GONTOR- Jika awan memiliki suara, mungkin ia akan terdengar semerdu denting terakhir dari marimba yang diketuk pada pagelaran Gontor Marching Band Competition (GMBC) 100 tahun Gontor.
GMBC Digelar selama 3 hari (19-21 Juni 2024), sebagai ajang peningkatan potensi santri melalui marching band yang meninggalkan jejak-jejak pendidikan di tiap tangga nadanya.
Keindahan seni bisa menyatukan hati dan rasa, demikian disampaikan oleh Dr Riza Ashari, Ketua peringatan 100 tahun Gontor divisi Gontor.
Pimpinan PMDG pada upacara penutupan GMBC 100 Tahun Gontor.
“Dalam kebersamaan itulah, seni dapat kita manfaatkan secara positif untuk membentuk karakter santri,” ungkap Ustadz yang saat santri ini berperan sebagai field commander Marching Band Gema Nada Darussalam.
Walhasil, santri dapat menjadi pribadi yang luwes, menghargai dinamika kehidupan sebagaimana ia mampu mengapresiasi dinamika serta perbedaan karakter tiap alat musik dan harmoninya.
Pemenang lomba berpose bersama dengan Pimpinan Pondok dan panitia penyelenggara.
Selain sebagai ajang peningkatan skill, momen ini juga menjadi kesempatan untuk bersilaturahim antar marching band tiap kampus Gontor yang semakin berkembang.
“Tidak terbayang saat ini bisa berkembang seperti ini. Dulunya marching band di Gontor hanya diawali dengan memukul panci dan kuali,” papar Ust Riza.
Namun perjalanan masih panjang untuk mewarnai peradaban dunia dengan keindahan seni Islam. “Ibarat tangga nada, kita masih di C2. Masih banyak nada yang harus didaki. Doakan semoga kuat dan sabar,” pungkas Dr Riza.
(Berita: Taufiq; Foto: Fatur; Reviewer: Riza Ashari)
Mantingan – Wakil Grand Syaikh Al Azhar Asy Syarif, Syaikh Prof. Dr. Muhammad Abdurrahman Muhammad Adh Dhuwaini, mengunjungi PMDG Kampus Putri 1, Mantingan, Ngawi pada Ahad (23/6). Kunjungan ini tidak hanya sebagai bentuk silaturahim saja, namun juga sebagai bukti adanya hubungan kuat antara PMDG dengan Al Azhar Asy Syarif.
Hubungan antara Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dengan Al Azhar Asy Syarif, Mesir, sudah terjalin sejak lama. Sejak tahun 1950-an, PMDG sudah mengirimkan kader-kadernya untuk melanjutkan studi di Universitas Al Azhar. Kuatnya hubungan ini juga ditandai dengan beberapa Grand Syaikh Al Azhar Asy Syarif yang berkunjung ke PMDG, seperti Syaikh Abdul Halim Mahmud, Syaikh Muhammad Sayyid Thanthawi, dan Syaikh Ahmad Al Thayyib.
Rombongan tiba pada pukul 09.30 WIB dan disambut oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor. Setelah itu acara dilanjutkan dengan ramah tamah dan berkeliling Pondok guna melihat kondisi kegiatan santriwati. Usai berkeliling Pondok, rombongan langsung menuju ke Auditorium PMDG Kampus Putri 1 dan disambut oleh alunan musik hadroh yang dibawakan oleh para santriwati.
Rombongan Wakil Grand Syekh Al-Azhar, tiba di PMDG Putri 1.
Usai memberikan penjelasan singkat tentang kehidupan santri di PMDG, dalam sambutannya K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan PMDG, menjelaskan pula bahwa Al Azhar telah memberikan banyak inspirasi kepada PMDG. Selain itu, Al Azhar
“Al Azhar banyak menginspirasi kita semua dan kita terinspirasi juga dengan Al Azhar dalam hal pendidikan anak-anak kita.” Kata Kiai Hasan.
