamu dapat takjil. Tapi, cuma sedikit. Kesel, gak? Mulutmu diam, tapi hatimu tidak terima.

Kita harus berusaha mengerjakan puasa lebih baik dari tahun ke tahun. Hari ini harus lebih baik dari kemarin. Esok harus lebih baik dari hari ini, sampai husnu-l-khatimah. Orang, semakin tinggi prestasinya, semakin besar tanggungjawabnya. Orang yang jabatannya semakin tinggi, semakin besar tanggungjawabnya. Apa yang kita dapat, sesuai dengan kualitas kita.

Kamu sekalian sedang menuntut ilmu, maka tuntutlah ilmu dengan maksimal. Semakin hari ada peningkatan. Kalau misalnya di pondok dapat kelas bawah terus, jangan menyerah. Terus berusaha. Tetapi itu bukan akhir, yang mengakhiri itu kematian saja.

Beberapa kali saya ketemu alumni Gontor musta’mal jidda di-l-mujtama’ ngomong, “Ana fi-l-ma’had ghoiru musta’mal ustadz.” Ketika santri, dia tidak musta’mal di manapun. Tapi, dia melihat kawannya yang musta’mal di munazhomah, klub, rayon. Ketika mendapat masalah di masyarakat, dia ingat bagaimana dulu mudabbir-nya menyelesaikan masalah. Jadi dia tahu caranya.

Yang penting adalah memberikan sesuatu nyang terbaik bagi siapa saja yang kita cintai. Dan yang paling berhak kita cintai adalah Allah dan rasul-Nya. Cinta kita itu harus pertama kepada Allah, yang kedua kepada rasul. Jangan sampai cinta kepada yang lain lebih tinggi daripada cinta kepada Allah dan rasul-Nya.

(Materi: Al-Ustadz H. Ismail Abdullah Budi Prasetyo, S.Ag.)

Related Articles:

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

Kuliah Shubuh 6 Ramadhan 1444 H, oleh Al-Ustadz Dr. H. Mulyono Jamal, M.A..

Kuliah Shubuh 2 Ramadhan 1444 H oleh Al-Ustadz Noor Syahid, M.Pd..

Kuliah Subuh 1 Ramadhan 1445 H, K.H. Hasan Abdullah Sahal

0

Mengapa di Gontor diadakan Kuliah Subuh? Kapan pertama kali dimulainya Kuliah Subuh?

Tahun 1926, masih di masa penjajahan Gontor sudah merintis Kuliah Subuh. Gontor termasuk perintis, dan bukan ikut-ikutan. Ketika maksiat tengah marak-maraknya di masyarakat, kita inisiatif mendirikan Gontor dengan kegiatan-kegiatannya. Kita mulai dengan mengajarkan anti penjajahan. Paham-paham mistis dan musyrik perlahan dihilangkan.

Begitulah kegiatan demi kegiatan yang diajarkan diteruskan sampai ke generasi-generasi selanjutnya. Dengan perkembangan zaman yang semakin berubah, sistemnya juga berubah tapi nilainya tetap sama sejak awal berdirinya.

Sekarang orang berlomba-lomba mengaku muslih, dan menilai orang yang menentang mereka sebagai mufsid. Kita disuruh menuntun kepada jalan yang benar agar tidak terseret ke jalan yang dimurkai oleh Allah, apalagi jalan yang sesat.

Kita ambil pelajaran dari kisah Bal’am, yang apapun dia minta Allah selalu kabulkan, tapi di akhir hayatnya dia terseret ke dalam kesesatan. Begitu pula orang-orang sebelum-sebelumnya yang telah Allah cantumkan kisahnya untuk kita ambil pelajaran darinya. Jalan yang benar tetap harus ditempuh, kebenaran harus tetap tegak meskipun dalam kondisi minoritas. Tidak ada yang mengatakan bahwa mayoritas harus menang, meskipun hanya minoritas kebenaran harus tetap selalu ditegakkan.