Acara berlangsung dengan khidmat dan dihadiri oleh seluruh guru dan santriwati PMDG Kampus Putri 1, Mantingan. Hadir pula dalam acara ini beberapa tamu penting, seperti: K.H. Masyhudi Subari, M.A. (Direktur Kulliyatul Muallimin Al Islamiyah), HE. Yasser El Shemy (Duta Besar Mesir untuk Indonesia), Komjen Pol (Purn) Dr. Syafrudin Kambo (Ketua ASFA Foundation), Prof. Dr. Mahmud Sidqi (Direktur Lembaga Senior Al Azhar Asy Syarif), Dr. Abdul Mutaaly (Atikbud KBRI Kairo), dan K.H. Anizar Masyhadi, M.A. (Ketua Kerjasama Hubungan Antara Lembaga dan Luar Negeri Dewan Masjid Indonesia).
Penyerahan cinderamata kepada Pimpinan Pondok, K.H. Akrim Mariyat, Dipl. A. Ed..
Dalam sambutannya, Syaikh Prof. Dr. Muhammad Abdurrahman Muhammad Adh Dhuwaini menyampaikan salam dari Grand Syaikh Al Azhar, Syaikh Ahmad Al Thayyib, dan rasa terima kasih kepada keluarga besar PMDG atas sambutan yang diberikan. Beliau juga berharap agar pertemuan ini bukanlah pertemuan yang pertama dan terakhir, namun juga berkelanjutan sampai nanti.
Selain itu, beliau juga menjelaskan tentang pentingnya sikap wasathiyah dalam beragama. Sikap itu juga dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang dalam hidupnya terdapat keseimbangan antara ibadah dan perkara dunia. Di akhir pidato, beliau memberikan beberapa wasiat yang salah satunya adalah sikap untuk bersemangat dalam menuntut ilmu syariat.
“Teruslah untuk bersemangat dalam mencari ilmu syariat dan bayangkan bahwa diri Anda semua adalah kaum yang berdiri di atas kebenaran. Dan jangan pula untuk berhemat dalam waktu dan harta guna menuntut ilmu.” Demikian ucap Syaikh Muhammad Abdurrahman Adh Dhuwaini.
Hari Raya Idul Adha atau Hari Raya Kurban merupakan hari raya yang jatuh pada 10 Dzulhijjah dan terkait erat dengan sirah Nabi Ibrahim yang mendapat perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail. Sebagaimana Hari Raya Idul Fitri yang terikat erat dengan bulan Ramadhan, Hari Raya Kurban tak dapat terpisahkan dengan pelaksanaan ibadah haji di Makkah. Rentetan ibadah haji sendiri, seperti melempar jumrah, merupakan sebuah napak tilas dari perjalanan Nabi Ibrahim dalam membuktikan kepatuhannya pada Allah SWT.
Salah satu sunnah yang berkaitan erat dengan ibadah haji dan Idul Adha adalah puasa Arafah. Puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelum Hari Raya Kurban, yaitu pada 9 Dzulhijjah. Puasa ini dinamakan dengan puasa Arafah karena dilaksanakan bersamaan dengan jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Padang Arafah. Menurut jumhur ulama, hukum melaksanakan puasa ini adalah sunnah bagi umat Islam yang tidak sedang melaksanakan haji.
Di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG), puasa Arafah akan dilaksanakan bertepatan dengan 15 Juni 2024 dan shalat Idul Adha akan dilaksanakan bertepatan dengan 16 Juni 2024. Hal ini sebagaimana ijtihad dan keputusan Pimpinan PMDG dalam penetapan waktu puasa Arafah dan Hari Raya Idul Adha yang mengikuti penetapan waktu pelaksanaan ibadah haji di Mekkah.
Bagi Gontor, Hari Raya Kurban merupakan momentum untuk melatih berkurban, baik secara materi maupun sprituil. Karena sejatinya yang diuji oleh Allah dalam ibadah kurban adalah kebersihan hati, ketaqwaan dan kepatuhan seorang Muslim pada Allah.
“Di Gontor, momen Hari Raya Kurban benar-benar kita manfaatkan untuk mendidik untuk siap berkorban di kalangan santri. Bukan hanya mengorbankan harta, namun juga mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk kemajuan umat Islam dan bangsa Indonesia. Hal ini sesuai dengan ajaran nilai Gontor, berkurban tapi jangan jadi korban; berjuanglah dengan bondo, bahu, dan pikir,” ungkap Dr Riza Ashari, Humas PMDG.
“Termasuk juga kita melatih santri untuk mengorbankan ego, kepentingan, dan fanatisme kesukuan, golongan, atau apapun yang dapat memecah belah persatuan umat Islam dan bangsa Indonesia,” lanjutnya.
Dalam rentetan Idul Adha di Gontor, PMDG setiap tahunnya mengelola dan menyalurkan hingga ratusan hewan kurban. Dalam pelaksanaannya, panitia kurban di Gontor terdiri dari santri dan Guru Gontor yang telah dilatih untuk mengelola hewan dan daging kurban secara efektif dan efisien.
GONTOR – Siswa Akhir KMI 699 “Committed Generation” sukses melaksanakan Pagelaran Seni Panggung Gembira pada Sabtu (8/6) malam di Pondok Modern Darussalam Gontor Kampus Pusat. Acara yang dimulai pada pukul 19.30 WIB ini berlangsung meriah dan spektakuler. Penonton pun tampak antusias dan menikmati setiap penampilan yang ada.
Penampilan Hadroh di awal acara PG 699.
Berbagai penampilan seni ditampilkan dengan apik dalam acara tersebut. Mulai dari penampilan hadroh, drama, musik, dan seni lainnya, berhasil membuat decak kagum penonton. Ini semua dilaksanakan oleh santri sebagai wadah pendidikan mereka.
Dalam sambutannya, K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern, menyatakan bahwa acara tersebut tidak hanya sebatas penampilan seni, tapi memiliki tujuan pendidikan.
Pimpinan PMDG meresmikan pembukaan PG 699.
“Ini bukan sekedar tontonan hiburan, melainkan bagian dari kurikulum juga. Sehingga, ini benar-benar tujuannya mendidik, bukan untuk dicari-cari kesalahannya,” kata Beliau.
Salah satu penampilan pada pagelaran PG 699.
Diharapkan nantinya Siswa Akhir KMI 699 “Committed Generation” bisa menjadi generasi yang mewariskan nilai-nilai Islam dan Kepondokmodernan, sehingga dapat mewujudkan peradaban umat yang gemilang. Sesuai dengan jargon Panggung Gembira tahun ini: “Wariskan Nilai-nilai Islam, Wujudkan Peradaban Gemilang.”
GONTOR – Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) menggelar sidang tahunan yang ke-93 pada hari Jumat dan Sabtu (7-8/6) di Kantor Badan Wakaf PMDG Kampus Pusat, Ponorogo, Jawa Timur. Sidang ini diadakan untuk membahas program-program PMDG yang semakin berkembang di usianya yang mendekati 100 tahun.
Badan Wakaf adalah lembaga tertinggi di PMDG yang bertugas mengawal dan mengawasi jalannya program-program Pondok agar tetap sesuai dengan nilai-nilai Pondok Modern yang telah ditetapkan Trimurti Pendiri Pondok.
Suasana sidang Badan Wakaf PMDG.
Seluruh anggotanya yang berjumlah 13 orang merupakan alumni PMDG ini merupakan tokoh-tokoh berpengaruh di masyarakat, seperti: Dr. K.H. Hidayat Nur Wahid, M.A. (Wakil Ketua MPR RI periode 2019-2024), Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin, M.A. (Mantan Ketua MUI periode 2014-2015), K.H. M. Nasir Zein, M.A. (Pimpinan Pondok Pesantren Rafah, Bogor), Dr. H. Husnan Bey Fananie, M.A. (Mantan Dubes RI untuk Azerbaijan), dan lainnya.
Pelaksanaan Sidang tahun ini berbeda dari tahun-tahun biasanya. Jika biasanya dilaksanakan sebelum Apel Tahunan Khutbatu-l-‘Arsy, maka tahun ini sidang diselenggarakan sebelum Panggung Gembira. Nantinya, para anggota sidang akan menghadiri acara tersebut guna menyaksikan langsung kreatifitas para santri. Dalam acara Panggung Gembira, para santri akan menampilkan acara yang menghibur, elegan, dan tentunya sarat akan nilai-nilai pendidikan.
GONTOR- Apel Tahunan di Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG) dilaksanakan pada hari Ahad (26/5), di Lapangan Sepak Bola PMDG. Dentang bel Menara Masjid Jami’ menandakan dimulainya apel tepat pada pukul 07.00 WIB.