Kita jangan sombong mengaku berada di atas, dan memandang rendah orang lain ada di bawah. Ingat bahwa di atas hanya Allah, dan di bawah hanya tanah. Jangan sampai kita lupa dengan siapa yang telah menciptakan kita dengan rupa sebaik-baiknya, lalu memberikan nikmat dan rahmat seluas-luasnya.

Kuliah subuh ini adalah santapan otak, bimbingan jiwa, dan tuntunan budi. Insyaallah bila dihayati, nilai-nilai yang sudah ditanamkan oleh pendahulu akan senantiasa terjaga. Mudah-mudahan seluruh keluarga besar pondok diberi kesehatan dan keselamatan agar dapat meneruskan dan menjalankan apa yang diajarkan oleh orang-orang sebelum kita.

(Materi: K.H. Hasan Abdullah Sahal.)

Related Articles:

Kuliah Subuh: Fenoma-Fenoma Yang Dijelaskan Di Dalam Al-Qur’an

Kuliah Shubuh: Allah Sebagaimana Prasangka Hamba-Nya

K.H. Hasan Abdullah Sahal Mengisi Kuliah Shubuh di Masjid Namira, Lamongan

Maklumat Pimpinan PMDG Tentang Bulan Ramadhan 1445 H

0

Dengan ini, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor memaklumkan bahwa Awal Bulan Ramadhan 1445 H jatuh pada Hari Selasa, 12 Maret 2024 dan pelaksanaan Shalat Tarawih akan dimulai pada Hari Senin, II Maret 2024.

Gontor, 10 Maret 2024/29 Sya’ban 1445

Maklumat Pimpinan PMDG Tentang Dibukanya Pendaftaran Penampungan Calon Pelajar

Maklumat Pimpinan Pondok Tentang Kunjungan Ke PMDG

Maklumat Pimpinan PMDG Tentang Dibukanya Pendaftaran Penampungan Calon Pelajar

0

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Mencermati perkembangan situasi pendidikan dan pengajaran saat ini, Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menyampaikan maklumat sebagai berikut:

  1. Pondok Modern Darussalam Gontor membuka pendaftaran Penampungan Calon Pelajar Kulliyanal Mu’allimin Al-Islamiyah (KMI) tamatan Sekolah Dasar dan Menengah atau sederajat.
  2. Pendaftaran dimulai pada tanggal 20 Syawwal 1445/29 April 2024,
  3. Tempat Penampungan Calon Pelajar Putra di PMDG Kampus 2, Madusari, Siman, Ponorogo.
  4. Tempat Penampungan Calon Pelajar Putri di PMDG Putri Kampus 2, Sambirejo, Mantingan, Ngawi
  5. Keterangan lebih lanjut dapat diakses melalui website resmi PMDG dengan alamat https://gontor.ac.id/penampungan
  6. Ketentuan ini dapat berubah sesuai perkembangan situasi dan kondisi

Demikian maklumat ini disampaikan, agar menjadi maklum adanya.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Gontor, 18 Sya’ban 1445 / 28 Februari 2024

Related Articles:

Maklumat Pimpinan Pondok Tentang Kunjungan Ke PMDG

Maklumat PMDG Tentang Kunjungan Tamu

Maklumat Pimpinan Pondok Tentang Perpulangan Santri PMDG

Warta Dunia (WARDUN) 1444/2023

0

Alhamdulillah Jurnal Tahunan/Warta Dunia (Wardun) Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dapat diselesaikan pada waktunya meskipun dengan segala kekurangan yang ada. Kami, Tim Redaksi bersyukur bisa menyelesaikan tugas ini dengan baik. Semuanya tidak lepas dari kerja keras, tanggung jawab, kesungguhan, dan keikhlasan seluruh Tim Redaksi.

Wardun adalah deskripsi aktivitas PMDG secara keseluruhan selama setahun; meliputi aktivitas Badan Wakaf, Pimpinan Pondok, Guru, dan  Santri. Untuk mempermudah pembaca dalam memahami dan melihat perkembangan pondok secara keseluruhan, maka sistematika penyajian Wardun mengacu pada Panca Jangka PMDG, yakni; Pendidikan dan Pengajaran, Kaderisasi, Pergedungan, Khizanatullah dan Kesejahteraan Keluarga.

Jangka Pertama, Pendidikan dan Pengajaran. Isi yang tertuang dalam jangka ini meliputi aktivitas Pengasuhan Santri, Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah (KMI), dan Universitas Darussalam (UNIDA) Gontor. Dalam berita tekstual, seluruh kegiatan penunjang akademis dan non-akademis santri/santriwati ditulis secara umum dan menyeluruh di bawah naungan Pengasuhan Santri dan KMI. Hal ini merupakan wujud bahwa PMDG tidak hanya mengoptimalkan kegiatan yang ada di Kampus Pusat, namun turut berupaya meningkatkan kualitas santri dan guru di seluruh kampus PMDG yang tersebar di Indonesia.

Alhamdulillah, Pengasuhan Santri,KMI, dan UNIDA Gontor terus menunjukkan perkembangan yang berarti, baik secara kuantitas maupun kualitas. Tahun ini, PMDG mengikutsertakan beberapa santri yang berkompeten di bidang matematika untuk merasakan atmosfer kompetisi matematika berskala nasional. Kompetisi tersebut adalah Eduversal Mathematics Competition (EMC), yang diselenggarakan oleh Yayasan Eduversal Indonesia. Babak Penyisihan EMC berlangsung secara online dan Babak Final diadakan offline di kota Surabaya. Peserta yang mengikuti kompetisi ini terdiri dari kelas 4 SD sampai kelas 12 SMA. Santri PMDG yang mengikuti kompetisi ini adalah perwakilan dari kelas 1-5 KMI. Walaupun utusan PMDG belum meraih juara, tetapi menembus babak final sudah merupakan prestasi yang membanggakan. Ini menandakan bahwa sistem KMI PMDG mampu mengikuti perkembangan sistem pendidikan yang ada di luar, utamanya dalam segi akademis. Untuk itu, Direktur KMI dan jajarannya pun terus berbenah dalam meningkatkan program-program yang ada untuk lebih berkualitas lagi.

Sementara itu, UNIDA Gontor juga terus berupaya secara optimal untuk menuju World Class University. Tahun ini, setelah melalui beberapa proses yang panjang dengan persetujuan Pimpinan PMDG Alhamdulillah Tim Pendirian Fakultas Kedokteran (TPFK) UNIDA Gontor sudah dibentuk. Selain daripada itu, tim juga telah melaksanakan banyak program secara maraton, diantaranya; hampir setiap akhir pekan (Sabtu dan Ahad) tim bertemu di kantor TPFK di kampus Mantingan untuk bekerja dan berkoordinasi menyelesaikan persiapan pendirian FK UNIDA Gontor. Disamping itu, UNIDA Gontor juga terus menerus mengirimkan kader-kader terbaiknya untuk melanjutkan studi baik S2 maupun S3 di Universitas-universitas ternama, dalam negeri maupun luar negeri. Hal tersebut tentu untuk merealisasikan apa yang telah disampaikan oleh Pimpinan PMDG dalam berbagai kesempatan bahwa pada Usia Gontor yang ke-100 tahun diharapkan sudah ada 100 doktor dan juga 10 Profesor di Gontor.

Jangka Kedua, Kaderisasi. Rubrik ini berisi tentang berbagai usaha Pimpinan Pondok dalam menciptakan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas para kader PMDG. Di antaranya: Penugasan, Perwakilan, dan Pendelegasian Wewenang. Termasuk dalam proses kaderisasi adalah Pernikahan yang diatur oleh Pimpinan PMDG dengan perjanjian kesiapan untuk menjadi istri maupun suami kader. Hal ini sebagaimana yang telah menjadi pengetahuan bersama di PMDG, bahwa kader Pondok tidak diperkenankan untuk mengabdi di lembaga lain selain PMDG.