Seluruh santri berdiri rapi di bawah komando 6 orang komandan peleton serta seorang komandan upacara. Apel Tahunan diawali dengan pengibaran Sang Saka Merah Putih di langit Kampung Damai oleh Pasukan Pengibar Bendera (PASKIBRA).
Pengibaran bendera Merah Putih pada Apel Tahunan.
Ketiga Pimpinan Pondok Modern Gontor terlebih dahulu mengadakan inspeksi barisan ke seluruh barisan peserta upacara dengan didampingi oleh Anggota Badan Wakaf dan Ketua-ketua Lembaga di PMDG.
Setelahnya, Pimpinan Pondok memberikan nasihat sekaligus amanah di hadapan seluruh Keluarga Besar Pondok. Dalam pidatonya, Beliau menegaskan bahwa Gontor sejak awal berdirinya selalu konsisten dan berkomitmen dalam menjaga nilai-nilai kepondokmodernan.
Inspeksi barisan Peserta Upacara oleh Inspektur Upacara.
“Keluarga besar pondok dengan segala kelebihan dan kekurangannya selalu optimis dan tidak pernah pesimis dalam mengawal nilai-nilai. Kita tetap tegar, tangguh, tangkas, tanggap, tegas, dan berkomitmen untuk menjaga nilai-nilai. Pondok tidak pernah tergabung di bawah kelompok manapun, lembaga manapun, atau partai apapun,” tegas K.H. Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pondok Modern Gontor.
Suasana barisan peserta upacara selama berjalannya upacara.
Di akhir pidato, Beliau mendoakan kelancaran dan kemudahan untuk Pondok dan seluruh keluarga besarnya dalam mengemban amanah sebagai generasi yang berkomitmen menjaga dan menegakkan nilai-nilai keislaman.
Mudah-mudahan PMDG senantiasa dalam lindungan dan limpahan rahmat Allah SWT untuk memperjuangkan agama dan meninggikan kalimat-Nya. Allahumma Amin.
GONTOR – Alumni Gontor 2024, Integrated Generation menunjukkan kepeduliannya terhadap almamater tercinta dengan menyerahkan wakaf berupa satu unit elf dan satu unit truk. Kedua unit kendaraan tersebut diserahkan secara simbolis kepada Bapak Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor (PMDG). Acara penyerahan berlangsung khidmat di depan kantor Pimpinan PMDG pada hari Kamis, 23 Mei 2024.
Serah terima antara muwakif kepada Pimpinan Pondok di Kantor Pimpinan.
Penyerahan wakaf ini dihadiri oleh Bapak Pimpinan Pondok, perwakilan dari muwakif, serta Staf Yayasan PMDG di bidang Transportasi. Wakaf ini merupakan bentuk nyata dari komitmen dan kecintaan para alumni kepada pondoknya, yang telah memberikan banyak ilmu serta bimbingan semasa belajar dahulu sampai dengan titik sekarang ini.
“Harapan kami, dengan adanya wakaf ini, operasional pondok dapat berjalan lebih lancar, terkhusus dalam perihal transportasi santri dan logistik. Semoga ini bisa menjadi inspirasi bagi generasi alumni lainnya untuk terus berkontribusi dan mendukung kemajuan pondok,” ujar salah satu perwakilan dari pihak muwakif.
Inspeksi Pimpinan Pondok terhadap kendaraan wakaf alumni 2024 PMDG.
Pimpinan Pondok sangat menghargai dan mengapresiasi tinggi wakaf ini. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam atas perhatian dan dukungan dari para alumni yang terus mengalir, dan tidak pernah putus meski sudah tidak lagi berada di lingkungan pondok sekalipun.
“Alhamdulillah, wakaf ini sangat bermanfaat bagi kelangsungan kegiatan pondok. Kami berharap hubungan yang erat antara pondok dan para alumni dapat terus terjaga dan bahkan semakin kuat di masa mendatang,” ujar Pimpinan PMDG, K.H. Hasan Abdullah Sahal.