Tidak kalah menarik dari jangka sebelumnya, laporan pada jangka ketiga, Sarana Pergedungan/Pendidikan juga menunjukkan adanya perkembangan dengan bertambahnya jumlah fasilitas di PMDG, seperti: Masjid Baitul Fauziyah di PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, Perluasan La Tansa Konveksi di PMDG Kampus Pusat, Perluasan Gudang Darussalam Press II di PMDG Kampus Pusat, Balai Kesehatan Santri dan Masyarakat (BKSM) di PMDG Kampus 5 Magelang, Lapangan Futsal PMDG Kampus 7 Lampung, renovasi Pabrik Tempe di PMDG Kampus 10 Jambi, Perluasan Dapur Umum di PMDG Kampus 11 Poso, Gedung Saudi dan Gedung Turki di PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, Gedung Indonesia 2 dan Gedung Madinah di PMDG Putri Kampus 2 Mantingan, Proyek Jalan Masuk di PMDG Putri Kampus 3 Karangbanyu, Auditorium di PMDG Putri Kampus 4 Konawe Selatan.

Jangka Keempat, Khizanatullah, adalah kunci bagi prinsip kemandirian PMDG, terutama dalam kemandirian pendanaan. Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM) melaporkan adanya perluasan wakaf, baik melalui pembelian maupun tukar tambah, dan juga adanya perkembangan jumlah unit usaha yang ada. Tahun ini, PMDG memiliki tanah seluas 18.506.865 m2 atau sekitar 1.850.69 ha yang tersebar di seluruh Indonesia. Selain itu, Gontor juga berhasil menambah beberapa unit usaha baru, di antaranya Khizanah Digital Printing dan Kampus Hayawanat di PMDG Putri Kampus 1 Mantingan, Khizanah Kreasi Gontor (KKG) dan Gontor Auto Service (GAS) di PMDG Kampus Pusat.

Jangka Kelima, Kesejahteraan Keluarga, berisi laporan segala macam upaya Pimpinan Pondok dalam rangka menyejahterakan para kader PMDG. Adapun bentuk kesejahteraan itu berupa penyediaan perumahan dan kelengkapan fasilitasnya bagi guru yang telah berkeluarga, mengirim para kader untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi, pemberangkatan kader untuk menunaikan ibadah haji maupun umrah, dan lain sebagainya.

Selain mengacu pada Panca Jangka PMDG, Wardun ini juga memuat beberapa berita khusus yang terjadi pada tahun ini, di antaranya: Peningkatan mutu dan kualitas mencetak civitas Gontor yang unggul pada 100 tahun usia pondok. Tidak ketinggalan, Wardun juga memuat berita tambahan seperti: Aktivitas Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM) Gontor, Jumlah Keluarga Gontor yang berada di Luar Negeri, Kehadiran Para Tamu di PMDG, Berita Keluarga, serta Pesan dan Nasihat Trimurti Pendiri Pondok.

Tidak lupa, kami menyampaikan ribuan terima kasih kepada para santri dan guru di seluruh kampus PMDG, serta mahasiswa/i UNIDA Gontor yang telah ikut serta dalam mensukseskan Lomba Desain Sampul Wardun. Alhamdulillah, melalui perlombaan ini, para santri, guru PMDG, dan mahasiswa/i UNIDA Gontor mampu meningkatkan kreativitas mereka untuk memunculkan ide-ide baru dalam karya desain grafis pembuatan sampul Wardun.

Akhirnya, atas nama Tim Redaksi Wardun, kami mohon maaf jika dalam penulisan Wardun tahun ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, saran dan masukan sangat diharapkan demi perbaikan Wardun di tahun-tahun mendatang. Selamat membaca semoga bermanfaat.

Klik link di bawah ini untuk mengakses Wardun 1444/2023 secara online.

Related Articles:

Warta Dunia (Wardun) 2022

Warta Dunia (Wardun) 2021