Acara penyerahan ditutup dengan doa bersama, dilanjutkan dengan peninjauan kendaraan yang diwakafkan. Pimpinan Pondok sendiri menyempatkan untuk melihat-lihat bagian dalam truk, bahkan turut naik dan duduk di kursi kemudi. Beliau terlihat antusias, sembari sesekali membicarakan kelebihan dari kendaraan yang diwakafkan tersebut.
Dengan adanya tambahan armada ini, diharapkan berbagai aktivitas di PMDG dapat semakin efektif dan efisien. Sehingga lebih mendukung tercapainya visi dan misi pondok untuk melahirkan generasi-generasi penerus bangsa yang berkualitas, dan bermanfaat bagi umat dan bangsa. Allahumma Amin.
KEDIRI- Suara yang lantang terdengar di panggung Aula, 10 orang pemuda menyampaikan pidato yang luar biasa dalam acara Demonstrasi Bahasa & Rebana. Dalam acara tersebut masing-masing peserta akan menyampaikan pidatonya dengan bahasa daerah darimana dia berasal. Contoh saja, Chareef santri kelas 2 asal Thailand dengan lantang berpidato di depan teman-teman dan kakak kelasnya.
Acara ini juga merupakan salah satu rentetan acara Pekan Perkenalan Khutbatu-l-‘Arsy yang wajib diadakan setiap tahunnya. Bukan tanpa alasan acara ini menjadi acara tahunan di PMDG, acara ini ditujukan kepada santri baru bahkan lama untuk memperkenalkan Pondok Modern Darussalam Gontor khususnya dalam hal persatuan dalam keberagaman suku dari masing-masing santri PMDG.
Pertunjukan Rebana pada acara Demonstrasi Bahasa & Rebana.
Lantunan musik islami yang ditampilkan oleh klub hadroh Gontor 3, juga turut memeriahkan suasana pada malam hari ini. Dengan suara yang merdu beberapa vokalis bersholawat dengan iringan suara darbuka dan rebana yang saling bersautan. Hal ini juga menjadi salah satu cara mengenalkan kesenian hadroh yang menjadi salah satu kursus yang nantinya bias menambah kreatifitas dan jiwa seni santri.
Semoga dengan adanya acara ini baik santri baru maupun lama dapat mengenal pondok lebih baik dan tetap memgang teguh nilai-nilai yang telah diwariskan dan ditanamkan Trimurti. Terutama dalam hal menjaga persatuan dan kesatuan Negara Indonesia.
KEDIRI – (17/05/2024) Acara Poetry Reading & Song Festival berlangsung sukses dan meriah. Seluruh santri & guru dibuat kagum dengan penampilan peserta yang sangat menjiwai puisi yang dibawakan semalam. Tak mau kalah, para peserta Song Festival juga melantunkan nada-nada yang indah dengan iringan musik yang selaras dan serasi.
Acara ini menjadi salah satu ajang yang bergengsi dan juga sebagai penyaluran bakat santri dalam bidang seni khususnya, musik dan puisi. Maka tidak heran, seluruh peserta akan berlatih sebaik mungkin untuk bisa tampil dengan performa terbaik di panggung nantinya. Total ada 4 peserta yang mewakili rayonnya membawakan puisi dengan tema yang beragam, mulai dari, kemerdekaan Indonesia bahkan tentang bentuk terima kasihnya kepada Pondok.
Selain lomba puisi, lomba bernyanyi menjadi hal yang menarik para hadirin. 4 rayon yang menjadi finalis masing-masing membawakan dua lagu yaitu, lagu wajib yang berjudul Setia, Jujur dan Takwa (SEJUTA) yang merupakan salah satu lagu yang berasal dari grup band terkenal Wali dan satu lagu pilihan yang ditentukan oleh masing-masing rayon.
Setelah semua peserta tampil, para juri dengan teliti dan seksama menghitung perolehan nilai dari masing-masing peserta. Dan berikut para pemenang Lomba Poetry Reading & Song Festival:
Lomba Poetry Reading
Muhammad Jahid/1 Int B/Mekkah 3
Syah Reza Haq/4D/Sudan 2
Lomba Song Festival
Sudan 1
Mekkah 3
Semoga dengan adanya acara ini bakat seni santri khususnya dalam bidang musik dan puisi semakin berkembang dan dapat dijadikan media dakwah dalam menyebarkan kebaikan dan syiar agama.